Idolaku

Idolaku

Epilog. Saat Konser Berlangsung.

Yuan menerjang kedepan, menerjang beberapa orang dan penjaga dan berdiri tepat di depan Hyungga untuk menghalau peluru yang terbang ke arah Hyungga.

Seketika itu juga Yuan terjatuh tepat beberapa langkah di depan Hyungga.

Dalam hitungan detik, suasana konser berubah menjadi riuh dan bergemuruh. Kumpulan anak muda dan dewasa yang tadinya bersemangat menyaksikan konser musik idola mereka, seketika berubah menjadi gempar. Mereka berteriak, saling berdesakkan, dan saling dorong untuk dapat segera meninggalkan lapangan tempat perkumpulan fans Musik itu.

Hyungga yang terkejut hanya terdiam terpaku tak bergeming melihat apa yang terjadi di depan matanya, begitu juga dengan anggota personil lainya.

Seorang gadis yang sangat dia kenal, kini tergeletak bersimbah darah beberapa langkah saja dihadapannya.

Team keamanan segera berlari membentuk barikade dan melindungi para member idol tersebut untuk mengamankan mereka. Antara takut dan kaget dengan apa yang terjadi, para personil grup band itu hanya diam dan mengikuti arahan dari para penjaga keamanan untuk mengamankan mereka.

Ian yang segera tersadar dengan keadaan tersebut, menepis tangan penjaga keamanan yang melindunginya dan berlari menghampiri gadis yang terbaring bersimbah darah.

Jeano yang menyadari Ian berlari ke arah gadis itu berteriak memanggil nya.

“IAN,,, KAU MAU KEMANA.?” Teriak Jeano.

Tak menggubris panggilan kakak tertuanya, Ian menghapiri gadis yang kini sedang di rawat oleh dua orang paramedis.

“Bagaimana keadaannya.?” Tanya Ian.

“dia kehilangan banyak darah.” Jawab Petugas laki-laki.

“LALU KENAPA KALIAN DIAM SAJA.” teriak Ian “KALIAN MAU DIA MATI HAAH….”

“kami sudah memanggil Ambulance, tapi mereka tidak bisa menerobos kerumunan orang-orang ini.” jelas petugas perempuan, sambil tetap menekan luka gadis itu agar darahnya tidak semakin banyak keluar.

“SHIIIT…” umpat Ian, kemudian mengangkat gadis itu ke dalam pelukannya dan berlari menerobos penjaga keamanan dan juga para kakaknya yang masih terlihat sangat shok.

Ian meletakkan gadis itu di ruangan yang mereka gunakan untuk beristirahat, sembari menunggu waktu mereka untuk melakukan perform.

“kak Yuan bangun kak.” panggil Ian, sembari menekan luka yang masih mengucurkan darah dengan deras seperti aliran air.

“kak Yuan bangun, jangan buat aku gila melihat kakak seperti ini. BANGUN KAK.….” teriak Ian.

Petugas kesehatan yang tadi merawat gadis itu datang dengan membawa peralatan pertolongan pertama, melakukan tindakan untuk menghentikan kucuran darah yang masih mengucur deras dari dada Yuan.

Para member SM yang lain datang ke ruangan untuk melihat keadaan Yuan.

Jeano memasuki ruangan terlebih dahulu, kemudian di susul dengan yang lain (Giyo, Sony, Jonathan, Jimi) dan yang terakhir Hyungga, yang masih dengan wajah pucat berjalan pelan terhuyung seperti mayat, di temani oleh manager mereka.

Hyungga tidak menyangka, gadis yang beberapa waktu ini selalu beradu mulut dengannya. Gadis yang beberapa waktu ini dia anggap bukan siapa siapa itu, namun gadis itulah yang berlari ke arahnya untuk menghalangi tembakan peluru yang saja bisa membunuhnya.

Bahkan tidak pernah terpikirkan oleh mereka, bahwa gadis itu akan melakukan hal yang dapat merenggut nyawanya.

Setelah perdebatan waktu itu, Hyungga berpikir bahwa gadis itu sangat membencinya. Tapi kini, melihat apa yang terjadi saat ini, dia benar benar tidak bisa berpikir. Otaknya membeku dan mereka semua tidak tahu apa yang sedang terjadi di hadapan mereka saat ini.

Manangernya memberikan minum untuk menenangkan, setelah meneguk air itu hingga habis Hyungga perlahan mulai tersadar dari keterkejutannya.

“bagaimana keadaannya.?” ucap Hyungga lirih.

Tidak ada yang menjawab. Mereka terlalu sibuk dengan kepanikan dan pemikiran mereka masing-masing, sibuk untuk menenangkan diri mereka sendiri.

“BAGAIMANA KEADAANNYA.??! teriak Hyungga, membuat paramedis yang ada di sana terkejut dan menoleh ke arahnya.

“Keadaannya kritis, t….” belum sempat melanjutkan kalimatnya Ian berteriak.

“APA YANG KALIAN TUNGGU, CEPAT BAWA KE RUMAH SAKIT, DIMANA AMBULANCENYA..?!?!?” teriak Ian sambil menangis dan panik.

Melihat gadis yang paling dia sayang seperti kakanya sendiri itu terbaring lemah tak berdaya dengan darah yang masih berlinang, membuat hatinya hancur. Bahkan semua orang yang berada di sana tidak sanggup menahan tangis mereka.

Sepuluh menit kemudian ambulance tiba, Yuan segera di evakuasi dan di larikan ke Rumah Sakit. Dikawal dengan mobil dari kepolisian setempat, mobil yang membawa Yuan melaju dengan kecepatan penuh. Ian berada didalam mobile ambulance bersama paramedis untuk menemaninya dan di ikuti dengan mobil dari para member Seven Miracle dan juga tean keamanan mereka.

Sepanjang perjalanan, Ian tidak henti hentinya berusaha mengajak Yuan berbicara. Dia tidak ingin kesadaran Yuan hilang saat itu, petugas paramedis yang berada di sana berusaha memastikan agar kondisi jantung Yuan tetap stabil. Hingga mereka tiba di rumah sakit setempat.

Terpopuler

Comments

Astiteti Mawati

Astiteti Mawati

yg pemeran utama laki² dan perempuan ny siapa?

2025-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Epilog. Saat Konser Berlangsung.
2 Tiba di kota Vena
3 Mengingat awal Pertemuan.
4 Bertemu Kai
5 Mendengar Rencana Jahat
6 Tragedi Saat Konser hari Pertama.
7 Operasi yang Menegangkan
8 Kesadaran Yuan
9 Kedatangan Alen, Kai dan Meri
10 Perntayaan Dokter
11 Keluar Rumah Sakit
12 Kembali Pulang
13 Protektifnya seorang Jeano
14 Bukti Bukti
15 Kehebohan Meri saat sarapan.
16 Kemarahan Jeano
17 Kesaksian ambigu
18 Pernyataan yang mengejutkan Semua orang.
19 Acara Pesta
20 Berkenalan dengan para Member
21 Perjalanan Menuju Bintang
22 Single Pertama
23 Ide yang ditolak
24 Tuntutan hingga Akhir Tahun
25 Pilihan Naskah
26 Berita di pagi Hari
27 Nasihat Jeano.
28 Hadiah Super Mewah
29 Pengajuan Pengunduran diri
30 Kembali Bekerja di cafe milik kak Rio
31 Saat bersama teman teman yang dulu.
32 Undangan
33 Di kenal Seorang Pemuda
34 Makan Malam berdua
35 Menjadi incaran laki laki Aneh
36 Berdebat dengan Keamanan
37 Mulut usil Meri
38 Kecemasan para Member
39 Larangan untuk Meri & Yuan
40 Berat Badan
41 Perkara Makan
42 Perkenalan Mitha
43 Kekhawatiran akan Rahasia
44 Terpaksa Menerima
45 Menginap di asrama
46 Berdebat dengan Mitha
47 Pertengkaran
48 Tangisan yang Pecah
49 Pengajuan Cuti
50 Draft
51 Menghilang
52 Menyembunyikan Diri
53 Kembali ke Agensi
54 Belanja
55 Bertemu Laki laki itu lagi.
56 Introgasi
57 Bertemu Dia Lagi
58 Ke Kantor kak Rio
59 Mengungkapkan Perasaan
60 Datang ke Cafe
61 Minum Bersama
62 Mencurahkan isi Hati
63 Saling meluapkan Perasaan.
64 Merasa Bersalah
65 Sadar
66 Tindakan Gila
67 Vidio Jebakan
68 Lelaki Menyebalkan
69 Kencan
70 Dessert
71 Curhat
72 Menemani Yuan
73 Terkejut
74 Hoodie
75 Cerita Alen
76 Pacar + Tunangan
77 Pernyataan Mengejutkan.
78 Pernyataan Megejutkan
79 Makanan Tradisional
80 Cerita hari Ini.
81 Pingsan
82 Sadar
83 Hampir Ketahuan
84 Emosi Alen
85 Tawaran mendadak.
86 Audisi
87 Permata yang Tersembunyi
88 Rahasia Alen dan Jeano.
89 terhalang di pintu masuk
90 Rencana Giyo
91 Keributan kecil
92 Jebakan Jeano
93 Rayuan Mitha.
94 Bertanya kepada Hyungga
95 Menyetujui permintaan Mitha
96 'kau juga terlibat'
97 Perasaan yang Kacau
98 Perasaan yang harus Dipendam
99 Kerinduan yang Meledak.
100 Gadis yang Kusuka.
101 Menyatakan Perasaan
102 Penghargaan
103 Kembali ke Siena
104 Obrolan Ringan
105 Pesta Perayaan
106 Aku saja tidak cukup.?
107 Mengunjungi mama Meri
108 Pulang ke Rumah.
109 Dukungan Jimi & Ian
110 Memaksa Dekat
111 Keraguan diantara Keduanya
112 Perbincangan dengan Rio
113 Bercerita kepada Meri
114 Ajakan Kencan
115 Tidak Sengaja Bertemu
116 Draft
117 Hadiah Jeano
118 Tanda Merah
119 Tiga Gaun untuk Yuan
120 Diperkenalkan kepada Keluarga
121 Mengatur perasaan
122 Bercerita kepada Alen.
123 Bicara dengan Jenao
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Epilog. Saat Konser Berlangsung.
2
Tiba di kota Vena
3
Mengingat awal Pertemuan.
4
Bertemu Kai
5
Mendengar Rencana Jahat
6
Tragedi Saat Konser hari Pertama.
7
Operasi yang Menegangkan
8
Kesadaran Yuan
9
Kedatangan Alen, Kai dan Meri
10
Perntayaan Dokter
11
Keluar Rumah Sakit
12
Kembali Pulang
13
Protektifnya seorang Jeano
14
Bukti Bukti
15
Kehebohan Meri saat sarapan.
16
Kemarahan Jeano
17
Kesaksian ambigu
18
Pernyataan yang mengejutkan Semua orang.
19
Acara Pesta
20
Berkenalan dengan para Member
21
Perjalanan Menuju Bintang
22
Single Pertama
23
Ide yang ditolak
24
Tuntutan hingga Akhir Tahun
25
Pilihan Naskah
26
Berita di pagi Hari
27
Nasihat Jeano.
28
Hadiah Super Mewah
29
Pengajuan Pengunduran diri
30
Kembali Bekerja di cafe milik kak Rio
31
Saat bersama teman teman yang dulu.
32
Undangan
33
Di kenal Seorang Pemuda
34
Makan Malam berdua
35
Menjadi incaran laki laki Aneh
36
Berdebat dengan Keamanan
37
Mulut usil Meri
38
Kecemasan para Member
39
Larangan untuk Meri & Yuan
40
Berat Badan
41
Perkara Makan
42
Perkenalan Mitha
43
Kekhawatiran akan Rahasia
44
Terpaksa Menerima
45
Menginap di asrama
46
Berdebat dengan Mitha
47
Pertengkaran
48
Tangisan yang Pecah
49
Pengajuan Cuti
50
Draft
51
Menghilang
52
Menyembunyikan Diri
53
Kembali ke Agensi
54
Belanja
55
Bertemu Laki laki itu lagi.
56
Introgasi
57
Bertemu Dia Lagi
58
Ke Kantor kak Rio
59
Mengungkapkan Perasaan
60
Datang ke Cafe
61
Minum Bersama
62
Mencurahkan isi Hati
63
Saling meluapkan Perasaan.
64
Merasa Bersalah
65
Sadar
66
Tindakan Gila
67
Vidio Jebakan
68
Lelaki Menyebalkan
69
Kencan
70
Dessert
71
Curhat
72
Menemani Yuan
73
Terkejut
74
Hoodie
75
Cerita Alen
76
Pacar + Tunangan
77
Pernyataan Mengejutkan.
78
Pernyataan Megejutkan
79
Makanan Tradisional
80
Cerita hari Ini.
81
Pingsan
82
Sadar
83
Hampir Ketahuan
84
Emosi Alen
85
Tawaran mendadak.
86
Audisi
87
Permata yang Tersembunyi
88
Rahasia Alen dan Jeano.
89
terhalang di pintu masuk
90
Rencana Giyo
91
Keributan kecil
92
Jebakan Jeano
93
Rayuan Mitha.
94
Bertanya kepada Hyungga
95
Menyetujui permintaan Mitha
96
'kau juga terlibat'
97
Perasaan yang Kacau
98
Perasaan yang harus Dipendam
99
Kerinduan yang Meledak.
100
Gadis yang Kusuka.
101
Menyatakan Perasaan
102
Penghargaan
103
Kembali ke Siena
104
Obrolan Ringan
105
Pesta Perayaan
106
Aku saja tidak cukup.?
107
Mengunjungi mama Meri
108
Pulang ke Rumah.
109
Dukungan Jimi & Ian
110
Memaksa Dekat
111
Keraguan diantara Keduanya
112
Perbincangan dengan Rio
113
Bercerita kepada Meri
114
Ajakan Kencan
115
Tidak Sengaja Bertemu
116
Draft
117
Hadiah Jeano
118
Tanda Merah
119
Tiga Gaun untuk Yuan
120
Diperkenalkan kepada Keluarga
121
Mengatur perasaan
122
Bercerita kepada Alen.
123
Bicara dengan Jenao

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!