NovelToon NovelToon
The Unloved Queen'S Revenge

The Unloved Queen'S Revenge

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:980.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Ratu Gyeo Wol adalah ratu yang tidak pernah mendapat kasih sayang Yang Mulia Raja Hyeon. Mereka menikah karena politik. Raja Hyeon menikahi Ratu Gyeo karena mebutuhkan kekuatan militer dari panglima perang Kyung Sam yang tidak lain adalah kakak kandung sang ratu.

Selama menjadi ratu, Gyeo Wol tidak pernah disentuh oleh Hyeon. Hal tersebut tentu saja ia sembunyikan dari sang kakak karena dia tidak ingin membuat kakaknya khawatir.
Gyeo Wol pun memilih diam hingga sebuah peristiwa membuat dirinya bangkit dan melawan.
" Akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Queen 17. Tidak Jadi Ikut

Boram menyelinap keluar saat sang selir tertidur pulas. Sebagai seorang dayang Boram memeilik token istana untuk alat keluar masuk dari gerbang istana.

Di depan prajurit penjaga gerbang istana, Boram mengatakan bahwa dirinya ingin mengunjungi ayahnya yang sedang sakit. Ia bahkan menunjukkan obat yang ia bawa supaya prajurit penjaga tersebut percaya.

Boram kemudian mengenakan penutup kepala agar saat diluar istana tidak ada yang mengetahui dirinya. Ia berjalan cepat menuju sebuah tempat yang sudah ditentukan.

" Apa informasi yang kau punya?"

Seseoraang tanpa basa-basi langsung bertanya kepada Boram saat gadis itu sampai di sebuah jembatan kayu di pinggiran kota. Dia tidak diperbolehkan menengok ke arah sumber suara. Tubuh Boram menegang saat merasakan sebuah benda tajam bersarang di pinggangnya. Ia tahu itu pasti, itu adalah sebuah pisau.

" Besok yang mulai Raja akan pergi ke kabupaten Ding untuk menyelesaikan masalah banjir."

" Apakah hanya itu saja?"

" Iya tuan, hanya itu saja."

Pria bersuara berat itu kemudian melempar sekatong uang perak ke tanah. Namun seperti yang sudah-sudah, boram tidak boleh langsung mengambil sebelum orang tersebut pergi dari sana.

Syuuuuuut

Tak ... Tak ... Tak ...

Terdengar suara kaki yang semakin menjauh disertai hembusan angin. Boram menghela nafas penuh kelegaan. Ia kemudian mengambil sekantong uang tersebut.

" Haisss pekerjaan ini terlalu beresiko. tapi apa boleh buat. Imbalan yang ditawarkan sangat besar. Aku sungguh tidak bisa menolak. Mengikuti selir bodoh itu membuatku sungguh pusing."

Bora kemudian menepuk keningnya sendiri. Dia lupa mengatakan pada pria mistrerius itu bahwa kemungkinan besok yang akan ikut ke Kabupaten Ding adalah Selir Da Eun bukan sang ratu.

" Mati aku. Jika selir bodoh itu yang ikut besok, maka aku juga pasti akan ikut. Argggghhhsialan. Tidak, aku tidak bisa ikut bersama selir itu. Jika pria misterius itu punya rencana menyerang raja berarti aku akan ikut jadi korban. Tidak, aku harus mencari cara agar aku tidak diikutsertakan oleh selir bododh itu."

Boram terburu-buru pergi dari jembatan itu. Ia tidak ingin apa yang dilakukan diketahui oleh org lain. Sambil berjalan kembali ke istana ia harus memikirkan cara agar esok tidak ikut perjalanan ke kabupaten Ding.

Pria misterius yang baru saja mendapat informasi dari salah satu dayang istana itu segera menuliskannya ke secarik kertas. Ia lalu mengikatkan pada sebuah burung elang. Ya, jika biasanya yang digunakan mengirim pesan adalah burung merpati, orang tersebut tidak menggunakan. Ia memilih menggunakan burung elang karena pasti tidak akan dicurigai. Terlebih burung elang merupakan lambang Negara Mae, negara ini.

Kaaaaaoook

Elang tersebut terbang dan mendarat di sebuah tangan besar seorang pria yang tengah duduk di depan sebuah api unggun. Pria tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Jin Sang. Jin Sang tentu tersenyum lebar saat membaca isi surat tersebut.

Ia kemudian mengumpulkan beberapa orangnya malam itu juga. Ini adalah sebuah kesepatan untuk melakukan syok terapi kepada raja Negara Mae tersebut.

" Sung Im, bawa sebanyak 30 orang ke wilayanh Ding. Besok raja itu akan berangkat ke sana. Ini adalah sebuah kesempatan untuk kita melakukan penyerangan. Berpura-pura saja sebagai perampok. Aku yakin mereka akan membawa banyak prajurit."

" Baik pimpinan, apakah anda tidak akan menyerang istana saja. bukankah iniadalah waktu yangtepat?"

" Ya kau benar, ini adalah waktu yang tepat. Akan tetapi bukan sekarang kita menyerang istana. Bagaimana pun juga kita harus mengumpulkan oang sebanyak-banyak nya. Kita juga harus mencari pendukung. Kalu kita asal menyerang sama saja kita mati konyol."

Sung Im mengangguk paham. Ia tahu Jin Sang pasti memiliki rencana nya sendiri. Dan benar, besok sat Hyeon tidak ada di ibu kota, ia akan menyamar dan mendatangi ibu kota. Ada beberapaorang yang akan ia temui. Orang-orang itu ia yakini akan berpihak dengannya dalam merebut kekuasaan.

Sung Im langsung membawa orang nya malam ini juga. Mereka harus sampai terlebih dulu sebelum rombongan istana agar bisa menyiapkan penyerangan.

*

*

*

Pagi hari suasana istana sedikit ramai karena persiapan kepergian Raja Hyeon ke wilayah Ding. Gyeo Wool yang sudah bangun dari tadi bergegas menuju ke kediaman raja. Kasim Nam tentu langsung memberitahu sang raja dengan kehadiran ratu tersebut.

" Yang mulia, ratu ada di sini."

" Benarkah, suruh dia masuk."

Kasim Nam berjalan dengan setengah berlari untuk memberitahu ratu Gyeo Wool agar segera mauk ke kediaman raja.

" Salam yang mulia, Semoga pyeha selalu sehat dan panjang umur."

" Apakah kau baik-baik saja. Apakah ada yang terluka?"

Pertanyaan Hyeon sedikit membuat Gyeo wool terkejut. Namun ia langsung menyadarkan dirinya. Disini dia tidak boleh terpikat oleh Hyeon terlebih dulu. Ia harus membuat Hyeon lah yang jatuh cintya kepadanya.

Sialan, pria ini sungguh bermulut manis. Pantas saja Da Eun begitu tergila-gila oleh nya. Andai ia tidak terikat oleh janjinya kepada selir itu maka aku yakin selir-selir yang lain benar-benar akan tergila-gila oleh mulut dan sikap manisnya itu, Huh.

Gyeo wool bergumam dalam hati. Ia merutuki Hyeon. Namun wajahnya berusaha untuk tetap tersenyum. Gyeo Wool kemudian menyerahkan sebuah kotak makanan kepada Hyeon.Pria itu sedikit terkejut dengan a yang Gyeo wool lakukan.

" Apa ini?"

" Itu kue osmantus buatan hamba yang mulia. Saat itu yang mulia menginginkan kue osmantus ada di setiap yang mulia akan makan. Itu sengaja hamba buatkan untuk menemani perjalanna yang mulia menuju ke wilayah Ding."

" Apa kau tidak jadi ikut bersamaku?"

Gyeo wool menggeleng. Ia kemudian menjelaskan bahwa tubuhnya sedikit lelah dan sakit akibat kejadian kemarin. Gyeo Wool benar-benar meminta maaf karena tdak jadi ikut.

" Sebaiknya yang mulia membawa selir Da Eun. Hamba rasa selir utama bisa merawat yang mulia di sana. Bukankah Selir Utama sangat dekat dengan yang mulia? Pasti akan senang jika bisa membawa selir Da Eun bersama yang mulia."

Hyeon terdiam sejenak. Apa yang dikatakan ratunya itu ada benarnya juga. Terlebih Da Eun berasal dari desa pasti dia akan mudah berada di lingkungan tersebut. Siapa tahu Da Eun juga bisa membantu menenangkan warga.

" Baiklah jika begitu. Aku akan meminta Kasim nam memberitahu Selir da Eun untuk bersiap. Aku harap kau akan segera pulh. Beristirahatlah yang baik."

Wool tersenyum dan mengangguk. Setelah membungkuk memberi hormat, Wool berjalan ke arah pintu untuk keluar. Namun panggilan Hyeon membuatnya berhenti dan kembali menoleh ke arah Hyeon.

" Maaf untuk pagi itu. Sungguh aku tidak menyalahkan mu."

" Yang mulia tidak perlu sungkan. Hamba merasa tidak pantas mendapat permintaan maaf dari yang mulia. Hamba yang terlalu banyak berpikir. Oh iya, hamba mengucapkan terimakasih karena yang mulia telah menjemput dan membawa hamba dari hutan itu."

Wool pun berbalik dan berjalan keluar kamar. Senyuman tipis terbit di bibirnya. Ia merasa rencana pertamanya ini akan berhasil.

" Mari menikmati pertunjukan."

TBC

1
Shinta Dewiana
wk...wk..wk...aku selir da an mengamuk..
Shinta Dewiana
waduh....benar2 di serang ini...
Shinta Dewiana
jangan sampai nyesal lo hyeon. .selir kesayanganmu di buat susah...
Shinta Dewiana
hisss..spi hari ini blm ketahuan klu klu selir yg menarok bunga aster di pemandian ratu....cih raja apaan
Shinta Dewiana
jangan sampai ratu jatuh cinta sm raja....his...males banget
Shinta Dewiana
jauh2 pikiran mesummu dr ratu..
Shinta Dewiana
tenang du ho...kamu akan baik2 saja
Shinta Dewiana
he...he..he....mau gmn lagi udah terlanjur juga ya kan wool
Shinta Dewiana
wah..ternyata jin sepupu hyoen...tp di fitnah sm para mentri yg berniat memberontak...gmn ya hyoen buat rakyat dia adil...hanya krn selir jalangnya aja yg jd bodoh
Shinta Dewiana
mantap....
Shinta Dewiana
wk..wk..wk...
Shinta Dewiana
banyaknya selir mau di apain sementara pusaka raja loyo....bhuaaaa...aaaa..aaaaa
Shinta Dewiana
ho..ho..ho...mulai main peran..
Shinta Dewiana
udah sana ikut trus dg raja tercintamu...
his knp sih ratu hrs punya niat merebut raja...knp enggak di cuekin aja jg pedulikan lagi...jual mahal gitu...
Shinta Dewiana
cih...menjijikkan...main cium2 aja
Shinta Dewiana
dasar ular...ini raja juga goblok...his enggak rela rasanya klu ratu hrs jadi istri si raja...mending minta cerai huh
Shinta Dewiana
ada penguntit jalang...hiss...
Shinta Dewiana
ha..ha...ha....jadi loyo....rasain tu...haduh....senangnyaa....😅😅😅😅
Shinta Dewiana
huh dasar jalang udah di kasih hati minta jantung..
Shinta Dewiana
huh dasar jalang licik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!