NovelToon NovelToon
Suami Lumpuh Ternyata Sultan

Suami Lumpuh Ternyata Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Pelakor jahat
Popularitas:343.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: Ristha Aristha

Mentari dijodohkan oleh ayahnya dengan pria lumpuh. ia terpaksa menerimanya karena ekonomi keluarga dan bakti dia kepada orangtuanya.
apa yang terjadi setelah mentari menikah?
apa akan tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya?
apakah mentari bahagia? atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ristha Aristha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gendis mempermalukan dirinya sendiri.

Gendis menyilangkan kedua tangannya. Sebuah kebetulan mereka bertemu di mall. Dari tatapan Gendis sangat jelas terlihat menyiratkan kebencian.

Semenjak menikah, Mentari benar-benar berubah dari segi penampilan juga.

"Ada apa, Dis?" seorang wanita yang juga berpenampilan modis seperti Gendis menghampirinya.

"Ini loh, San. Ada orang miskin yang sedang belanja di mall. Aku memperingatkan mereka, agar tidak celamitan! dan memegang pakaian disini sembarangan. Karena harganya sangat mahal. Ditakutkan nanti rusak, sedangkan mereka tidak punya uang untuk menggantinya ", jelas Gendis pada temannya yang bernama Sandra.

Mira mengepalkan kedua tangannya saat mendengar apa yang di katakan oleh Gendis. Andai disini bukan di tempat yang ramai, Mira sudah ingin meremas mulut Gendis yang lemes itu.

Sepupunya yang sombong itu, selalu saja berusaha untuk menghina keluarga mereka.

"Apa yang kamu katakan? Kami tidak punya uang?" ucapan Mentari berseru tepat di depan muka Gendis.

"Kenapa? Kamu tidak terima dengan apa yang aku katakan? Kenyataannya memang seperti itu. Kalian itu tidak mampu, jangan sampai merusak barang yang ada disini. Tindakan kalian bisa membuat malu!".

Mentari tidak terima, karena Gendis yang hobinya suka menghina dan merendahkan keluarganya.

"Kita datang kemari tentu saja kami membawa uang. Sepertinya, kamu sangat busuk hati dengan apa yang kamu lakukan! Ingat Gendis, bukan hanya kamu yang bisa belanja disini", timpal Mentari.

"Aku, sedang memperingatkan kalian. Jangan sensi dong! Harusnya kalian berterimakasih padaku!" ujar Gendis yang sama sekali tidak pernah merasa salah dengan apa yang dia katakan pada Mentari dak keluarganya.

"Mengingatkan itu adanya! Sedangkan kamu itu tidak memperingatkan , namun kamu berniat ingin mempermalukan kami. Tapi sayang, sekarang tidak akan mempan lagi!" Mentari menunjuk-nunjuk wajah Gendis.

Membuat wanita yang sedang hamil muda itu melotot.

"Urusi saja kehidupanmu. Jangan pernah mencampuri kehidupanku. Sekali lagi kamu mengetakan hal yang buruk tentang keluargaku, aku akan membalas mu!" ucapan Mentari tepat di hadapan wajah sepupunya, yang rupanya cukup gentar menghadapi sikap tegas Mentari.

Mentari mengajak ibu dan adiknya untuk menjauh.

"Kamu tidak apa-apa?" Sandra bertanya pada Gendis yang terlihat masih terdiam.

"Tidak! Mana mungkin, aku takut dengan mereka. Biarkan saja nanti mereka akan dipermalukan pada bagian kasir, karena tidak bisa membayar belanjaannya .Mereka pikir pakaian disini harga murah? Hahaha...! Bahkan harga satu potong pakaian disini bisa sebanyak gaji Mentari selama dua bulan!"

"Apakah dia, saudara sepupumu yang menikah dengan pria lumpuh?" tanya Sandra.

Gendis yang hobinya menggosipkan tentang Mentari yang menikah dengan pria lumpuh. Seakan dia bangga bahwa Mentari mendapatkan jodoh yang memiliki kekurangan.

"Benar, dia adalah saudaraku yang menikah dengan pria lumpuh. Mereka itu berpura-pura kaya seperti yang aku ceritakan padamu kemarin. Mungkin untuk melancarkan aksi tipu-tipu nya, mereka sengaja membeli pakaian disini agar semakin di percaya!" cicit Gendis.

"Tidak heran lagi! Sekarang banyak orang yang ingin terlihat kaya, namun aslinya melarat. Miris sekali!" imbuh Sandra.

mereka berdua berlalu untuk melihat pakaian kembali.

...****************...

"Maaf kak, kartu ATM ini tidak bisa di gunakan. Karena saldonya nol rupiah", kasir mengembalikan kartu ATM milik Gendis.

Gendis langsung shock! Mana mungkin tidak ada saldonya. Jelas sang suami memberikan kartu ATM padanya dan memerintahkan untuk belanja sepuasnya.

"Maaf kak, kartu ini memang tidak ada saldonya" ucap kasir kembali.

Gendis menatap Sandra yang sedang menunggu dirinya. Sandra sudah membayar belanjaannya terlebih dahulu.

Gendis kesal dengan apa yang dikatakan oleh kasir. Kenapa bisa ATM yang diberi suaminya

tidak ada saldo sama sekali. Dengan cepat Gendis merogoh tasnya mengambil ponselnya untuk menghubungi Reza.

"Halo, Mas!" panggil Gendis saat sambungan teleponnya dia angkat Reza.

"Kenapa kamu telpon? Nanti saja, Mas sedang bekerja!" ucap Reza yang hendak mengakhiri sambungan teleponnya.

"Tidak bisa Mas! Kamu harus mendengarkan aku!" bentak Gendis agar suaminya tidak memutus panggilan telponnya.

"Oke, lima menit. Tunggu sebentar, Mas mau menjauh dari yang lain", ujar Reza.

Gendis kembali menoleh pada kasir dan pengunjung yang lain menatapnya.

Dia sedikit menjauh dan membiarkan yang lain membayar terlebih dahulu.

"Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Reza saat berada di tempat yang sunyi.

"Mas, aku sekarang berada di mall. Kartu ATM yang kamu berikan padaku itu tidak ada saldonya, Mas! Aku malu sekali karena mau membayar barang belanjaan pada kasir, tapi saldo di ATM mu saldonya nol!" jelas Gendis sembari menahan sesak agar tidak menangis.

Kejadian ini membuatnya tidak tahan. Karena ini sama saja di permalukan di tempat umum.

"Mas, lupa bilang padamu sayang. Kalau Mas tidak jadi mengirim uang ke ATM itu. karena uangnya dipinjam Mama!" jelas Reza.

Emosi Gendis semakin menggelegar. Jika, Reza saat ini ada dihadapannya. Gendis pasti sudah murka.

"Apa? Di pinjam Mama. Sejak kapan kamu meminjamkan uang pada Mamamu tanpa izin dariku? Sekarang, aku yang harus menanggung malu dari perbuatanmu!" pekik Gendis.

Tingkahnya semakin menjadi pusat perhatian. Sandra jadi malu sendiri melihatnya.

"Mama lebih butuh uang itu, dia mau membeli mobil baru. Mama meminta bantuan Mas untuk memberikan tambahan uang DP", jelas Reza.

Hati Gendis semakin sakit mendengar jawaban Reza. Mama mertuanya mau membeli mobil baru. Sedangkan dia sudah beberapa kali meminta agar di belikan mobil dan rumah. Namun, mertua Gendis tidak pernah mewujudkan keinginan Gendis. Justru saat ini Mama mertuanya yang mendapatkan mobil baru itu.

Gendis frustasi dan ingin membanting ponselnya. Namun ia berusaha untuk meredam emosinya. Tangan Gendis meremas ponselnya dengan kuat. Ia menghela nafas panjang.

Gendis mendekati Sandra. Ia berniat untuk meminjam uang.

"San, aku pinjam uangmu dulu boleh? Nanti suamiku akan menggantinya. ATM yang diberikan kepadaku bermasalah!" bisik Gendis meminta bantuan Sandra.

"Maaf aku tidak bisa membantumu!" Sandra langsung menolak.

"Ayolah, San. Sekali ini saja! Kamu pasti punya uang untuk membayar belanjaan ku. Hanya 10 juta saja", Gendis memohon.

Akan tetapi, Sandra bukanlah teman yang mudah meminjamkan uang pada orang lain. Sekalipun itu adalah teman dekatnya.

"Kamu kembalikan saja pakaian itu, daripada memaksa membelinya. Aku tidak punya uang sebanyak yang kamu minta!" jawab Sandra.

"Kamu ini pelit sekali, kenapa tidak percaya sekali padaku? Kamu kan tahu, jika suamiku itu polisi dan mertuaku sangat kaya raya. Jadi uang 10 juta itu kecil bagi mereka!" ucap Gendis menyombongkan diri .

"Maaf Gendis, sekali lagi aku tidak bisa membantumu. Terserah kamu mau bilang apa!" Sandra lalu pergi meninggalkan Gendis begitu saja.

Gendis tidak menyangka bawa Sandra begitu tega pada dirinya. Tenan yang tak bisa di andalkan. Dia yakin bahwa sandi memiliki banyak uang.

Mentari beserta ibu dan adiknya menuju kasir. Kedatangan mereka menarik perhatian Gendis. Mira menyodorkan kartu berwarna hitam pada kasir. Membuat kedua bola mata Gendis langsung melotot. Kartu hitam itu hanya dimiliki nasabah prioritas.

kenapa bisa Mira memilikinya?

1
anita
gendis ini somplah kyaknya
Les Tary
bawaannya curiga aja tuh Gendhis sm mentari
Reni Anjarwani
doubel up thor
Dimas Satria Wahyu Nugroho
pede banget si Gendhis,,,,emangnya Dirga mau?
Kasih Bonda
next thor semangat
Sri Minggat
bagus cetitany menarik
SAE wife~🥰🥰
lah sakit jiwa si gendis
Nani Rodiah
Dah sm Bella aja Mas Reza
Mamahnya Sultan
kayak nya Reza jodoh nya bella deh
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Sunaryati
Lanjuut
Kasih Bonda
next thor semangat
Khairunnisa Hassan
lanjut thor semangat
Jodi Novianti
Luar biasa
Jodi Novianti
Lumayan
LuckyOne
pak bagas jadi seorang kakak tapi tidak tegas sama adik2nya malah mengorbankan keluarganya sendiri, bukannya baik hati tapi malah buta hati
Isabela Devi
ada aja ibu Narti.
lanjut thor
LuckyOne
gendis bnr2 mulai sadar??? ruarrrr bhiasaa bagus lah itu..
ines bukan rasa cinta itu..
Sondry Kaday
Kecewa
Isabela Devi
suaminya jg ga tegas sih jd Bu Narti jd semena mena terhadap suami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!