NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pria Kejam

Terpaksa Menikah Dengan Pria Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pasti ada asap, makanya ada api. Tidak mungkin seseorang dengan tiba-tiba membenci jika tidak ada sebab.
Itu yang di alami Adara gadis 25 tahun yang mendapatkan kebencian dari William laki-laki berusia 30 tahun.
Hanya karena sakit hati. Pria yang dulu mencintainya yang sekarang berubah menjadi membencinya.
Pria yang dulu sangat melindunginya dan sekarang tidak peduli padanya.
Adara harus menerima nasibnya mendapatkan kebencian dari seorang yang pernah mencintainya.
Kehidupan Adara semakin hancur dikala mereka berdua terikat pernikahan yang dijalankan secara terpaksa. William semakin membencinya dan menjadikan pernikahan itu sebagai neraka sesungguhnya.

Mari kita lihat dalam novel terbaru saya.
Apakah 2 orang yang saling mencintai dan kemudian berubah menjadi benci. Lalu benci itu bisa kembali berubah?

Terus di ikuti dalam Novel ini. Jangan lupa like, koment dan subscribe.
Follo Ig saya.
ainunharahap12.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Sah.

"Jadi semua yang kamu katakan sangat tidak masuk akal! Tidak ada pernikahan private dan semua sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang Nenek berikan!" tegas Nenek.

"Aku meminta sama Nenek untuk kali ini setuju dengan pendapatku. Aku yang menikah dan bukan berarti semua harus sesuai dengan kemauan Nenek!" tegas William.

"Tapi ini tetap tidak masuk akal. Seperti apa yang sudah Nenek katakan sebelumnya. Jika tunangan kalian sudah diumumkan dan berarti kalian juga harus dipublikasikan," sahut Nenek.

"Mereka juga tidak akan berpikiran apa-apa atau tidak akan bertanya-tanya tentang bagaimana hubunganku dan Adara. Jadi pernikahan ini tidak dipermasalahkan untuk dilakukan secara privat dan ini juga kepentinganku. Hubungan kami juga tidak dipublikasikan secara umum dan hanya teman-teman di sekitar Nenek yang tahu,"

"Aku sudah menuruti permintaan Nenek untuk menikah dengan wanita ini. Jadi aku sangat berharap Nenek juga bisa menuruti permintaanku satu kali saja!" tegas William dengan penuh penekanan yang memang kali ini pendapatnya harus disetujui.

Nenek pasti tidak setuju dengan permintaan William yang sangat tidak masuk. Pernikahan adalah suatu hal kabar baik yang penuh dengan kebahagiaan dan masa iya pernikahan itu harus dirahasiakan.

"Lagi pula kami berdua juga sepakat untuk pernikahan diadakan secara privat," sahut William yang tiba-tiba membawa Adara. Hal itu membuat Adara kaget dengan mengurutkan dahinya yang mengangkat kepala dan menoleh ke arah William.

William juga langsung melihat ke arah calon istrinya itu, "bukankah ini sudah menjadi kesepakatan kita bersama?" tanya William seolah memastikan kepada Nenek bahwa sebelumnya mereka ada diskusi.

Sorot mata William yang menatap dua bola mata sayu milik Adara seolah menegaskan agar Adara menundukkan kepala dan patuh dengan apa yang dia katakan.

"Iya. Kami sudah sepakat dengan semua ini," jawab Adara dengan suara rendah yang memperkuat alasan dari William.

"Kamu setuju dengan pernikahan yang diadakan secara privasi?" tanya Nenek yang benar-benar ingin memastikan.

"Iya. Nenek, lagi pula ibu berada di rumah sakit dan ibu juga tidak bisa hadir di hari pernikahanku, tidak ada gunanya membuat pernikahan mewah, mengundang banyak orang dan sementara keluargaku tidak bisa hadir. Jadi biarlah pernikahannya diadakan secara privat saja," jelas Adara.

Wajah Nenek sepertinya menerima alasan yang diberikan Adara.

"Baiklah! jika memang itu yang kalian inginkan," sahut Nenek ternyata memberikan pernikahan yang diadakan secara privat.

"Jika dia saja yang meminta maka langsung akan dituruti," William membatik yang cukup kesal dengan respon Neneknya.

"Memang lebih baik pernikahan ini diadakan secara privat dan lagi pula tidak ada yang kuharapkan dalam pernikahan ini," batin Adara yang berusaha tenang.

William merasa senang dengan pernikahannya yang akhirnya diadakan secara privat dan disetujui oleh Nenek. Tetapi dia begitu kesal. Nenek setuju dengan pernikahan diadakan tertutup itu, karena Adara setuju. Jika Adara yang minta maka Nenek ternyata tidak masalah sama sekali dan siapa yang tidak kesal dia yang cucu. Tetapi Adara yang di anggap cucu.

*********

Hari pernikahan.

Karena pernikahan yang diadakan secara privat yang tidak diketahui orang-orang. William dan Adara Akhirnya sudah sah menjadi pasangan suami istri. Pernikahan mereka yang hanya diadakan di kediaman Nenek.

Adara terlihat cantik menggunakan gaun pengantin yang lurus panjang, dengan ekor yang menyapu lantai. Lengan gaun pengantin itu berada di bahunya yang memperlihatkan bagian dadanya yang dihiasi di bagian lehernya kalung berlian hadiah pernikahan yang diberikan Nenek.

Tatanan bagian rambutnya yang di sanggul dan juga diberikan selayar berwarna putih. Walau pernikahan itu tidak dihadiri orang-orang banyak dan hanya keluarga penting saja. Tetapi Adara terlihat begitu sangat cantik yang sejak tadi melakukan sesi foto bersama dengan William.

Dalam sesi foto itu terlihat ada keterpaksaan di antara keduanya, bukan hanya William saja, tetapi juga Adara yang pasti sangat gugu, sangat memahami bahwa pria yang sejak tadi menyentuh pinggangnya untuk melakukan sesi foto romantis itu sangat terpaksa yang hanya memperlihatkan aura dingin.

Tetapi justru bagi fotografer itu sangat unik untuk menjadi sesi foto mereka, mana foto itu terlihat lebih serius.

"Nenek sangat senang melihat kalian berdua yang akhirnya sudah sah menjadi pasangan suami istri!" ucap Nenek dengan yang berdiri di depan kedua pengantin itu yang telah selesai melakukan sesi foto.

"William. Adara sekarang sudah menjadi istri kamu. Kamu harus memperlakukannya dengan baik, harus bertanggung jawab dan harus melindunginya. Adara kamu sudah menjadi istri dari William yang artinya kamu harus patuh pada suami kamu, harus hormat pada suami kamu dan harus melayani suami kamu dengan baik," ucap Nenek yang memberikan petuah singkat untuk pasangan pengantin baru itu.

Adara hanya menganggukkan kepala dan sementara William tidak merespon apapun.

"Kalau begitu sekarang kalian boleh berisitirahat, kalian berdua pasti sama-sama lelah!" ucap Nenek.

"Apa semuanya sudah siap?" tanya Nenek dengan ekor matanya yang melihat dua pelayan wanita yang berdiri di belakangnya sembari memegang koper.

"Sudah Nyonya. Pesawat akan segera landing," jawab pelayan itu.

"Baiklah!" sahut Nenek.

"Adara! Nenek harus ke Jerman. Kamu baik-baik di sini dan titip salam untuk ibu kamu, semoga ibu kamu cepat sembuh. Nenek juga berdoa untuk kebaikan kamu," ucap Nenek sembari memeluk Adara.

Pelukan itu terlihat penuh dengan kasih sayang yang memang sangat tulus kepada wanita malang itu.

"Jika ada sesuatu kamu telepon Nenek, walau itu menyangkut William sekalipun. Nenek tidak ingin kamu hanya diam saja dengan apapun yang dilakukan William kepada kamu,"'ucap Nenek dengan memegang kedua pipi Adara. Adara menganggukkan kepala dengan wajah sendu.

Tatapan mata Nenek tertuju kepada cucunya yang berdiri di samping cucu menantunya itu.

"Kamu ingat pesan Nenek. Jangan pernah membuat Nenek kecewa. Kamu sudah menikahi Adara dan tanggung jawab kamu kepadanya sangat besar. Awas saja kata kamu melakukan sesuatu hal yang di luar batas!" tegas Nenek yang memberikan ancaman.

William tidak merespon sama sekali dan hanya diam saja yang seperti biasa memperlihatkan ekspresi data.

"Nenek pergi dulu!" ucap Nenek pamit.

2 pelayan wanita langsung mengikuti wanita tua itu dan juga terlihat seorang pria yang juga mengikutinya.

"Lalu, apa yang akan terjadi setelah ini. Nenek pergi setelah menyuruhku menikah dengan William," batin Adara yang pasti kebingungan dan juga tidak tahu rencana apalagi yang akan selanjutnya dihadapi.

Bagaimana tidak, dirinya harus menikah dengan William demi ibunya, dan sekarang dia sudah menjadi istri William dan wanita yang memberikan syarat itu malah pergi. Sedangkan William sangat tidak menginginkan dirinya untuk menjadi istri.

"Apa kau masih punya rencana lagi?" tanya William yang menoleh ke arah Adara dengan kedua tangan yang berada di saku celananya.

Adara menyerngitkan dahi yang tidak mengerti maksud dari suaminya itu.

"Rencanamu benar-benar disusun dengan sempurna, sampai detik ini aku masih sangat heran kenapa Nenek begitu patuh sekali kepadamu. Kau meneleponnya dan membuatnya kembali, kau menghasutnya untuk aku menikah dengan, lalu setelah semuanya sesuai dengan rencanamu dan sekarang dia pergi begitu saja. Aku benar-benar salut ke padamu!" sinis William.

Adara tidak menjawab sama sekali, dia sudah pernah membantah tuduhan dari William dan William tidak percaya padanya, jadi percuma saja, jika dirinya mencari pembelaan.

Bersambung ..

1
mbok Darmi
kok ada manusia seperti william, sabar adara semoga secepatnya kamu bisa lepas dr penjara william dan william segera tau kelakuan katy diluaran dan siapa dalang yg memfitnah dirimu bisa segera terungkap
mbok Darmi
kenapa ngga bilang saja sama nenek minta cerai dari pada punya suami lucknut udah menikmati perawan nya msh saja berhubungan dgn pacarnya mau jd apa pernikahan tersebut
Is Mail
yes
mbok Darmi
salah kamu william yg tdk mau mendengar penjelasan adara kamu keburu emosi aja yg digedein dan lsg membenci dan balas dendam, gimana setelah tau kalau adara ternyata masih suci perawan msh itu mulut mu nyinyir lemes asal njeplak kl ngomong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!