Xu Ya, seorang gadis yang memiliki latar belakang yang sempurna dan memiliki seribu talenta sehingga ribuan orang memuja mujanya.
Tetapi, semuanya berubah drastis seluruh keluarganya mengalami pembantaian yang keji terkait dengan perebutan tahkta sehingga Xu Ya harus masuk ke dalam kemiliteran demi membalaskan dendam dan membersihkan nama keluarganya.
Namun perjalanan ini tidak mudah dan penuh dengan darah, dengan ditemani oleh seorang Jenderal hebat yang memiliki tujuan yang sama.
Keduanya saling bekerja sama satu sama lain sebelum akhirnya berubah menjadi saling mengandalkan.
Akankah Xu Ya berhasil membalaskan dendam keluarganya?
Tag : Strong Female lead, smart female lead, arrogant male lead, angst, violence, military
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5 - Permohonan
Xu Ya merasa bahwa hatinya telah jatuh ketika mendengar kata kata dari Huo Xincheng dan memandang keluar dengan tatapan nelangsa, dia merasa bahwa seluruh dunianya runtuh dengan begitu cepat.
Hari yang seharusnya menjadi hari paling baik baginya berubah menjadi hari berdarah yang tidak akan pernah bisa dia lupakan bahkan dalam tiga kehidupan.
"Jenderal benar, saat ini bukti dan saksi sudah tiba di hadapan Yang Mulia. Bagaimana mungkin bisa membalikkan keadaan oleh seorang gadis kecil sepertiku ? Ucapan tanpa dasar dan bukti bahkan bisa membuatku sampai ke gerbang kematian yang sama. " Gumam Xu Ya sembari tersenyum miris.
Huo Xincheng tidak menanggapi apa apa dan hanya menatap Xu Ya dengan tatapannya yang mendalam.
"Kalau begitu maka apakah Jenderal bisa memberikan bantuan untuk membawaku bertemu dengan Yang Mulia ?" Tanya Xu Ya dengan raut wajah lesu yang tak bersinar lagi.
Seluruh kecantikannya telah hilang dan dia hampir tidak terlihat seperti seorang putri bangsawan yang dipuji puji oleh ribuan orang.
"Ya, Yang Mulia ingin bertemu denganmu. " Jawab Huo Xincheng.
Xu Ya menganggukkan kepalanya dan menyeka air matanya, situasi telah berubah dan di keluarga Xu miliknya hanya tersisa dia satu satunya yang masih hidup dengan tubuh yang utuh.
Pembunuhan dan fitnah hari ini, dia harus membalaskan nya di masa depan ! Xu Ya mengepalkan tangannya erat erat sampai kuku jari jaringan menembus kulitnya dan darah perlahan lahan mengalir dari sela sela jarinya.
"Ayah, Ibu, Qingchen, Pengurus Zuo dan orang lainnya yang mati hari itu. Aku akan membalaskan dendam kalian, jika dendam ini tidak terbalaskan maka aku tidak akan mati dengan tenang !" Gumam Xu Ya dengan tatapan penuh kebencian dan kemarahan yang terpendam.
Dalam semalam, hidupnya berubah dari seorang Putri bangsawan menjadi seorang putri pendosa yang sedang dicari cari.
Xu Ya mengenakan jubah hitam yang menutupi seluruh wajahnya dan tubuhnya yang mungil lalu masuk ke dalam kereta kuda.
Kereta kuda Huo Xincheng sederhana namun terlihat kuat dan juga ada hanya ada beberapa orang yang mengawal kereta kuda mereka namun Xu Ya tahu bahwa mereka semua pasti adalah ahli.
Melihat kereta kuda ini membuatnya teringat kembali kenangan menyakitkan ketika berpisah dengan Qingchen. Saat saat terakhir itu, mereka seharusnya bisa selamat bersama namun karena ketidak waspadaan mereka menyebabkan kematian Qingchen.
Huo Xincheng membantu Xu Ya untuk naik ke atas kereta kuda karena kondisi tubuhnya yang belum membaik sepenuhnya dan kereta kuda itu melesat menuju ke Istana dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya di Istana, mereka bertemu dengan Kasim Xiao, Kasim yang mengurus hal hal pribadi tentang Kaisar.
"Pangeran Keempat, Yang Mulia memintaku untuk menjemputmu disini. Namun, izinkan aku bertanya siapa orang yang bersama Pangeran Keempat ini ?" Tanya Kasim Xiao dengan hati hati.
Siapa yang tidak tahu bahwa Huo Xincheng memiliki perilaku aneh dan sifat yang kejam. Dia telah membunuh sejak usianya 10 tahun, jadi tidak heran jika orang orang takut padanya.
"Ayah angkat yang mempersilakan ku untuk membawanya kemari. Jika Kasim tidak percaya maka bisa memastikannya kepada Ayah angkat. " Ucap Huo Xincheng dengan datar.
"Ah, lihatlah mulut tuaku ini yang tidak mengetahui batas ! Mohon maaf Pangeran Keempat, aku akan mengantar kamu dan....... Tuan ini. " Balas Kasim Xiao menampar wajahnya sendiri untuk menunjukkan penyesalannya.
Huo Xincheng hanya menatapnya dengan tatapan acuh tak acuh, Xu Ya menatap ke arah Huo Xincheng dengan pandangan yang baru. Bahkan Kasim Xiao yang biasanya sombong juga bisa menunjukkan sikap rendah diri seperti ini di hadapannya.
Sesampainya di Aula Kekaisaran, Kasim Xiao diminta untuk keluar dan hanya menyisakan Kaisar dengan seorang Kasim Senior yang selalu mengikuti Kaisar, yaitu Kasim An.
"Salam kepada Yang Mulia. " Ucap keduanya bersujud di hadapan Kaisar.
Xu Ya membuka jubahnya dan menunjukkan tubuhnya yang penuh luka. Kaisar tampak terkejut ketika melihat kondisi Xu Ya.
"Keponakanku, kamu harus menjelaskan hal yang terjadi. " Ucap Kaisar.
Xu Ya menjelaskan semuanya yang terjadi dengan tatapan yang sedih namun pada akhirnya dia berhasil untuk menahan seluruh air matanya.
"Anak yang malang, sayang sekali bahwa kasus ini tidak bisa diperbaiki kecuali muncul bukti yang menentang kesalahan Xu Zhong. Kamu tinggallah di Istana, Paman akan melindungimu. " Ucap Kaisar merasa tidak tega dengan Xu Ya.
Xu Ya langsung bersujud sekali lagi dan membuat Kaisar merasa marah karena Xu Ya menolak niat baiknya.
"Xu Ya yakin bahwa hal ini pasti ada yang janggal dan tidak benar. Ayah dan Ibuku selalu menjalani kehidupan dengan sederhana dan jujur. Jika aku bersembunyi di Istana tanpa mencoba membalikkan keadaan maka aku tidak lain adalah seorang pengecut. " Ucap Xu Ya dengan lantang.
"Nona Xu, Yang Mulia juga tidak ada pilihan lain. Yang Mulia sampai tidak bisa tidur nyenyak karena kejadian ini dan selalu mengkhawatirkanmu. " Ucap Kasim An menasihatinya.
"Jika kamu ingin membalikkan keadaan, kemampuan apa yang kamu miliki ?" Tanya Kaisar berusaha meredam amarahnya.
"Xu Ya tidak memiliki kemampuan yang hebat, hanya memiliki tekad. Aku mengagumi Jenderal Guangxi dan berharap bahwa Yang Mulia memberikan izin bagiku untuk masuk ke dalam kemiliteran. Mengenai kemampuanku, Jenderal Guangxi bisa menentukan persyaratannya. " Jawab Xu Ya tanpa keraguan.
Semua orang terdiam ketika mendengar ini terutama Kaisar, lalu memandang Xu Ya dengan tatapan tidak percaya.
"Apakah kamu yakin ? Tinggal di barak dengan ribuan pria, maka kamu tidak akan bisa menikah dengan pria yang baik lagi di masa depan. Jika kamu tinggal di Istana, maka bahkan jika orang tuamu terlibat kasus maka kamu masih bisa menikah dengan Marquis Muda Zhang. Orang yang telah mengikat pertunangan denganmu sebelumnya. "Tanya Kaisar.
"Xu Ya memiliki pandangan bahwa seorang wanita harus hidup mengandalkan kedua kaki dan tangannya untuk berdiri dan menopang diri sendiri. Tidak selamanya harus bergantung kepada pernikahan yang baik. Mohon Yang Mulia memberikan izin. " Jawab Xu Ya sekali lagi memohon.
"Baiklah, karena kamu sudah memutuskannya maka jangan kembali dengan keluhan di masa depan ! Kamu pergilah dari ini !" Seru Kaisar dengan gusar.
"Xu Ya berterima kasih banyak kepada Yang Mulia, Xu Ya berharap bahwa Yang Mulia tidak merusak kesehatan Yang Mulia yang berharga demi nyawa rendahan ini. Xu Ya secara pribadi berterima kasih kepada Yang Mulia karena tetap mempercayaiku walaupun kondisi sudah berubah menjadi seperti ini. Xu Ya izin pamit undur diri terlebih dahulu...... Paman. " Ucap Xu Ya dengan ragu ragu sejenak sebelum akhirnya bersujud sekali lagi dan berbalik arah untuk pergi dari sana.
...----------------...
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁
kelemahan kebanyakan Tuan Muda adalah sombong,arogan,serakah dan menganggap dirinya terlalu tinggi membuatnya jadi tak tau diri,,,hancurkan segera nona Jianchou,,,,,
selalu saja itu yg jadi masalah,entah di dunia fiksi ataupun di dunia nyata,,,