Khairani anjani, seorang asisten perusahaan terkenal tak menyangka sahabatnya sejak SMA akan mengambil pacarnya Gavin wibowo.
Padahal viola saski susah menikah dengan ken arok seorang dokter bedah spesialis jantung, ken arok sendiri adalah dokter yang merawat bibi khairani.
bagaimana semuanya bermula, akankah gavin kembali pada khairani ? atau mereka akhirnya berpisah. lalu bagaimana rumah tangga ken arok dengan viola?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Merindukanmu.
Viola tak bisa tinggal diam ia mengadukan perbuatan ken pada ibu mertuanya , wanita yang sudah berselingkuh itu kini tengah berada di kediaman danu atmaja dengan wajah yang dibuat buat ia memelas pada sang mertua bahwa ia tak ingin berpisah dengan anaknya.
Ia tak akan berhenti sampai tujuanya tercapai bahwa ken harus ada dalam genggaman tangannya ia tak akan semudah itu melepaskan ken kini dengan bantuan dari ibu mertuanya ken bisa kembali padanya.
" aku mohon mah ... Bilang pada mas ken aku tak mau berpisah dengannya, dia yang berselingkuh kenapa aku yang disalahkan aku akan memaafkannya asal dia meninggalkan simpanannya itu" papar viola dengan menangis sesenggukan dan memegang tangan mertuanya.
Tentu saja bu mita tak suka mendengar ungkapan hati sang menantu apalagi tentang perselingkuhan anaknya dengan wanita murahan yang dia tak kenal sama sekali, viola sengaja tak mengatakan siapa simpanan ken itu karena ini bisa ia jadikan ancaman untuk sang suami agar tak menceraikannya.
" kamu tenang saja biar mamah yang bicara dengan anak itu kalo bisa dia tak jadi dokter lagi bisa bisanya ia berselingkuh dengan pasien nya sungguh memalukan apalagi wanita itu adalah wanita yang tak jelas" ujar wanita paruh baya itu dengan nada geram.
" iya mah aku hanya bisa mengandalkan mamah sekarang karena sepertinya mas ken sudah dipengaruhi oleh wanita murahan itu, sekarang mamah fikirkan bagaimana bisa aku hamil jika mas ken sendiri punya simpanan aku tak rela mah aku gak mau dimadu " ujar viola yang semakin membuat banyak tuduhan agar ken semakin disalahkan dan dia hanyalah korbanya.
Viola sengaja membuat api bahwa ken selingkuh dengan pasiennya karena ia ingin khai tak lagi bertemu dengan suaminya, jika ken melepaskan profesinya sebagai dokter bukankah itu bisa menguntungkannya toh ken adalah pewaris danu group yang seharusnya menjadi ceo di perusahaan itu bukan kaka kembarnya , ken dedes.
Dalam hati viola yakin rencananya berhasil setelah ini ia akan menyingkirkan khai si rumput jalanan yang mengganggu itu, baginya semuanya pasti mudah selama ada uang dan mertuanya yang berada dalam genggamannya.
Sepertinya viola tak tahu dimana khai bekerja hmmm...
...****************...
setelah bertemu dengan sang mertua kini viola tengah berada di sebuah cafe menunggu si rumput jalanan untuk mengingatkan sesuatu, bahwa ken miliknya dan akan terus begitu.
Khai datang lalu duduk tepat dihadapan teman SMA nya yang sudah mengambil pacarnya dan sekarang mereka saling menatap penuh benci meski tak begitu menunjukan wajah kebencian mereka.
" apa yang ingin kau bicarakan " tanya khai yang memulai percakapan diantara mereka meski khai sendiri sudah tahu.
" gue yakin lo juga tahu maksud gue khairani " sahut viola sinis bahkan terdengar sebuah sindiran.
" hmm pasti masalah dokter ken ya aku memang bersamanya dan kami punya hubungan ah... tidak kami bahkan sudah tidur bersama " ujar khai berbohong padahal realitynya mereka sudah tak ada hubungan apapun anggap saja memanasinya.
" jangan seneng dulu gue yakin ken pasti putusin lo suatu hari nanti dan kalian tak akan bersama lagi kita lihat saja nanti apa yang akan gue lakukan " papar viola seakan tak ingin kalah dan memberi ancaman seakan dia sudah merencanakan sesuatu yang sudah pasti membuat khai menderita.
" gue gak paham kenapa lo bisa ambil gavin tapi gue udah lupain dia ko kalo lo mau ambil aja biar gue sama dokter ken ah... Ya lo belum punya anak kan biar gue yang beri dia keturunan pasti akan tampan seperti dokter ken" viola semakin sebal mendengar kata keturunan dia tak bisa menahan kegusarannya.
" jangan mimpi lo khai !" ujar viola dengan nada meninggi.
Melihat viola yang tampak gusar khai yakin dia sudah terpengaruh dengan kebohongannya, hingga senyum meledek terukir di bibirnya.
" di sangat pintar bergoyang bahkan sudah menyemburkan benih nya jadi gue gak mungkin ninggalin dia walau lo maksa gue pake duit lo gue akan pertahankan kehamilan gue " ucapan khai membuat viola semakin tak terkendali .
" dasar wanita murahan jalang lo khai " umpat viola yang membuat khai akhirnya bangkit dari tempat duduknya lalu mencondongkan tubuhnya.
" malam ini kami juga akan bertemu lagi dia bilang belum PUAS.." ucap khai menekan kan kata puas agar viola berfikir bahwa dirinya dan dokter ken akan bercocok tanam lagi tentu saja viola tak terima ken melakukan itu dengan khai.
" gak gue gak boleh diam saja " gumam wanita serakah itu dengan tangan yang sudah gemetar.
...****************...
Malam harinya benar saja ken tak pulang kerumah membuat hati viola semakin kacau , ingin menyusulnya ke rumah sakit namun dia memiliki trauma terhadap tempat dimana orang sakit dirawat dan mati berada di sana.
Tubuhnya meremang sesekali ia melihat jam dinding yang terus berputar hingga larut malam ia menunggu ken namun lelaki itu tak muncul juga bahkan ujung hidungnya pun tak terlihat.
Viola menggigit ujung kukunya diam di kursi sofa dengan tangan bergetar , baginya ini bukan karma melainkan kesalahan ken sendiri yang selalu meninggalkanya dan sibuk sebagai alasanya.
Sedangkan lelaki yang ditunggu viola tengah berada diruangannya dan tengah beristirahat dia tak ingin pulang maupun menghubungi istrinya yang dia fikir mungkin sedang berenak enak dengan lelaki lain jadi untuk apa ia pulang jika hanya sendirian dirumah.
Keesokan harinya....
Rumah sakit mendadak tegang bukan karena ada kecelakaan beruntun atau pasien yang membludak melainkan kedatangan putri dari pemilik Husada hospital.
Para dokter dan beberapa jajaran rumah sakit tersebut tampak berlarian setelah mendengar bu paramita atau biasa di panggil bu mita bersama asistennya datang dan melakukan rapat dadakan.
Ken yang baru bangun dari tidurnya baru mendengar tentang kedatangan sang ibunda lewat telepon group rumah sakit tersebut.
Setelah ken membersihkan diri ia pun berjalan ke ruang tempat dimana rapat itu dilaksanakan namun alangkah terkejutnya bahwa dirinya sudah di pecat dari rumah sakit tersebut saat mendengar pidato putri dari pemilik husada hospital.
" apa apaan ini mah " tanya ken bertanya pada ibunya tentang pidato tak masuk akal itu tak peduli dengan tatapan orang dan jajaran tinggi dirumah sakit itu beberapa orang sudah tahu siapa dokter ken itu.
" mulai sekarang kamu gak usah bekerja lagi disini kamu harus menjadi ceo di danu group mulai sekarang " ucap sang ibu mita dengan tegas tak bisa di bantah apa lagi di ganggu gugat.
" aku gak mau! lagi pula disana sudah ada dedes jadi biarkan aku disini ini yang kakek mau " tolak ken dengan sangat keras dia sangat ingin menjadi dokter seperti sang kakek meski mendapat penolakan keras dari sang ibu.
" gak bisa kamu harus memimpin perusahaan mulai sekarang jika tidak mamah gak akan diam " tegas bu mita bahkan urat urat lehernya sudah terlihat seakan ia marah dengan keputusan anaknya.
" aku gak akan ninggalin rumah sakit ini kakek memberikanya untuku jadi mamah gak bisa mengaturku lagi apalagi memecatku" ucap ken yang hendak pergi dari ruang rapat nan pengap itu.
" ken arok danu atmaja ! " panggilnya dengan nada meninggi menghentikan langkah ken yang sudah berbalik untuk pergi dari sana.
"Jika kau tak mau menurut, mamah tutup rumah sakit ini " ancam bu mita yang tak bisa lagi menahan amarahnya.
" selama ini mamah sudah mengalah tapi sekarang kakek mu sudah tak ada jadi mamah sebagai pewaris berhak melakukan apa saja pada rumah sakit ini termasuk diberhentikan" tambahnya lagi membuat dokter dan jajarannya mulai berbisik membicarakan kehebohan ini.
Ken yang mendengar mengepalkan tanganya menahan marah dan sesak yang tiba tiba saja muncul, miris bukan ia pewaris satu satunya bahkan tak bisa memilih apa yang dia sukai termasuk keinginannya menjadi dokter seperti sang kakek.
Disetiap sudut Husada hospital mulai heboh dengan hasil rapat mendadak itu begitu juga para dokter dan dokter magang juga perawat , pasti banyak yang kehilangan pekerjaanya jika rumah sakit itu ditutup dan para pasien pun harus pindah kerumah sakit lain.
Sebuah pilihan sulit bagi dokter ken yang kini sudah berada diruangannya tengah menyendiri memikirkan nasib rumah sakit yang selalu dibanggakan sang kakek padanya.
" lebih baik menurut saja apa yang mamah lakukan adalah yang terbaik untuk kamu dan perusahaan " ucap bu mita membuyarkan lamunan ken yang tengah duduk sendirian.
Ken menatapnya dengan sangat benci dari dulu ibunya tak pernah mendukungnya untuk menjadi dokter hanya sang kakek yang selalu mendukungnya
" apa menerima perjodohan yang mamah impikan tak bisa membuat mamah senang bahkan aku sendiri terpaksa menikahinya tanpa ada rasa cinta yang tak pernah aku rasakan dalam rumah tangga itu " ujar ken merasa ibunya itu egois dengan segala keputusanya.
Iya pernikahannya hanya indah di awal saja dan ken berusaha mencintai viola dengan setulus hati ia selalu memperlakukan wanita itu dengan baik bahkan selalu memanjakannya namun apa bukanya semakin mencintainya ken malah semakin merasakan kehampaan apa lagi dengan perselingkuhan viola yang membuatnya semakin muak dengan pernikahan itu.
" itu semua demi kebaikan kamu nak ibu yang mana yang menginginkan anak nya menderita " ucap bu mita dengan lembut berharap anaknya memahami pemikirannya.
" tapi mamah sudah membuatku menderita mah bukan membuatku bahagia " ucapnya dengan bibir yang sudah bergetar bahkan air matanya sudah ia tahan sekuat mungkin.
" lupakan wanita murahan itu dia tak layak untukmu dan fokuslah pada viola mulai sekarang dan berikan mamah cucu laki laki " tuduh bu mita yang mulai terpancing emosi.
" apa maksud mamah siapa wanita murahan yang mamah maksud" ken mengerutkan dahinya tak paham akan maksud dari sang mamah.
" mamah tahu kamu sudah berselingkuh dengan pasien kamu dia wanita tak jelas kan di murahan jadi lupakan dia " ucap bu mita yang akhirnya beranjak dari ruangan tersebut membiarkan ken dalam keadaan terpaku.
" viola" gumam ken dengan sangat marah bahkan tangannya mengepal kuat rasa bencinya pada wanita itu semakin memuncak.
Hingga malam hari ken bahkan tak ingin kemana mana ia masih diam dalam ruangannya, dokter ambar dan lainya mengambil alih pasienya sesuai keinginan sang putri pemilik husada hospital.
Disaat seperti ini hanya satu orang yang dia harapkan dan dia butuhkan kehadirannya , ia terbayang wajahnya yang tengah duduk di sofa panjang sambil tersenyum padanya.
" dokter ken tidurlah disini " ucap khai dengan senyuman merekah menepuk pahanya menyuruh ken agar tidur di pahanya seperti hari itu.
ken dengan senyum paksanya menuruti wanita khayalannya untuk tidur di pahanya yang sebenarnya tak ada khai disana.
" aku merindukan mu ... Khai" gumamnya hingga tak terasa air matanya menetes begitu saja.