Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Puteri Berambut Putih
Ayahanda."
Suara seseorang memanggilnya membuat Kaisar Lucius membalikan badannya dan melihat seorang gadis kecil berusia 7 tahun berlari ke arahnya. Segera saja Kaisar Lucius berjongkok dan membuka kedua tangannya serta membawa gadis kecil itu ke dalam pelukannya. Kaisar Lucius menggendongnya dan membiarkan tangan gadis kecil itu berada di lehernya memeluknya.
" Apa hari mu menyenangkan Puteri?" tanya Kaisar Lucius kepada gadis kecil itu.
Gadis kecil itu menggangguk kepalanya sambil tersenyum sampai menunjukkan gigi kelinci nya. Gadis itu adalah salah satu anak Kaisar Lucius bernama Ivanka Amber Alberad anaknya bersama seorang selir bernama Calista Alberad.
Salah satu selir terakhir Kaisar Lucius seroang Puteri seorang Raja yang di serahkan oleh nya sebagai penjanjian damai. Kaisar Lucius sama sekali tidak mencintai Selir nya kali ini dan beliau jarang memanggilnya. Makanya Selir Calista hanya memiliki seorang Puteri.
Ivanka memiliki ciri rambutnya yang berwarna putih dan matanya berwarna ungu di sebelah kanannya serta hijau di sebelah kiri. Serta Ivanka merupakan anak di racuni lima tahun lalu.
" Bagaimana kalau kita minum teh bersama?" tanya Kaisar Lucius sambil tersenyum tipis.
Meskipun Kaisar Lucius tidak menyukai ibu dari Ivanka. Tapi menurut nya Kaisar Lucius sangat menyayangi nya. Tanpa menyadarinya bawa ada ketiga anaknya yang telah dilupakannya.
" Tapi Ivanka tidak bisa karena sebentar lagi akan ada kelas." ucap Ivanka sambil menunduk kepalanya sedih sambil memainkan kancing kemeja yang di gunakan Kaisar Lucius.
Kaisar Lucius menggangguk sebelum kemudian menurunkan Ivanka.
" Baiklah kalau begitu kita bisa melakukannya besok, jadi sekarang Ivanka bisa pergi ke kelas untuk belajar agar bisa menjadi orang yang pintar." ucap Kaisar Lucius sambil mengacak rambut putih Ivanka.
Ivanka yang awalnya sedih segera mengangkat kepalanya sambil tersenyum melihat Kaisar Lucius.
" Ok. Sekarang Ivanka pergi ke kelas, ayo Meri." ucap Ivanka sambil menggandeng tangan Meri.
Meri yang merupakan pengasuh Ivanka menundukkan kepalanya sebelum membawa Sang Puteri ke kelas nya.
Kaisar Lucius melihatnya dari jauh sebelum melihat ke arah langit yang perlahan-lahan menurunkan hujannya.
" Chris, apa Pangeran Mahkota sudah kembali dari hutan?" tanya Kaisar Lucius bertanya tentang Pangeran pertamanya.
" Mohon maaf, Yang Mulia. dari orang yang menjaga Pangeran Mahkota secara sembunyi mengatakan beliau berada di istana Ratu Aleyza." ucap Chris menjawab pertanyaan Kaisar Lucius.
Tentu saja Kaisar Lucius yang mendengarnya mengangkat sebelah alisnya merasa heran karena sudah lama sekali Puteranya Melvin bertanya tentang ibunya. Apalagi sejak kejadian itu hubungannya dengan puteranya Melvin perlahan merenggang dan sikapnya berubah yang dulunya manja sekarang menjadi dingin. Bahkan dia sama sekali tidak mau melihat adik-adiknya yang lain.
" Baiklah, kasih tahu saya jika pangeran Melvin sudah kembali." ucap Kaisar Lucius sebelum pergi melanjutkan perjalanan nya sambil berpikir.
" Apa kau masih mengingat putera kita Aleyza?" batin Kaisar Lucius.
...****************...
Sedangkan di sisi lain di sebuah kastil kuno di tengah hutan yang terlihat seram di luar. Tapi di dalamnya ada suara tertawa bahagia.
Di ruang keluarga Pangeran Melvin tertawa melihat Elrick yang telah mengaktifkan sihir pertamanya dengan mengubah rambutnya berwarna merah muda. Apalagi yang membuatnya tertarik adalah Adriana memainkan rambut itu Elrick yang melihatnya hanya memasang wajah cemberut nya.
Membuat Aleyza, Alrick, Melvin tertawa semakin keras.
Aleyza yang melihat menandakan waktu sudah hampir malam membuatnya melirik Melvin.
" Melvin, apa kau akan menginap di sini?" tanya Aleyza yang khawatir takut bawa anak nya akan memaksakan diri untuk kembali ke istana di malam hari.
Melvin yang melihat nada suara khawatir dari Aleyza langsung....
Countine...