Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
"semalam setelah mas Azzam pulang saya mendengar kan langsung dari Dinda, akan mintak bantuan dengan mas Hendrik, untuk mencelakai mas Azzam
"saya kawatir mas jika kamu kena apa apa, dan saya juga tidak terima jika Dinda berbuat sesuka hati dia pada mas Azzam
ucap Lina panjang lebar kali tinggi kali luas pokok nya
"iya mas aku juga tidak terima jika Dinda sewenang wenang pada kamu tambah Desi dengan menatap Azzam
"he he he tertawa kecil Azzam sambil menghisap rokok nya
"mas ini beneran Lo saya tidak main main tatap tajam kearah Azzam, Lina
"iya saya tahu terimakasih infonya mbk, saya kan berhati hati dan doakan saya selamat nya ucap Azzam datar dan lembut
"saya ingin nanti malam mas Azzam jangan ke cafe dulu, bagaimana? Tanya Lina sambil memandang hijau nya sawah didepan nya
"iya mas tolong jangan kesana dulu biar keadaan agak tenang dulu tambah Desi
" insa alloh nya mbk jawab singkat saja Azzam
"mas boleh kah aku tahu masalah nya?
Tanya Lina berhati hati dalam berucap
"iya mas Azzam apa sebenarnya masalah nya tambah Desi panasaran sambil menatap wajah Azzam
Azzam menceritakan semua nya tanpa di tutup tutupi, dari awal sampai akhir, Lina dan Desi begitu antusias dalam mendengar kan nya
Azzam tahu jika dua wanita yang di hadapan nya sekarang bisa menjaga rahasia itu dan Azzam paham betul dengan karakter Desi dan Lina
Lina dan Desi orang nya tertutup dia tidak suka Ter lalu ember kesana kesini, setelah mendengar kan cerita Azzam Lina dan Desi hanya diam entah apa yang ada dalam benak nya
"ya sudah mas kayak nya waktu sudah agak siang ini, aku pamit dulu nya ucap Desi memecah kesunyian
"oh..ohh.. Iya mbk terimakasih atas infonya hati hati ya ucap Azzam agak kaget dan tersenyum kearah Lina dan Desi secara bergantian
Desi dan Lina bangkit dari duduk nya dan berjalan meningal kan Azzam sendirian, sebelum pergi masih sempat Lina dan Desi melempar kan senyum manis nya
Azzam hanya meringis dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal itu
Jika melewati galengan Sawa, rumah Dinda dan sawa milik kiyai tidak jauh mungkin sekitar dua ratus meter
Azzam tidak ambil pusing dia langsung bergegas sesuai rencana awal yaitu memanen tanaman sayuran nya
Setelah selesai langsung dibawah ke pasar dan di jual ke koperasi pondok
...****************...
sedang Lina dan Desi dari tadi masih mengobrol kan tentang kepribadian Azzam, sampai tidak terasa alangkah kaki nya mengantar kan mereka ke rumah ibu Hasanah
"lin....Des....
panggil ibu Hasanah yang sudah berdiri di depan pintu gerbang belakang rumah
Lina dan Desi spontan kaget dan terhenti langkah kaki nya sambil merunduk takut
"dari mana kalian masih pagi sudah jalan jalan tanya ibu Hasanah dengan tatapan tajam
"anu buk anu.....
gugup Lina menjawab pertanyaan ibu hasanah
"anu anu bagaimana yang benar kalau di ajak ngomong itu.... Dengan nada yang khas nya tinggi
"dari jalan jalan lihat sawah buk, suntuk dirumah saja ucap Desi memberi alasan yang akurat walau berbohong
"jalan jalan sih gak papa tapi pintu belakang ditutup jangan dibuka kayak gini Des,
"iya buk maaf ucap Desi sambil memohon maaf
"ya sudah sana sarapan, terus ke pasar. Kebutuhan menipis ini titah ibu Hasanah lalu pergi meningal kan Lina dan Desi
"mereka bertatapan wajah lalu yes..... jalan jalan kita ucap mereka langsung lari menuju kamar mandi, tanpa berpikir panjang
"hoy Hoy ... Bahagia banget hari ini mbk Desi tanya Dinda yang lagi duduk di kursi makan
"iya iya nu mau ke pasar aku jawab Desi senyam senyum
"aku ikut mbk, ucap Dinda tersenyum
"tidak usah kamu bersih bersih cafe saja saut ibu Hasanah sambil membawa kopi susu menuju meja makan
"alah ibu sekali lah rengek Dinda
Desi hanya melihat rengekan Dinda dengan tatapan sinis dan menggelengkan kepala nya saja