Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tempat Tinggal
"terima kasih ya mel, atas tumpangannya. Tante saya dan nakula pamit dulu" ucap zeva pada melisa dan mamanya yang mengantarkan zeva sampai di pintu
"sama-sama ze, padahal tante senang jika kamu mau tinggal disini bersama nakula. Kita hanya tinggal berdua jadi sepi rumah sebesar ini"
bu Rita membujuk zeva agar tetap tinggal dan menemani anak tunggalnya yang sering ditinggal keluar kota ataupun ke luar negeri oleh bu rita
"ayolah ze, nakula mau kan tinggal sama kakak disini?" tanya melisa yang juga sangat dekat dengan nakula
Melisa dan zeva sudah berteman sejak kecil karena papanya dan papa zeva berteman dekat, dan setelah papa melisa meninggal hubungan kedua keluarga tak terlalu dekat kecuali melisa dan zeva yang masih bersahabat
"mau kak, kalau kak zeva mau juga" nakula juga sangat senang bisa tinggal di rumah besar dan mewah seperti rumahnya dulu. Dan berharap mamanya bisa dibawa ke rumah melisa juga nantinya
"tapi aku mau kerja disini" ucap zeva agar tak merepotkan dan menjadi beban untuk keluarga melisa
"supir, bagaimana kalau supir saja ma, dia jago bawa mobilnya ma" ucap melisa pasti senang jika bisa kemana-mana bersama zeva dan seklaigus zeva bisa dapat uang dari pekerjaan itu
"hm, kamu mau zeva jadi supir melisa?" bu rita juga tak mau zeva tersinggung
"mau tante, apa aja" zeva bisa menjadi supir disiang hari dan bekerja di cafe pada malam hari untuk mengumpulkan uang secepatnya
"ya sudah ayo masuk dan bawa kopermu lagi ke kamar" ajak bu rita pun merasa senang. Zeva bukanlah orang yang suka minta-minta meski butuh
"kita sarapan bersama baru kalian berangkat ke kampus, oh iya nakula sekolahnya bagaimana?" tanya bu rita
Nakula saat ini duduk dibangku sd kelas tiga dan akan naik ke kelas empat
"sementara ini masih belum sekolah tante, tahun depan mungkin bisa sekolah lagi" ucap zeva
"ya sudah, kalau gitu bisa main di rumah sama tante kalau kakakmu kuliah" ucap bu rita lagi
"saya juga sedang cuti tante" zeva tak menyesal melakukannya demi keluarganya
"baiklah, ini gajih pertamamu, tante ngga bisa bantu banyak tapi semoga ini berguna" ucap bu rita mengeluarkan amplop coklat berisi uang untuk zeva pegang, bu rita tau jika zeva harus mencicil hutang keluarganya
"tapi tante, saya kan belum bekerja kenapa sudah digaji" zeva menolak karena tak mau dikasihani
"jangan ditolak ze, kamu butuh pegangan dan juga segara melunasi hutang bukan?" ucap melisa
Bu rita mengangguk dan ingin zeva menerima pemberiannya
"terima kasih tante, saya bisa bersih-bersih kok, masak juga bisa" zeva tak mau menerima gajih buta
"sudah, kamu temani saja anak bandel itu, dia hanya nurut padamu dibanding ibunya" ucap bu rita
melisa tak terima dikatakan bandel oleh ibunya
"aku siap-siap dulu ya ze, nakula mau ikut ke kampus?" ajak melisa
"ngga usah biar nakula sama mama saja ke kantor, mau kan sayang nanti kita jalan-jalan juga ke mall" rayu bu rita
nakula melihat zeva untuk meminta persetujuannya
"boleh dek, tapi jangan nakal ya" ucap zeva
"iya kak!" ucap nakula sangat senang karena bisa ke mall lagi setelah sekian lama
"kalian hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut dijalan" ucap bu rita memberikan pesan pada zeva
"nakula, ayo ganti baju kita juga akan pergi" ajak bu rita
"bik, tolong bersihkan meja makan ya, kami sudah sarapan" titah bu rita
Melisa dan zeva pergi lebih dulu dan disusul oleh bu rita dan nakula yang juga meninggalkan rumah menuju kantor sebelum ada pertemuan dengan temannya untuk makan siang dimall
didalam mobil
"Nakula, tante boleh tanya sesuatu?" bu rita ingin tahu keadaan bu indri yang dulu sangat sering bertemu
"boleh tante!" jawab nakula
"apa mama dan papa baik-baik saja?" bu rita tak mau membuat nakula tak nyaman
"papa baik tante, ma-ma juga baik" nakula berbohong karena mamanya bilang tak ada yang boleh tau keadaan keluargnya
"syukurlah kalau begitu, kita ke kantor dulu ya tante bekerja sebentar lalu kita ke mall" ucap bu rita
"iya tante" nakula sangat patuh, ia senang tapi terus teringat mamanya yang entah sedang diapakan oleh papanya tapi nakula.harus menjaga kakaknya atas permintaan mamanya
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!