Alya, seorang gadis desa, bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga kaya di kota besar.
Di balik kemewahan rumah itu, Alya terjebak dalam cinta terlarang dengan Arman, majikannya yang tampan namun terjebak dalam pernikahan yang hampa.
Dihadapkan pada dilema antara cinta dan harga diri, Alya harus memutuskan apakah akan terus hidup dalam bayang-bayang sebagai selingkuhan atau melangkah pergi untuk menemukan kebahagiaan sejati.
Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. TERTANGKAP
TERTANGKAP
🌸Selingkuhan Majikan🌸
Keesokan harinya...
Pagi itu rumah Anton mendadak ramai oleh suara derap langkah sepatu dan sirine mobil polisi.
Orang-orang di desa itu terkejut melihat deretan polisi memasuki halaman rumah besar tersebut.
Beberapa warga yang kebetulan lewat pun segera berhenti dan memperhatikan dengan penasaran.
"Ada apa ini? Polisi? Apa yang terjadi?," bisik seorang pria tua kepada temannya, yang berdiri tak jauh darinya.
"Aku juga tidak tau... Mungkin ada kabar buruk soal juragan Anton," jawab yang lain sambil melirik tajam ke arah rumah Anton.
Sementara, di dalam rumah, Lestari dan kedua istri Anton yang lainnya baru saja selesai sarapan ketika pintu depan dibuka dengan keras. Beberapa polisi langsung masuk dan mengejutkan para pelayan di rumah itu.
"Bu Lestari, Anda ditangkap atas tuduhan pembakaran dan pembunuhan," ucap salah seorang polisi dengan tegas sambil menunjukkan surat penangkapan.
Lestari tertegun sejenak. Matanya membelalak, ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Apa?! Tidak! Ini pasti salah paham!," teriaknya panik seraya menoleh ke sekeliling, berharap ada yang membelanya.
Beberapa polisi lalu mendekat dan siap untuk menahannya. Namun, Lestari mulai berontak. "Tidak! Aku tidak melakukan apa-apa! Ini pasti ada yang salah!," teriaknya sambil mencoba mundur ke arah pintu belakang.
Melihat niat Lestari untuk kabur, dua polisi langsung mengepungnya. "Ibu, tolong jangan melawan. Ini sudah menjadi keputusan hukum. Anda harus ikut dengan kami."
"Aku tidak akan pergi! Mas Anton! Di mana Mas Anton?!." Lestari berteriak sekuat tenaga, berharap suaminya akan muncul untuk membelanya.
Di saat yang sama, Anton pun muncul dari ruang kerjanya. Dengan tenang, ia menatap Lestari yang tengah berontak, lalu melangkah mendekatinya.
"Mas Anton! Jelaskan pada mereka! Ini semua pasti salah paham! Katakan pada mereka bahwa aku tidak bersalah!." Lestari memohon sambil berusaha mendekat ke Anton, tapi polisi dengan cepat menahannya.
Namun, Anton juga hanya berdiri dengan tatapan dingin. "Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Karena aku sendiri yang melaporkanmu," ucap Anton dengan suara yang tenang, namun terdengar kejam.
Lestari terdiam. Wajahnya sangat pucat saat ini. "Apa...? Kamu yang... melaporkanku?," gumamnya hampir tidak terdengar.
"Semua ini sudah berakhir, Lestari. Aku tidak bisa terus menutupi kejahatanmu. Jika aku diam, semuanya akan hancur. Aku tidak bisa mengambil risiko itu," lanjut Anton dengan nada dingin.
"Tapi... tapi aku melakukan semua ini demi kita!." Lestari kembali berteriak dan mencoba menjelaskan tindakannya. "Aku hanya ingin memastikan Alya tidak kembali dan mengganggu hidup kita! Mas Anton, kumohon! Jangan lakukan ini padaku!."
Anton menggeleng pelan, rasa muak dan kecewa sangat tampak di wajahnya. "Aku tidak bisa lagi melihatmu sebagai istri. Kamu sudah melewati batas. Melenyapkan nyawa... itu tidak bisa dimaafkan."
"Aku tidak berniat melenyapkan mereka! Itu hanya kecelakaan!," seru Lestari, suaranya pecah saat polisi memborgol tangannya.
"Sudah cukup, Lestari. Polisi akan mengurus sisanya," ucap Anton tanpa menunjukkan sedikit pun rasa iba. "Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu lakukan."
Lestari masih terus memberontak, tapi polisi dengan cekatan membawanya keluar dari rumah. Di luar, orang-orang desa yang berkerumun mulai berbisik-bisik, mencoba menebak apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku akan membalasmu, Anton! Kamu akan menyesal!," teriak Lestari saat dia digiring ke mobil polisi. Namun, Anton tetap diam dan tidak menghiraukan ancamannya.
Mobil polisi pun melaju meninggalkan rumah besar itu, membawa Lestari yang kini tak berdaya.
~ Cung! Siapa yang puas Lestari di tangkap?? 😅😁~
Bersambung...