🥉 Juara 3 YAAWS 8
Eklusif hanya di Noveltoon dan pemilik akun Less22, jika ada di tempat lain tau pemilik akun berbeda berarti plagiat! LAPORKAN!
Seorang pria bernama Chasyn, ia hanya anak orang miskin, tinggal bersama ayahnya yang hanya seorang petani di ladang orang, 2 bulan kemudian ayahnya meninggal karena sakit jantung, sedangkan ia tak punya uang untuk berobat dan hanya melihat sang ayah meninggal di pangkuannya.
Hari ini ia bersekolah seperti biasa di sekolah SMAN 4, ia di buli habis-habisan oleh teman sekelasnya, hari itu di malah di suruh terjun dari lantai 4 dan tanpa sengaja, salah satu teman sekelasnya ini mendorongnya dan ia pun jatuh ke bawah.
Seketika ia mati, namun saat di bawa ke rumah sakit, ia mendapatkan system' teknologi canggih yang membantunya untuk berkembang, akhirnya ia pun menjadi penguasa.
Follow Ig, Erna Less22
FB Erna Liasman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
"Terima kasih banyak system', tapi aku tidak tahu cara kerjanya," ucap Chasyn yang masih bingung.
[Tuan tidak usah bingung, System akan memandu dengan misi-misi yang bermanfaat, seperti yang di sana]
Chasyn melihat ke arah kirinya, ia melihat seorang anak kecil yang sedang berjongkok.
"Ada apa dengan anak itu?" tanya Chasyn menekuk alisnya melihat ke arah anak itu.
Ting tong
Misi baru
Menolong Seorang anak yang buta, bawa dia ke panti.
Status Misi: sedang berlangsung.
"Jadi ini yang di maksudkan misi? baiklah, aku akan mengerjakannya," ucap Chasyn.
Ia mendekati anak kecil itu. "Hay dek, kau sedang apa di sini?" tanya Chasyn.
"Huhuhu… Aku siapa dan ada di mana?" tanya anak kecil itu sambil menangis.
"Ha? Kamu tanya denganku, aku tanya dengan siapa?" tanya Chasyn menggaruk kepalanya.
"Huhuhu, tolong aku," ucap anak itu mengangkat tangannya.
Chasyn merasa iba, ia memegang tangan anak tersebut dan membantunya berdiri.
"Kamu bukan orang jahat kan?" tanya anak kecil itu.
"Tentu saja bukan, jika tidak mana mungkin aku membantumu," ucap Chasyn.
"Benar juga, orang jahat mana mungkin mengatakan jika dia orang jahat," ucap anak itu.
"Astaga! Dia tadi yang minta tolong, sekarang dia mengatakan jika aku orang jahat, jika tidak mau di bantu ya sudah, lebih baik aku pergi," ucap Chasyn kesal.
"Hey tunggu!" teriak anak kecil itu. Chasyn berhenti lalu membalikkan badannya.
"Kenapa?" tanya Chasyn bercekak pinggang.
"Tolong… tolong antar kan aku," pintanya.
"Tapi kamu mengatakan jika aku orang jahat," ucap Chasyn melipat tangannya.
"Aku tadi hanya mengetes saja, sekarang aku percaya jika kamu orang baik," ucap anak itu.
"Hm… ternyata kamu pintar juga, ayo aku bawa kamu ke panti asuhan mu, di mana alamatnya?" tanya Chasyn tersenyum.
"Nama panti tempat aku tinggal bernama panti kasih anak," ucap anak kecil itu.
"Baiklah, ayo aku antar, ku rasa tempat itu tidak jauh dari sini," ucap Chasyn mengandeng tangan anak kecil itu.
"Terima kasih banyak Tuan," ucap anak kecil itu.
"Kamu kenapa bisa sampai ke sini?" tanya Chasyn.
"Aku tadi ingin duduk sendirian di luar pagar panti, tapi aku malah ganggu oleh anak-anak nakal yang datang entah dari mana, mereka menarik-narik ku hingga sampai ke sini, aku tidak tahu jalan pulang dan aku menangis," ucap anak kecil itu.
"Oh begitu ya, kamu jangan sedih lagi, aku akan mengantarmu hingga sampai tujuan," ucap Chasyn.
"Iya," angguk anak itu menurut.
Chasyn sama sekali tidak tahu di mana tempat itu, saat melihat seseorang yang berdiri di depan pintu, Chasyn pun menghampiri nya. "Permisi kak, apa kak tau di mana panti asuhan kasih anak?" tanya Chasyn.
"Oh, itu ada di depan sana, kamu lurus saja nanti ada papan nama pantinya," ucap kakak tersebut.
"Terima kasih banyak ya kak," ucap Chasyn yang hendak pergi.
"Tunggu dulu! Ada apa kamu bertanya seperti itu?" tanya Kakak itu Curiga.
"Aku menemukan anak ini di jalan, jadi ingin mengembalikan ke panti nya," ucap Chasyn jujur.
"Apa benar kamu meminta antar pada anak kecil itu.
"Iya, tadi aku tersesat karena beberapa anak nakal yang menganggu ku, jadi aku meminta kakak ini untuk mengantar ku pulang ke panti," jawab anak itu.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih