NovelToon NovelToon
Kultivator Dewa Xiao Wang

Kultivator Dewa Xiao Wang

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.

Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.

Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.

Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.

Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 22 ~ Naga Magma

Cukup lama Xiao Wang terdiam dan tidak kembali melompati batu-batu apung, membuatnya semakin jauh dengan daratan luas.

Xiao Wang bukannya sudah menyerah, melainkan saat ini dia tengah mengumpulkan suatu energi yang ada di sekitaran magma ke dalam tubuhnya.

Dia sendiri baru menyadari akan keberadaan energi ini kala memikirkan akan kemungkinan jika dia melompat dengan tekanan yang akan di terimanya itu.

Terus mengumpulkan energi merah dari dalam magma. Energi ini sendiri memiliki sifat panas. Semua organ dalam tubuh Xiao Wang serasa di bakar habis oleh energi tersebut. Meski demikian, tak membuat Xiao Wang berhenti, bahkan dengan semangat 45 Xiao Wang malah mempercepat proses penyerapan energi panas itu, sehingga organ dalam tubuhnya juga semakin terbakar.

Dalam keadaan mata yang masih tertutup, tubuh Xiao Wang mendadak mengeluarkan kobaran api yang bergerak ganas.

Baamm...

Ledakan teredam terdengar keluar dari tubuh Xiao Wang. Membuka kedua matanya, dia menilik sekitar. Sejenak pupil mata Xiao Wang berubah menjadi orange. Namun hanya sedetik sebelum kembali ke warna aslinya.

Xiao Wang menatap lurus daratan luas yang kini berjarak semakin jauh dengannya. Lalu maju, melompati salah satu batu apung. Xiao Wang berlari cepat seperti tak memiliki beban. Tekanan yang semakin terasa berat itu, sama sekali tak dia rasakan. Hingga sampai di daratan luas dengan selamat tanpa lecet.

"Haah, akhirnya!" ujar Xiao Wang dengan menyunggingkan senyum sumringah.

Namun senyum Xiao Wang tidak bertahan lama. Pasalnya daratan luas tempat dia berpijak itu tiba-tiba saja menimbulkan getaran hebat sesaat. Di Imbangi dengan magma yang mendidih, dan semakin menjadi-jadi.

Didihan pada magma semakin besar, hingga menyerupai gulungan ombak dahsyat di lautan lepas. Xiao Wang refleks bergerak mundur. Takut terkena percikan magma.

Tak berselang lama, dari dalam magma yang meluap-luap itu, muncul sosok kepala makhluk menyerupai monster besar. Dengan mata merah tajam memelototi Xiao Wang. Kepala itu terangkat, hingga memperlihatkan sebagian dari lehernya yang panjang.

"Berani sekali kau anak manusia mencuri energi yang ada di tempat ku!" Suara menggema terdengar dari makhluk itu.

"Binatang Buas apa ini? Mengapa besar sekali!" batin Xiao Wang.

Whush!

Mendadak aura dari sang Makhluk tersebut terlepas. Mengarah ke pada Xiao Wang dengan menekannya.

Xiao Wang yang merasakan aura penuh akan intimidasi dan niat membunuh sangat besar itu tidak bisa untuk tidak bergetar. Seluruh badannya terasa lemas seketika, bahkan lututnya tidak kuat lagi untuk menyanggah tubuhnya, sehingga Xiao Wang ambruk.

Dalam posisi telungkup, Xiao Wang mencoba untuk melawan aura tersebut. Sayangnya dia tidak bisa untuk melakukan apa-apa sekarang, bahkan untuk bergerak pun dia terasa lemas. Sebab kekuatan dari Makhluk tersebut begitu jauh di atasnya.

Entah sampai di mana Kultivasi dari makhluk ini.

Lin Yun Mei tiba-tiba saja muncul di hadapan Xiao Wang. Dia mengeluarkan sedikit auranya, hingga menghapus aura dari Makhluk yang merupakan Naga Magma itu.

Mengetahui aura Naga Magma telah menghilang, Xiao Wang bernafas lega. Meski demikian, di belum bisa untuk mengontrol getaran pada tubuhnya. Tampaknya tubuh Xiao Wang masih belum bisa melupakan aura menakutkan yang barusan menyapanya tadi.

"Siluman Naga yang Agung. Aku hanya meminjam tempatmu untuk melatih murid–ku. Mengapa kau begitu sensitif?" Lin Yun Mei berbicara pada Naga Magma, dengan intonasi yang menjurus pada bujukan.

"Cih, kau pikir kau siapa, bisa menggunakan tempat ku seenak–mu. Aku telah lama berada di sini, tak ada yang berani mengusik apalagi sampai mencuri energi murni dari sini. Kalian hanyalah manusia rendahan. Kau tahu, kalian datang kesini hanya untuk mencari mati!" Ucap Naga Magma dengan angkuh.

"Hihihi... Jika demikian, cobalah bunuh kami! Aku ingin melihat apakah kau memiliki kemampuan untuk itu?" tantang Lin Yun Mei.

Merasa di remehkan oleh wanita cantik itu, Naga Magma kemudian menyerang Lin Yun Mei.

groaarrr....

Raungan keras yang disertai dengan semburan magma keluar dari mulutnya. Sayangnya belum juga Semburan magma itu mencapai tubuh Lin Yun Mei, semburan magma tersebut malah menghilang begitu saja. Sedangkan Lin Yun Mei tidak bergeming sedikitpun dari tempatnya.

Lin Yun Mei mengangkat tangan kanannya, melakukan sedikit gerakan tangan sebelum akhirnya melepaskan serangan energi kecil yang langsung mengarah pada Naga Magma.

Baammm...

Meskipun energi tersebut kecil, namun nyatanya Memiliki dampak yang sangat luar biasa.

Naga Magma merasakan kepalanya yang oleng oleh serangan kecil tadi. Sebelum akhirnya terjatuh dan masuk ke dalam magma.

Lin Yun Mei kembali melakukan suatu gerakan. Setelah itu tubuh Naga Magma yang semula telah tenggelam di dalam magma, kini muncul. Terangkat namun bukan kehendak dari naga itu sendiri.

Dia menggelinjang, berniat melepaskan diri dari kungkungan energi yang mengurung tubuhnya. "Lepaskan aku!" geram Naga Magma.

"Tenanglah. Siluman seperti kamu ini, bagusnya menjadi seekor bawahan manusia!"

"Apa katamu? Aku adalah makhluk legendaris, memiliki derajat jauh lebih tinggi dari manusia. Harga diriku jauh lebih tinggi dari manusia rendahan itu sendiri. Berteman saja aku tidak Sudi, apalagi menjadi bawahannya!" protes sang Naga dalam Kungkungan energi ciptaan Lin Yun Mei.

"Hihihi... Kau akan menyadari betapa tingginya manusia setelah berteman dengan mereka!" Setelahnya, Lin Yun Mei melakukan segel tangan. Berniat memberikan sesuatu pada Naga Magma.

Di sisi lain, Xiao Wang mendengar percakapan mereka berdua. Dia telah menguasai tubuhnya sepenuhnya.

"Siluman? Bukankah itu makhluk yang berasal dari Binatang Buas yang telah berevolusi? Jika memang demikian, seharusnya Naga Magma ini memiliki kultivasi di atas Ranah Suci!" gumamnya pelan. Xiao Wang memperhatikan akan apa yang Lin Yun Mei lakukan terhadap Naga Magma.

Tampak meringis kesakitan. Naga Magma kini dikelilingi oleh energi perak di sekujur tubuhnya. Bersamaan dengan itu cahaya menyilaukan juga muncul, menutupi seluruh badannya yang besar, berukuran seratus meter.

"Tidaaakk Jangan... Hentikan!!"

Naga tersebut berteriak keras di dalam kepulan cahaya perak. Namun Lin Yun Mei tidak menggubrisnya dan tetap melanjutkan aksinya.

"Xiao Wang, goresi tangan–mu sekarang. Aku membutuhkan darahmu!" ucap Lin Yun Mei.

Xiao Wang tidak banyak tanya. Dia lantas melaukan apa yang di perintahkan Lin Yun Mei tadi.

1
Indah Hidayat
si mc kemana?
Indah Hidayat
tdk tahu dimana lucunya , baru kali ini baca novel menggunakan alat kelamin utk bahan lelucon...dan tdk lucu.
Indah Hidayat
kesan erornya si mc memangkrn sii thor
Indah Hidayat
yg bodoh si thornya buat ceritra adegannya serasa dibuat2 dan ketololan si mc sangat jelas, benang merah ceritra ini juga tdk jelas, serasa amburadul, asal nulis saja.
Indah Hidayat
si thor agak eror, tahu bahaya kok ya desa tsb dimasuki lalu malah berpencar, otqk eror lagipula apa sich uijuannya????
Indah Hidayat
si mc memang tdk karuan setuju utk meningkatkan kultivasinya, malah pergi yg tdk jelas apa tujuannya, atau si thor yg memang nulis suka2 ati mau apa. aneh ceritra begini kok byk yg like, juga dialognya tdk sesuai dgn usianya shg jadi spt sandiwara. si thor memang tdk menjiwai peran tokoh2nya.
Yoona
Maaf izin ya kak 🙏
Yuk semuanya, mampir di novel ku judulnya REAL WORLD FILTER. di tunggu kehadiran semuanya buat dan mampir di novel ku💜✨
Indah Hidayat
si mc terlalu bodoh, arigan merasa kuat kurang perhitungan sampai peliharaannya bisa mati...
Indah Hidayat
si thor nulis ceritra tdk sesuaikan dgn kebiasaan masa itu jadi terasa janggal. juga paragraf terakhor artinya apa? buat bingung.
Sudi Martopo
Lumayan
Indah Hidayat
si mc bodoh
Indah Hidayat
si mc ini memang sok jago malah dgn sengaja menjauhi guru nya tanpa alasan jelas
Indah Hidayat
suasana perangnya tdk terbangun...apalagi dialog si mc tdk menjiwai kalau masih anak2
Indah Hidayat
turnamen tdk penting saja sampai berpuluh2 chap...si thor miskin ide.
Indah Hidayat
si mc ceroboh dan lelet, tahu akan ada serangan tapi tdk melakukan pencegahan atau tindakan utk mengatasi
Indah Hidayat
bosan berchapter2.hanya bicara ttg tunamen yg tdk menarik, di skpi teeus.
OI
semoga tenang arwah nya xiou wang di sana
Indah Hidayat
heran ceritra yg sangat biasa kok bisa like byk, padahal ada novel lain yg lbh bermutu, bhsnya dan ide veritranya lebih seru malah kurang like.
Indah Hidayat
membosankan...kurang menegangkan, ide ceritra kurang variasi, tdk ada misterinya. dialognya juga tdk lucu bahkan kadang malah spt jaman sekarang.
Indah Hidayat
agak aneh si mc kan masih kecil tapi gayanya thd gurunya spt org dewasa dan kata2nya tdk ada etika. juga sikap ketika merebut lencana persis copet...memuakkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!