NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:579.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16_Rokok dan Beban Hidup

“Ya iya, Bapak kan orang kaya. Apalah artinya uang empat juta untuk orang seperti Bapak. Tapi Bapak tega memotong gaji saya yang hanya lima puluh ribu demi mencicil utang itu.”

“Itu kan kewajiban Bapak untuk membayarnya. Saya bisa saja meminta uang tunai empat juta rupiah, sebab saya juga memberikannya tunai kepada Bapak dan istri. Tapi saya masih punya hati, makanya saya bilang Bapak bisa mencicil dengan cara potong gaji.”

Pak Burhan menghela napas, ekspresi wajahnya tetap datar.

“Ya sudah, potong saja, Pak. Anggap saja saya kerja bakti di sini,” ucap Pak Burhan dengan nada sinis, membuat Pak Bani naik pitam.

“Kalau begitu, mulai sekarang Bapak saya pecat. Besok jangan datang lagi ke sini,” ujar Pak Bani dengan nada tegas. “Dan ingat, utang Bapak yang sisanya satu juta sembilan ratus ribu itu harus Bapak kembalikan paling lambat minggu ini. Kalau tidak, anak buah saya akan menjemput Bapak dari rumah.”

“Kurang ajar! Maksudmu apa memecat ku sepihak, hah?” Pak Burhan langsung meraih kerah baju Pak Bani, hendak menonjok nya.

“Hei, lepaskan!” Beruntung, beberapa anak buah Pak Bani segera masuk dan menarik tubuh Pak Burhan.

“Seret manusia angkuh yang tidak tahu diri itu keluar dari sini,” ujar Pak Bani kepada anak buahnya.

“Kau yang tidak tahu diri memecat orang sebaik aku!” teriak Pak Burhan sambil diseret keluar.

“Lepaskan, aku bisa keluar sendiri,” ucapnya pada orang-orang yang memegangi tubuhnya begitu mereka sampai di depan pintu.

“Kenapa dia dipecat, Bos?” tanya Pak Zei.

“Dia angkuh dan sombong. Saya tidak suka,” jawab Pak Bani. “Sudah, kalian lanjutkan pekerjaan.”

*****

Di rumah

“Apa? Bapak dipecat? Kok bisa? Pak Bani dan istrinya itu kan orang baik, Pak,” ucap Sumi tak percaya.

“Iya, Bu. Kamu enggak tahu saja. Pak Bani itu pura-pura baik, bukan baik beneran.”

“Pura-pura baik bagaimana, Pak? Ibu enggak ngerti,” jawab Sumi sambil mengernyitkan keningnya.

“Bayangkan saja, Bu. Bapak harus potong gaji setiap hari buat bayar utang yang dua juta...” Pak Burhan tiba-tiba terdiam. Dia baru ingat bahwa utang itu dirahasiakan dari istrinya.

“Utang apa, Pak?” tanya Sumi sambil menatap suaminya tajam.

“Anu... itu...”

“Katakan, Pak!”

Pak Burhan tak mampu menjawab. Dia terjebak oleh ucapannya sendiri.

“Bapak pinjam uang dua juta dari Pak Bani, tapi sudah mencicil seratus ribu,” jawab Pak Burhan akhirnya.

“Ya Allah, Yah. Terus uangnya untuk apa? Kenapa Ibu enggak tahu?”

“Uangnya untuk Emak berobat di kampung.”

“Jawab jujur!”

“Serius, Bapak berani bersumpah.”

Sumi menyandarkan tubuhnya ke dinding papan kamar mereka, matanya berkaca-kaca.

“Maafkan Bapak, Bu. Bapak sengaja enggak kasih tahu Ibu karena Emak memang mendadak nelpon. Katanya, mereka kurang dua juta untuk beli sawah.”

Mendengar itu, Sumi menangis. Dia tak menyangka mertuanya tega meminta uang sebesar itu sementara anak-anaknya sendiri sedang kesusahan. Dan yang lebih mengecewakan, suaminya lebih memilih memenuhi permintaan ibunya daripada kebutuhan anak-anak mereka.

“Kamu tega, Mas. Tadi pagi aku pergi ke rumah Pak Bani untuk meminjam dua juta buat bayar tunggakan sekolah Santi dan Riski. Kamu pikir uang dari mana yang aku pakai untuk bayar nanti? Kamu pikir enggak tentang anak-anakmu, ha? Yang kamu pikirkan hanya rokok, rokok, dan rokok. Aku pusing, Mas!”

“Plak.”

Tamparan keras mendarat di pipi Sumi.

Anak-anak mereka yang sedang berkumpul di ruang tengah mendengar pertengkaran itu dari luar kamar.

“Jaga mulutmu! Kamu kira apa yang jadi penyemangatku selama ini untuk bekerja?” bentak Burhan.

Sumi memegangi pipinya yang memanas, menatap nanar suaminya.

“Rokok. Penyemangatku hanya rokok,” ucap Burhan dingin.

“Hanya rokok? Jadi aku dan anak-anak kau anggap apa? Enggak cukupkah anak-anak jadi penyemangat untuk bekerja?”

“Anak-anak bukan penyemangat. Mereka beban. Beban yang numpang hidup denganku,” jawab Burhan sebelum keluar dari kamar.

Anak-anaknya menatap Burhan dari ruang tengah dengan penuh ketakutan. Burhan menyisir rambutnya dengan tangan sebelum pergi meninggalkan rumah sambil berkata, “Menyusahkan saja.”

Tak lama kemudian, pintu rumah terdengar dibanting keras.

Melihat ayah mereka pergi, lima anaknya masuk ke kamar dan memeluk Sumi. Kecuali Santi, yang berdiri di bibir pintu sambil menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca, melihat pipi ibunya yang memerah akibat tamparan ayahnya.

1
Eric ardy Yahya
ini tipe laki-laki gak tau diri yang menggunakan prinsip untuk mencuci otak keluarga sendiri . kalau cewek sakit , jadi cowok gak boleh ngurus dapur ? banyak di luar sana Cowok juga harus bisa di dapur kalau istrinya sakit .
21
hm
Sunanti 92
peran santi benar2 begitu besar,, menjadi kakak dekaligus orang tua untuk adik2nya
Sunanti 92
lanjut thor
Kaira Caem
nyimak
Novita Mey
ayo Thor up lagi , sudah nunggu lama tapi up nya cuma sedikit aja.
Osaki Nana
bolak balik buka noveltoon cuma buat nunggu update novel ini thor🗿
Maymayarni
lanjut thor
Melda Mawardy
lanjut dong,udah lama ditunggu...
Sunanti 92
lama nunggu up nya thorr
Nur Aini
Luar biasa
Ratna Hariyani
sedih baca kisahnya tapi mau lanjut baca apa bayar dulu ya thor/Pray/
Sunanti 92
lanjut thorrr
Mazna Lisa
buat kue aja santi..adik2 mu bisa bantuin bikin sm jual. bikin yg bnyk..diti2pkan bolh juga
Mazna Lisa
syukurin
linda nuraliyah
santi nanti dtemukan sm ustad ,lalu lambat laun ustad jtuh cinta sm santi,mski santi tau diri,tp ustad ttep mau mnerima santi apa adanya
linda nuraliyah
cari di aplikasi aja santi,biar uangnya sepenuhnya buat kamu,gk usah dbagi sm mami mery,atau kamu bisa bkin usha sndiri dg modal uang itu
Novita Mey
up lagi Thor, udah lama nunggunya
linda nuraliyah
murah juga ya,perawan cm dberi 5jt
linda nuraliyah
authornya keknya kcapek'an nulis,tulisannya pd ngawur,istirahat dlu tho,ttap semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!