NovelToon NovelToon
ALEXANDRIA CEGILKU

ALEXANDRIA CEGILKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / BTS / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Trauma masa lalu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: story_Mawarmerah

"Berhenti deket-deket gue! Tinggalin gue sendiri, kehadiran lo cuma buat gue lebih repot!" ~ Lengkara

"Aku gak akan berhenti buat janji yang aku miliki, sekuat apapun kamu ngehindar dan ngusir aku, aku tau kalo itu cara kamu buat lindungi aku!"

###

Alexandria Shada Jazlyn ditarik kerumah Brawijaya dan bertemu dengan sosok pmuda introvert bernama Lengkara Kafka Brawijaya.
Kehadiran Alexandria yang memiliki sikap riang pada akhirnya membuat hidup Lengkara dipenuhi warna.
Kendati Lengkara kerap menampik kehadiran Alexandria, namun pada kenyataanya Lengkara membutuhkan sosok Alexandria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon story_Mawarmerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Keberanian Shada

Nahas terjadi dilalui Shada, Ibunya yang sakit-sakitan pada akhirnya tidak bisa bertahan lebih lama untuk membersamai sang anak. Kabar itu cukup berembus dan menyeret nama besar Brawijaya yang kerap menjadi pusat atensi untuk pengaruhnya di negeri ini sebagai salah satu konglomerat Negeri.

“Kami sudah memutuskan untuk mengangkat anak itu menjadi bagian dari Brawijaya!”

Statement itu keluar dari pengacara Merian, Laksana Calain yang menjadi kuasa hukum keluarga Brawijaya, kasus Shada memang sampai mencuat ke permukaan hingga akhirnya Merian memutuskan untuk bertanggung jawab pada Shada.

Setidaknya ini kabar yang beredar di luaran!

Tidak semata-mata itu terjadi melainkan karena ibu Shada yang kedapatan tak sadarkan diri saat bekerja di kediaman Brawijaya lah yang menjadi awal kontroversi. Sebenarnya itu bukan sebuah kecelakaan kerja pula, Merian bahkan tidak tau jika Ibu Shada yang memiliki penyakit nekat bekerja di kediaman Brawijaya sebagai pekerja paruh waktu. Hingga mau tak mau itu menyeret keluarga Brawijaya dan takdir yang mempertemukan Shada bersama keluarga Konglomerat tersebut.

“Ayo kesebelah sini!”

Shada  mengikuti sang pelayan yang menyambut dirinya dari saat ia menuruni kendaraan, gadis itu datang dengan hanya membawa ransel usang dipunggungnya. Disela langkah kaki Shada berjalan menuju belakang rumah ia melihat Lengkara tengah duduk memeluk lututnya disekitar kolam air mancur.

Lengkara sendiri tentu melihat Shada, mereka saling beradu iris sampai Lengkara yang lebih dulu melempar irisnya dari Shada. Di detik yang sama Lengkara bangkit meninggalkan pekarangan rumah.

“Ayo, kenapa diam disana?” ucap sang pelayan menarik tangan Shada, “Nyonya besar udah nungguin kamu!”

Shada mengangguk dan kembali mengikuti langkah sang pelayan, tanpa mereka ketahui jika dari jendela lantai dua rumah Merian tengah memperhatikan keadaan pekarangan.

Termasuk Lengkara yang seketika beranjak kedalam rumah kala melihat kehadiran Shada.

“Anak itu?”

Merian menaikan sebilah alisnya, menarik Shada kedalam rumah Brawijaya rasanya hal yang tepat berhubungan dengan sang cucuk yang untuk kedua kalinya bergeming karena kehadiran Alexandria Shada Jazlyn.

“Saya turut berduka cita atas kepergian ibumu!” Merian memulai, ia dan Shada berada di ruangannya seperti biasa.

“Seperti yang sudah kamu dengar dari kuasa hukum saya jika mulai sekarang kamu adalah tanggung jawab Brawijaya”

“Terima kasih, Nyonya besar!”

‘”Saya akan menjamin semua kehidupanmu hingga kamu dewasa dan mandiri! Tapi kamu masih ingat bukan apa hal yang sempat kita bicarakan kemarin?”

Shada menatap Merian di hadapannya. Ia tentu mengingat pembicaraan dirinya dan Merian kemarin, tentang Shada yang Merian pintai untuk menemani Lengkara dengan alih-alih apapun yang Shada bisa untuk membantu Lengkara bangkit.

Untuk menimbulkan progress pada diri Lengkara.

“Maaf Nyonya besar!” Shada menyergah, ia selalu berani menatap mata Merian begitu frontal.  “apa saya ditarik kesini dan dijamin kedepannya untuk membantu masalah cucuk anda semata?”

Merian menarik satu sudut bibirnya, Dari sini ia benar-benar bisa melihat bagaimana keberanian dan kepintaran gadis kecil di hadapannya.

“Harus diakui jika itu memang alasanku membawamu kesini!”

Shada mengerutkan kening dan menatap Merian seksama. Padahal di berita dan yang tersebar diluar sana adalah sisi kebaikan Merian yang mau membantu anak malang yang ditinggal ibunya. Tapi kenyataannya Merian membawa Shada untuk menjadikan Shada alat menyembuhkan cucuknya.

Maksudnya ada beban tersendiri yang harus Shada tanggung jika dirinya tinggal disini.

“Kamu pasti kepengaruh sama berita-berita itu bukan? Tapi soal berita di luar sana itu bukan kendali saya, dan kepergian ibumu juga tentu gak ada sangkutan apapun dengan saya!”

Shada mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, apa yang di ucapkan Merian memang benar, tapi hatinya seolah tercabik atas ucapan Merian barusan.

Melihat perubahan ekspresi Shada Merian menarik nafasnya dalam-dalam.

“Maaf jika ucapanku terlalu keras padamu. Tapi itulah hidup! Give and Take yang terkadang kita harus memberi untuk menerima, gak ayal berkorban untuk mendapatkan! Jadi anggap apa yang terjadi sama kamu ini adalah rumus Give yang harus kamu berikan dan sebagai gantinya kamu akan mendapatkan Take dari jaminan hidup layak bersama Brawijaya, bagaimana?!”

Hening untuk sejenak…

Merian diam memperhatikan Shada di hadapannya, ia memang cukup keras dan terlalu rasional untuk ukuran seorang pebisnis sukses, jadi Merian cenderung melakukan sesuatu dan tertarik jika adanya sebuah keuntungan yang akan ia peroleh.

Apa yang dilakukan Merian tidak salah juga, bagaimana pun ia akan memasukan orang asing kedalam rumahnya memang tindakan berani yang dilakukan Merian. Ia adalah seorang terpandang dengan kekayaan berlimpah ruah, jadi Merian tentu memiliki aturan keras dalam dirinya sendiri.

Untuk menjaga hirearki dirinya kedepan dan sebagai antisipasi diri pula terhadap orang lain!

“Bagaimana? Alexan__”

“Shada!” Sela Shada semakin berani, Merian sampai terkekeh karena selaan Shada padanya.

Bagaimana tidak ketika semua orang bahkan tidak ada yang berani berbicara selantang Shada, tapi gadis itu malah sudah berani menyela Merian.

“Baiklah, Shada? Jadi apa kamu bersedia?”

Diam, Shada belum berkata apapun di titik ini, terlihat jika ia tengah menimbang.

“Kamu gak usah khawatir, saya tidak bermaksud membebankan kesembuhan Lengkara sama kamu karena itu diluar ranah kamu!” Merian kembali melanjutkan katanya, seolah mengoreksi juga “kamu cukup temani Lengkara dan bersabar buat semua sikapnya yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Kamu bersedia?”

********

“Ini kamar kamu. Semua peralatan dan kebutuhan kamu akan menyusul dikirim Nyonya besar!”

Pada akhirnnya Shada memutuskan untuk menyetujui tinggal disini sekaligus menyetujui semua persyaratan Merian padanya. Shada menatap kamar basar yang disediakan Merian, ia tersenyum tapi melenguh juga setelahnya.

Shada mendudukan tubuhnya di ranjang.

“Anak ibu itu cantik dan kuat! Alexandria gak boleh nangis dan jalani saja semuanya, ikutin kata hati kamu dan terus berjalan dalam koridor kebenaran. karena siapa tau Tuhan memberikan kejutan dipenghujung sana! Kuatlah nak! Gadis kecil ibu yang cantik”

“Iya ibu… aku anak ibu yang cantik dan kuat, bukan?”

Shada merapal setiap mengingat petuah dari ibunya, kiranya kata-kata ibunya yang membuat Shada menjadi anak yang terbilang berani seperti ini.

Tok Tok Tok….

Suara pintu kamar Shada diketuk, Liliana masuk dengan senyuman cantik di wajahnya.

“Saya bawain pakaian buat kamu!”

“Terima kasih Nyonya!”

“Sama-Sama, jangan sungkan dan selamat bergabung di Brawijaya! Maaf saya gak bisa dateng waktu pemakaman ibu kamu”

Shada mendongak, ia menatap Liliana dan tersenyum, wanita cantik dengan pembawaan tenang dan penuh senyum itu membuat Shada merasa hangat. Kebaikan Liliana bahkan sudah menyentuh Shada sedari saat kasus di dapur tempo kemarin, saat Liliana begitu welcome padanya.

Melihat Shada diam Liliana sontak mendekat, ia duduk dan menggenggam tangan kecil Shada, Liliana menatapinya seksama, entah apa yang sudah terjadi pada Shada hingga di usianya yang terbilang belia Shada sudah begitu dewasa.

“Terima kasih!” Lirih Liliana dengan senyumnya, lalu ia melanjutkan “dan maaf buat apa yang terjadi!”

********

“Lengkara…” Liliana membuka kamar Lengkara, keponakannya itu seperti biasa hanya duduk termenung sendirian.

“Bibi bawain Lengka makan!”

Seperti biasa Lengkara bahkan tidak menghiraukan Liliana sama sekali, sampai Liliana menoleh lagi pada pintu kamar yang terbuka, Shada tengah mengintip dengan memiringkan kepalanya. Shada tersenyum, ia pun masuk kedalam kamar Lengkara setelah menerima kode dari Liliana.

“Lengka udah tau kan kalo mulai hari ini Shada tinggal di rumah kita!” Liliana kembali bersuara, tapi Lengkara tetap pada pendiriannya.

“Lengka sekarang jadi punya teman! Ini bibi bawain makanan double buat kalian berdua!”

Lengkara masih saja diam, Liliana sontak menatap Shada, gadis itu hanya menggeleng menatap Lengkara tak mengerti.

“Ahh.. Nyonya kayaknya dia emang gak suka kalo makanannya cuma di gituin! Sini biar Shada aja yang atasin!”

Shada menarik satu sudut bibirnya, ia mendekat ke hadapan Lengkara dan mengambil roti isian daging yang menjadi menu permintaan Lengkara.

“Kalo dilihat waktu itu dia maunya roti rasa perut nyonya!” Liliana mengerutkan kening, termasuk Lengkara yang mulai menatap Shada di hadapannya.

Lengkara menatap Shada tak mengerti.

“Kenapa? suka-kan kamu sama roti perut? Bentar yah aku masukin dulu ke perut aku kayak waktu itu!” Shada berbalik, kemudian ia hendak menyibakan bajunya.

“Yakk!!”  Lengkara meloncati ranjang dan membalikan Shada seketika “cewek aneh! Jijik tau!”

“Jijik? Iya gitu? tapi waktu dulu kamu mau roti dari perut aku!”

“Gilak!” umpat Lengkara terlihat begitu kesal.

Sementara Shada dengan tampang tanpa dosanya langsung memakan roti yang tengah ia pegang di tangannya.

"Makanya kalo dikasih makanan yah dimakan! Ini enak, apalagi gratis, Hahaha.. berkali-kali lipat enaknya!”

Shada tersenyum pada Liliana yang ikut tersenyum. Ini sudah lebih dari menunjukan jika Shada benar-benar berhasil meraih atensi Lengkara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!