Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Pernah Meninggalkan Aku
Setelah drama di kamar, Darius membawa Fifi ke sebuah ruangan kosong di sisi lain gedung. Ruangan itu sepi, jauh dari hiruk-pikuk pesta. Begitu pintu tertutup, Darius langsung memeluk Fifi erat, wajahnya penuh kekhawatiran.
“Fifi, kamu baik-baik saja?” suaranya terdengar serak, tanda betapa khawatirnya ia “Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mereka membiusmu?”
Fifi menghela napas, mencoba meredakan kegugupan Darius. Ia melepaskan pelukan sang suami dengan lembut, lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya—sebuah kertas kecil setelah di buka terdapat bubuk putih yang halus tanpa bau.
“Lihat ini” katanya sambil menyerahkan benda itu pada Darius.
Darius menatapnya penuh kebingungan “Apa ini?”
“Obat bius” jawab Fifi. “Dara mencoba membiusku dengan ini tadi”
Darius mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras “Jadi benar mereka mencoba menjebakmu! Aku tidak akan membiarkan ini begitu saja”
Fifi menyentuh lengannya, berusaha menenangkan “Sayang, aku sudah menduganya. Itu sebabnya aku membawa sesuatu untuk berjaga-jaga”
Ia mengeluarkan sebuah botol kecil dari tasnya dan memperlihatkannya pada Darius “Ini penawar segala racun yang aman untuk segala jenis racun atau obat bius. Sebelum mereka sempat melakukan apa-apa, aku sudah meminumnya diam-diam”
“Jadi, saat Dara memberimu minuman itu…”
Fifi mengangguk “Aku sengaja menjatuhkan gelas pertama yang ia berikan, berpura-pura tidak sengaja. Tapi Dara memaksa memberiku minuman kedua. Sebelum aku meminumnya, aku sudah menelan obat penawar ini tanpa ia sadari”
Darius menghela napas panjang, merasa sedikit lega “Syukurlah kau baik-baik saja. Tapi kenapa kamu tidak langsung memberitahuku?”
“Tentu saja” jawab Fifi dengan lembut. “Kamu adalah suamiku. Aku tidak akan membuatmu mengkhawatirkan ku, Darius. Terutama Kelvin dan Dara”
Tanpa berpikir panjang, Darius menarik Fifi ke dalam pelukannya. Ia menatap wajah istrinya penuh cinta sebelum menunduk untuk menciumnya. Ciuman itu lembut pada awalnya, penuh rasa terima kasih dan kekaguman. Namun, seiring detik berlalu, ciuman itu berubah menjadi lebih dalam dan penuh gairah.
Darius melepaskan ciumannya sejenak, tangannya naik ke tengkuk Fifi untuk menariknya lebih dekat “Aku mencintaimu, Fifi. Lebih dari yang bisa kukatakan dengan kata-kata. Jangan pernah tinggalkan Aku dan Dinda”
Fifi tersenyum, membalas pelukan suaminya dengan erat. “Aku juga mencintaimu, Darius. Kita adalah tim. Selalu”
Setelah drama yang melelahkan itu, Darius, Fifi, dan Dinda memutuskan untuk pulang lebih awal. Di dalam mobil, Dinda duduk di kursi belakang sambil memandangi kedua orang tuanya yang saling menggenggam tangan.
“Mama, Papa, kenapa kalian selalu terlihat seperti di film romantis?” tanya Dinda polos, membuat kedua orang tuanya tertawa kecil.
“Karena Mama dan Papa saling mencintai” jawab Fifi sambil mengusap pipi anaknya.
“Apakah itu artinya Mama juga akan melindungi aku seperti tadi?”
“Tentu saja, Sayang” jawab Fifi lembut. “Mama akan selalu melindungi kamu. Tidak peduli siapa pun yang mencoba menyakitimu”
Darius menambahkan “Dan Papa akan selalu ada untuk menjaga kalian berdua”
Dinda tersenyum lebar, merasa aman di antara kedua orang tuanya.
Setelah sampai di mansion, Fifi membersihkan diri, mengggunakan pakaian sexy berwarna merah dengan renda, makeup sexy dan tak lupa parfum yang wangi dan manis di kamar sebelah tempat Fifi tidur sebelum Cella masuk ke raga ini.
Di kamar utama, Darius sedang membaca dongeng untuk Dinda yang duduk nyaman di pangkuannya. Suara lembut Darius mengisi ruangan, membuat putrinya tersenyum kecil sambil memeluk bonekanya.
Tiba-tiba, suara langkah halus terdengar, dan pintu kamar terbuka pelan. Fifi berdiri di ambang pintu dengan gaun Sexy berwarna merah dengan renda berpose menggoda membolak balikkan badannya, wajahnya sangat sexy menurut Damian, dan aroma parfumnya menyebar lembut di ruangan.
“Sayang” kata Fifi dengan senyuman menggoda.
Darius menoleh, wajahnya berubah panik saat melihat istrinya. Astaga, dia benar-benar ingin menggodaku sekarang? Di depan Dinda? pikirnya.
“Mama?” Dinda menatap heran ke arah Fifi.
“Ehem!” Darius cepat-cepat menutup mata Dinda dengan tangan. “Dinda, tutup mata, ya. Ini—uh—Mama lagi pakai baju pesta!” katanya gugup. Sedangkan Fifi tersenyum lebih lebar.
“Fifi, kamu ini bikin aku kacau” gumam Darius sambil menggiring Dinda keluar. Namun, karena terlalu panik, dia malah salah arah.
“Papa, kamarku bukan ke sana” ujar Dinda polos.
“Oh, iya. Eh, ayo, ke kamar, ya” balas Darius terbata-bata, akhirnya mengantar Dinda ke pintunya dan menyuruhnya masuk.
Setelah memastikan Dinda aman, Darius kembali ke kamar, mendapati Fifi menatapnya penuh senyum nakal “Sayang” ucap Fifi dengan seluara sexy nya.
Darius mendekati Fifi di ranjang, Fifi menarik nya hingga terjatuh dan Darius berada di bawah nya. Terjadilah sesuatu yang harusnya terjadi pada pasangan suami istri. Suasana kamar menjadi panas dari biasanya.
Darius memeluk sang istri dengan erat dan mencium puncak kepala sang istri, kemudian mata, pipi dan sekilas bibir nya dengan senyuman yang tak pernah pudar. Kemudian menutup mata nya mencari mimpinindah nya mengikuti sang istrinyang telah terlelap di pelukannya.
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..