Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biar Senatural Mungkin
"Ma_maksudnya apa pak?" tanya Rania dengan gugup.
"Begini Ra, walaupun kita belum lama kenal, setidaknya beri aku kesempatan bisa jadi teman kamu. Jadi, bisa kan kita berteman dan kamu nggak bicara formal lagi sama aku?" tanya Dave menatap dalam mata gadis di depannya.
Rania menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan dan menatap wajah Dave secara langsung.
"Apa yang membuat kak Dave mau berteman dengan Rania?" tanya Rania memberanikan diri untuk menanyakan hal itu.
"Kak? Okelah dari pada di panggil 'bapak' atau bahkan 'anda'. Aku ingin mengenal kamu lebih jauh Ran, entah kenapa rasanya aku ingin sekali mengenal pribadi kamu lebih jauh. Saat mama ku merekomendasikan tempat ini dan melihat kamu untuk pertama kali aku tertarik dengan kamu." ungkap Dave dengan menatap lekat wajah cantik Rania.
"Ma_maksud kak Dave apa yah, maaf aku tidak paham maksud dengan kata 'tertarik' yang kakak katakan tadi."
Rania tidak mau salah mengartikan apa yang di katakan Dave dengan kata 'tertarik' karena kata itu sedikit sensitif untuk dirinya. Dia tidak mau salah sangka dengan ucapan pria yang ada di depannya saat ini.
"Ran, maksud aku itu.. tertarik dalam artian kalau aku tertarik ingin menjadikan kamu teman."ucap Dave menilik reaksi Rania.
Rania menghela nafas panjang dan nampak ada sedikit kekecewaan di wajah gadis itu namun dengan cepat Rania menyadari kalau dirinya harus bersikap seperti biasa dan dia pun berusaha tersenyum walaupun itu sulit dia lakukan karena sebuah keterpaksaan.
"Yah, kalau aku nggak masalah kak buat berteman tapi, kalau untuk bersahabat kayaknya nggak deh..karena bagi aku perempuan dan laki-laki nggak akan bisa jadi sahabat." ungkap Rania.
"Kenapa?" tanya Dave mengernyitkan dahinya.
"Disisi agama itu tentu saja karena kita bukan muhrim bukan, kalau untuk bersahabat secara personal kayaknya nggak deh..aku takut suatu hari nanti perempuan yang sedang dekat dengan kakak salah paham akan kedekatan kita dan sebaliknya juga begitu jadi, aku ingin kita berteman seperti biasa."ungkap Rania.
"Seperti biasa bagaimana Ran?" tanya Dave memastikan.
"Seperti biasa kalau kita nggak sengaja ketemu say hello aja dan tidak akan acara jalan bareng atau bagaimana." ucap Rania.
"Kalau aku ingin dekat dengan kamu sebagai lebih dari sahabat gimana?" pertanyaan yang tiba-tiba terlintas dalam otak Dave membuat Rania terpaku.
Rania lagi-lagi menghela nafas dalam-dalam. " Maaf kak, bukan aku menolak untuk maksud baik kakak tapi, jika kakak ingin membuktikan keseriusan kakak, minta lah aku ke pada keluarga ku." ucap Rania dengan menundukkan kepalanya.
Walaupun di hatinya merasa senang dengan apa yang Dave katakan namun, dalam hatinya pun merasa khawatir. Dengan pengalaman kegagalan dimasa lalunya membuat dirinya ingin melibatkan keluarga nya dalam hubungannya dengan pria yang berniat untuk mendekati dirinya.
"Baiklah, kapan kita akan menemui keluargamu?" tanya Dave merasa dirinya tertantang dengan apa yang di katakan Rania membuat jiwa lelakinya pun langsung bergerak cepat untuk mengambil langkah untuk mengenal keluarga Rania.
"Nanti Rania bicara dulu sama keluarga Rania,baru nanti akan aku kabari kakak." ucap Rania.
Setelah mendapatkan jawaban dari Rania dan bersepakat untuk menemui keluarga Rania secepatnya Dave pun langsung pamit untuk kembali ke kantornya.
...----------------...
"Dave kemana, tumben tuh anak nggak ngintilin lo." ucap Saga pada Rion saat mereka makan siang bersama.
"Entahlah, sepertinya dia lagi jatuh cinta."jawab Rion dengan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Jatuh cinta,dia?"tanya Saga dengan terkekeh tak percaya. "Play boy macam dia bisa jatuh cinta? Yakin?" tanya Saga lagi menggelengkan kepalanya tak percaya dengan ucapan sahabatnya itu.
"Ck..nggak nyadar lo. İnget,Lo sendiri sampe sekarang masih nyari bini lo kan, katanya nggak cinta? Cinta lo hanya buat Karina,mana..setelah lo tahu kebusukan Karina dan lo baru nyesel banget sudah menyia-nyiakan istri sebaik Reen." cibir Rion dengan mengejek sahabatnya itu.
"Sudahlah ,jangan bahas Karina lagi.Malas gue." ucap Saga kesal dengan Rion yang membahas soal Karina.
Walaupun mungkin Karina begitu pintar dengan sandiwara nya dan mungkin keluarga nya pun tak mengetahui hubungan gelap Karina dengan sepupunya itu.
"Okelah, kapan rencana nya lo mau ke Bali?" tanya Rion mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mungkin hujung minggu ini. Barusan Alex ngirimin gue tempat makan yang asik di dekat resort dan tempatnya buat gue penasaran.Terus menu-menu nya pun khas rumahan." ungkap Saga.
"Oh ya, udah bisa di pastikan lo nggak akan melewatkan hal itu kan?" tebak Rion.
"Pastilah, Lo tahu sendiri kalau gue lebih suka makanan rumahan dari pada western." jawab Saga.
"Damar gimana sama Jesica,emang benar mereka suruh keluar dari mansion ?" tanya Rion.
"Hemm..sudah dari bulan lalu. Di mansion tinggal mama dan papa. Walaupun seminggu sekali Damar dan juga Jesica menginap di sana." terang Saga.
Yah, itulah yang terjadi pada Damar si anak manja yang saat ini sudah di pastikan jika Bima memutuskan untuk membuat anak bungsunya itu lebih mandiri dan Kamila pun mendukung keputusan nya.Apalagi Damar sudah beberapa kali mengecewakan keduanya dan paling parah kalau dia sampai kebablasan dan mengakibatkan Damar membatalkan pernikahan nya dengan Aireen dan menikahi kekasihnya Jesica yang sedang hamil anaknya.
"Gue bisa nebak bagaimana Damar si anak manja itu akan kewalahan dengan kehidupan nya saat ini yang hanya menjadi direktur operasional. Walaupun memang gajinya besar tapi, gue lihat istrinya yang punya gaya mentereng dan mertuanya pun gue lihat nggak sungkan buat merecoki keuangan Damar pastinya Damar akan stress berat deh.." ucap Rion dengan terkekeh mengingat kembali bagaimana kehidupan adik dari sahabatnya itu selama ini.
"Semoga saja bisa jadi pembelajaran buat dia. Nggak semudah membalikkan telapak tangan buat mencapai apa yang kita inginkan. Akan ada kerja keras sebelum semua keinginan kita terwujud." ujar Saga mende*ah pelan.
Dia jadi teringat sang istri yang sampai sekarang masih saja di sembunyikan mertuanya di sebuah tempat dan itu sangat sulit buat Saga menemukan nya.
...----------------...
"Bagaimana pah, apa Wisnu mau ngasih tahu dimana Reen berada?" tanya Kamila pada sang suami.
Bima melihat sang istri dengan sekilas dan kembali fokus dengan tabletnya.
"Jangan bilang kalau papa sebenarnya tahu dimana menanti kita berada.Papa sengaja sama Wisnu buat menghukum anak kita kan?" tebak Kamila menatap lekat sang suami.
"Biarkan mereka bertemu jika waktunya tiba. Biar bisa senatural mungkin." jawab Bima dengan santainya.
"İsstt papa..tapi,mama kangen sama mantu kita pah, mama ingin ketemu sama dia."
"Sabar mah, nanti kalau sudah saatnya kita juga ketemu.Menantu kita sedang membenahi diri dan tentunya menenangkan hati nya karena ulah anak kita." jawab Bima mencoba memberikan pengertian pada sang istri supaya bersabar dan memberikan kesempatan menantu nya untuk menata hatinya lebih dulu.
Bersambung.