NovelToon NovelToon
FALLING FOR YOU

FALLING FOR YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / suami ideal
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Disarankan baca "Dear, my first love" dulu ya🙃

"Kalo jalan yang bener, pake mata dedek."

Tangan Shawn setia berada di pinggang Zuya agar gadis itu tidak terjatuh dari tangga. Dan lagi-lagi gadis itu menatapnya penuh permusuhan seperti dulu.

Pertemuan secara kebetulan di tangga hari itu menjadi awal hubungan permusuhan yang manis dan lucu antara Shawn dan Zuya, juga awal dari kisah cinta mereka yang gemas namun penuh lika-liku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 - Minta di amputasi?

"Iya, ada cctv. Kalau kau lupa aku akan menunjukkan cctv-nya padamu."

Kata Shawn menatap Zuya dengan alis naik turun. Zuya menelan ludah. Otaknya berputar.

"Aduh, aduh, kakiku sakit!" Aktingnya. Pandangan Shawn turun ke bawah.

"Yang keseleo tadi adalah kaki kananmu, kenapa yang sakit kaki kiri?" Apes lagi. Zuya baru sadar. Ia malu sekali dengan tingkah bodohnya, tapi dia tidak boleh kalah dari laki-laki ini.

"Ma ... Maksudku kaki aku kesemutan." ide itu langsung muncul dibenaknya. Shawn menatapnya lama. Penipu kecil. Dipikir dia tidak tahu apa gadis ini mau menghindar dari pembicaraan tentang kejadian semalam.

"Bocah licik," Shawn berbisik pelan di telinga Zuya. Dokter perempuan tadi sedang keluar entah kemana. Teman Zuya yang lain pun belum datang. Kesempatan bagi Shawn berduaan saja dengan gadis ini.

"Aku nggak licik ya om. Aku ini anak manis!" Zuya berkacak pinggang. Tapi setelah itu kepalanya yang kena bola basket tadi sakit lagi.

"Ah, kepala aku sakit." Zuya memegangi kepalanya. Wajah tengil Shawn yang ingin menggoda gadis itu pun berubah khawatir. Tangannya ikut terangkat memegangi kepala Zuya.

"Dimana sakitnya, di sini?" tanyanya. Nada suaranya melembut. Zuya mengangguk.

Sesaat kemudian Shawn memijit pelan bagian kepalanya yang sakit. Sangat lembut hingga Zuya menikmati pijatan dari tangan indah seorang dosen pujaan anak-anak kampus tersebut. Mereka jadi akur dalam beberapa menit ini.

"Masih sakit?" Shawn bertanya lagi. Dan saat Zuya mendongakkan kepalanya ke atas, tanpa sengaja bibir Shawn menempel di matanya. Zuya kaget.

Ya ampun, matanya kena cium laki-laki itu. Gadis itu berkedip-kedip lama. Ia menggigit bibirnya malu. Mana jantungnya tidak berkompromi lagi. Deg-degan terus. Apalagi Shawn terus menatapnya. Karena tidak tahu mau bagaimana lagi, gadis itu pun cepat-cepat berbaring dan menutup mata.

Tingkah malu-malunya membuat Shawn tersenyum lebar.

"Kamu malu?" bisik pria itu pelan dengan nada menggoda.

"Nggak!" Zuya menjawab langsung tapi matanya di tutup kuat-kuat tak berani menatap Shawn. Kan dia malu sekali ceritanya.

"Terus kenapa tidak berani menatapku? Malu kan pasti." Shawn mencolek pipi Zuya gemas.

"Jangan colek-colek aku om! Keluar sana, aku mau istirahat." gara-gara tidak tahu mau bersikap bagaimana lagi, Zuya pun hanya bisa mengusir dosen tampan itu.

"Pak Shawn."

Padahal Shawn masih asyik mau menggoda dedeknya, tapi terganggu dengan panggilan dokter Lovely. Raut wajah pria itu berubah serius lagi.

Ia duduk tegak menghadap kiri.

"Anda di cari para dosen. Katanya sudah giliran tim dosen ikutan lomba." kata dokter Lovely.

Shawn mengangguk.

"Baiklah, aku akan ke sana sebentar lagi." balasnya.

Sebenarnya Shawn tidak ada niat ikut kegiatan seperti itu. Apalagi dengan orang-orang yang baru dia kenal dan tidak akrab. Sama sekali tidak. Tapi karena ia menghargai, dengan terpaksa dia pun ikut. Pandangannya beralih ke Zuya lagi. Lalu menundukkan wajah berbisik di telinganya.

"Aku harus keluar. Temanmu pasti datang sebentar lagi. Bye dedek." bisikannya sangat pelan. Jemarinya pun sengaja memainkan daun telinga Zuya sebelum beranjak pergi. Shawn tahu sekali bagian tersebut adalah salah satu bagian yang sensitif di tubuh perempuan. Karena dia tidak mungkin memancing Zuya dengan langsung mencium gadis itu, ia melakukannya dengan cara lain.

Dan sukses. Zuya merasa geli ketika jemari Shawn memainkan daun telinganya tadi. Perasaan aneh yang entah kenapa membangkitkan gelenyar rasa yang aneh. Seperti ingin bagian itu disentuh lagi.

Saat si om pergi, Zuya membuka mata dan bernapas lega. Ia menyentuh dadanya yang berdegup kencang tadi.

"Kenapa kamu gak bisa bekerja sama sih tadi." gumamnya bicara sendiri. Ah tidak, dia rasa dia masih akan gugup kalau bertemu dengan Shawn lagi.

"Aku harus sembunyi. Sampai rasa permusuhan aku ke si om balik lagi." gumamnya lagi.

"Zuya?"

Zuya melirik ke orang yang memanggilnya.

"Bang Logan? Kok abang di sini?!"

Serunya heboh. Ia sudah jarang sekali bertemu dengan sahabat abangnya itu. Semenjak mulai berkuliah. Kalau dia menyempatkan waktu ke rumah sakit, atau kalau bang Anson dan kak Aerin ajak dia ikut liburan sama tim mereka baru bisa ketemu

"Abang sama abang kamu lagi survey tempat buat kegiatan pengobatan gratis nanti." jawab Logan.

"Oh."

"Kalian saling kenal?" dokter Lovely memandangi Logan dan Zuya bergantian. Hebat juga mahasiswi ini. Pertama ia tampak akrab sama Shawn, sekarang Logan. Laki-laki tampan lainnya yang memiliki pekerjaan sebagai dokter di rumah sakit bergengsi.

"Ya. Sudah lama. Dia sudah ku anggap adik sendiri. Kamu kenapa di sini bocah? Buat nakal lagi? Abang kamu datang ke sini juga loh." Logan menjawab Lovely dan bicara lagi kepada Zuya.

Mimik muka Zuya sontak berubah mendengar perkataan Logan.

"Aku nggak nakal ya bang!"

"Terus kamu ngapain sampai begitu, hmm?"

Itu bukan suara Logan. Kali ini yang masuk adalah Anson. Lelaki itu menatap tajam sang adik. Dari dulu kebanyakan Zuya terluka karena ulah nakalnya sendiri. Terang saja Logan dan Anson masih memikirkan Zuya di UKS karena kecerobohannya sendiri

Dokter Lovely makin heran lagi. Anson, anak kepala rumah sakit yang tidak bisa di dekati sembarang orang bahkan kenal Zuya?

"Bang Anson?!"

"Jawab abang. Kamu nakal kan pasti?"

"Ih, nggak kok. Tadi itu kepalaku nggak sengaja kena bola basket. Terus badan aku limbung sampai kaki aku kebentur batu. Sekampus juga bisa jadi saksi. Abang gimana sih? Gak percaya banget sama adek sendiri. Sakit hati bang, sakit hati, hmph!" Zuya berkata dengan lebay, dan membuang muka dari sang abang.

Logan dan Anson terkekeh. Walaupun cara ngomong Anson ke adiknya tidak ada lembut-lembutnya sama sekali, tapi percayalah itu adalah tanda dia sangat menyayangi adiknya ini. Sekarang saja Anson menunjukkan kekhawatirannya dengan caranya sendiri.

Pria itu mendekati Zuya, duduk di dekat gadis itu dan memeriksa kondisinya.

"Dia sudah di obati?" Anson mengangkat wajahnya menatap dokter Lovely.

"Sudah dok. Saya sudah menyarankan dia istirahat di rumah sampai kakinya pulih total." jawab wanita itu. Ia senang sekali bisa mendapatkan kesempatan berbicara dengan dokter Anson, pujaan hati banyak perempuan. Bahkan sampai dia menikah ia masih tetap populer.

"Kamu ikut abang pulang ke rumah." putus Anson langsung. Dokter Lovely baru mengerti sekarang. Rupanya mereka kakak adik. Wah, bukan orang sembarangan ternyata mahasiswi ini. Pantas saja.

"Gak bang. Aku mau ikut lomba lari biar dapat tiket keluar negeri!"

Zuya teringat lomba lagi.

"Lomba lari? Kondisi kamu sudah begini tapi masih mau ikut lomba lari? Minta di amputasi?!"

1
Rifa Endro
wah, ada ratu ular ternyata. kah nggak tahu berhadapan dg siapa nona.
Rifa Endro
nah loe babangnya tahu. pasti dari boeboe
Rifa Endro
sampai keselek yg lagi digosipin . zuya ..zuya
Rifa Endro
oranh terpelajar kok tingkahnya berandalan
Herman Lim
buruan lamar seblm di tikung
Rahmawati
aslinya zuzu pinter tapi malas belajar
Mamay Maimunah
kalau lebih dulu ke depan yang ada mahasiswa lain makin banyak bergosipp...
Mamay Maimunah
Zuya terlalu polos jd langsung dipahami. hehe
Rifa Endro
sayangnya adikmu udah ditembak sama om jelek musuh bebuyutan mu
Rifa Endro
waduh ! ketahuan si Abang. habis sudah . bakal ada adegan drama action setelah ini
Rifa Endro
hahaha.... dasar gadis tengil sa aja laesannya. ngeles kek bajaj
Rifa Endro
/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ayudya
senyum sendiri baca nya 😂😂😂
Rifa Endro
pasti ini rencana Miranda dan akal2annya... oh my God
Rifa Endro
waaah ... cogan cogan semua .... bang Nick nggak ada nih thor
Rifa Endro
Zuzu.... kebetulan sekali
Rifa Endro
Shawn, Azka.... Azka pria misterius
Tri Handayani
ternyata zuzu ada hikmahnya jg pcaran dgn om jelek'mau tak mau jdi mau belajar dan bsa mengerjakan ujian dgn baik,,sabar om jelek'biar zuzu sekolah dulutp yg utama minta restu orang tua serta kakaknya.
Sasa Snack
beo thorrr,???knp ngk bebek🤣
Sasa Snack
mendadak jenius karena asupan gizi dr abang dosen gk pernh telat😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!