Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Bab 21: Titik Balik Terakhir
Keheningan menggantung di udara saat pertandingan memasuki babak terakhir. Skor 2-1, Seikou High unggul tipis atas Tetsuo High, dan semuanya tergantung pada satu inning terakhir. Sekarang, setelah bertarung dengan segenap kekuatan, Seikou High berdiri di ambang kemenangan, namun Tetsuo High, yang dipimpin oleh Watanabe, tidak akan menyerah begitu saja.
Para pemain Seikou High saling bertukar pandang, melihat ke arah pelatih mereka yang masih memberikan semangat. "Ini adalah ujian terakhir, anak-anak," kata Pelatih Tsubaki dengan suara tegas. "Kalian sudah memberikan yang terbaik, dan ini adalah saat kalian untuk menutup pertandingan ini dengan bangga."
Shinji, yang menjadi pitcher utama, melangkah maju ke dugout. Keletihan jelas terlihat di wajahnya, tetapi tekadnya lebih kuat dari apapun. "Semua ini bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk masa depan Seikou High," gumamnya pada dirinya sendiri, sebelum melangkah keluar untuk menghadapi inning penentuan.
---
Inning Terakhir: Pertarungan Antara Kedua Pemain Kunci
Tetsuo High memulai serangan mereka dengan Watanabe yang siap berada di posisi batter. Sebagai pemain kunci, ia tidak hanya memiliki kemampuan fisik yang luar biasa, tetapi juga kecerdikan yang memungkinkannya mengantisipasi permainan dengan presisi. Watanabe telah memimpin timnya selama ini, dan ia tahu bahwa ini adalah kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.
Seikou High mengatur pertahanan mereka dengan sangat hati-hati. Kazuo dan Haruto bersiap di lapangan, mata mereka tetap terkonsentrasi pada setiap gerakan Watanabe. Shinji berdiri di posisi pitcher, menatapnya dengan penuh perhatian.
“Tidak ada jalan mundur,” bisik Shinji pada dirinya sendiri, menggenggam bola dengan erat. “Aku akan mengeluarkan semua kemampuan yang aku punya.”
Bola pertama terlempar dengan kecepatan tinggi, namun Watanabe dengan cermat menghindarinya. Itu adalah pukulan pertama yang gagal, dan Shinji tahu bahwa ini adalah awal dari ujian besar. Setiap lemparan harus sempurna, setiap gerakan harus terkontrol. Watanabe mungkin tidak akan memberi kesempatan kedua.
“Jangan lengah, Shinji,” teriak Haruto dari lapangan. “Kita pasti bisa menang!”
Shinji mengangguk, kemudian melempar bola kedua. Dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi, bola melesat menuju plate. Watanabe bergerak cepat, namun ia hanya bisa menyentuhnya dengan ujung bat. Bola itu hanya melayang rendah, meluncur sedikit ke kiri. Namun, tidak ada yang memungkinkannya untuk menjadi hit.
"Satu lagi!" teriak Kazuo dengan penuh semangat, sambil menatap bola yang hampir keluar dari jangkauan Watanabe.
Watanabe, yang kini sedikit tertekan, tahu bahwa ia hanya memiliki satu kesempatan lagi. Sekali lagi, Shinji bersiap. Watanabe mengangkat batnya, bertekad untuk memanfaatkan lemparan terakhir ini.
“Semua tergantung pada lemparan ini,” pikir Shinji. “Jika aku gagal, mereka bisa menyamakan kedudukan atau bahkan lebih. Aku harus fokus.”
Dengan cepat, Shinji melemparkan bola ketiga dengan penuh konsentrasi. Bola itu melesat ke arah Watanabe, dan dalam sekejap, Watanabe mengayunkan batnya. Suasana semakin tegang ketika bola yang terlempar tersebut akhirnya mendarat di dalam jangkauan lapangan tengah, melayang dengan kecepatan yang luar biasa.
Namun, Haruto, yang berada di lapangan tengah, dengan gesit bergerak ke kanan untuk mengejar bola. Dengan lompatan yang sempurna, Haruto berhasil menangkap bola itu. "Out!" teriak wasit, sementara para penonton langsung meledak dalam sorakan gemuruh.
“YES! Kalian melakukannya!” teriak Kazuo, melompat kegirangan di base pertama.
Shinji menghela napas panjang, hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. "Itu dia," katanya dalam hati. “Kita melakukannya.”
---
Kemenangan yang Telah Ditunggu
Momen itu terasa seperti berabad-abad. Semua orang di stadion, baik yang mendukung Seikou High maupun Tetsuo High, terdiam sejenak. Tetsuo High tidak menyangka bahwa Watanabe, yang selama ini menjadi harapan mereka, gagal mengubah arah pertandingan. Tim Seikou High, yang sebelumnya terlihat lelah dan tertekan, sekarang seolah bangkit kembali.
"Ini adalah kemenangan kita!" teriak Haruto, sambil melompat ke dalam pelukan teman-temannya.
Pelatih Tsubaki tersenyum bangga, matanya bersinar dengan rasa puas. "Kalian sudah menunjukkan kemampuan terbaik kalian. Ini adalah hasil dari semua kerja keras yang telah kalian lakukan. Kalian pantas mendapatkan ini!"
Di sisi lain, meskipun terkejut dengan kekalahan mereka, Watanabe tetap berdiri dengan penuh hormat. Ia menatap Shinji dengan mata yang penuh pengertian. “Kalian pantas menang,” ucap Watanabe dengan suara berat. “Kalian bermain dengan sangat baik.”
Shinji tersenyum tipis. “Kamu juga hebat, Watanabe. Pertandingan ini sungguh luar biasa.”
---
Kemenangan yang Membawa Perubahan
Setelah pertandingan selesai, para pemain Seikou High berkumpul di tengah lapangan, bersorak bersama. Sorakan penonton masih menggema di sekitar stadion, memberikan pujian atas perjuangan luar biasa yang mereka lakukan. Ini adalah kemenangan yang telah lama mereka impikan, bukan hanya kemenangan dalam pertandingan, tetapi juga kemenangan dalam diri mereka sendiri.
“Kita tidak hanya mengalahkan tim lawan,” kata Kazuo sambil memandang rekan-rekannya, “tetapi kita mengalahkan rasa takut dan keraguan kita sendiri.”
Shinji, yang masih terengah-engah setelah pertandingan berat itu, mengangguk setuju. “Ini adalah awal dari perjalanan panjang kita,” katanya. “Kita baru saja menunjukkan bahwa kita bisa melangkah lebih jauh.”
Haruto menambahkan, “Kemenangan ini bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk Seikou High dan para pendukung kita.”
Para pemain dan pelatih Seikou High merasa bangga, tetapi mereka tahu bahwa ini hanyalah permulaan. Kemenangan ini tidak hanya memberi mereka trofi, tetapi juga memberikan mereka keyakinan bahwa mereka bisa menghadapi apa pun yang datang berikutnya.
“Sekarang kita fokus untuk turnamen selanjutnya,” kata Pelatih Tsubaki dengan penuh semangat. “Kita harus melangkah lebih jauh. Kemenangan ini hanya pembuktian pertama, tapi kita masih punya banyak tantangan di depan.”
Seikou High kini merasa siap menghadapi masa depan. Tidak ada lagi rasa takut atau keraguan. Mereka tahu bahwa mereka telah menciptakan sesuatu yang lebih besar dari sekadar kemenangan. Mereka telah menciptakan semangat yang tidak bisa dihancurkan. Sebuah semangat yang akan membawa mereka menuju kemenangan berikutnya.