Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Tapi setidaknya Sadrina bisa tutup mulut, bro. Kan dia punya hutang sama lu. Siapa tahu kan adik lu bisa bangun sama dia, lu belum pernah nyoba kan sama dia?" Farrel mencoba memberikan saran kepada Andra agar Andra memanfaatkan Sadrina untuk berpura-pura menjadi kekasihnya Andra.
Andra nampak tidak menyetujui ide konyol dari sahabatnya itu. "Gak lah. Masa gue harus menikahi si Mak Lampir? Walaupun seandainya di dunia ini hanya Sadrina satu-satunya wanita yang bisa membangunkan adik gue, gue ogah menikah sama dia. Baru satu minggu hidup sama dia saja, kepala gue merasakan pusing. Bisa-bisa kepala gue botak kalau sampai hidup bersama dengan dia dalam waktu yang lama."
"Oke, itu sih terserah lu mau ikutin saran gue apa kagak. Cuma gue tuh sangat penasaran mengapa lu bisa impoten?" tanya Farrel, hanya Farrel satu-satunya orang yang tahu rahasia terbesarnya Andra.
Andra pun terdiam, "Gue juga gak tahu, bro. Mungkin lu juga tahu lah bagaimana kehidupan gue. Nyokap gue diselingkuhi oleh bokap gue, sampai nyokap gue meninggal." Andra pikir ayahnya telah berubah, setelah ibunya Andra meninggal, Tuan Miller tidak terlihat berhubungan lagi dengan Bu Mitha. Tapi rupanya diam-diam Tuan Miller masih berhubungan dengan Bu Mitha, sehingga tiga tahun yang lalu Tuan Miller meresmikan pernikahannya dengan selingkuhannya itu.
Andra meneruskan perkataannya, "Saat nyokap gue meninggal, gue sama sekali gak percaya dengan namanya cinta. Kemudian gue mengenal Thea saat gue masih kuliah, Thea berhasil mengobati rasa sakit yang gue rasakan. Tapi ternyata dia malah tiba-tiba pergi menghilang meninggalkan gue."
Semenjak itulah Andra tidak ingin mengenal cinta lagi, setelah dia dikecewakan oleh ayahnya yang telah mengkhianati ibunya dan dia ditinggalkan oleh cinta pertamanya. Dengan perginya Thea di dalam hidupnya membuat Andra meyakini bahwa cinta itu memang sangat menyakitkan, Thea pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.
Andra mencoba untuk melampiaskan rasa sakitnya dengan berkencan dengan banyak wanita. Tapi rupanya dia tidak bisa melampiaskan kekesalannya itu, setelah mengetahui kenyataan bahwa ternyata dia adalah seorang pria impoten. Dia semakin frustasi ketika ayahnya menyuruhnya untuk segera cepat menikah, itu adalah syarat agar Andra menjadi pemimpin perusahaan Struick. Bahkan ayahnya menjodohkan dia dengan seorang wanita bernama Sonya, seorang wanita yang sangat tergila-gila kepada Andra.
Farrel menjadi merasa bersalah kepada Andra, seakan telah membuka luka lama yang dirasakan oleh sahabatnya itu. "Gak selamanya cinta itu menyakitkan, bro. Buktinya gue dan bini gue bisa melewati itu semua. Justru gue sangat merasa bahagia bisa menikahi Renata. Gue yakin, sebenarnya lu tuh gak Impoten. Hanya saja mungkin lu belum menemukan wanita yang tepat. Lu masih belum bisa move on dari rasa sakit yang lu rasakan."
Andra pura-pura tersenyum, "Ya sudahlah, gak usah dibahas lagi, Rel. Gue sudah tidak ingin mengingat semua masa lalu gue."
...****************...
Setelah pulang dari kantor, Andra memutuskan untuk langsung pulang ke mansion. Hari ini dia nampak tidak bersemangat untuk bertemu dengan salah satu dari kekasihnya, mungkin karena dia menjadi teringat dengan pembahasan tadi siang bersama dengan Farrel, yang membahas tentang pengkhianat ayahnya dan juga tentang Thea.
Thea adalah cinta pertamanya Andra, wanita itu bagaikan secercah cahaya yang menyinari kehidupan Andra ketika Andra sangat terluka telah kehilangan ibunya. Tapi rupanya wanita itu pun melakukan hal yang sama, pergi begitu saja meninggalkan Andra. Dan Andra tidak tahu dimana keberadaan wanita itu.
Andra turun dari mobil sport miliknya, dia merasakan ponselnya bergetar, dia pun segera merogoh ponselnya di saku kemeja yang dia kenakan. Dia menghela nafas ketika melihat siapa yang menelponnya.
"Ada apa, Sonya?" tanya Andra setelah mengangkat panggilan telepon dari Sonya.
"Andra, aku kangen banget sama kamu. Boleh kan aku datang ke mansion kamu?" tanya Sonya.
Andra menghela nafas sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Sonya. Dia sangat malas sekali bertemu dengan wanita itu. "Pekerjaan aku sangat banyak malam ini. Jadi aku gak bisa bertemu dengan kamu."
"Hm sayang sekali, padahal sudah satu bulan kita tidak bertemu." Sonya sangat kecewa sekali, padahal dia sangat merindukan calon suaminya itu.
Tanpa basa basi Andra mematikan panggilan telepon. Kemudian dia segera masuk ke dalam mansionnya yang luas dan megah itu.
Tuan Miller ingin Andra segera menikahi Sonya, sementara Andra masih ragu untuk menikahi wanita itu. Alasan yang pertama dia sama sekali tidak bisa mencintai Sonya. Alasan yang kedua, dia takut rahasia besarnya terbongkar bahwa ternyata dia adalah seorang pria yang Impoten.
Apakah dia lebih baik mengikuti saran dari Farrel untuk menjadikan Sadrina sebagai istri sementaranya? Yang penting dia bisa menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin perusahaan, dia tidak rela jika seandainya perusahaan Struick harus jatuh ke tangan Steve. Apalagi perusahaan itu dibangun dari nol oleh ibu dan ayahnya sewaktu Andra masih kecil.
Andra menghentikan langkahnya ketika melihat Sadrina yang tertidur di sofa, dia terkejut melihat ada banyak tisu bertebaran di lantai.
"Mengapa banyak sekali tisu?"
Andra pun menggelengkan kepalanya, dia tertawa kecil. "Kayaknya gak mungkin kalau si Mak Lampir itu habis menangis. Memangnya dia bisa menangis? Kayak manusia aja."
Andra memperhatikan Sadrina yang sedang tertidur pulas di sofa, jika diperhatikan dalam waktu yang cukup lama, wanita itu memang sangat cantik dan menarik. Pria itu pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Pasti ada yang salah dengan mataku."
Andra berjalan mendekati Sadrina untuk membangunkannya wanita itu, tapi kakinya tidak sengaja menginjak sebuah tisu yang basah, membuat dia tergelincir, dan jatuh ke sofa, dia hampir menindih tubuh Sadrina , beruntung dia segera menahan tubuhnya dengan kedua lengannya sebagai tumpuan.
Andra menelan saliva memandangi Sadrina yang sedang berada dibawah kungkungannya itu, sampai dia merasakan kebingungan ketika merasakan celananya sesak, seolah-olah sang adik bereaksi terhadap wanita itu.
"Tidak mungkin, mana mungkin aku berhasrat kepadanya?" kata hati Andra.