NovelToon NovelToon
ARAKA

ARAKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Teen School/College
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

Hubungan Ara dan Ravel sih aktor terkenal yang juga adalah kakak kandungnya berubah semenjak mama mereka meninggal. Kakaknya menjadi sangat dingin padanya.

Meskipun begitu, Ara tumbuh menjadi gadis yang ceria. Ia juga banyak teman di sekolah dan suka berbuat onar.

Suatu hari, ketika ia sedang menjalani hukuman, sekolah mereka tiba-tiba diserang preman. Hari sudah gelap dan semua orang sudah sudah pulang, hanya ada Ara dan cowok yang berpapasan dengannya tadi,

Karrel, cowok populer di sekolah itu yang terkenal dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

"Sejak kapan kau disitu?" ia balas bertanya.

"Sejak kamu bawa dia masuk kamar." balas Ravel menunjuk Ara dengan dagunya.

Tristan terkekeh kemudian berdiri berjalan mengikuti Ravel yang berbalik pergi.

"Kapan kamu akan damai sama dia?"

Ravel menatap jengah Tristan yang sekarang duduk di sofa kamarnya. Ia paling bosan membicarakan adiknya. Memangnya manajernya ini tidak ada topik lain ya? Mereka punya banyak pekerjaan yang harus dibahaskan?

"Jangan musuhin dia terus-terusan. Kamu mau nyesel?" Tristan malah terus membahas Ara.

"Bukannya sudah ku ingatkan jangan pernah bahas urusan pribadi." Ravel mengingatkan. Nadanya tajam.

Tristan mendesah pelan. Ravel memang keras kepala.

Ia akhirnya memilih membuka hpnya dan membaca pesan-pesan wa yang sejak tadi belum dibacanya. Matanya berhenti di salah satu pesan  dan menatap Ravel.

"Kenapa?" tanya pria didepannya itu.

"Tempat syuting buat drama barumu..." Tristan menggantung kalimatnya. Alis Ravel terangkat. Ia menunggu kalimat selanjutnya.

"Di sekolah Ara."

Sial.

Ravel merutuki kesialannya. Kenapa harus sekolah itu. Memangnya tidak ada sekolah lain apa? Kenapa bisa kebetulan begini. Kenapa juga harus di sekolah adiknya. Sepertinya ia harus memperingatkan Ara untuk tidak mendekatinya apalagi mengganggunya di sekolah nanti.

\*\*\*

Paginya, Ara mengendap-endap masuk lewat belakang sekolah. Hari ini ia terlambat lagi untuk yang kesekian kalinya.

Ketika mencapai halaman sekolah, ia dikagetkan dengan keributan akibat teriakan-teriakan histeris para siswi yang bikin sakit gendang telinganya. Mereka semua berkerumun dibagian tengah halaman lapangan. Entah apa yang terjadi. Ara hanya memandang aneh ke orang-orang itu. Apaan sih, masih pagi sudah buat keributan. Kesalnya dalam hati.

"Ara, sini cepet." gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh kearah panggilan.

Ternyata Laras dan Manda ada diantara kerumunan siswi-siswi yang teriak-teriak nggak jelas itu. Ia melangkah malas menuju dua sahabatnya. Laras langsung merangkulnya ketika sampai.

"Ada apaan sih? Kok pada histeris semuanya?" tanya Ara terus menatap orang-orang banyak di sekelilingnya.

"Ada banyak artis-artis tenar yang bakal syuting di sekolah kita." sahut Manda senang. Ara yang mendengarnya biasa saja. Kirain apaan.

"Kamu tahu nggak siapa salah satunya?" gadis itu menatap Manda malas. Tidak penting juga biar tahu. Lagian dia tidak tahu nama-nama para artis selain kak...

"Ravel!" suara Manda lumayan histeris saking senangnya. Pandangan Ara berhenti pada satu sosok yang dikenalnya bersamaan dengan Manda yang menyebutkan nama pria itu.

Kak Ravel?

Kak Ravel akan syuting di sekolahnya? Batinnya dalam hati. Tatapannya bertemu dengan tatapan pria itu. cukup lama mereka saling menatap namun ia jelas tahu apa arti tatapan itu. Kakaknya seperti sedang memberinya peringatan. Gadis itu tersenyum kesal. Dia juga tahu kali kalau dirinya tidak boleh ketahuan sebagai adik kandung pria terkenal itu. Gadis itu merasa jengah. Malas ah.

"Aku mau ke kantin aja." ucapnya bete meninggalkan Laras dan Manda yang menatapnya heran. Tapi bodoh ah. Mereka kembali fokus ke kumpulan artis-artis tenar didepan sana.

Ara melangkah malas ke kantin. Ia memilih duduk sendirian dibagian pojok tanpa memesan apa-apa. Belum mood makan saja. Sebelah tangannya menopang dagu, pikirannya melayang entah kemana. Ia bahkan tidak sadar Karrel, Bintang dan Devin sudah duduk di meja yang sama dengannya.

"Kenapa lagi dengannya?" ujar Devin menatap Ara heran. Karrel dan Bintang ikut mengamati gadis itu. Kelihatan jelas gadis itu sedang tidak bersemangat.

"Ara, woi.. sadar." seru Devin. Tangannya melambai-lambai ke udara didepan wajah gadis itu. Karena belum ada respon juga, giliran Karrel yang mengambil tindakan. Tangannya terangkat menyentuh tangan Ara yang di pakai menopang dagu dan berhasil menyadarkan gadis itu.

Ara melirik Karrel yang duduk di sebelahnya kemudian beralih ke Bintang dan Devin didepannya masih dengan ekspresi tidak bersemangat.

"Kamu kenapa lagi sih cantik?" tanya Devin. Kantin masih sepi karena semua orangnya lagi heboh sama para artis-artis terkenal yang tiba-tiba muncul di sekolah itu.

"Bete." balas gadis itu tidak ketus juga tidak lembut.

"Bete kenapa?"

Devin mendadak jadi juru tanya Karrel dan Bintang. Ara menatap cowok itu.

"Kak Devin." serunya. Tiga cowok didepannya mengernyitkan dahi bingung. Apalagi Devin.

"Muka kak Devin tiap hari makin jelek, makanya aku bete." gadis itu menambahi.

Sebenarnya alasan itu jelas bukan alasan mood gadis itu berubah. Tapi asyik juga mengusili kakak kelasnya itu. Siapa suruh tanya-tanya. Dasar kepo. Perkataannya berhasil membuat Devin merasa percuma bertanya. Giliran pria itu yang bete. Apalagi Bintang malah tertawa meledeknya. Sih Ara ini benar-benar deh. Mukanya ganteng begini juga malah dibilang jelek.

"Sini kamu!" tangan Devin terangkat mau menjitak kepala Ara tapi gadis itu refleks heboh sendiri dan cepat-cepat bersembunyi dibelakang tubuh Karrel membenamkan kepalanya dibelakang pria itu. Sesekali kepalanya menyembul keluar dari punggung belakang pria itu sambil menjulurkan lidah ke Devin berkali-kali.

"Wlee, wleee.."

Karena tak mau kalah Devin berdiri dari kursinya, berjalan mendekati Ara membuat gadis itu merasa geli sendiri dan refleks memeluk Karrel kuat-kuat dari belakang sambil berteriak. Tangan Devin bahkan belum menyentuh kepalanya tapi ia sudah berteriak kencang, hingga beberapa murid yang ada di kantin menatap mereka keheranan.

Devin tertawa geli setelah menjitak pelan kepala gadis itu. Bahkan mungkin sama sekali tidak berasa dikepalanya saking pelannya. Ia hanya ingin menggoda Ara karena senang bercanda dengan gadis itu. Entah kenapa ia merasa keberadaan gadis itu didekat mereka memberi warna baru. Bahkan si pendiam Bintang dan sih dingin Karrel jadi sering tersenyum semenjak kenal Ara. Menurutnya gadis itu memang membawa energi positif dibalik sifat kekanak-kanakkannya.

Ara merapikan rambutnya yang jadi berantakan karena Devin. Karrel ikut membantunya dan hal itu membuat Devin menggoda mereka.

Bintang disebelahnya ikut tersenyum kecil.

Tiba-tiba suasana kantin yang tadinya sepi berubah riuh. Karrel, Bintang, Ara dan Devin sama-sama menoleh ke pintu masuk kantin. Ara cepat-cepat membuang muka malas ketika tahu siapa yang muncul di kantin itu. Pantas saja ramai. Yang muncul adalah aktor terkenal yang kebetulan adalah kakak kandungnya itu. Ravel bersama Tristan dan beberapa artis lain memasuki kantin di ikuti fans-fans fanatiknya.

Tatapan Karrel bertemu dengan Ravel. Ini pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah hampir tiga tahun. Karrel tersenyum miring. Ia tidak menyangka akan bertemu pria itu lagi setelah sekian lama. Pandangannya beralih ke Ara. Wajah sebalnya terlihat jelas. Ia lalu mendekatkan wajahnya di telinga gadis itu.

"Kamu mau keluar?" bisiknya. Gadis itu mengangkat wajah menatapnya, berpikir sebentar lalu menggeleng pelan.

"Nggak apa-apa." balasnya berbisik di telinga Karrel. Ia tahu Karrel pasti merasa dirinya terganggu dengan kehadiran sang kakak karena ia pernah cerita hubungan mereka pada cowok itu.

Devin dan Bintang saling menatap. Mereka tidak mengerti kenapa dua makhluk didepan mereka itu saling bisik-bisik. Bikin curiga saja. Devin sudah siap-siap buka suara tapi terhenti karena kedatangan seseorang.

"Lama nggak ketemu."

1
Elfam KumalaSari
kerenn , benar2 tdk terlintas dipkiranku ceritanya akan seperti ini thor
mantapp sekali
karyaku: hi kk mampir yuk "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa y
total 1 replies
Anne139
laaanjuuutt thor...
Ratna Rachman
sangat luar biasa.is the best
rin Wulandari
kak izin ya, aku mau dibuat drama sakura🙏
Nurtisya Natra
Luar biasa
Anonymous
aaA
Alvaro
Kecewa
Bebby_Q'noy
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣
Bebby_Q'noy
😂😂😂😂😂😂
Bebby_Q'noy
sudah kuduga
Bebby_Q'noy
🥺😭😭😭
Bebby_Q'noy
🥺😭😭
Bebby_Q'noy
😭😭
Bebby_Q'noy
😭
Bebby_Q'noy
😭😭😭
Ajusani Dei Yanti
cepet banget sih thorrrr Tamat nya
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
Ajusani Dei Yanti
beuuh yg cembokur masih aja keren /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
karyaku: hi kk mampir yuk "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa y
total 1 replies
Bebby_Q'noy
😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!