Ayana Frandrika harus diusir oleh kedua orangtuanya karna ia kedapatan hamil dengan posisi masih menjadi
siswi disalah satu sekolah Negeri disebuah kota. tak ingin menanggung malu, orangtua Ayana dengan tega menyuruh Ayana pergi dan mencari pria yang telah menghamilinya.
Ayana terpaksa datang pada Kelvin, kekasihnya yang juga termasuk ayah biologis dari calon anak yang dikandung Ayana.
Namun karna keadaan ekonomi Kelvin yang pas-pasan, membuat Kelvin selalu menyalahkan Ayana yang harus hamil diusia mereka yang masih sangat muda. Pernikahan bahagia yang diimpikan Ayana selama ini jika bersama Kelvin ternyata hanya sebuah mimpi saja. pada kenyataannya Ayana harus teraniaya dan tersakiti terus-terusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak bermaksud berkata seperti itu
bab 25
.
.
.
Meski rasa tubuhnya tak karuan, Ayana tetap melanjutkan membuat makanan. Sesekali ia memejamkan mata menekan sakit dikepalanya.
"Ayolah.. Jangan bertambah sakit.. Aku mohon.. Kelvin bisa memarahiku nanti.."gumam Ayana berkata pada dirinya sendiri.
.
.
"Ay !!! Mana makanannya !!!? Aku lapar sekali ini !!!" teriak Kelvin yang baru keluar dari kamar.
Ayana segera menyiapkan semua hidangan diatas meja.
Kelvin hanya menatap malas pada Ayana lalu segera duduk.
Ayana hendak kembali kebelakang namun dengan cepat Kelvin menahannya. "Kau mau kemana ?? Tidak mau makan juga ??"
"aku makan didapur saja Vin. Biasanya kau kan habis ikan segitu sendiri. Nanti jika berbagi denganku kau tidak kenyang." Balas Ayana.
"Jadi kau mengataiku rakus ?? Begitu !!!!?" Sentak Kelvin dengan emosi.
"Ti..tidak Vin, Aku tidak berniat berkata seperti itu.. Aku hanya..-"
"Diamlah !!! Kalau tidak iklas makan saja sendiri !!! Istri macam apa membahas lauk dimeja makan ??!! Cih menjijikkan !!!" Kelvin yang tersulut emosi meninggalkan Meja makan begitu saja.
"Vin.. Jangam begini.. ayo makan dulu.. Maaf aku tidak bermaksud berkata seperti itu.."Ayana berusaha mencegah Kelvin dengan menahan lengan pria itu.
Kelvin yang jengah langsung menepis tangan Ayana. "Makan saja sendiri sana !!!"
Ucap Kelvin yang langsung melangkah keluar.
"Vin !! Maafkan aku !! Kelvin ?!!" panggilana Ayana sama sekali tak didengar Kelvin. Pria itu sudah tidak terlihat dari pintu depan kontrakan.
Kembali Ayana harus menelan pil pahit dengan diabaikan oleh Kelvin.
Dengan gontai Ayana masuk kembali kedalam rumah, sekilas menatap makanan yang tersaji diatas meja.
Tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, Ayana segera mengambil penutup makanan lalu menutupi semua hidangan yang ada diatas meja.
Selera makannya juga sudah hilang, ayana memilih masuk kedalam kamar. Merebahkan tubuhnya yang masih terus merasa lemas.
"Ya Tuhan.. Angkatlah sakitku..aku tidak mau menyusahkan Kelvin terus-terusan." ucap Ayana lirih.
Kelvin kini tengah berada dimobil bersama Mega kekasihnya. Tujuan mereka tak lain adalah Sebuah restoran jepang yang begitu diidamkan Mega.
Perjalan tak begitu lama hingga keduanya tiba Direstoran. Dengan bergandengan mesra, Mega dan Kelvin memasuki restoran itu, Seolah tak malu jika ada yang melihat.
"Sayang kau yakin makan disini ?? Uangku mana cukup ??" Tegur Kelvin dengan lirih. Mega malah membalas dengan senyuman genit.
"Kau ini.. Aku yang bayar.. Tidak masalah.."Balas Mega dengan manja.
Kelvin turut tersenyum. Keduanya segera memesan makan yang mereka sukai.
Tak sengaja Direstoran itu Davian dan David serta Eretha istrinya David serta Sikecil Theresa tengah makan malam bersama diRestoran itu.
Tawa bahagia terlihat jelas dikeluarga itu. Namun sesuatu tertangkap pandangan Eretha.
"Dav.. Bukannya itu suami Ayana ??"Eretha segera menanyakan pada Davian.
Davian mengikuti tatapan Kakak iparnya, begitupun dengan David.
"Kelvin.."Gumam Davian lirih
"astaga.. Benar itu suaminya Ayana..dengan siapa dia ??" Eretha begitu terkejut.
"Sayang pelankam suaramu" tegur David.
" Tapi benar loh mas, dia itu suaminya temannya Davian.. Kasihan sekali anak itu suaminya berselingkuh."balas Eretha.
"jangan menunduh dulu. Siapa tau dia adiknya atau sepupunya."balas David dengan santai.
"Kau ini !! Mana ada adik atau sepupu semesra itu, "Timpal Eretha dengan kesal.
Davian hanya terus memperhatikan gerak gerik Kelvin yang begitu bebas menyentuh Mega ditempat umum.
"Davian.. Dia kan temanmu, tegur sana !!" Perintah Eretha.
David hanya bisa mendesah lirih. Istrinya kenapa malah bersemangat ikut campur urusan orang.
"Mereka berdua temanku kak. Dulu teman satu sekolah." balas Davian.
"nah.. Betul kan dugaanku, dasar pria brengsek, ingin sekali aku mencakar wajahnya." Umpat Eretha dengan sangat kesal.
"Em.. Kak. Aku permisi dulu ya.."Davian dengan tiba-tiba berlari menuju pintu keluar.
"Loh.. Dav, mau kemana. ??" pertanyaan Eretha sudah tak didengar oleh Davian.
Tak ada yang lain yang difikirkan Davian saat ini, kecuali keadaan Ayana.
.
.
.
Belum sadar juga?
Trauma tapi sering tu ciuman dg Davian bahkan sering curi ciuman lagi.Waras gak si