Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Hari ini Roseline sudah di perbolehkan pulang, setelah di nyatakan kondisi tubuhnya sudah baik baik saja.Roseline pulang di jemput oleh kepala pelayan mansion serta supir, sedangkan William sama sekali tidak muncul, yang mana membuat Roseline sedikit penasaran akan sosok William, karna sampai saat ini dirinya belum tahu seperti apa rupa suami pemilik raga yang ia tempati.
'' Nona Muda, silahkan masuk '' ucap kepala pelayan membuka pintu mobil untuk Roseline.
Kedua mata Roseline langsung berbinar, saat melihat si kepala pelayan mempersilahkannya masuk ke dalam mobil merek lexus.
" Njirrr,,, ini beneran gue naik mobil lexus " batin Roseline yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
Karna ini baru pertama kalinya jiwa Ranti melihat mobil lexus tepat di depan matanya, dan beruntungnya lagi dirinya akan menaiki mobil mewah itu.
Roseline langsung di buat kagum saat mendudukkan bokongnya di kursi mobil, yang terasa sangat nyaman apa lagi dirinya hanya duduk seorang diri di jok belakang, karna seumur umur dirinya mentok naik mobil angkutan, yang selalu berdesak desakan dengan penumpang lain, bahkan kadang dirinya mendapat tempat duduk di bagian pintu, yang mana dirinya harus berpegangan dengan kuat agar tidak jatuh saat angkutannya melaju.
'' Paman, siapa nama Paman ?'' tanya Roseline memajukan tubuhnya ke depan.
Kepala pelayan tersenyum, dia sudah mendengar prihal tentang Nona Mudanya yang mengalami amnesia.
'' Nama saya Robert Nona, saya kepala pelayan mansion '' jawab kepala pelayan Robert, dan Roseline mengangguk anggukkan kepalanya.
'' Paman Robert sudah tahu kan kalau saya amnesia ?'' tanya Roseline lagi.
'' Iya Nona, saya tahu '' jawab kepala pelayan Robert.
'' Jadi saya minta tolong, nanti bantu saya untuk berkenalan dengan orang orang yang tinggal di mansion, karna saya benar benar tidak ingat semuanya '' tukas Roseline pura pura, meskipun kenyataannya dirinya memang tidak mengenal siapapun saat ini, bahkan seperti apa sikap sosok Roseline saja dirinya juga tidak tahu, apakah lemah lembut atau seperti dirinya yang suka ceplas ceplos kalau bicara.
Kepala pelayan Robert menganggukkan kepalanya.'' Baik Nona, saya akan membantu anda ''
Roseline yang baru keluar dari dalam mobil, di buat menganga melihat bangunan besar nan megah yang berdiri tepat di depannya, Roseline masih tidak menyangka jika dia akan tinggal di tempat yang terlihat seperti istana menurutnya.
'' Mari Nona '' ujar kepala pelayan Robert, Roseline menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah kepala pelayan yang masuk ke dalam mansion.Roseline semakin di buat kagum, saat melihat betapa megah serta indahnya interior di dalam mansion.
" Ya Tuhan,,,, ini beneran gue akan tinggal di sini " batin Roseline yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dengannya.
Roseline terus mengikuti kepala pelayan Robert, yang melangkah menaiki anak tangga menuju ke lantai dua. Roseline yang masih terkagum kagum dengan kemewahan bangunan mansion, sampai membuatnya tidak sadar jika langkah kepala pelayan Robert berhenti tepat di depan pintu kamar yang menjulang tinggi.
'' Nona, ini kamar anda '' ucap kepala pelayan Robert sembari membuka pintu kamar di depannya, yang seketika membuat kesadaran Roseline kembali.
'' Oh, iya '' sahut Roseline, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar, namun baru sampai di ambang pintu, Roseline langsung di buat tercengang melihat kamar yang menjadi miliknya.
'' Wahh,,, luas sekali kamarnya, bahkan luasnya hampir sama dengan rumah kontrakan gue '' gumam Roseline yang berjiwa Ranti, gadis muda yang berjiwa miskin.
'' Maaf Nona, anda biacara apa '' tukas kepala pelayan Robert membuat Roseline terkejut, dan langsung menutup mulutnya rapat rapat.
Roseline membalikkan badannya, menghadap kepala pelayan Robert yang berdiri di belakangnya.
'' Tidak ada Paman, saya tidak bicara apa apa '' ujar Roseline dengan tersenyum konyol.
Kepala pelayan Robert mengangguk anggukkan kepalanya. '' Baiklah Nona, kalau begitu anda silahkan istirahat, saya pamit ke bawah dulu '' tukas Kepala pelayan Robert.
'' Baik Paman, silahkan '' timpal Roseline.
Setelah kepala pelayan Robert pergi, Roseline langsung menutup kamarnya dan tak lupa mengincinya dari dalam.
'' Anjirrr,,,,, ini beneran kamar gue !! '' pekik Roseline kegirangan.
Roseline melihat kasur king size yang berada di tengah tengah kamar, dan dia langsung berlari ke arah ranjang dan melompat ke atasnya.
Brukk
'' Wahhh,,, empuk sekali, jadi seperti ini kasur orang kaya, gak kayak kasur gue keras kayak lantai '' tukas Roseline sembari melompat lompat di atas kasur.
Tak cukup di buat kagum dengan kasur, kini kedua mata Roseline kembali di buat berbinar saat melihat ruangan yang tak terlalu besar, dan di dalamnya di penuhi dengan pakaian, sepatu dan juga tas yang tertata rapi.
Roseline langsung turun dari atas ranjang, dan berlari ke ruangan walk in closet.
'' Njirr,,, ini baju baju Roseline, banyak bat dah,, mana bagus bagus semua '' ucap Roseline menyentuh deretan baju baju miliki raga Roseline.
Dan kedua mata Roseline kembali di buat berbinar, saat melihat deretan make up mahal yang tertata rapi di atas meja rias.
Namun kedua mata Roseline di buat menyipit, saat melihat foto kecil di samping tatanan make up, yang di bingkai dengan figura yang sangat indah.
Perlahan Roseline mengambil bingkai foto itu. '' Jadi ini suami Roseline, hem,,, ternyat tak kalah tampan dari dokter Aiden '' gumam Roseline menatap foto pernikahan Roseline dan William.
Dan dari foto itu Roseline yang berjiwa Ranti, sudah bisa menilai jika William sama sekali tidak suka dengan pernikahannya, karma melihat raut wajah William yang sangat datar.
Roseline yang hendak meletakkan kembali bingkai foto itu ke atas meja di urungkannya, lalu dia membuka laci di bawah meja rias, dan meletakkan bingkai itu ke dalam sana.
'' Lebih baik di sembunyikan, karna sekarang jiwa yang berada di tubuh ini bukan Roseline lagi tapi gue, jadi gue ogah majang foto yang tidak ada hubungannya sama gue '' gumam Roseline tersenyum.
Setelah puas mengelilingi kamarnya, Roseline kini berbaring di ranjang king sizenya, karna meraskan tubuhnya yang mulai kelelahan, mungkin karna efek kecelakaan mobil yang di alaminya, dan juga Aiden memperingatinya agar tidak dulu beraktifitas yang membuatnya lelah, agar tubuhnya benar benar pulih.
Tak butuh waktu lama kini kedua mata Roseline sudah terpejam dan masuk ke alam mimpinya, mungkin karna ranjang yang ia tempati terlalu nyaman untuk tubuhnya, hingga membuatnya tidak butuh waktu lama untuk terlelap.
Sedangkan di sebuah perusahaan besar di pusat kota tepatnya di ruangan Ceo, bingkai foto yang di pajang di atas meja kerja William sangat berbeda dengan bingkai foto di kamar Roseline, jika dikamar Roseline bingkai foto pernikahan keduanya, maka di meja kerja William adalah bingkai foto Audry, wanita yang di cintainya sekaligus tunangannya, dan tentunya jiwa Roseline dulu tahu akan hal itu, namun jiwa Roseline tidak bisa berbuat apa apa, dan hanya bisa menerimanya dengan perasaan cemburunya.
'' Tuan ''
'' Hem '' sahut William tanpa menatap orang yang berdiri di sebrang meja kerjanya.
'' Nona Roseline sudah pulang ke mansion '' ujar asisten Hans, yang membuat gerakan jari jemari William yang sedang membubuhkan tandatangannya di berkas perusahaan terhenti sejenak, lalu melanjutkan kembali pekerjaannya, tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya.
dibuat panas dingin kau skrng