Erina Anjani , gadis yang tengah terluka karena pengkhianatan kejam kekasihnya memutuskan untuk pergi keluar negeri. Maksud hati ingin berlibur, untuk mengobati rasa sakit atas kecewaan yang ia terima, hari-hari Erina berganti dengan berbagai hal mendebarkan saat dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Yerkhan.
Sering terlibat dalam situasi bersama, bibit cinta secara perlahan tumbuh di antara mereka. Namun sosok Yerkhan yang ternyata menyimpan banyak rahasia membuat Erina ragu untuk melangkah maju.
Bagaimana kisah cinta keduanya? mungkinkah Erina bisa menerima Yerkhan sebagai cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chronicha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21++ Melepas rindu
" Oh ya, aku pun ingin menanyakan satu hal kepadamu" tegur Erina setelah beberapa saat mereka hanya saling terdiam
" Hmm"
" Apa karena hal itu juga, kau jadi mengabaikan ku?" tanya Erina penasaran
" Aku tidak mengabaikan mu, hanya saja.." kalimat Yerkhan terhenti ketika menatap wajah cantik yang selama ini ia rindukan tengah serius menatapnya
" Hanya apa?" Erina kembali bertanya dengan raut wajah yang tidak sabar
" Hanya saja aku hampir gila karena merindukanmu".
Mendengar ucapan Yerkhan seketika membuat wajah cantik itu memerah. Karena apa yang Yerkhan rasakan tentu sama hal nya dengan apa yang ia rasakan beberapa bulan ini. Ternyata perkataan Zalima mengenai Yerkhan yang sering bertanya mengenai dirinya bukan hanya sebuah candaan semata.
Sejenak mereka kembali terdiam, saling bertatapan satu sama lain. Kembali mengurai tali kesalahpahaman yang sempat membuat keduanya terbelit.
" Apa boleh?" tanya Yerkhan menyentuh wajah Erina yang langsung dibalas oleh sebuah anggukan kepala.
Merekapun saling berciuman dengan penuh gairah dalam ruangan kamar yang cukup luas itu. Tak dipungkiri jika keduanya sudah terhanyut kedalam kerinduan yang begitu hebat. Tidak lupa dengan cepat Yerkhan menekan tombol kunci otomatis yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
" Hhh.. bolehkah?"
Yerkhan kembali bertanya dengan napas yang memburu setelah berhasil melucuti seluruh pakaian yang Erina kenakan, hingga terpampang dengan jelas tubuh molek nan sexy yang semakin membuat hasrat pria tampan tersebut kian meningkat.
" Hmm.. lakukanlah dengan perlahan" sahut Erina dengan wajah merona yang menggoda.
Mereka pun masuk kedalam hubungan yang lebih mendalam. Baik Erina maupun Yerkhan yang baru pertama kali melakukannya, sama-sama merasakan sakit serta nikmat yang sulit untuk jelaskan.
" Mmmpphh.."
Lenguhan Erina terdengar tertahan, karena tangan Yerkhan yang menutupi mulutnya. Hal itu ia lakukan agar tidak ada seorang pun yang mendengar suara erotis milik kekasihnya itu.
Yerkhan tak hentinya menjelajahi setiap area sensitif milik kekasihnya, yang otomatis membuat reaksi Erina semakin diluar akal sehatnya. Suara lenguhan yang tertahan, tubuh keduanya yang saling bersentuhan, tentu membuat suasana pada malam itu begitu panas dan menggairahkan.
" Heug..ngggh"
Raut wajah tampan yang tepat berada diatasnya, terlihat puas, setelah berhasil menyalurkan hasrat liar yang selama ini dipendamnya. Dengan napas yang terengah, netra coklat itu kembali fokus pada wajah Erina yang menatapnya lekat.
" Cium aku" pinta Erina dengan kedua mata yang berair akibat rasa nyeri yang masih terasa pada bagian bawahnya.
Cup~
" Apa masih terasa sakit?" tanya Yerkhan setelah sesaat melepaskan tautan bibirnya.
Erina hanya mengangguk lemah karena merasa lelah, kedua netranya terasa berat hingga tak sampai beberapa detik ia mulai tertidur.
Melihat kekasihnya yang kelelahan, dengan perlahan Yerkhan membenarkan posisinya. Kini pria tampan itu berada dalam posisi tidur menyamping dengan Erina yang berada dalam dekapannya.
" Aku jadi ingin menikahinya" gumam Yerkhan mengecup lembut bibir wanita cantik yang masih terlelap dalam tidurnya.
...----------------...
Hingga pada dini harinya, Erina mulai terbangun setelah beberapa jam tertidur pulas. Kedua netranya tampak mengedar ke sekeliling ruangan kamar yang cukup luas.
' Ternyata bukan mimpi' batin Erina.
Entah mengapa tak ada rasa sesal sedikitpun dalam dirinya yang sudah jelas telah melakukan hal terlarang dengan sang kekasih. Wanita cantik itu bahkan tidak merasa khawatir jika harus mengandung anak dari seorang pria yang walau dalam keadaan apapun tetap ia cintai.
Masih didalam selimut yang sama, tentunya dengan tubuh yang polos tanpa busana, Erina merubah posisi baringnya. Hingga kedua netranya terfokus pada sosok Yerkhan yang tengah terlelap.
' Curang sekali, bahkan saat tidur pun tetap tampan' batin Erina.
Secara seksama, Erina mulai mengamati wajah Yerkhan, sungguh menenangkan. Begitupun bagian tubuhnya yang menurutnya proporsional. Walau hanya memiliki sedikit otot yang terbentuk karena berolahraga, akan tetapi tenaga pria ini patut diacungi jempol.
Ditengah lamunannya, tiba-tiba pandangan Erina teralihkan pada bekas luka yang sedikit timbul di bagian lengan kiri kekasihnya. Dengan perlahan wanita cantik itu mulai menyentuh, yang ia ketahui merupakan luka bekas tembakan peluru.
' Ternyata sampai membekas seperti ini' batin Erina teringat sekilas kejadian yang pernah dokter Aisha ceritakan.
" Jangan memasang wajah seperti itu, aku baik-baik saja" tegur Yerkhan menarik tubuh Erina kembali dalam dekapannya, membuat wanita cantik tersebut terkejut.
" Tidurlah kembali" ujar Yerkhan kembali terpejam
" Aku tidak bisa berlama-lama, bagaimana jika mereka tahu" ujar Erina sedikit cemas
" Biarkan saja, lagipula aku akan menikahimu" tukas Yerkan santai
" Ini bukan waktunya bercanda" geram Erina mencubit lengan sang kekasih, membuat pria itu meringis
" Aku serius, itu pun jika kau mau" ujar Yerkhan menatap lekat wajah cantik dihadapannya
" Bagaimana jika aku tidak mau?" tanya Erina membalas tatapan Yerkhan yang mulai membuatnya berdebar
" Aku akan memaksa sampai kau mau" timpal Yerkhan mencubit pipi Erina yang mulai merona
" Sudahlah, aku akan.. Aaakkkh!".
...----------------...
" Terima kasih sudah mengantarku" ujar Erina yang tersipu setelah beberapa saat Yerkhan sampai membopongnya ke kamar tamu, tempat ia beristirahat selama berada di mansion ini
" Aku akan bilang pada bibi jika kau sakit, jadi tidak perlu keluar kamar" balas Yerkhan dengan wajah khawatir
" Tidak, aku akan segera membaik, pergilah" ujar Erina mendorong pelan tubuh sang kekasih
" Apa kau yakin? " Yerkhan kembali berujar sebelum meninggalkan ruangan
" Iya, kau tidak perlu khawatir, cepat kembali".
Sepeninggalan Yerkhan dari ruang kamarnya, rasa malu serta rona wajah Erina tak kunjung memudar. Pasalnya ia sampai tak kuat berjalan akibat rasa nyeri yang menjalar disekitaran bagian area sensitifnya.
Yerkhan yang mengetahui jika Erina sampai tidak sanggup berjalan pun cukup menyesali perbuatannya. Hal itu bisa terjadi karena ia yang terlalu bersemangat ketika melakukannya.
...----------------...
Didalam sebuah apartemen elite, tampak asisten sang model cantik -Roman, tengah melakukan kesepakatan dengan beberapa orang pria atas perintah atasannya.
Pria yang bertingkah seperti wanita itu dengan detail memberi arahan kepada para pria yang baru saja ia rekrut untuk melancarkan keinginan Yvelina .
Entah mengapa ia yang sudah sejak lama menjadi asisten pribadi Yvelina, ikut merasakan sakit ketika mendengar cerita mengenai kisah kasih antara atasannya dengan seorang pria bernama Yerkhan yang sampai saat ini masih sang atasan perjuangkan.
Terlebih setelah mendengar penolakan kasar yang Yerkhan lakukan terhadap Yvelina, serta masuknya seorang wanita dari kalangan biasa yang menurutnya mengganggu, tentu membuat pria melambai itu merasa geram dan tak bisa tinggal diam.
Yvelina yang sudah ia urus semenjak remaja, hingga menjadi kupu-kupu cantik seperti saat ini, tentu bukanlah hal yang mudah baginya. Telah banyak hal yang mereka lalui bersama, dalam suka maupun duka.
artis rusia itu 🤣🤣🤭