BIANKA DAN MAFIA KEJAM

Bianka terdiam melihat gadis kecil yang terlihat mengenaskan, Kris langsung maju menyerang Bianka tanpa mendengarkan penjelasan Bi.

Dengan cepat Bi bisa menghindar pertarungan dua orang yang mempunyai kemampuan bela diri yang sangat tinggi, semuanya terdiam melihat pertarungan Kris yang bergerak dengan emosi, Bianka hanya terus mengelak tanpa serangan.

"Tidak ada gunanya kalian bertarung," teriak Rinda yang masih meringis menahan sakit karena pertarungannya tadi.

Pertarungan masih belum berhenti, Bara langsung masuk ke area tarung coba menahan Kris yang emosinya sangat buruk.

"Kak Kris, dengarkan dulu Bianka."

Bi melangkah mendekati Clori dengan matanya yang siap menembus jantung, tangan Bi menyentuh anting Clori merampasnya dengan sangat kasar, membuat Clori teriak kesakitan.

"Jika kamu tidak punya bakat mengenali musuh dan hanya mengandalkannya kemampuan bela diri maka lebih baik kamu jangan pernah ada di sini."

"Apa maksud kamu, aku bahkan tidak bertemu dengan siapapun."

"Semua rahasia kalian terekam disini, termasuk tentang adik Kris, aku tidak tahu kapan barang ini terpasang, tapi semua rahasia kalian bocor."

"Maksud kamu diantara kami ada yang berkhianat," tanya Bara.

"Pikir saja sendiri,"

Bianka mendekati Kristan dan membisikkan sesuatu, mata Kris yang awalnya penuh amarah langsung berubah salah tingkah. Bi dan yang lainnya langsung pergi masih sisa Kris, Bara, Gerry, dan Clori yang masih penuh tanda tanya.

***

Beberapa kota dan negara heboh tentang penelitian Virus, banyak aparat keamanan yang sudah menutup kota, seluruh tempat di awasi dengan ketat. Bianka & the girls berhasil keluar dengan mobil mewah Masing-masing. Misi selesai rahasia kota yang di sembunyikan, virus yang membunuh dan memisahkan dengan keluarga, pemerintah yang tidak bertanggung jawab demi jabatan beraninya menutupi sebuah kesalahan, para peneliti yang dipercaya bisa memajukan pengobatan dan pengetahuan tapi mementingkan pangkat sampai menutup dan mengorbankan banyak nyawa demi sebuah keegoisan.

***

Mobil Bianka berputar masuk ke pinggir pantai, diikuti oleh yang lainnya, mereka melakukan balapan dipinggir pantai sampai ujung.

Bi sudah lebih dulu sampai, dia duduk diatas mobilnya menikmati matahari terbenam, langit yang indah dan cerah, gelombang yang tenang, angin sejuk. Dia sangat menikmati bunyi gelombang yang menerpa pasir pantai.

Kei dan Rindu juga sampai langsung keluar dan naik ke mobil Masing-masing berbaring menikmati keindahan pantai, Reva dan Rinda tiba juga dan ikut menyusun mobil merasa kesejukan angin.

Lama mereka semua terdiam sampai Reva berdiri dan menggakat tabletnya, beberapa wajah mulai bermunculan.

"Hai, daddy mommy, ayah bunda, mami papi, mama papa, Reva kangen. Sekarang kami sudah keluar dari kota dan berada disebuah pantai yang sangat indah, kami baik-baik saja dan tidak ada yang terluka."

Kamera Reva diarahkan ke Bianka tapi dia masih memejamkan matanya menggunakan kacamata biru, begitu juga dengan Rindu yang berbaring menutup matanya dengan tangan.

Rinda dan Kei yang langsung lompat dari mobil mereka langsung memeluk Reva dan menyapa para orang tua.

"Kei, silahkan laporannya." Ucap papa Akbar.

"Aman pa, disini kami belajar saling melindungi, saling membutuhkan, sehebat apapun kami butuh kerja sama. Disini kami melakukannya, kami mengerti pentingnya saling kerja sama tim."

"Mana Bianka dan Rindu?." Tanya ayah Haikal.

"Tidur ayah" ketiga Chrispeter melihat kearah dua orang yang wataknya paling aneh dan menyebalkan.

"Rindu!" teriak Rian membuat Rindu langsung duduk dan menatap ke layar.

Bianka juga langsung duduk dan membuka kacamata nya, menatap ke layar. Rindu tersenyum tipis tapi Bianka dengan ekspresi datar melihat satu persatu orangtuanya.

"Ayah! apa kami masih memiliki tugas, atau kami kembali."

Semuanya langsung berkumpul coba mendengarkan jawaban dari kejauhan.

"Jika ada yang ingin pulang, maka kembalilah. Tapi jika ada yang ingin membantu Kristan menemukan adiknya maka silahkan pergi." Ucap ayah Haikal.

Semuanya melihat kearah Bianka, seperti menanti jawaban tapi Bi hanya diam saja berpikir sejenak.

"Kami tidak ada hubungannya dengan mereka ayah, Bi memutuskan kembali."

"Bohong!"

Ucapan Rinda membuat semua mata melihat kearahnya, tatapan kesal terpancar di mata Rinda.

"Apa yang terjadi Rinda."

"Entahlah Daddy Roy, Rinda hanya merasa Bi menyimpan rahasia, dia egois daddy."

"Bi bukan egois Rinda, hanya saja apa yang kalian cari tidak ada di sana. Bianka hanya menunggu lawan datang karena dia sudah menyiapkan sambutan." Ucap Riani.

"Bianka! semakin kuat dirimu, maka semakin banyak musuh mu."

"Iya Bunda, Bi mengerti, tapi kali ini bukan soal penyelesaian masalah menggunakan kekuatan tapi menggunakan perasaan, Bi sedikit khawatir tidak bisa mengontrol diri."

"Perasaan." ucap keempat Chrispeter bersamaan.

Bianka turun dari mobilnya, dia melangkah mendekati pantai, kakinya menyentuh air dan berjalan. Panggilan mereka berakhir semuanya mendekati Bi yang masih menatap langit yang mulai gelap.

Pikiran Bianka masih fokus ke adiknya Kris yang sebenarnya bukan di tangan Chrispeter tapi di tangan mafia yang sangat kuat dan berkuasa.

Selama 5tahun Bianka coba mencari wajah pemimpin mafia yang sangat terkenal di dunia bela diri, tapi tidak berhasil menembus bahkan gerbang nya saja tidak bisa dilihat.

Kehancuran Keluarga Kristan karena cinta yang di khianati, adik Kristan berada disana, banyak tanda tanya dan misteri yang membuat Bi penasaran. Apa Kristan saudaranya.

Lamunan Bianka Buyar karena bunyi klakson dan cahaya lampu mobil yang memancar ke wajahnya, Bi naik dari air pantai dan masuk ke mobilnya, satu-persatu mobil meninggalkan pantai, diikuti oleh Bianka.

Bianka & the girls kembali ke kota dengan kemenangan, walaupun masih banyak misteri yang belum terungkap.

***

Mobil Kristan juga keluar dari kota, mereka kembali membawa kabar duka, kematian ayah Austin yang tidak bisa mereka lihat hembusan nafas terakhirnya. Pengkhianatan diantara mereka yang masih belum diketahui siapa. Belum lagi keberadaan adik Kristan yang di tangan mafia kuat.

"Apa aku meminta bantuan dengan Chrispeter, hanya mereka lawan terkuat." Batin Kristan.

Seseorang senyum menyeringai mengakui kehebatan putri dari keluarga Chrispeter dengan kemampuan mereka yang spesial.

"Semua ini belum seberapa tapi aku akui pemimpin kalian cerdik, licik, dan juga hebat. Tapi belum tentu kalian bisa mengalahkan aku, bergeraklah Bianka selamatkan dia, kita bertemu di sana."

"Aku menanti kedatangan mafia wanita sekuat dirimu, walaupun yang lainnya juga tidak bisa dianggap remeh, mereka semua mempunyai bakat tersembunyi yang akan keluar melalui perasaan bukan karena paksaan."

"Kita memiliki keseimbangan dalam kekuatan, jumlah pasukan, kekuasaan, kekayaan, hanya beda nya kalian memiliki keluarga yang harus kalian lindungi dan pastinya akan menjadi kelemahan, sedangkan diriku hanya seorang diri, aku tidak mempunyai kelemahan, dan tidak ada yang harus aku lindungi. Keluarga hanyalah sebuah kehancuran."

***

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA..

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE..