NovelToon NovelToon
Idolaku

Idolaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Showbiz / Slice of Life
Popularitas:761
Nilai: 5
Nama Author: aisetsuna

mengagumi Idola, hingga jatuh cinta dan ternyata gayung itu bersambut.
bagaimana rasanya.???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisetsuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuntutan hingga Akhir Tahun

Keesokan harinya di jam makan siang.

Semua member dari SM dan juga para staff sudah berkumpul di ruang meeting termasuk Meri, namun kali ini Meri hanya datang sendiri tanpa Yuan, Soni yang melihatnya menanyakan keberadaan Yuan.

“kok tumben kamu sendirian, Yuan mana.?” tanya Soni.

Meri yang di tanya hanya celingukan menoleh kekanan kiri.

“laah,, aku kira dia udah sampe duluan. Tadi dia bilang kalo mau turun duluan.” jawab Meri dengan kebingungan.

“mana ada, kami datang dari tadi juga tak nampak dianya.” ucap Soni.

“bentar deh, aku telepon dulu. Kemana sih ni orang.” gerutu Meri sambil mencari kontak telepon Yuan dan menghubunginya.

Berulang kali Meri menghubungi, tapi sambungan telepon itu tidak ada jawaban. Meri semakin sebal dan berjalan keluar ruangan sambil tetap berusaha menghubungi sahabatnya itu.

“Meri, mo kemana.?” teriak Hyungga, ketika melihat Meri akan keluar ruangan.

“mo nyari Yuan, aku khawatir. Dia udah keluar dari tadi tapi belum muncul di sini, ponselnya aku hubungi juga belum ada jawaban.” jawab Meri sambil tetap berjalan menuju ke arah pintu.

Belum sempat dia membuka pintu, manager Bram mendorong pintu dari arah luar.

“mo kemana.?” tanya manager Bram yang berpapasan dengan Meri.

“mo keluar bentar.” jawab Meri sambil menunjuk ke arah luar ruangan.

“balik. Meeting udah mau di mulai.” perintah manager Bram.

Mau tidak mau, Meri kembali ke tempat duduknya dengan jari yang masih sibuk mengetik pada layar ponselnya.

Jonath melihat kegelisahan di wajah Meri, segera meminta asistennya untuk membantu mencari Yuan di sekitar kantor dan gedung.

“selamat siang semua, kita mulai meeting hari ini ya.” ucap manager Bram sebagai pembuka.

Matanya memandang sekeliling, memperhatikan semua orang yang ada di ruangan itu. Karna tidak melihat keberadaan sosok Yuan, manager Bram menanyakan keberadaan gadis itu.

“aku tidak melihat bintang kita kali ini, kemana dia.?” tanya manager Bram menatap Meri dengan pandangan penuh tanya.

Mampus aku. Umpat Meri dalam hati, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Meri mengalihkan pandangannya dari kakak sepupunya, memandang ke arah Ian dan Jimi.

“heiy nona, di tanya diem aja. Kalian biasanya seperti kembar siam, kemana mana selalu bersama. Kenapa kali ini kau datang sendiri, kemana Yuan.?” tanya manager Bram mengulang pertanyaannya.

“eem, itu, anu, dia.” Meri bingung harus menjawab apa.

Jika dia menjawab tidak tahu dia akan mendapat semburan omelan dari kakaknya, tapi kali ini, dia benar benar tidak tahu kemana sahabatnya itu pergi.

Semua mata kini tertuju kepada Meri, semua menunggu jawaban dari gadis itu karna tidak biasanya juga dia kelabakan menjawab pertanyaan dari manager Bram.

Manager Bram menunggu jawaban Meri.

“aku di sini.” Yuan tiba tiba muncul dari balik pintu masuk dengan nafas terengah enggah.

Kedatangan Yuan membuat seisi ruangan menoleh ke arahnya, termasuk Meri yang akhirnya bisa menghembuskan nafas lega.

Hyungga yang saat itu duduk di sebelah Meri melihat tingkah aneh gadis yang duduk di sebelahnya, menyikut lengan Meri dan berbisik kepadanya.

“kau menyembunyikan sesuatu.?” tanya Hyungga.

“tidak, apa yang aku sembunyikan.?” jawab Meri.

“lalu kenapa mukamu panik tadi sewaktu di tanya kemana dia, dan kau tampak lega setelah melihatnya datang.” tanya Hyungga meminta jawaban.

“karna aku juga tidak tahu dia kemana. Kalau aku jawab tidak tahu dia hilang kemana, apakah kau bisa membayangkan bagaimana respon orang yang ada di depan itu.” jelas Meri sambil menatap orang yang ada di depannya.

“kau benaran tidak tahu dia berada di mana tadi.?” tanya Hyungga menyelidik.

Meri hanya menjawab dengan menggelengkan kepala dan mengangkat bahu.

Yuan berjalan ke arah meja dimana mereka berkumpul, ketika akan duduk dikursinya Yuan membungkukkan badannya dan berkata.

“maaf aku terlambat.” ucap Yuan.

“humb, duduklah aku belum memulai meetingnya. Sekarang mari kita mulai.” ucap manager Bram.

Yuan menuju kursi di samping Jeano yang sebelumnya di tempati Ian, ketika melihat gadis itu datang Ian segera bergeser untuk memberikan tempat duduknya kepada Yuan.

Meri melihat sahabatnya menarik kursi yang ada di depan Hyungga dan melotot ke arah Yuan sambil berucap tanpa suara

'Kemana saja kau.? kau hampir membuatku mati ketakutan.'

Yuan hanya nyengir melihat sahabatnya itu.

“baiklah, karna semua sudah berkumpul saya akan menginformasikan kepada kalian tentang beberapa hal hasil dari pertemuan saya dengan para petinggi agensi dan juga management kemarin malam.” manager Bram membuka rapat.

“yang pertama, untuk Seven Miracle. Segera mungkin kalian harus persiapkan album terbaru kalian sebelum akhir tahun ini, dan dalam album tersebut kalian harus bisa menyiapkan Dua Belas lagu kalian. Selanjutnya, ini akan berhubungan dengan Yuan.” ucapan manager Bram terhenti.

Merasa namanya di sebut, Yuan mengangkat kepalanya menatap manager Bram.

“ya.?” ucapnya.

“permintaanmu di tolak. Video klip tetap harus ada, karna ini single pertamamu dan berkolaborasi dengan Giyo. Dan karena pemutaran single ini semakin ramai akhir akhir ini, mau tidak mau video klip tetap harus ada. Dan tambahan nya, management meminta di awal tahun depan, kamu sudah harus mnyiapkan mini album milikmu sendiri. Yang mana di dalamnya akan terdapat lima single. Kau boleh meminta bantuan kepada mereka.” ucap manager Bram sambil menunjuk ke arah para member SM.

Yuan menatap manager Bram dengan tatapan memelas.

“okaiy, itu saja yang akan saya sampaikan. Selanjutnya apakah dari kalian mempunyai ide untuk video klip Giyo dan Yuan.?” tanya manager Bram, sekaligus menutup pertemuan di hari itu.

Hyungga mengangkat tangannya, manager Bram mempersilahkan Hyungga untuk bicara.

“bukan tentang video klip mereka berdua, tapi, serius dua album di waktu yang berdekatan dan hanya dalam waktu kurang dari setahun.?” tanya Hyungga.

“yap. Bukannya kalian masih mempunyai beberapa lagu yang belum dimasukan di album sebelumnya.? dan ini sudah hampir setahun kalian tidak memberikan ide materi musik dan lagu, apakah kalian sudah tidak produktif lagi.?” ucap manager Bram, antara menggoda dan menyindir mereka.

“bukannya kami tidak produktif, tapi anda meminta kami untuk membantunya.” ucap Hyungga sambil menunjuk Yuan.

Yang di tunjuk bingung, dan menunjuk ke dirinya sendiri.

“aku bilang, dia bisa meminta bantuan kalian. Bukan kalian yang mempersiapkan lagunya. Jika sudah ada materi, Yuan bisa memberikannya kepada Giyo atau Jonath untuk memeriksanya, mungkin ada yang perlu di perbaiki sebelum masuk rekaman.” jelas manager Bram.

Hyungga hanya manggut manggut mendengar penjelasan dari manager Bram.

“aku tunggu kabar baik untuk album terbaru kalian. Selanjutnya, bagaimana dengan ide dari video klip mereka berdua apakah kalian siap dengan konsep apapun.?” tanya manager Bram, lebih di tujukan kepada Yuan dan Giyo.

Yuan hanya bisa menghela nafas dan mengangguk perlahan dengan lemas.

Sebelum manager Bram melanjutkan kalimatnya, Jeano mengangkat tangan dan manager Bram mempersilahkannya.

“untuk video klip, bagaimana kalau kita tidak menampilkan wajahnya. Hanya siluetnya saja, tanpa menunjukan wajah Yuan.” ucap Jeano meminta pendapat dan sedikit menjelaskan.

Manager Bram terdiam memikirkan ide yang di ungkapkan Jeano, Yuan memandang laki laki itu dengan perasaan cemas akan jawabannya.

Semenit kemudian Yuan memandang Jeano, memberikan senyum terbaiknya sebagai ucapan terima kasih.

Jeano menepuk punggung tangan gadis itu, sebagai tanda bahwa gadis itu bisa tenang menyerahkan masalah ini kepadanya.

Setelah memikirkan sejenak ide dari Jeano, manager Bram berdeham dan semua orang yang berada di ruangan itu mengalihkan pandangan mereka ke arah manager Bram.

“aku belum ada ide untuk konsep kalian berdua, jika maunya seperti itu…” semua orang menunggu kalimat selanjutnya dari manager Bram.

“baiklah, aku setuju dengan usulan Jeano, kalian boleh fikirkan konsepnya dan beritahu aku sebelum malam ini. Ingat, berikan ide terbaik dan jangan sampai mengecewakan.” ucap manager Bram.

1
Astiteti Mawati
yg pemeran utama laki² dan perempuan ny siapa?
Graziela Lima
Membuat mata berkaca-kaca. 🥺
Phedra
Pengen langsung baca lagi!
Beatrix
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!