Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukankah Kalian Sama
Salah satu pengawal itu pun segera memberitahukan kepada nona keduanya ke arah mana pangeran pertama pergi, tak hanya disitu Leo pun menambahkan api dengan berkata jika ada seorang pelayan berjalan ke arah yang sama dengan pangeran pertama.
Mendengar hal itu seketika Lira Su teringat akan kaisar yang sudah lebih dahulu memerintahkan salah seorang pelayan pangeran pertama untuk memanggil pangeran pertama namun tak satu pun dari mereka kembali keruangan pertemuan sekaligus penjamuan itu.
Lira Su pun mulai berjalan kearah yang telah di beritahukan para pengawal itu, Leo yang melihat hal itu tersenyum tipis hingga tidak ada yang menyadari, setelah beberapa saat Leo pun pergi dari tempat itu dengan dalih ke kamar mandi dan dengan segera dia menuju ke tempat Lili berada untuk mengambil pakaian milik pelayan Lira Su dan segera mengembalikan ke tempatnya semula.
Setelah kepergian Leo, kini Lili telah kembali ke sosok aslinya dia pun dengan segera berbaur dengan pelayan yang berada di luar kediaman sembari ikut berbincang-bincang, di tempat lain Leo pun telah berhasil mengembalikan pakaian itu, dengan segera dia kembali ke tempat semula yang juga ada Alan disana, mereka berdua sama-sama tidak mau melewatkan pertunjukkan yang sangat menarik nantinya.
Lira Su yang berjalan ke belakang kediamannya itu pun mulai memikirkan hal-hal yang tidak-tidak hingga di pertengahan jalan, dia pun memerintahkan salah seorang dari pengawal kaisar untuk segera memanggil kaisar ke arah dia akan pergi nantinya.
Dengan segera pengawal itu pun pergi dan berlari dengan sangat cepat, hingga tak perlu lama pengawal itu pun telah berada di ruang acara, semua mata nampak merasa heran dan dengan segera kaisar bertanya "Apakah ada hal yang membahayakan?" Kaisar bertanya seperti itu sebab dia ingat jika pengawal itu adalah pengawal yang diperintahkannya untuk menemani Lira Su memanggil putranya pangeran pertama.
Mendengar pertanyaan dari kaisar dengan segera pengawal itu pun menjelaskan semua yang telah terjadi, mendengar hal itu kaisar awalnya mengernyitkan kening namun lama kelamaan kaisar mulai paham akan ke khawatiran pengawal itu.
Dengan segera kaisar dan semua orang yang berada di ruangan itu pergi ke tempat yang di beritahukan sembari mengikuti pengawal yang menuntun jalan mereka.
Sedangkan Lira Su dan pengawal yang ada di samping telah berhenti tak jauh dari tempat pangeran pertama dan selir barunya memadu kasih.
Mendengar suara yang saling bertautan Lira Su merasa sangat marah hingga dia ingin segera mencakar wajah pelayan itu, namun pengawal itu dengan sigap menahan langkah kaki Lira Su dan mengatakan jika kaisar akan segera tiba, jadi biarkanlah kaisar yang memberi hukuman kepada mereka berdua.
Lira Su pun menghentikan langkahnya dia setuju dengan apa yang dikatakan pengawal itu, tak perlu waktu lama rombongan yang ikut bersama kaisar pun telah tiba di tempat Lira Su berada, kaisar yang melihat hal itu sangatlah murka namun Lira Su memohon kepada kaisar untuk mengizinkannya memberi pelajaran terlebih dahulu kepada kedua orang itu, kaisar pun menganggukkan kepalanya.
Dengan penuh amarah Lira Su berteriak memanggil pangeran pertama dan berlari ke arah dua manusia yang tengah memadu kasih itu, pangeran pertama pun terkejut hingga dengan cepat dia menatap ke arah sumber suara, namun bukannya segera menghentikan perbuatannya pangeran pertama malah semakin menggencarkan aksinya.
"Pangeran apa yang kau lakukan bersama perempuan murahan itu, bukankah aku ini calon istri mu" ucap Lira Su yang mulai frustasi akan sikap pangeran yang sama sekali tak mengindahkan kehadirannya.
Mendengar perkataan itu dia pun berkata "kau memang calon istri ku tapi dia adalah wanita yang mampu memuaskan ku" jawab pangeran pertama di iringi dengan tatapan merendahkan ke arah Lira Su sembari terus menerus melaju dalam gelora kenikmatan.
Lira Su benar-benar sangat murka hingga dengan segera dia berjalan ke arah pelayan yang merupakan selir baru pangeran pertama dan dengan segera dia menarik rambutnya sembari menampar keras wajah pelayan itu, melihat hal itu pangeran pertama pun tak tinggal diam dengan segera dia menarik tangan Lira Su dan mendorong kuat tubuhnya hingga terjatuh ke tanah.
Melihat pertunjukan yang ada di depan matanya, Maeli Su pun tersenyum lebar di balik penutup wajahnya sembari berkata di dalam hatinya "Benar-benar pertunjukan yang luar biasa, bukankah Kalian sama, lantas kenapa wanita ular itu menjadi sangat histeris, oh aku tau pasti dia sangat takut kehilangan laki-laki sampah itu".
Kaisar yang melihat perbuatan putra pertamanya itu dengan segera berteriak "Dasar anak kurang ajar".
Pangeran pertama dengan seketika menghentikan perbuatannya dia tau betul siapa pemilik suara yang kini tengah berteriak ke arahnya itu, dengan perasaan takut dia pun menatap ke arah sumber suara dan deg seketika jantungnya terasa tak berdetak lagi.
Suara itu adalah suara kaisar suara ayahnya, dengan seketika dia pun memakai kembali bajunya, dan berlari ke arah ayahnya sembari terus menerus berlutut dan meminta maaf, sedangkan selir barunya itu tak merasa takut sebab apa yang dia lakukan bukanlah sebuah kesalahan karena dia telah menjadi selir pangeran.
"Mulai detik ini kau bukan lagi pangeran ke kaisaran utara ini, kau juga akan di asingkan dari kekaisaran ini bersama dengan pelayan mu itu" ucap kaisar lantang.
Mendengar perkataan kaisar seketika pelayan itu pun ketakutan dengan segera dia berlutut kepada kaisar sembari berkata "Ampuni saya kaisar, saya adalah salah satu selir pangeran pertama sehingga apa yang kami lakukan bukanlah sebuah kesalahan".
Kaisar pun mulai mengerti jika putranya itu telah membodohi seorang pelayan "Anak durhaka ini tidak pernah berkata pada ku jika dia ingin mengangkat seorang pelayannya menjadi selir, urusan ku telah selesai kini selesaikan sendiri urusan kalian dan satu lagi pernikahan ini akan di batalkan sebagai kompensasi aku akan mengirimkan hadiah kepada keluarga Su dan juga kepada nona kedua keluarga Su" ucap kaisar sembari meninggalkan tempat itu yang kemudian di ikuti oleh semua orang yang pergi bersamanya.
Sepanjang perjalanan kaisar tak henti-hentinya meminta maaf kepada Ray Su sebab putranya telah mencoreng nama baik keluarga Su dan juga putri keduanya Lira Su, Ray Su pun hanya bisa menerima maaf dari kaisar sembari pasrah akan apa yang telah terjadi.
Di belakang rombongan itu Lira Su menangis tak henti-hentinya karena orang yang dicintainya telah mengkhianatinya bahkan pernikahan yang selama ini di nanti-nantikannya pun telah kandas, di tambah lagi kedepannya dia kan sangat sulit mencari calon suami dengan semua kabar yang beredar tentangnya.
Pangeran pertama sangat menyesal akan semua perbuatannya namun semua telah terlanjur dia lakukan, dia tak siap jika harus hidup susah dia juga tak siap jika harus di asingkan hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menusuk jantungnya sendiri dengan pedang yang selalu di bawanya.
Melihat pangeran pertama bunuh diri dihadapannya, pelayan itu pun merasa semakin putus asa hingga dia pun memilih untuk menyusul pangeran pertama karena dia tak siap dengan kehidupan yang nantinya akan dilaluinya.