Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab30
Hari ini Elvan kembali lagi harus bertemu dengan naya mereka harus meeting berdua,,saat masih di kantornya Naya sudah menolak pada pak Hadi tapi pak Hadi tidak menerima penolakan.
"Selama papamu masih di Jerman mau tak mau kamu harus menggantikan tugasnya"Jelas pak Hadi waktu itu.
Kalau sudah begitu dia tidak akan bisa nolak karena dia sudah berjanji pada papanya untuk menggantikan sementara.
Maka disinilah Naya berada disebuah restoran dihadapannya ada seseorang yang menurutnya paling nyebelin dia adalah Elvan.
Sudah satu jam mereka disitu tapi belum ada satu hal pun yang di dapatkan dari meeting mereka Elvan minta begini Naya menolak dan sebaliknya begitu terus.
Sampai akhirnya Elvan memutuskan menghentikan meeting mereka saat Elvan mau beranjak tidak sengaja ada temanya waktu kuliah Edo namanya.
Kebetulan Edo sedang ada janji dengan teman satu angkatan di restoran tersebut,Edo meminta Elvan bergabung tadinya Elvan menolak tapi Edo memaksanya dan salah pahamnya lagi Edo kira Naya kekasihnya diajak lah Naya bersama Elvan.
Saat ada di dalam ruangan Elvan melihat ada Dinda disana,terlihat Dinda menyunggingkan senyumnya biasannya kalau ada Elvan pasti ada Rendra tapi saat orang dibelakang Elvan masuk senyumnya pudar itu bukan Rendra tapi seorang gadis yang bisa dibilang perfeksionis pakaian yang di pakai gadis itu semuanya branded semua.
"Wah akhirnya teman kita satu ini sudah ada pawangnya ya".
"Pasti gadis ini sangat spesial kalau Nggak dia tidak akan bisa menaklukkan gunung es ini "Kata salah satu temannya.
"Apa kamu tidak berniat memperkenalkan kekasih mu ke kita van?".
"maaf mas aku bukan"
"Ini Naya kekasihku"Ucap Elvan memotong pembicaraan dan sukses mendapatkan tatapan tajam dari Naya.
"Biarkan saja mereka mengira begitu di jelasin pun percuma"Bisik Elvan ditelinga Naya.
"Jangan kan pacar jadi teman nya aja aku ogah"kata Naya yang hanya diucapkan dalam hati.
Karena sudah merasa sangat malam Elvan pamit pulang diparkiran dia disusul Dinda.
"Apa aku bisa bertemu dengan Rendra van?"Tanya Dinda.
"Untuk apa lagi Din kamu kan sudah dengar jelas status Rendra seperti apa,udahlah Din jangan buat dirimu nggak punya harga diri dan nggak tahu malu".
"Tapi Van aku mau penjelasan darinya".
"penjelasan untuk apa, siapa kamu baginya nggak ada buatnya".Ucap Elvan tegas"Dari awal yang dicintai Rendra cuma Shanum nggak ada yang lain sikapnya ke kamu itu sama ke aku dan ke teman lainnya,jadi sadarlah ".
Tanpa terasa Elvan menarik tangan Naya dan menyuruh masuk ke mobilnya dia melajukan mobilnya dan Naya pun juga tidak menolak padahal dia bawa mobil sendiri.
Diperjalanan Elvan menarik nafas panjang dan itu disadari Naya.
"Kalau dilihat dari penglihatan kayaknya cinta segitiga kan,kasihan tapi emang pantas sih untuk cowok seperti kamu"Ejek Naya.
"Ngapain kamu ada di mobilku?"Tanya Elvan.
"Kamu kan yang narik aku ke mobilmu"Jawab Naya sewot.
"Kalau gitu turunlah"Usir Elvan.
"kamu nggak punya otak apa ini tuh dijalan sepi pula,tadi siapa suruh maksa aku masuk ke mobilmu"Protes Naya"Kita putar balik ke restoran tadi aku mau ambil mobilku".
"Kalau balik kita harus putar arah itu memakan waktu sebaiknya aku antar kamu pulang besok baru kamu ambil mobilmu".
"Dasar modus!!! Bilang aja mau tahu rumahku ".
"Jangan gr deh kamu sok kecantikan,dimana alamatmu?".
"Dijalan**********".
Tanpa banyak kata Elvan mengantar Naya ke rumah nya setelah itu dia baru pulang.