Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlahan Terkuak
"Kok aku kayak tahu konsep pernikahan ini?" salah satu hantu yang sedang duduk di pojokan sebuah ruang sambil mendengarkan rapat dadakan di tempat itu, sedikit merasa terkejut dengan apa yang sedang dibahas oleh para manusia yang ada disana.
"Kamu kenapa, Cem?" salah satu hantu melempar pertanyaan pada temannya. Hantu itu merasa aneh dengan sikap hantu yang duduk disebelahnya. Apa lagi hantu yang dipanggil Anggrek sempat mendengar gumaman hantu yang diberi nama Cempaka.
"Kok Cempaka kalau dipanggil dengan nama yang diputus putus, kedengarannya aneh ya?" ucap Lili begitu mendengar pertanyaan dari Anggrek kepada Cempaka. "Kalau dijadikan satu, enak manggilnya, CEMPAKA. coba kalau dipisah pisah."
Secara spontan, keempat hantu ikutan berpikir juga dan tak lama setelahnya, mereka malah ketawa. "Hahaha .. iya yah? Kok aku baru nyadar," seru Melati. "Cem cem, kayyak manggil apa gitu."
"Hahaha ... dasar kalian, gitu aja pakai dibahas segala," celetuk Anggrek lalu tatapannya kembali fokus kepada cempaka. "Kamu kenal dengan calon pengantin yang sedang di bahas?"
"kayak paham aja. Dari semuaa konsep yang mereka bicarakan, aku kayak pernah mengucapkan konsep itu. Tapi ke siapa?" jawab Cempaka dengan tatapam bingung.
"Tadi nama calon mempelainya Martin sama Amanda, apa kamu ingat nama itu?" tanya Mawar. Cempaka langsung terdiam dengan pikiran yang memikirkan pertanyaan Mawar.
"Satu lagi sebuah fakta tentang kita," seru Lili. "Jika benar ini ada hubungannya dengan Cempaka, berarti kemungkinan besar, kita meninggal disaat kita akan menikah. Contoh utama sudah ada yaitu Mawar dan Melati, jika Cempaka nasibnya sama, berarti besar kemungkinan aku dan Anggek juga meninggal di saat kita akan menikah."
"Ah, agak maasuk akal sih," seru Anggrek. "Tapi kok malah jadi misteri begini? Apa gara gara kita ini hantu jadi cerita ini jadi kayak misteri, banyak teka teki?"
"Hahaha ... bisa jadi," sahut Melati. "Mending untuk Cempaka, kita nanti lihat dulu, seperti apa calon pengantinnya. Ya kali aja setelah lihat wajahnya, Cempaka jadi mengingatnya."
Semua langsung menyerukan kata setuju. Tapi sayang, rapat dadakan itu selesai di saat para hantu juga selesai membahas sesuatu yang entah penting atau tidak. Merekapun pergi dari tempat tersebut dan memilih menyusul Ozil yang sedang mojok sambil ngadem di bawah pohon yang ada di taman samping gedung itu.
"Serius banget, Bang. Lihatin apa sih?" tanya salah satu hantu saat melihat Ozil sedang fokus menatap layar poselnya.
"Lagi nyari tahu tentang kalian. Kan tadi aku sudah ngomong," ucap Ozil tanpa mengalihkan pandangannya.
"Nemu informasi penting nggak?" tanya Lili yang kebetulan duduknya di sebelah Ozil. Seandainya bukan hantu, pasti badan Ozil dan badan Lili saling menempel saat ini.
Ozil lantas mendongak. "Apa kalian selama jadi manusia belum pernah melakukan hubungan layaknya suami istri?" Ozil menatap satu persatu hantu yang juga sedang menatapnya. Kening kelima hantu itu juga berkerut dan tanpa mengaluarkan suaranya, Ozil tahu mereka sedang berpikir dan butuh penjelasan.
"Jadi gini, ada artikel yang mengatakan, jika wanita jadi hantu penasaran dan wanita itu pikirannya nakal, kemungkinan besar, hantu wanita itu belum pernah merasakan nikmatnya berhubungan dengan lawan jenis. Maka itu aku tanya sama kalian, kalian pernah nggak berhubugan dengan kekasih kalian selama jadi manusia?"
"Aku sih nggak ingat ya? Tapi memang benar sih, aku kalau lihat tubuh Bang Ozil, bawaannya gemas gitu. pengin meraba. Apa lagi dada dan perutnya. gemas banget," jawab Anggrek.
"Nah, iya, aku juga. Apa lagi kalau lagi lihat Bang Ozil mandi, bawaannya pengin manndi bareng nggak sih?" Mawar ikut menyahuti.
"Hahaha ... kok sama?" Cempaka ikut bersuara. "Apa lagi kalau lihat isi celananya yang sedang mengecil. Kelihatan sangat lucu dan imut. Penginnya itu mengusap dan membelainya. Gemas pokoknya."
"Astaga! Kenapa kita jadi satu aliran?" seru Lili dan kelima hantu saling tertawa karena selama ini satu pemikiran dalam hal otaknya yang kotor. Ozil sendiri malah ternganga mendengar kejujuran hantu tersebut. Bisa bisanya mereka senakal itu pemikirannya.
"Hiihh! Pikiran kalian ya ampun. Untung kalian hantu, jadi aku masih aman. Kalau kalian manusia, mungkin bisa bisa aku dipaksa kalian untuk melayani," ucap Ozil.
"Hilih, sok suci. Yang ada kamu malah pasrah keenakan," cibir Melati, dan Ozil sontak cengengesan.
"Terus kamu dapat informasi apalagi, Bang?" tanya Mawar begtu pembahasan soal tubuh Ozil selesai.
"Nah, ini tentang kamu Mawar," jawab Ozil dengan lantang. "Nama asli kamu Aprilia Mawar Wijaya, putri dari pemilik Wijaya grup."
...@@@@@...
