Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24.
Leticia terbangun saat hari sudah sore.
Dia merasakan badannya begitu ringan karena telah tidur siang yang cukup lama.
Dia melihat sudah jam Empat sore.
Dia mencari ponselnya.
Ternyata ada di atas nakas.
Kenapa ada di sana? perasaan tadi masih aku pegang, pikir Leticia.
Leticia merasa agak bingung sendiri.
Matanya melihat satu botol kecil obat disebelah ponselnya.
Apa ini? siapa yang menaruh obat oles disini? pikir Leticia bingung.
Dia membaca nama obat tersebut, obat luka.
Leticia melihat tangannya, sepertinya ada seseorang mengoles lukanya saat dia tidur tadi.
Siapa? pikir Leticia bingung.
Leticia meletakkan kembali obat tersebut keatas nakas.
Nanti dia akan bertanya pada Bibi Lina, siapa yang begitu perhatian mengoles luka di tangannya.
Leticia pergi menemui Bibi Lina yang lagi sibuk didapur.
"Bi..siapa tadi yang masuk ke paviliun?"
Bibi tersentak mendengar suara Leticia tiba-tiba masuk ke dapur.
"I..itu, Bibi tidak tahu Non!" kata Bibi Lina berbohong.
Dia tahu kalau Leticia tidak suka pada Damian kalau masuk kedalam paviliun.
Kalau Leticia tahu, pasti akan merasa lebih tertekan lagi.
Merasa dirinya semakin tidak aman, bisa-bisa nantinya Leticia melarikan diri dari Mansion.
"Bibi yakin tidak ada orang masuk?"
"Bibi tidak perhatikan Non" kata Bibi mencoba meyakinkan Leticia.
Setelah mendengar penjelasan Bibi Lina, Leticia tidak mau bertanya lagi.
Dia sudah tahu siapa kiranya yang berani masuk kedalam paviliun.
Tapi bukannya dia tadi sudah pergi kerja, kenapa bisa ada di Mansion? pikir Leticia bingung.
Leticia tidak mempedulikan nya lagi, dia pun pergi ke halaman depan untuk menyiram bunga.
Karena perawatan Leticia, taman terlihat sangat indah dan subur.
Selagi serius menyiram tanaman, suara klakson mobil terdengar didepan pintu gerbang.
Petugas keamanan bergegas membuka pintu gerbang.
Mobil Damian perlahan masuk kedalam halaman rumah.
Leticia heran kenapa Damian cepat sekali pulang.
Dia tetap menyiram tanaman tanpa berani menoleh ke arah mobil Damian yang masuk ke halaman.
Leticia seharusnya tidak boleh menunjukkan dirinya saat Damian pulang kerja.
Tapi karena kebetulan karena Leticia ada dihalaman depan, dia tidak bisa menghindari Damian.
Dia tetap melanjutkan tugasnya dan berpura-pura tidak memperhatikan Damian.
"Kenapa kau ada disini?" tanya sebuah suara dibelakang Leticia.
Alangkah terkejutnya Leticia mendengar suara tersebut.
Dia sampai terlonjak, dan tanpa sadar selang air tersebut membasahi Damian.
Dan tentu saja membuat Damian gantian yang terkejut karena disemprot oleh air.
"Leticia!!" teriaknya.
"Maaf Tuan..aku terkejut!" kata Leticia cepat-cepat mematikan kran air.
Dia melihat pakaian Damian basah kuyup.
"Maaf Tuan, aku tidak sengaja..maaf!" Leticia membungkuk berkali-kali meminta maaf.
"Bukankah kau sudah ku suruh jangan bekerja hari ini? atau kau memang ingin lebih sering kuberikan tugas tambahan agar kau sibuk terus?" sahut Damian dengan tajam.
"Maaf Tuan..aku lupa!" kata Leticia menunduk.
"Aku akan memberi mu tugas lebih banyak, ayo masuk kedalam rumah!" kata Damian tajam, lalu berbalik menuju rumah.
Leticia bimbang ditempat nya berdiri, dia tidak bergeming.
"Leticia!!" teriak Damian melihat Leticia diam saja ditempatnya.
Leticia dengan langkah berat mengekor dibelakang Damian dengan jarak dua meter.
Damian melihat kalau Leticia masih tetap saja takut kalau dia marah.
Damian menghentikan langkah nya.
Dan Leticia dengan cepat menghentikan langkah nya juga.
Masih tetap dengan jarak dua meter.
Bersambung....