Arina khumaira putri seorang ibu rumah tangga, dengan 3 orang anak yg masih kecil yang dipanggil Bunda, Anak pertama bernama Muhammad Gala Samudera berumur 8 thn dipanggil Gala, Anak kedua seorang perempuan bernama Arumi Chintya Ananda berumur 3 tahun dipanggil Rumi, Anak ketiga bernama Muhammad Raihan Al Gibran di panggil Al.
Aku harus meninggalkan rumah bersama ketiga buah hatiku dan kota tempat kami tinggal secara diam- diam tanpa sepengetahuan suamiku dengan bantuan sahabatku astrid, akibat kekerasan fisik yang aku dapatkan dari suamiku seminggu yang lalu membuat aku membulatkan tekad ku untuk pergi meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sha-Queena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Suami Arina selingkuh
Sementara ditempat lain, suami Arina yang bernama Dani Indrawan yang sehari harinya dipanggil Dani, sedang berada di sebuah rumah kontrak kan yang berada ditengah kota, rumah kontrakan kan tersebut ternyata dihuni oleh seorang perempuan dan seorang anak laki-laki yang berumur kira-kira 5 tahun.
Perempuan tersebut adalah perempuan yang dilihat oleh Astrid didepan toko mainan tadi, namanya Siska Damayanti dan dipanggil Siska, dia adalah mantan kekasih dari suami Arina yaitu Dani.
"Kak Dani terima kasih ya masih mau membantuku dan menyayangi putra anakku" kata Siska dengan suara yang dibuat semanja mungkin, sehingga membuat Dani merasa jiwa laki-lakinya mulai meronta dan nama anak laki-laki Siska adalah Putra
"Tidak perlu terima kasih sayang...kamu pantas dibantu kok" sahut Dani sambil melirik ke Siska yang memang memiliki tubuh yang seksi...berbeda dengan Arina perempuan berhijab yang menjaga auratnya dan marwahnya sebagai perempuan bersuami.
"Bagaimana kalo istri kak Dani tahu tentang semua ini kak, nanti aku dibilangi pelakor lagi...huffttt ...aku takut kak" Siska bertanya dengan suara lirih seakan akan sedih tentang hubungannya ini dengan Dani
"Kamu tenang saja Sis....Arina itu jarang keluar rumah kalo tidak penting penting amat" jawab Dani sambil menggenggam tangan Siska seolah olah memberikan kenyamanan buat Siska.
Ternyata selama ini suami Arina itu berhubungan kembali dengan mantannya, yang secara kebetulan mereka ketemu di cafe tempat Dani ketemu sama klien nya waktu itu, sehingga terjalin lah kembali hubungan itu yang mana Dani selingkuh dibelakang Arina, dan Dani berpikir kalo hubungan terlarangnya tidak diketahui oleh Arina, namun pemikiran Dani itu salah besar karena Arina bukan perempuan bodoh, yang tidak tau tentang perubahan sikap dan perilaku suaminya.
Arina pernah melihat Dani dan Siska berjalan sambil bepelukan dengan mesra di mall, dimana saat itu Arina lagi janjian ketemu dengan teman kuliahnya dulu, yang sedang datang dari kota surabaya, kebetulan dia ke kota Arina karena suami temannya lagi perjalanan dinas ke kota arina tersebut, sehingga waktu itu Arina mencoba untuk menghubungi suaminya namun sia sia karena ponselnya tidak aktif.
Sejak saat itu Arina semakin tidak peduli lagi dengan suaminya, apalagi sudah pernah bertindak kasar kepadanya, yang arina pikirkan sekarang bagaimana secepatnya pergi bersama anak-anaknya meninggalkan suaminya.
"Semisalnya arina tahu tentang hubungan ini bagaimana kak?" tanya Siska karena dia butuh kepastian juga sebenarnya karena dia tau hanya Dani yang mau royal kepadanya.
"Sebisa mungkin dia tidak akan tahu lah Sis....aku tak mau cari masalah dulu dengan Arina karena takutnya dia melaporkan aku nanti ke keluargaku, aku akan cari cara bagaimana seolah-olah Arina lah yang berselingkuh jadi aku masih aman dikeluargaku" jelas Dani
"Yah bagaimana baiknya menurut kak Dani saja aku akan mengikuti" pasrah Siska, karena Siska tau kalo dia mendesak Dani terus bisa-bisa dia kehilangan atm berjalannya.
"Itu pintar kamunya sayang"ucap Dani sambil mencium bibir Siska, sehingga membuat Siska membalas ciuman Dani dengan sangat bergairah dan mereka menghentikan nya disaat mereka sama-sama kehabisan nafas dan ingin meraup oksigen sebanyak banyaknya.
"Ihhh kak Dani sukanya begitu deh main nyosor saja, aku kan jadinya kaget" ucap Siska padahal dia nya suka aja malahan dia yang lebih agresif.
"Yeee salahin akunya kamu sayang...padahal kamu paling menikmati" Sahut dani sambil geleng-geleng kepala.
"Hehehe abis kakak sih kalo mau bilang saja jangan langsung kan akunya tidak siap" balasnya manja sambil memeluk lengan Dani, sementara Dani hanya cengengesan saja dibuatnya.
"Aku pulang dulu ya sayang, nanti Arina curiga lagi kalo aku sering pulang malam....ini rencana mau singgah belikan mainan dulu buat anak-anak tadi aku lupa sewaktu singgah membelikan Putra mainan" ucap Dani sambil berdiri karena siap-siap mau pulang.
"Iya deh kak, aku pikir kakak mau nginap lagi seperti kemarin hehehe" jawab Siska masih dengan suara manjanya.
"Jangan dulu lah sayang aku nginap lagi nanti jadi pertanyaan Arina dan sampe bertanya ke keluargaku bisa berabe urusannya" sahut Dani.
Akhirnya setelah memeluk Siska, Dani pun pulang dan singgah ke toko mainan untuk membelikan mainan buat Rumi dan Al, sedangkan Gala tidak karena dani sudah merasa tersinggung dengan sikap anak sulungnya itu.
Sementara dirumah Arina, dia yang baru saja selesai mandi dan siap-siap mau melaksanakan sholat magrib, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan disitu ada sebuah pesan yang masuk dari nomor yang tidak terdaftar dikontak Arina.
[Hai Arina...pha kabarnya? kabar buruk ya hehehehe....maaf ya bukan aku bermaksud jahat suh tapi kenyataannya seperti itu kan, bagaimana kabar suami kamu tercinta, apakah dia masih bucin kepadamu atau sudah bosan kepadamu...aku siap kok bantu kamu buat untuk menyenangkan suami kamu jika kamu sudah tidak suka hahahaha]
Begitulah isi pesan yang masuk ke ponsel Arina dari nomor tak dikenal, namun Arina seolah tidak peduli dengan pesan tersebut, karena menurutnya pesan itu tidak akan merubah apa pun sekarang untuk keputusan Arina pergi meninggalkan semuanya, setelah kekerasan yang dia dapatkan dari suaminya tidak akan pernah termaafkan olehnya.
Arina pun malas untuk merespon pesan tersebut dan dia hanya membacanya dan meletakkan kembali ponselnya di nakas sambil Arina menunggu adzan magrib berkumandang...dia akan melaksanakan sholat magrib bersama Rumi dan Al yang mana sejak usia dini mereka diajarkan sholat oleh Arina sedangkan gala setiap waktu sholat dia sempatkan ke masjid untuk jamaah disana.
Selesai sholat Arina dzikir dulu sebelum mengaji surah yasin yang selalu Arina lakukan secara rutin setiap habis sholat magrib.
Selesai mengaji Arina membereskan mukena dan alat sholatnya, kemudian mengajak anak-anaknya keluar untuk makan malam sambil menunggu Gala pulang dari masjid.
Sementara Arina menyiapkan makan malam, kaka Gala juga sudah datang dari masjid, dan mengucapkan salam dari luar sebelum masuk kedalam rumah.
Arina dan adik-adik Gala membalas salam dari Gala, kemudian Gala menutup pintu dan masuk kedalam rumah dan langsung ke meja makan.
"Kaka Gala nanti kalau habis makan belajar ya nak, karena besok sudah mulai ujian semester akhir untuk kenaikan kelas" pesan Arina ke Gala sambil mengambilkan nasi dan lauk dan memberikan ke piring masing-masing anaknya, dan setelahnya baru Arina mengambil untuk dirinya sendiri.
"Iya Bunda sayang kakak Gala sebenarnya tadi siang sudah belajar sebagian, sewaktu Bunda tidur sambil menjaga adik-adik, dan nanti Gala mau mantapkan lagi belajarnya karena ada dua mata pelajaran besok" jawab Gala
"Alhamdulillah kalo kakak Gala sudah bisa mengatur jadwal belajarnya....mari kita makan dan jangan lupa kaka Gala pimpin doa makan ya" ucap Bunda
Gala pun memimpin doa makan dan di aminkan oleh Bunda dan adik-adiknya, dan mereka berempat makan dan hanya suara dentingan sendok yang terdengar.
terutama suamimu biar tahu diri