"hey... kalo jalan itu matanya di pakai biar gak nabrak orang" triaknya si empu gadis
"eh sorry sorry gue gak sengaja, habis nya loe juga yang salah kenapa loe gak ngehindar sih ege" jawab si cowok
"sialan loe malah nyalahin gue, loe kenapa sih jalan gak hati-hati udah tau jalan bukan milik moyang loe malah sok sok an jalan tanpa lihat-lihat kan jadinya gue yang jadi korban" ujar gadis itu sewot
"iya iya gue minta maaf tadi itu gue buru-buru karna mau ke perpustakaan (tokoh buku) takutnya nanti gak keburu karna tutup"jawab si cowok
"la kenapa kita samaan ege, gue juga mau ke sana, yaudah yok kita barengan aja gimana kesana nya" tawar si gadis
"ya sudah ayok kita jalan".jawab si empu cowok
" Kenalin nama gue mayla Kayla, biasa di panggil kayla" ujar Kayla sambil mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri
"o...nama gue Nadif Ali , panggil aja Nadif" jawab Nadif sambil menyambut tangan Kayla
"maaf ya yang tadi, karna buru-buru jadi nabrak loe" ujar nadif merasa bersalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SIMA MERRYMAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
"Assalamualaikum" ucap pak ridho dari sambungan telepon
"waalaikumsalam salam" jawab Nadif
"Gimana kabarnya Kalian "
"Alhamdulillah baik pak "
"Syukurlah kalau begitu , oh iya nak bapak mau ngasih tahu kamu , kalian harus hati hati ya sama istri saya , tolong jaga kluarga kamu ya nak "
" Apa bapak tahu sesuatu "
"Saya rasa istri saya telah menyusun rencana , saya jadi cemas jika sesuatu yang buruk menimpa kalian "
"Apa mungkin kedatangan nya kemaren lalu itu juga bagian dari rencana nya " nadif dalam hati ,Setelah sambungan telepon terputus
" Sayang " tegur kayla lirih saat bangun tidur menatap suaminya yang masih terjaga.
" Iya "
"Kok belum tidur ?"
nadif tak menjawab melainkan menarik kayla ke dalam dekapannya.
"Ini aku baru mau tidur "
5 bulan kemudian.
kehamilan kayla sudah memasuki 7 bulan dan selama itu pula nadif menjadi bertambah giat membuat karya karya dan setiap 1 minggu dia sudah menerbitkan 2 hasil karyanya, dan selama di bengkel nadif sudah mempercayakan kepada karyawannya dan sesekali dia datang ke sana.
Dan Saat ini , kini dia berada di bengkel " Buat apa ibu datang lagi kesini ? Gak cukup ibu udah buat putri ibu terluka " Nadif menatap Bu Siti penuh amarah.
"Dia terluka karna pilihannya sendiri , coba saja dulu ia bisa menjaga diri mungkin Juga tidak akan seperti ini menikah dengan pria seperti dirimu , mungkin saja sekarang dia menikah dengan Seorang kaya raya" Bu Siti sinis
"Bu sekarang Kayla sudah menjadi istriku sekarang " tegas Nadif
"Ya anggal saja sekarang begitu , tapi lihat saja nanti Kayla pasti akan kembali kepada saya dan akan menjadi istri seorang yang kaya raya "
"Aku gak perna tertarik Bu" bukan Nadif yng menjawab melainkan Kayla , ya dia datang ke bengkel suaminya karna mengantar makan siang suaminya tanpa sengaja dia melihat ibu dan suami nya yang sedang berdebat.
"Kamu jadi pembangkang setelah menikah dengan pria ini "
"Lebih tepatnya hidup aku bebas "
" Nikmati saja kebebasan mu itu , tapi liat saja nanti ibu pasti akan buat Nadif meninggalkan kamu , kalian akan saya pisahkan " tegas Bu Siti mengancam putrinya lalu pergi
Mendengar apa yang dikatakan ibunya membuat dia menjadi cemas , ia takut jika ancaman itu benar adanya ia tak ingin kehilangan anak dan suami nya.
"Tuhan kenapa.kau mengunci dengan karakter ibu yang seperti itu " batin Kayla
Nadif menepuk bahu Kayla pelan " yang sabar ya sayang" Sebenarnya dalam hati Nadif juga tersimpan kekhawatiran namun sebisa mungkin dia tak menunjukkan itu kepada istrinya.
" Apa bener ibu merencanakan sesuatu? tapi apa rencana ibu , apa dia akan senekat itu ?" batin nadif
Sedang di penginapan ,Bu Siti ngomel ngomel " Kamu tahu kayla ? Saat dirimu jatuh kamu pasti akan kembali , anak itu benar benar sudah merubah putriku " ucap Bu Siti penuh amarah saat dia sudah sampai di dalam kamar penginapan
"Ada apa si Bu "
"Aku tadi ke tempat kerja anak itu ". cetusnya
"APA..!" pak ridho terkejut
"Mas .. Kamu puas sekarang " nada bu Siti meninggi
"Udah berapa kali kan aku bilang dulu jangan pernah menikahkan anak kita dengan nya , liat sekarang dia menjadi berubah "
"Apa saja yang kamu katakan kepada mereka " tanya pak ridho
"Aku katakan kalau Akau akan memisahkan mereka "
"APA..! Kamu sungguh kelewatan Bu , apa kamu masih belum puas sudah membuat putri kita menderita karna ulah mu dan kini kamu juga akan mengulangnya lagi, dimana hati dan akal pikiran mu "Kecam pak ridho
"Cobalah kamu terima dia Bu , lagi pula sekarang putri kita juga akan segera melahirkan " sambung pak ridho lagi
Bu Siti tak menjawab dia langsung melengos dan pergi berlalu dari hadapan suaminya.
"Bagaimana lagi aku harus memisahkan Kayla dengan lelaki itu " gumam bu.siti di dalam kamar.
Esoknya
"kamu gak keberatan aku tinggal " ucap Nadif sambil memeluk Kayla dari belakang.
"Gak papa kok, kamu tinggal bekerja saja aku , kan ada mbok sri yang jaga "
"Ya sudah nanti jika ada apa apa kamu hubungin aku ya "
"Iya sayang " Kayla mencubit gemas pipi sang suami
Saat suaminya sudah pergi Kayla memutuskan untuk ke halaman samping rumahnya untuk mengisi kekosongan dia membaca buku hasil karya suaminya.
Di tengah asyik membaca tiba tiba perut Kayla terasa sakit dan semakin lama semakin bertambah sakit dn mungkin juga ini sudah waktunya dia lahiran . Karna usia kandungan Kayla sudah memasuki 9 bulan.
" Aaaakh " jerit Kayla , dan tak lama mbok sri pun datang tergopoh gopo.
" Massa allah Bu , ibu sepertinya mau melahirkan . Ayok Bu kita ke rumah sakit " tunjuk mbok sri menuju ke halaman depan untuk mencari kendaraan.
Saat Kayla di tangani di rumah sakit mbok sri pun bergegas menghubungi majikan nya untuk memberitahukan keadaan istrinya.
Seorang lelaki muda berlari menyusuri koridor rumah sakit , mendapat kabar bahwa istrinya mau melahirkan , membuat iya panik .
"Bagaimana keadaan istri saya mbok " panik Nadif
" Ibu berada di dalam pak , dia akan segera melahirkan kan, sebaiknya bapak ikut masuk saja " mbok sri memberitahu
"Sayang kamu harus kuat yA , aku yakin kamu pasti bisa " ucap Nadif sambil mencium pipi Kayla
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN
OEK
OEK
OEK
Suara tangisan bayi memenuhi ruangan bersalin. Ya Kayla sudah melahirkan seorang bayi perempuan, namun tak lama setelah itu Kayla jatuh pingsan.
"Sayang ... Hei sayang .." ucap Nadif seraya menepuk nepuk pipi Kayla
" Tunggu sebentar dulu di luar pak , biar saya periksa terlebih dahulu "
Setelah di periksa akhirnya pintu ruangan Kayla terbuka .
"Dok gimana keadaan istri saya ?" Nadif berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri dokter
" Pasien tidak apa apa pak. dia tadi cuma kelelahan saja dan jika bapak ingin melihatnya kami persilahkan " Ucap dokter itu ramah.
Di dalam ruangan tempat Kayla berbaring tak sasarkan diri sehabis melahirkan.
"Kamu cepet bangun ya sayang ,Ada anak kita yang masih membutuhkan kamu , aku mohon" Nadif menggenggam erat tangan istrinya
"Bapak yang sabar ya pak ,.mungkin sebentar lagi ibu akan segera bangun " ucap mbok sri menenangkan majikannya
"Maaf pak ini silahkan anak nya di adzanin dulu " suster itu menyerahkan anaknya kepadanya , tak lama kemudian Nadif sudah mengadzani putrinya.
"ngomong ngomong apa bapak sudah menyiapkan nama untuk putri bapak " ucap mbok sri bertanya
"Zea fitriyani mbok " jawab Nadif
"WAAAH .. Namanya cantik sekali " ucap mbok sri tersenyum
"Apa bapak akan tidak mau mengabari keluarga bapak dan ibu Kayla " mbok sri hati hati saat mengucapkan keluarga dari Kayla
"Oh iya mbok saya sampai lupa , ya sudah saya nitip anak dan istri saya dulu ya mbok " Nadif seraya pergi keluar dari kamar
"Iya pak " mbok sri mengangguk pelan
" Gimana mbok apa anak saya tadi rewel " Tanya Nadif saat sudah memasuki kamar inap istrinya
"EH , enggak pak , dari tadi anteng Saja non zea " jawab mbok sri
"Gimana pak, apa mereka akan datang ke sini ?" tanya mbok sri tentang keluarga nya
"Iya mbok mungkin besok mereka ke sini "
"Eeugh ,..Air " lirih Kayla
"Kamu sudah sadar sayang?" seraya memberikan Ir kepada istrinya
"Terima kasih ya , karna kamu sudah memberikan putri yang sangat cantik untuk ku " ucap Nadif seraya tak henti hentinya mencium wajah Kayla , dan Kayla hanya menanggapi dengan tersenyum