Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Wajah tanpa ekspresi
" Hanya dua piring saja?" tanya Rey menatap hidangan di atas meja .
" Iya , satu untuk kakak dan jangan habiskan punya Aku " tegas Ara yang akan pergi kekamar dulu untuk menyisir rambut dan ganti baju .
" Satu piring saja belum tentu enak " ucap Rey menatap tanpa ekspresi hidangan diatas meja .
Setelah menatap beberapa saat Rey memakan masakan Ara dengan penuh keraguan.
" Pandai juga Baby mafia itu memasak , Aku pikir hanya merengek saja yang dia bisa " ucap Rey mengunyah dengan penuh sensasi menikmati makanan yang sebelumnya sempat dia tolak karena ragu .
Rey pikir putri konglomerat seperti Ara tak akan pandai memasak karena hidup berkecukupan dan bergelimang harta selama ini .
" Aku ingin nambah , bagi sedikit " ucap Rey kini mengambil piring Ara dan makan dengan lahap .
" haaaa, nasi Aku " suara melengking Ara meronta-ronta karena Rey sudah menghabiskan makanan untuk nya padahal Ara sudah lapar sekali
" Ehhh, astaga " kaget Rey menatap nasi di piring yang hanya tinggal sesendok padahal tadi Rey berniat hanya meminta sedikit lagi nasi Ara .
" Sudah habis " senyum jahat Rey malah menghabiskan lagi nasi yang tinggal sedikit , benar-benar suka dengan rasa masakan gadis itu .
" Hiks, Daddy Aku lapar " Ara benar-benar menangis terisak seperti anak kecil yang di pukul orang lain sehingga membuat Rey kaget melihatnya.
" Hehhh, sudah besar masih saja menangis " ilfil Rey tak menyangka Ara akan menangis hanya karena Rey menghabiskan nasi .
" Hiks " semakin Rey memarahi semakin keras tangis Ara yang duduk di kursi meja makan itu .
" Benar-benar tidak ada dewasa nya gadis itu " kesal Rey memasuki dapur untuk mengambilkan Ara makanan karena sudah terlanjur memakan habis makanan milik gadis itu.
" mana makanan nya ?" tanya Rey heran pada pelayan nya karena tidak menemukan makanan yang tadi Ara masak .
" Nyonya hanya memasak 2 porsi saja Tuan " jawab pelayan itu menatap dengan ekspresi iba Ara yang memang belum makan apapun dari tadi sepertinya dia sedang lapar .
" Astaga " kata Rey menutup mata , ternyata bukan karena belum dewasa gadis itu menangis tapi karena memang sudah lapar namun Rey menghabiskan semua makanan yang dia masak .
" Lalu mengapa kalian tidak memasak makanan lain?" kata Rey menatap puluhan pelayan nya .
" Kata nyonya pagi ini dia ingin memakan masakan yang dia masak Tuan " jawab salah satu pelayan dengan kepala menunduk .
" Huftt, bagaimana ini ?" Rey bernafas kasar menatap jam di pergelangan tangan bergantian dengan Ara yang masih menangis di meja makan .
Sebenarnya Rey ingin memasak untuk Ara sebagai permintaan maaf nya tapi waktu tidak memungkinkan ini saja Rey sudah telat 20 menit .
" Ara maafkan Aku ya, kamu pesan makanan diluar aja " ucap Rey dengan pelan mengelus punggung Ara lalu mengeluarkan beberapa lembar uang lagi dari dompetnya.
" Enggak " kata Ara menatap Rey tajam , pria itu benar-benar jahat bahkan tidak punya belas kasihan memakan semuanya tanpa bersisa padahal tadi dia bilang tidak enak .
Bukan karena Rey menghabiskan semuanya Ara marah tapi ucapan jahat pria itu diawal yang membuat Ara tidak terima .
" Kamu boleh pergi ke restoran untuk makan tapi di dampingi bodyguard" ucap Rey terpaksa mengizinkan Ara ke restoran dari pada gadis itu ngambek dan menangis dalam waktu lama ,lagian Rey memang salah juga.
" Beneran" kata Ara dengan mata berbinar langsung merebut uang dari tangan Rey .
Akhirnya kata-kata yang ditunggu terdengar juga!
" Cuma ke restoran untuk makan , setelah itu datang kekantor dan jangan lupa pakai pakaian yang sewajarnya" ucap Rey yang diangguki Ara dengan patuh .
" Aku berangkat" ucap Rey .
" Okey , Daa kak Rey " kata Ara dengan cepat bersalam pada Rey lalu menaiki tangga dengan langkah cepat dan senyum ceria .
Ternyata menikah dengan Rey tidak lah begitu buruk bahkan Ara merasa lebih bahagia karena bisa keluar rumah walaupun tidak sepenuhnya bebas .
..........
Hampir jam 10 pagi Ara baru sampai di perusahaan Rey .
" Astaga Aku sudah sangat merindukan suasana keramaian" batin Ara berjalan santai dengan senyum lebarnya setelah hampir 1 bulan tidak keluar rumah kecuali sekolah karena dihukum oleh Daddynya.
Sebulan yang lalu Ara dengan nekat menipu bodyguard nya dan pergi ke club yang membuat amarah Daddy Ara meledak sampai menghukum dengan cara sedikit ekstrim serta menikahkan Ara .
" Selamat pagi Nyonya " sapa seluruh staff perusahaan berbaris rapi menyambut Ara yang datang dikawal ketat oleh bodyguard.
" Pa, pagi " kata Ara dengan gelagapan merasa kaget saat staff perusahaan Rey mengenali nya .
" Mari Saya antar keruang Presdir Nyonya" ucap seorang wanita dengan sopan .
" Tante kenapa semua orang mengenaliku?" tanya Ara pada wanita itu begitu mereka ada di dalam lift karena setau Ara tidak ada satupun pihak yang tau pernikahan rahasia Ara dan Rey .
" Tuan dan Nyonya besar yang memberikan pengumuman pada semua staff perusahaan yang diwajibkan mengenali istri Presiden direktur" jawab Wanita itu dengan sopan .
" mmmh. begitu " kata Ara tidak banyak tanya lagi .
" Ini ruangan nya Nyonya " ucap Wanita itu begitu mereka sampai di depan pintu .
" terimakasih, Ini untuk Tante " ucap Ara memberikan sekotak biskuit yang dia keluarkan dari paper bag yang dibawanya untuk wanita itu .
" Tapi ," belum sempat wanita itu melanjutkan ucapan nya Ara sudah masuk kedalam ruangan Rey tanpa mengetuk pintu .
" Sayang , Dia siapa ?" Ucap Hareeza yang merasa sedikit kesal dengan gadis yang masuk tanpa mengetuk pintu padahal mereka sedang bermesraan.
Rey terdiam menatap Ara yang masuk tanpa mengetuk pintu lalu duduk disofa tanpa melirik Rey yang duduk di kursi kerja dengan Hazeera yang berdiri di belakangnya.
Ara mengeluarkan semua makanan yang dia bawa dari paper bag lalu berbaring diatas sofa bermain ponsel sambil melahap Snack .
" Sayang apakah dia istrimu?" tanya Hazeera memeluk leher Rey yang duduk di kursi dari belakang .
" Iya " jawab Rey masih terpaku menatap Ara yang berbaring telentang dengan begitu santai tanpa berkomentar sedikitpun bahkan masuk tanpa ekspresi seolah-olah tidak ada Rey dan Hazeera didalam ruangan ini .
Muach
Kecupan Hazeera benar-benar terdengar nyaring sampai Ara yang tengah bermain game itu menoleh menatap mereka berdua .
" Ihhhh" jijik Ara lalu berbaring menghadap sandaran sofa .
" Sayang jangan begitu tidak sopan " larang Rey yang merasa tidak etis juga selain ada Ara yang anak dibawah umur mereka juga berada dilingkungan perusahaan.
" Sayang Dia memakai kemeja yang Aku belikan untukmu dengan gaji pertama ku " Hazeera meronta-ronta menatap logo kemeja yang Ara pakai , baru menyadari saat Ara berbaring membelakangi mereka .
" Tidak Sayang mana mungkin kemeja Aku muat ditubuhnya yang kecil " ucap Rey juga menatap punggung Ara yang memakai bawahan rok pendek dengan kemeja hitam yang masuk kedalam rok sehingga terlihat rapi.
Gadis itu mematuhi ucapan Rey dengan datang kekantor memakai pakaian yang sewajarnya.
" Ehhhh, tapi " melotot Rey saat Ara yang asik bermain game itu kembali berbaring telentang kemeja itu memang kebesaran dibadan nya .