NovelToon NovelToon
Sugar Dating!

Sugar Dating!

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Sugar daddy
Popularitas:20.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

Mencari Daddy Sugar? Oh no!

Vina Rijayani, mahasiswi 21 tahun, diperhadapkan pada ekonomi sulit, serba berkekurangan ini dan itu. Selain dirinya, ia harus menafkahi dua adiknya yang masih sangat tanggung.

Bimo, presdir kaya dan tampan, menawarkan segala kenyamanan hidup, asal bersedia menjadi seorang sugar baby baginya.

Akankah Vina menerima tawaran Bimo? Yuk, ikuti kisahnya di SUGAR DATING!

Kisah ini hanya fantasi author semata😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Licik.

"Jika kuperhatikan, gigi geligi ini milik seorang betina yang sangat buas dan ganas," Anderson tersenyum penuh makna, mengolesi salep didada bidang berotot milik Bimo.

"Dia bahkan lebih buas dari yang bisa kamu kira Anderson. Lihat saja pintu ruang kerjaku itu sampai rubuh dibanting olehnya," tunjuknya pada daun pintu yang bersandar tegak disamping ambang pintu.

"Serius?" Anderson yang baru menyelesaikan tugasnya sebagai dokter pribadi Bimo beranjak menuju daun pintu yang dimaksud.

"Kamu fikir aku bohong?" Bimo mengenakan jasnya lagi setelah mengancing kemeja dan memasang dasinya.

"Dasar licik!" Anderson berdecak begitu melihat penyebabnya.

"Apa yang kamu temukan?" sambut Bimo santai, menghempaskan bokongnya pada kursi kebesarannya, lalu berputar-putar diatasnya.

"Aku memang bukan insinyur atau sarjana teknik sipil, tapi melihat engsel pintu yang tidak merusak kusen pintunya, aku yakin sebelum gadis itu masuk kemari kamu sudah mensabotase engsel pintunya agar mudah terlepas dari sumbunya, lihat saja pakunya sama sekali tidak tercabut dari kusennya," papar Anderson, mengurai apa yang tengah ia amati saat ini.

"Pintu yang terbuat dari kayu besi (ulin), apalagi sangat berat seperti ini..." sambil berusaha mengangkat daun pintu yang sangat berat didepannya.

"Ditambah kantor yang super mewah dan megah seperti milikmu ini, mustahil punya kualitas pintu yang buruk kalau kamu tidak sengaja menjebak korban betinamu itu bukan?" Anderson kembali beranjak mendekati Bimo yang sudah tidak berputar-putar lagi dengan kursinya

"Aku benci analisamu selalu benar," Bimo menaikan kedua kakinya, lalu menyilangkannya diatas meja.

"Kalau analisaku sering meleset, tidak mungkin kamu memilihku jadi dokter pribadimu bukan?" Anderson balas menimpali.

"Ya, kamu benar, aku memang sengaja mensabotase pintunya setelah dua kali gadis itu berusaha menemuiku karena pekerjaan. Dan ketiga kalinya, dia kena apes!" aku Bimo, masih bersikap santai, menggerak-gerakan ujung kakinya yang ada diatas meja.

"Apa kamu tidak bosan bermain-main dengan para betina itu? Kamu bisa terjangkit penyakit kelamin nantinya," peringat Anderson.

"Cukuplah sudah pembalasanmu pada pengkhianatan Regina, perempuan itu memang tidak pantas untuk dicintai," Anderson memasang wajah amarah, mengingat dirinya dan Bimo menangkap basah isteri sahabatnya itu tengah bercinta di apartemen pria selingkuhannya.

"Pergilah," wajah Bimo berubah dingin begitu mendengar nama mantan isterinya itu disebut.

"Maaf, bukan maksudku mengorek luka masa lalumu Bim--"

"Pergilah!"

"Baik-baik, aku juga tidak ingin semua kertas-kertas dimejamu itu terbang kewajahku!" Anderson gegas pergi membawa box medisnya. Bimo terkadang bersikap seperti seorang psikopat kalau sedang marah.

🎵Nit-nat-nit-not nitnat-nitnot🎶Nit-nat-nit-not nitnat-nitnot🎵

Bimo memandangi ponsel jadul milik Vina yang berkedip-kedip disisi kanan mejanya.

"Untuk apa bibinya Vina menelpon?" Bimo meraih ponsel jadul itu, setelah cukup lama mengabaikannya karena suasana hatinya yang buruk. Ditekannya tombol hijau dan loudspeaker, penasaran akan tujuan wanita itu.

📞"Halo sayang, kamu tidak lupa kan sama bibimu yang sering membantumu dan adik-adikmu?" lembut suara diseberang sana.

📞"Ada pesan apa Bibi? Vina sedang berkerja, tidak boleh memegang ponsel," datar Bimo.

Tidak ada jawaban, sepi sesaat.

📞"Kalau tidak ada keperluan, saya tutup," Bimo bersiap mengakhiri panggilan.

📞"T-tunggu! Sebenarnya saya tidak enak mengatakan ini. Warung saya sudah tutup beberapa hari, karena tidak ada uang untuk membeli barang-barang yang akan dijual. Karena Vina berhutang 18 juta, dan saya mendengar dia sudah berkerja, saya berniat menagihnya untuk membeli barang-barang untuk dijual kembali. Maklum, hanya warung yang menjadi sumber pendapatan saya, hehe..."

📞"Kirim nomor rekening Bibi, sekarang juga saya transfer."

📞"Oh!" suara diseberang sana terdengar kaget.

📞"B-baiklah, saya kirim sekarang. Kalau bisa, tolong tambah 2 juta lagi, karena hutang snack adik-adiknya Vina lupa saya sampaikan tadi," tambah wanita itu.

📞"Tidak masalah, saya transfer 20 juta sekarang."

Tut.

Bimo terpaku sesaat.

"Berani juga bibinya Vina mematikan ponselnya lebih dulu." Bimo menatap ponsel jadul milik Vina.

...***...

"Astaga! Dermawan sekali laki-laki itu. Pasti dia banyak duitnya," Anggi buru-buru mengetik nomor rekeningnya lalu mengirimnya cepat. Kalau masalah duit, dirinya tidak mau berlambat-lambatan.

Hatinya berdebar-debar menanti notif pesan yang masuk.

"Jeng, timbangkan 2 kilo ikan asin peda, sekilo lombok merah besar, setengah kilo lombok besar hijau, sebotol saus tiram, sebotol kecap manis--"

"Sebentar ya bu, saya lagi tunggu transferan. Nah ini dia!" Anggi buru-buru membuka notif pesan yang masuk.

"Wuah! Sungguhan ditransfer!" Anggi kegirangan bukan kepalang.

"Aduh... harusnya tadi aku sebut saja angka 30 atau 60 juta..." sesalnya.

"Jeng, buruan dong, saya buru-buru nih, kalau nggak saya pindah ke pedangang yang lain lho ya..."

"Jangan dong bu, saya timbangkan sekarang, rejeki jangan sampai ditolak," Anggi buru-buru menimbang apa yang diminta oleh pembeli langganannya itu, sambil bertanya apa lagi tambahan sang langganan yang mau dibeli.

...***...

"Vina, maju!" panggil Murdiono, menatap Vina yang terus merunduk dikursi paling belakang dan memojok.

"Bapak tahu aja mahasiswi yang paling cantik dikelas ini," celetuk salah satu mahasiswa yang tidak kalah terpananya saat melihat Vina melangkah megal megol bak model kedepan kelas.

"Dilarang berisik!" tegur ketua tingkat, duduk paling depan, pandangannya juga tidak bisa lepas dari Vina yang sudah berdiri didepan, membelakangi papan tulis.

"Jelaskan apa itu Laba/Rugi dalam ilmu Akuntansi didepan teman-temanmu? Sebutkan juga jenis-jenisnya," Murdiono melontarkan pertanyaan.

"Dalam ilmu akuntansi, Laba/Rugi merupakan salah satu laporan keuangan yang menampilkan hasil operasional perusahaan selama periode tertentu, biasanya satu tahun. Laporan ini memperlihatkan pendapatan, biaya, laba, dan rugi perusahaan."

"Jenis-jenis Laporan Laba Rugi: 1. Laporan Laba Rugi Harian; 2. Laporan Laba Rugi Bulanan ; 3. Laporan Laba Rugi Tahunan; 4. Laporan Laba Rugi Komparatif, membandingkan periode yang berbeda," jawab Vina tuntas dan gamblang.

"Gantian dong pak, saya juga mau nanya ke si Vina pak," sang ketua tingkat buru-buru mengangkat satu tangannya tinggi-tinggi.

"Silahkan Rodi," Murdiono memberi sorot tidak senang pada ketua tingkat yang jelas-jelas memperlihatkan rasa sukanya.

"Apa fungsi laporan Laba Rugi, Vin?" Rodi menatap Vina yang juga tengah menatap kearahnya.

"Payah banget sih loe, masak fungsi laporan Laba Rugi aja loe musti nanyanya ke Vina?"

"Heh Mirna, loe ngiri gue nanyanya ke Vina, bukannya ke loe!" Rodi seketika disergap rasa kesal pada teman gadis yang ia sukai.

"Stop, jangan ribut! Mirna, jawab kalau kamu bisa," Murdiono melemparkan pertanyaan Rodi pada mahasiswinya itu.

"Fungsi Laporan Laba Rugi:

Menilai kinerja perusahaan; 2. Mengidentifikasi sumber pendapatan dan biaya; 3. Membantu pengambilan keputusan investasi; 4. Menentukan kemampuan perusahaan membayar dividen ; 5. Membantu analisis keuangan dan perencanaan strategis."

"Bagus, kamu benar Mirna. Rodi, kalau kamu masih kurang faham sama mata kuliah yang sudah saya ajarkan, belajar saja sama Mirna."

"Huh, nggak sudi saya pak belajar sama cewe alay!" Rodi mencibir kearah Mirna.

"Heleh! Sok kecakepan! Padahal paling buruk rupa dikelas!" balas Mirna tidak mau kalah.

...***...

"Turun! Atau saya gendong kamu, lalu arak ke seluruh sudut kampus-mu ini, supaya semua civitas kampus tahu kalau kamu itu sugar baby-nya saya!"

Aku terpaksa turun dari boncengan Mirna, tidak mau si om Bimo itu lebih banyak bicara lagi. Aku masih belum mempersiapkan mentalku kalau semua orang bakal tahu semuanya.

Bersambung...✍️

✍️Pesan Moral : Rapikan strategi agar tidak ketahuan ahlinya. (By : Author Tenth_Soldier)

1
Zenun
Jadi fokus ke anu ya
Dewi Payang: 😅😅😅😅😅
total 1 replies
Zenun
ya kan tapi itu data pribadi pasien yang gak boleh sembarangan di umbar
Dewi Payang: Tul banget, manusia macam Heru bahaya banget, gunain utk keperluan pribadi.
total 1 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐
otak ku ikut pusing-pusing ini
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐: pusing-pusing itu jalan-jalan bun
Dewi Payang: Napa pusing akak?😅
total 2 replies
F.T Zira
ketampan / ketampanan??😏😏
F.T Zira: 🫣🫣🫣🫣🫣
Dewi Payang: Ma.kasih kak, OTW perbaiki😁😁
total 2 replies
F.T Zira
bukan gak beruntung, tapi dirimu yg selalu merasa kurang🤧🤧
F.T Zira: tapi orang kalo mau sadar emang perlu dapet benturan dulu😖
Dewi Payang: Betul, akhirnya kena batunya. Coba bersyukur, pasti tentram hidupnya.
total 2 replies
F.T Zira
mukanya tebel banget atau gimana ini/Facepalm//Facepalm/ngomong aib sendiri di tempat umum
F.T Zira: he em

lain dari yg lain🤧
Dewi Payang: Mungkin Riska aja yg begitu, kalau perempuan lain pasti malu banget dah kalau ngaku dia hamil didepan org banyak🙈🙈🙈
total 2 replies
Teteh Lia
Tahan, bang... bentar lagi otw halal...
Dewi Payang: Bimo : 🏃‍➡️🏃‍➡️🏃‍➡️ MARATHON dulu...
total 1 replies
Teteh Lia
Sebenarnya, kamu sudah beruntung. tapi kamu tidak bersyukur. Malah menyianyiakan dirimu sendiri.
Dewi Payang: Hati yg kurang bersyukur, merasa iri pd org lain, jadinya zonk.....
total 1 replies
Teteh Lia
Tuan Gunawan... ayah yang baik padahal.
Dewi Payang: Iya bener kak....
total 1 replies
Zea Rahmat
dobel thorrr
Zea Rahmat: asiapppppo... Bimo bikin aku melting🤣🤣🤣🤣senyum2 kaga jelas😂
Dewi Payang: Oke, spesial double buat kak Zea😍😍
total 2 replies
Zea Rahmat
cweetttt bgt km BUMN😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Zea Rahmat: mau ngetik Bimo jd BUMN😂😅
Dewi Payang: 🤣/Facepalm/ Badan Usaha Milik Negara Kak....🙏🏼🙏🏼😍😍😍😍😍
total 3 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐
ikut nyengir gue Daddy.... hais bisa ngga jangan bikin kita guling2 gini
Dewi Payang: /Joyful/
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐: yang malu2 meong loh daddy
total 3 replies
Zenun
hmm, tidak seburuk itu Bimo, asal kau bisa menahan diri🤭
Dewi Payang: Betul, semakin tua harus bisa menahan diri kan😁😁😁
total 1 replies
Zenun
karena perangaimu buruk
Dewi Payang: Nah benar itu kak
Dewi Payang: Nah ada betul itu kak
total 2 replies
F.T Zira
katanya daddy/Joyful//Joyful/
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dewi Payang: Bebeb asyikkkk😂
total 2 replies
F.T Zira
ehhh.. trukk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dewi Payang: Hanya itu yg aman😅
total 1 replies
F.T Zira
bisa ngomong lembut juga akhirnya.. gak cuma teriak teriak buat pamerin kemuatan tubuh besarnya... ehhh🤭🤭
Dewi Payang: Hahahaaa,, melembut dulu, takut sama pawang😅
total 1 replies
F.T Zira
padahal dirimu juga sama.. suka ngerjain vina..sekarang ya nikmati aja pembalasnnya🤭🤭
Dewi Payang: /Joyful/
total 1 replies
F.T Zira
nyonya Marawing bisa juga ngasih
syaratnya🤭
Dewi Payang: Biar gak main tolak😅
total 1 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐
Daddy Bim Bim: aye aye aye kawin bentar lagi kawin 💃💃💃💃
Dewi Payang: Uhuyyyy😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!