Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Sulfi memandang jam yang ada di dinding sekolahnya dan ia tidak sabar karena setelah bel berbunyi, libur sekolah sudah tiba. Ia sudah menanti liburan ini dan ia berencana untuk berlibur ke rumah neneknya yang berada di kota M
KRINGGG
Bel berbunyi dan Sulfi langsung bergegas memasukkan bukunya ke dalam tas
"Kamu jadi berlibur di rumah nenek?" tanya Dhea
"Iya Dhe, aku jadi ke rumah Nenek" jawab Sulfi
Dhea tidak tahu apa yang ada di rumah nenek sahabatnya itu sampai setiap liburan Sulfi selalu ke kota M
Sulfi sudah sampai di parkiran dan segera ia mengambil sepeda ontelnya
Ia segera mengayuh sepedanya agar lekas sampai di rumah
"Akhirnya libur sekolah tiba dan nanti malam aku berangkat ke kota M" gumam Sulfi
Di saat sedang mengayuh sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan mobil hitam yang sedang mengebut sampai membuat sepeda Sulfi jatuh
Pengendara itu langsung menghentikan mobilnya dan segera menolong Sulfi
"Maafkan aku yang tidak sengaja.."
Sulfi meringis kesakitan dan memegang kakinya yang mengeluarkan darah
"Lain kali hati-hati dan jangan mengebut" ucap Sulfi
Sulfi merasakan kakinya yang sakit sampai ia tidak bisa untuk berdiri dan lelaki itu langsung membopong tubuh Sulfi
"LEPASKAN AKU! KAMU MAU MENCULIK KU?" Sulfi memukul dada bidang lelaki itu
Lelaki itu langsung melepaskan tangannya dan meminta Sulfi untuk masuk ke dalam mobil
Sulfi hanya berdiri dan ia tidak bisa berjalan dengan kaki yang sangat sakit sekali
"Ayo cepat masuk, bukankah kamu takut aku culik" ucap lelaki itu sambil menunggu Sulfi
Sulfi yang kebingungan hanya bisa diam dan ia meminta maaf kepada lelaki itu
"Tuan menjengkelkan, maafkan aku. Aku tidak bisa masuk ke dalam mobilmu" ucap Sulfi
"Kamu bicara denganku? Namaku Marshall bukan Tuan menjengkelkan"
Sulfi menghela nafasnya dan ia merasakan kakinya yang semakin sakit
Disaat akan meminta tolong kepada Marshall, tiba-tiba Sulfi langsung jatuh pingsan
Marshall yang melihat langsung memeluk tubuh Sulfi agar tidak jatuh
Ia langsung membawa masuk Sulfi dan segera ia melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit
Marshall menatap wajah Sulfi yang sedang tidak sadarkan diri
"Wajahmu sepertinya tidak asing, tapi dimana aku pernah melihatmu" gumam Marshall
Dua puluh menit kemudian Marshall lekas memarkirkan mobilnya dan segera ia membawa Sulfi ke ruang UGD
Dokter meminta Marshall untuk menunggu di luar ruang UGD
Marshall mengambil ponselnya dan memberitahukan kepada Sinta untuk membatalkan semua meetingnya
"Tuan Marshall kecelakaan? Lalu bagaimana keadaan anda sekarang?" Tanya Sinta yang merupakan sekretaris pribadinya
Marshall menghela nafasnya dan mengatakan kalau dirinya baik-baik saja dan ia meminta Sinta tidak usah bicara ke semua orang tentang hal ini
Marshall mempunyai sekretaris pribadi yang sangat lemot dan suka menangis
Beberapa menit kemudian, dokter keluar dan memanggil Marshall
"Bagaimana keadaan wanita itu?" Tanya Marshall dengan wajah khawatir
"Pasien tidak apa-apa, hanya kakinya yang terkilir dan harus menggunakan kursi roda untuk sementara waktu" Jawab Dokter
Dokter mempersilahkan Marshall untuk masuk ke dalam ruang UGD
Disaat Marshall masuk ke ruang UGD, ia melihat Sulfi yang menangis sesenggukan
"Kenapa kamu menangis? Bukankah kakimu hanya terkilir" ucap Marshall
Sulfi yang jengkel langsung melempar bantal ke arah wajah Marshall
"Gara-gara kamu, aku tidak jadi liburan ke rumah nenek dan aku tidak bisa bertemu dengan kekasihku.." Sulfi menangis dengan suara yang sangat keras sekali dan banyak orang yang menatap Marshall
Marshall yang kebingungan langsung menutup mulut Sulfi dengan tangannya
"Diam!!" ucap Marshall
Sulfi tambah menangis sekeras-kerasnya di hadapan Marshall
"Aku yang akan mengantarkanmu ke rumah nenek kamu" ucap Marshall yang tidak ingin Sulfi menangis lagi
Mendengar perkataan Marshall, Sulfi langsung menghentikan tangisannya
"Dimana rumah nenek kamu?" Tanya Marshall
"Rumah nenekku ada di kota M, aku tidak bisa membayarmu jika kamu yang mengantarkan aku" jawab Sulfi
Marshall mengatakan kalau Sulfi tidak usah membayar dan anggap saja ini permintaan maaf karena sudah menabrak Sulfi sampai membuat kakinya terkilir
"Siapa namamu?" Tanya Marshall
"Namaku Sulfi..." jawab Sulfi sambil menyodorkan tangannya ke arah tangan Marshall
Marshall mengatakan kalau besok ia akan mengantarkan Sulfi ke kota M
"Mas, eh Om. Aduh aku harus panggil apa nih?" Tanya Sulfi
"Panggil Om saja, usiaku 26 tahun" jawab Marshall
Disaat mereka sedang mengobrol, perawat mengatakan kalau dokter sudah memperbolehkan Sulfi untuk pulang
Marshall meminta Sulfi untuk menunggunya karena ia harus membayar semuanya
"Aku pasti menunggumu Om, aku kan tidak bisa jalan" ucap Sulfi yang masih ada di atas tempat tidur
Marshall tersenyum dan segera ia membayar semuanya. Ia juga membelikan kursi roda untuk Sulfi
Setelah selesai membayar, Marshall lekas menuju ke ruang UGD untuk menjemput Sulfi
"Sulfi, ayo pulang. Om tidak tahu rumah kamu" Marshal menaruh Sulfi di kursi roda
Sulfi mengatakan kalau ia tinggal di rusun yang ada di dekat perumahan jalan Y
"Aku tinggal sendirian Om, kedua kakakku sedang merantau dan orang tuaku sudah meninggal semua" ucap Sulfi
Marshall merasa kasihan kepada Sulfi yang hanya tinggal sendirian di rusun
"Tidurlah, nanti kalau sudah sampai aku bangunkan" pinta Marshall
Krucukkkkk
Krucukkkkk
Sulfi langsung menundukkan kepalanya saat mendengar suara perutnya yang berbunyi
"Baiklah kita beli makan dulu dan setelah itu Om antar kamu pulang, Ok"
"Ok, Om Marshall"
Kemudian Marshall lekas mencari rumah makan yang ada di sekitar sana
Marshall menawarkan Sulfi untuk makan ayam bakar langganannya
Sulfi pun langsung menganggukkan kepalanya dan Marshall menghentikan mobilnya di depan rumah makan
"Kita makan di dalam mobil saja ya. Tunggu disini sebentar" Marshall lekas turun dan segera memesan ayam bakar, nasi dan teh hangat
Disaat sedang menunggu Marshall yang sedang memesan, Sulfi tidak sengaja melihat k***m yang ada di dasbor mobil Marshall
"A-apakah dia lelaki c**l? Hii serem..." Sulfi langsung mengambil dan membuangnya ke kursi belakang
Sulfi langsung tarik nafas dan mencoba melupakan apa yang barusan ia lihat
Tak lama kemudian Marshall masuk kembali ke dalam mobil dan melihat Sulfi diam mematung
"Are you ok? Ada apa?" Tanya Marshall
Sulfi mengalihkan pandangannya dari wajah tampan Marshall dan ia sangat takut jika Marshall akan melakukan yang tidak-tidak kepada dirinya
"Serem, takut....."
"Sulfi, kamu kenapa?" Tanya Marshall yang melihat Sulfi bicara sendiri
Sulfi membuka matanya dan ia meminta maaf kepada Marshall
Sulfi yang malu hanya bisa menundukkan kepalanya dan setelah itu makanan yang mereka pesan telah tiba
Marshall meminta Sulfi untuk segera makan ayam bakar
Disaat sedang makan, sesekali Sulfi memandang wajah Marshall yang sedang menikmati ayam bakar
"Sulfi, apakah aku sangat tampan sampai kamu tidak sadar jika ayam bakarmu jatuh" ucap Marshall
Sulfi yang salah tingkah lekas mengambil ayam bakarnya dan disaat akan memakannya, Marshall langsung membuangnya
Marshall turun dari mobilnya dan memesan kembali ayam bakar untuk Sulfi