Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! "Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Slow Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Di Akademi Taixue.
Matahari tepat berada di atas dan gerbang akademi di buka untuk siswa keluar istirahat. Kerumunan siswa keluar dan mereka begitu ramai, kerumunan itu begitu heboh membicarakan Es Jelly Mawar bagaimana mereka membuat puisi dan bagaimana Es Jelly Mawar membuat tubuh mereka dingin.
"Dimana Bibi penjual Es Jelly itu?"
"Kemarin mereka membuka kios itu di bawah pohon ini, kemana mereka?"
Beberapa orang dari mereka bertanya kepada beberapa penjual disana.
"Apakah anda melihat Bibi penjual Es Jelly Mawar kemarin? Dia membuka kios di sana?"
Salah satu pedagang."Saya tidak melihat nya, mereka belum muncul sejak tadi. Saya pikir mereka tidak akan berjualan lagi"
"Benarkah?"
"Padahal aku belum mencobanya karena kehabisan "
"Saya berniat membeli untuk di bawa pulang"
"Adik saya sangat menginginkan nya"
"Apakah besok Bibi itu akan berjualan lagi? "
Tidak sedikit yang kecewa, terlebih mereka yang kemarin tidak sempat mendapatkan Es karena kehabisan. Para pedagang saling pandang dan tercengang, mereka pikir Es Jelly Mawar itu akan ramai pada saat hari pembukaan nya saja dan akan hilang pelanggan setelah penjualan pertama.
Namun pikiran mereka salah, mereka yang tidak mencoba Es nya tidak akan tahu betapa besar dampak Es Jelly Mawar.
Chu Wei membeli lima kati ikan laut, lima kati gurita dan setengah kati udang kecil yang masih hidup. Di total kan ia menghabiskan dua ratus delapan puluh lima sen koin tembaga.
"Sampai jumpa Kakak Ipar, datang lah lagi! "
Ibu dan anak itu berjalan keluar, dia melihat sebuah gerobak sapi dan seorang kusir. Ia berjalan menghampiri. "Permisi, berapa perjalanan dari sini ke pasar kota Sin'an?"
"Satu sen per orang, apakah anda ingin berangkat sekarang? Jika ia saya akan menjalankan kereta"
Chu Wei tidur terlalu berniat naik kereta, namun ia membawa cukup banyak barang. Ia membawa Yuzi dan takut anak itu tidak bisa bertahan berjalan jauh membawa beban. Jika harga kereta bisa di terimanya maka ia akan naik, jika tidak ia hanya bisa berjalan dan beristirahat.
Namun siapa sangka itu berharga satu sen per orang. Sepertinya mereka tidak mengetahui harga, sama seperti Samo dekat ataupun jauh harganya satu sen.
Matahari masih bersinar di atas samping kepala, di perkirakan jam dua siang. Mereka sampai di pasar kota Sin'an tepat jam tiga, hari ini mereka bisa pulang lebih awal karena Es Jelly Mawar telah habis.
Chu Wei harus cepat pulang untuk mengolah ikan, jika tidak ikan yang baru di beli tidak akan segar lagi. Seperti biasa gerobak Samo terparkir di luar jalan pasar ada beberapa orang Kakak ipar dari desa yang sama seperti Chu Wei.
Ibu dan anak itu menaiki gerobak dan duduk pasif.
"Bukankah ini Kakak Ipar Gu? "
Meskipun ia sudah berusaha se pasif mungkin mereka masih melihat nya dan bertanya. Ia hanya bisa tersenyum dengan canggung.
"Kakak ipar Gu, saya dengar Es Jelly Mawar anda sangat populer di pasar"
"Benar, mereka mengatakan jika Es Jelly Mawar milik anda sangat lezat dan dapat mendingan kan. Saya sangat ingin mencoba namun harga nya sangat mahal"
"Zhi Niang apakah anda mendapatkan banyak uang? Saya dengar anda menjual nya seharga dua sen per mangkuk"
Chu Wei ingin acuh dan kasar seperti sifat pemilik tubuh aslinya, namun ia tidak bisa terus bersikap seperti itu. Jika hidup di desa, anda harus rukun dengan semua orang.
"Ya, orang-orang cukup menyukai Es Jelly Mawar saya." Jawab nya tersenyum. "Namun saya hanya mendapatkan sedikit sekali keuntungan."
"Bagaimana bisa kamu hanya mendapatkan sedikit keuntungan? Bukankah itu berharga dua sen? " Beberapa wanita tidak percaya dan yang bertanya adalah Nenek Sun.
"Astaga, saya memang mendapatkan sedikit keuntungan. Meskipun saya mendapatkan bunga di gunung secara gratis, tapi saya membutuhkan banyak gula untuk membuat Es Jelly Mawar. Harga gula sangat mahal, saya harus meminjam dulu dari pasar baru membayar nya dan bagaimana jika dagangan anda tidak laku dan itu merugikan! "
Para wanita yang mendengar itu merasa berjualan tidak semudah yang mereka kira. Benar, jika dagang mereka sudah tidak laku di pasaran anda akan mendapatkan kerugian.
Lebih baik bertani saja, dengan bertani anda bisa mendapatkan setidaknya dua sampai tiga tael perak dalam setahun.
Chu Wei tersenyum lega melihat wanita-wanita itu tidak lagi banyak bertanya. Pandangan nya teralihkan pada jalanan yang hijau di penuhi rumput dan pohon.
Chu Wei melihat terdapat beberapa serangga belalang.
"Astaga, bukankah itu belalang? Kenapa belalang muncul lagi di tahun ini? "
"Apakah akan terjadi bencana belalang lagi? Bagaimana ini, keluarga kami tidak akan mendapatkan belalang lagi jika wabah belalang terus berlangsung"
Chu Wei melihat itu memang belalang, namun itu tidak banyak. Beberapa wanita nampak sangat takut pada belalang, ia tidak tahu dan hanya diam. Ia berpikir seperti nya ada cara untuk menghilangkan belalang dalam sebuah buku ensiklopedia yang di baca nya di rumah.
Beberapa waktu kemudian kereta tiba di desa, gerobak sapi berhenti di pintu masuk desa dan beberapa Bibi mulai turun dan berjalan masuk.
Baru satu langkah ia turun seorang memegang tangan Chu Wei.
"Say ingin bertanya bagaimana anda membuat bunga mawar menjadi Es? "
Itu adalah Nenek Sun, dia banyak bertanya namun tidak memiliki niat jahat. Chu Wei mengeluarkan sebuah permen dan memberikan nya. "Sepertinya cucu anda akan menyukai permen."
Wajah Nenek Sun tiba-tiba berseri, ia mengambil permen itu mengucapkan terimakasih lalu pergi. Chu Wei menghela napas lega, Nenek Sun memang orang baik. Meskipun ia hidup bertiga dengan cucu-cucu nya yang masih kecil, namun wanita itu sangat menyayangi cucu-cucu nya.
Chu Wei memasuki halaman dan melihat bahwa batu tanah liat Adobe sudah tersusun di depan rumah nya. Beberapa masih di jemur, dan yang membuat batu tersebut ada tiga orang anak kedua, Adik ipar nya dan keponakan nya. Mereka benar-benar bekerja sangat keras, dalam hari sudah menghasilkan banyak batu Adobe.
"Ibu anda sudah pulang, apakah anda ingin langsung mandi? Saya akan siapkan air panas"
Menantu perempuan nya selalu menyambutnya begitu ia pulang dia sangat berbakti, ia berpikir kenapa menantu perempuan tidak kunjung hamil. Padahal jarak pernikahan Gu Zhi dan Gu Mao tidak begitu jauh.
Chu Wei."Saya akan istirahat sebentar lalu mandi"
Chu Wei meletakkan semua barang nya dan memanggil menantu pertama nya untuk datang membantu memasak. Keahlian menantu perempuan nya jauh lebih baik dari dirinya dan ia berpikir ia bisa mengingat semua teori masakan yang ia ajarkan.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat yah
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍