Bagaimana ceritanya jika seorang perempuan yang berprofesi sebagai bos mafia paling berbahaya dan ahli racun, dan hidup nya sudah bersahabat dengan darah, harus berpindah jiwa ke dalam tubuh perempuan lemah dan naif?
Dia adalah Erika Alexander, tubuh yang Erika tempati adalah tubuh milik istri Jendral perang, yang memilih kabur dari kastil suami nya setelah orang tua nya meninggal, karena tertekan dengan orang-orang di sekitar nya yang selalu menyebut nya perempuan pembawa sial.
cuplikan
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang, tentu saja Erika sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Akan kah Jendral perang juga akan tunduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU
"Ibu tenang saja, kakak pasti menang," ucap Lea yakin.
"Iya semoga," jawab Erika tersenyum kecil.
Erika membantu anak-anak nya untuk naik ke atas kuda mereka, karena Lea dan Leo akan pergi dengan menunggangi kuda mereka sendiri.
Walaupun mereka masih berusia Lima tahun, tapi mereka berdua sudah pandai dan jago dalam menunggangi kuda, jadi Erika tidak merasa khawatir, saat tadi malam mereka mengatakan ingin menunggangi kuda, saat pergi ketempat perlombaan.
"Ibu Lea pergi dulu," ucap Lea menarik tali kangkang kuda nya.
"Iya, hati-hati," jawab Erika melihat kepergian anak-anak nya.
Leo menunggangi kuda berwarna coklat, sementara Lea menunggangi kuda berwarna putih bersih
Di belakang mereka ada Roy, Rey dan beberapa anak buah Erika yang mengawal perjalanan Lea dan Leo.
Entah akan seheboh apa nanti, istana kerajaan Beatrix dengan kedatangan dua bocah kecil yang menunggangi kuda sendiri, mungkin semua orang akan terpesona pada mereka berdua.
"Nona jangan cepat-cepat bawa kuda nya!!"" teriak Roy khawatir.
Lea, gadis kecil itu menunggangi kuda nya dengan cepat, memimpin perjalanan, entah lah gadis kecil itu sebenarnya laki-laki apa perempuan, kenapa nyalinya sangat besar.
"Nona," ucap Roy di samping Lea.
"Hahahahaa.... Paman seru!" ucap Lea tertawa.
"Nona tolong pelan-pelan," ucap Roy menghela nafas nya.
"Hem"
Lea mengangguk kan kepala nya, menarik tali kangkang kuda nya.
Lea sudah kembali tenang, menunggangi kuda nya dengan santai, membuat Roy menghela nafas nya panjang.
Harga diri Roy sebagai salah satu ketua tim di Black Rose tidak ada apa-apa nya, kalau sudah berhadapan dengan nona kecil nya, selalu saja Roy di buat jantungan dengan tingkah tak terduga dari si cantik Lea.
"Dasar gadis nakal," batin Leo menggeleng kan kepalanya.
Leo memacu kuda nya mensejajarkan dengan Lea, di ikuti Rey di belakang nya.
"Kakak," ucap Lea tersenyum lebar.
"Kau nakal sekali Lea," ucap Leo menahan kedutan bibir nya.
Lea hanya tertawa cekikikan menampilkan gigi susu nya.
"Paman apa masih lama?" tanya Lea.
"Tidak lama lagi Nona," jawab Roy sopan.
Mereka memacu kuda nya dengan kecepatan sedang, dengan Lea dan Leo berada di barisan depan, sementara Roy dan Rey ada di belakang mereka.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
Di halaman istana saat ini sudah ramai, banyak peserta lomba yang sudah datang bersama orang tua, dan saudara-saudara mereka yang lain.
Sebentar lagi lomba akan di mulai, para prajurit istana dengan sigap mengamankan seluruh peserta lomba, membawa mereka ke tempat yang sudah di khususkan untuk mereka.
Duke Oliver dan Zion juga baru saja sampai, Duke Oliver saat ini sudah duduk di kursi yang sudah di sediakan khusus untuk diri nya.
"Duke bagaimana menurut Anda?" tanya Zion.
Duke Oliver hanya mengangkat bahu nya acuh, membuat Zion mengurut dada nya sabar.
"Duke ternyata kamu hadir," ucap Melly tiba-tiba sudah ada di depan Duke Oliver.
"Nona Muda Jovanka tolong perhatikan tatakrama Anda," ucap Zion datar.
"Diam kamu, orang rendahan seperti kamu tidak pantas menggurui saya," jawab Melly sinis.
"Lagian sebentar lagi aku dan Duke Oliver akan menikah, " ucap Melly percaya diri.
Zion rasanya ingin muntah, mendengar perkataan Melly yang sangat menggelikan menurut nya.
Diri nya saja tidak berselera dengan perempuan seperti Melly, apa lagi Duke Oliver, pikir Zion bergidik.
"Pergi!" ucap Duke Oliver dingin.
"Duke saya duduk di sini iya," ucap Melly tanpa tahu malu.
Wajah Duke Oliver langsung berubah masam, ini adalah salah satu yang membuat Duke Oliver malas untuk menghadiri acara seperti ini.
"Duke nanti kita makan siang bersama iya," ucap Melly tersenyum.
Bukan nya terpesona, yang ada Duke Oliver semakin muak melihat tingkah Melly.
"Saya bilang pergi," ucap Duke Oliver dingin.
"Duke Anda belum menjawab pertanyaan saya, nanti kita makan siang bersama," ucap Melly tidak menghiraukan perkataan Duke Oliver.
BRAK
"PERGI!!!!"
Teriak Duke Oliver marah, menendang kursi di depan nya.
Seluruh atensi semua orang melihat kearah mereka.
"Duke-"
"PRAJURIT, SERET PEREMPUAN RENDAHAN INI DARI HADAPAN SAYA SEKARANG JUGA!!!!"
Teriak Duke Oliver dengan aura membunuh nya.
Tuan Jovanka berlari tergopoh-gopoh ke arah Duke Oliver, untuk menghampiri putri nya.
"M-maaf Duke, maafkan kelancangan putri saya," ucap Tuan Jovanka.
"Menjauh dari hadapan saya sekarang juga," ucap Duke Oliver dingin.
"B-baik Duke, baik," ucap Tuan Jovanka cepat.
"Melly ayo pergi," ucap Tuan Jovanka menarik tangan Melly.
"Tidak mau," ucap Melly melepaskan tangan ayah nya.
"Melly," ucap Tuan Jovanka geram.
Duke Oliver yang melihat Melly tidak kunjung pergi dari hadapannya membuat diri nya muak, tatapan mata nya semakin tajam dan dingin membuat semua orang bergetar ketakutan.
BRAK
Dengan kemarahan yang sudah tidak bisa di bendung lagi , Duke Oliver kembali menendang kursi yang ada di depan nya.
Duke Oliver memilih beranjak pergi, di ikuti Zion di belakang nya.
Duke Oliver sudah tidak perduli dengan kemarahan Raja Beatrix karena diri nya tidak hadir di acara lomba.
"Duke Anda mau kemana?" tanya Melly menahan tangan Duke Oliver
KRAK
"Aaaakkkkkkkhhhhhh!!"
BRUK
Melly menjerit saat tangan nya di pelintir dan di patah kan oleh Duke Olivera.
"D-duke-"
"Bawa pergi putri mu menjauh dari hadapan saya, sebelum saya mencabut nyawa nya yang tidak berguna nya itu!" ucap Duke Oliver dingin.
Semua orang menahan nafasnya, melihat kemarahan sang jendral perang, mereka juga terlihat menatap mencemoh pada Melly yang masih terduduk di tanah.
"Dasar perempuan tidak tahu malu," batin Semua orang menatap Melly jijik.
"Aku memang sangat menyukai Duke Oliver, tapi Aku masih punya rasa malu dan harga diri," bisik salah satu nona bangsawan.
"Bukan kah Nona muda Jovanka itu terlihat sangat murahan, dengan kelakuan nya yang seperti itu?" bisik Nona bangsawan itu lagi.
"Benar, padahal nona Jovanka sudah pernah terkena scandal bersama seorang prajurit," bisik nona bangsawan yang lain.
"Apa dia tidak malu, mendekati Duke Oliver dengan status nya, yang punya anak di luar nikah," bisik nona muda itu tersenyum sinis.
"Aku rasa urat malu nya sudah putus," bisik nona muda berambut pendek.
"Dia merasa dirinya tinggi, hanya karena keponakan yang Mulia Ratu," bisik nona muda berambut keriting.
"DIAM!!!"
Teriak Melly marah.
Para nona-nona bangsawan itu hanya menatap sinis dan mencemoh kearah Melly.
Tiba-tiba halaman istana menjadi heboh saat melihat kedatangan dua anak kecil yang sedang menunggangi kuda dengan gagah nya.
Duke Oliver yang hendak kembali ke kediaman nya, tidak sengaja berpapasan dengan Lea dan Leo.
Deg
Jantung Duke Oliver berdegup kencang, saat melihat paras dua anak kecil yang sedang menunggangi kuda, berjalan masuk ke halaman istana.
dalam hati Author : ngelunjak ya dari tadi minta up terus😅✌️