#mafia + komedi
Rachel adalah seorang perempuan berusia 21 tahun yang merupakan anak satu-satunya dari gangster penguasa jakarta yang bernama serigala hitam.
Gangster serigala hitam telah menguasai jakarta dan sekitarnya semenjak ayahnya rachel yang bernama Rehan bersama teman setianya bernama Budi merantau kejakarta pada tahun 1980.
Rehan menikah dengan Kurenai yang merupakan warga negara jepang, akan tetapi Kurenai yang merupakan seorang putri yakuza yang mencoba menghindari kekerasan dan lari ke indonesia merasa kecewa dengan pilihan Rehan untuk menjadi mafia.
Akhirnya Kurenai meninggalkan Rehan dan Rachel yang baru berumur 5 tahun, Kurenai kembali ke jepang tanpa mengucapkan salam perpisahan untuk Rachel dan Rehan.
Rehan muda berhasil membangun dan mendirikan kerajaannya dari darah dan mayat lawan-lawannya.
sampai pada suatu hari rehan dibunuh oleh saingannya.
sanggupkah Rachel membalas dendam atas kematian ayahnya?
akankah Kurenai mengakuinya?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indra gunawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Mangkuk Ramen
Jepang 30 Desember 2010
Setelah Hatori dan dua orang anak buahnya mengambil sumpah darah untuk menjalan misinya setelah tahun baru. Kehidupan Hatori, Tokiciro dan Yukimura kembali seperti biasa, kebodohan dan kecerobohan mengisi rumah yang ditinggali oleh Rachel, Ainari serta ketiga Yakuza ini.
Seperti di pagi hari ini disaat mentari masih malu bersinar di langit kota Haneda yang sedang memasuki musim dingin, Tokiciro dan Yukimura kembali berulah dan membuat Hatori naik pitam.
Yukimura dan Tokiciro bertengkar sampai saling bergulat di dapur memperebutkan semangkuk mi Ramen yang tersisa yang dimasak oleh Ainari. Akibat perkelahian yang kekanak-kanakan tersebut banyak barang pecah belah di rumah Hatori yang terjatuh dan pecah.
“oi...oi brandal...apa yang kalian lakukan di rumah ku?” tanya Hatori yang kesal ketika mendegar suara keributan di dapur.
“Bos, ini si Tokici sudah makan dua mangkuk mie Ramen buatan Ainari akan tetapi dia mau menghabiskan Mie ini juga!” ucap Yukimura sambil menjambak rambut Tokiciro yang pendek dengan model Spiky.
Rachel dan Ainari yang sedang memakan Mie Ramen di mangkoknya sangat menikmati keributan ini. Menurut Rachel dan Ainari keributan Tokiciro dan Yukimura lebih menarik dari acara yang ada TV, karena setiap perkataan kedua anak buah Hatori langsung diterjemahkan oleh Ainari.
“semua itu bohong bos! Yukimura juga sudah memakan mie ramen yang dimasak oleh Ainari sebanyak dua mangkok. Aku yang memegang mie tersebut terlebih dahulu, akan tetapi Yukimura sengaja mencari gara-gara dengan ku untuk menarik perhatian Ainari.” Ujar Tokiciro sambil menarik kasar mie ramen yang tersisa ke arahnya.
“Tokici sudah menyerah saja! Kau tidak bisa memakan Mie Ramen buatan Ainari yang super pedas. Hanya lelaki sejati yang bisa memakan mie ramen terakhir yang tersisa, dan lelaki sejati itu adalah aku bukan diri mu!” celetuk Yukimura sambil mengelus hidungnya dengan ibujarinya.
“apa hubungannya lelaki sejati dengan makanan pedas? Dasar idiot!” dengus Tokiciro kesal.
“itu kenyataan yang tak bisa kau bantah Tokici. Ainari memang membuat mie ramen terakhir ini dengan kepedasan yang luar biasa!” Yukimura berkata sambil tersenyum melirik Ainari.
Tokiciro kemudian menoyor kepala Yukimura dan menjambak rambut panjang Yukimura, “bukan Ainari yang menaruh cabenya akan tetapi kau yang sengaja menambahkan cabe tersebut ke mie ramen yang dibuat oleh Ainari!”
“klo iya memang kenapa? Kau berani melawan ku hah?” tantang Yukimura yang kesal rambutnya di jambak oleh Tokiciro.
“sejak kapan aku takut bertarung dengan mu hah? Dasar pria pesolek!" dengus Tokiciro kesal.
“apa kata mu? hey Tokiciro wanita itu menginginkan pria tampan seperti ku bukan pria gempal seperti mu!” Yukimura berkata sambil bertolak pinggang.
“dasar lelaki pesolek!” dengus Tokiciro sambil memukul Yukimura.
Dengan sigap Yukimura menghindari pukulan Tokiciro dan menyerang balik, keduanya kembali bertarung seperti anak kecil dengan saling jambak dan tabok tampa bermaksud membuat cedera lawannya.
Tujuan pertarungan itu hanya untuk mempermalukan lawan mereka di depan Ainari, gadis translator cantik yang selalu menemani Rachel.
“Rasakan pemukul pembelah biji ku ini!” ucap Yukimura sambil mengarahkan pukulan ke selangkangan Tokiciro.
Buk!
“wadau....” teriak Tokiciro sambil memegangi telur yang dia rawat dari kecil.
Tokiciro berguling-guling seperti seorang anak kecil sambil memegangi telurnya, “pecah deh telur ku!”
“huh dasar lemah!” dengus Yukimura sambil bertolak pinggang, kemudian melirik ke arah Ainari dan tersenyum.
Tanpa disadari oleh Yukimura dan Tokiciro, Hatori sudah mengepalkan tangannya dengan ekspresi yang sangat kesal.
“TOKICIRO.....YUKIMURA......sialan kalian berdua membuat rumah ku seperti kapal pecah!” bentak Hatori dengan nada tinggi sambil memandangi sekelilingnya.
Tokiciro segera bangkit berdiri dan melihat sekitar. Dia segera menelan ludahnya sendiri ketika melihat dapur dan ruang makan berantakan dipenuhi oleh pecahan piring dan gelas.
Sementara itu Yukimura yang tadi tersenyum menatap Ainari langsung berubah wajahnya ketika mendengar teriakan Hatori.
“Bos...tenang bos semua bisa dibicarakan secara baik-baik!” gumam Tokiciro sambil tetap memegangi telurnya yang masih terasa sakit.
“Beee....benar bos....semua bisa kita bicarakan secara baik-baik!” ucap Yukimura yang sadar bahwa dia dan Tokiciro akan mendapatkan hukuman dari Hatori.
“bicara baik-baik ya?” oceh Hatori sambil mengambil pemukul base ball lalu memukulkan ke telapak tangan kirinya sambil tersenyum mengerikan ke arah Tokiciro dan Yukimura.
“waduh....bahaya!” celetuk Tokiciro yang langsung memegangi pantatnya ketika melihat pemukul Base Ball.
Tokiciro masih ingat kesakitan yang ditimbulkan benda itu ketika Hatori sedang berpura-pura memukuli mereka untuk menakut-nakuti Rachel.
“bos....ku mohon bos....jangan menggunakan benda terkutuk itu untuk menghukum kami!” pinta Yukimura dengan wajah memelas sambil memegangi pantatnya.
“bajingan kalian berdua! Setelah membunuh Akemi dan para Yakuza kelas teri di depan Wakagashira, sekarang kalian berani membantah perintah ku hah?” dengus Hatori kesal.
“bu...bukan begitu bos!” ucap Tokiciro sambil menggelengkan kepalanya cepat.
“iii...iya bos! Bukan begitu maksud kami...tolong bos....kasihani pantat kami....ku mohon bos!” ucap Yukimura memelas.
“apakah kalian menaruh rasa kasihan kalian kepada gelas dan piring ku yang telah kalian hancurkan?” dengus Hatori.
Rachel yang mendapatkan terjemahan dari Ainari tentang yang terjadi di hadapannya sampai menyemburkan air yang sedang dia minum.
Blurrr
Rachel tidak tahan lagi untuk tidak tertawa ketika melihat aksi di depan matanya dan mengetahui apa yang memicu keributan itu.
Hatori menengok ke arah Ainari sambil meminta penjelasan kenapa Rachel ketawa sampai menyemburkan air yang akan diminumnya.
Ainari kemudian menanyakan kepada Rachel tentang hal tersebut.
“oh jangan pedulikan aku! Tapi seorang lelaki tidak akan banyak bicara seperti ini ketika akan mendisiplinkan anak buahnya!” ucap Rachel sambil mencoba menahan tawanya.
Ainari menterjemahkan perkataan Rachel kepada Hatori, Tokiciro dan Yukimura yang mendegar terjemahan dari Ainari langsung menjadi pucat dan menelan ludahnya.
“lihat! Karena kelakuan kalian berdua wanita yang akan ku jadikan istri masa depan ku jadi menilai ku seorang lelaki yang lemah!” Hatori mendengus kesal.
“anu...Ainari Chan...apakah kau yakin Reicheru mengatakan hal itu?” tanya Yukimura sambil mengedipkan matanya mencoba memberi kode kepada Ainari untuk sedikit merubah terjemahan bahasanya.
“iya Ainari Chan...siapa tahu kali ini...kali ini mungkin kau salah mengartikan perkataan Reicheru!” ucap Tokiciro dengan wajah yang memelas.
Hatori kemudian melirik ke arah Ainari dan Ainari langsung menggembungkan pipinya.
“kalian berdua menuduh aku tidak menguasai bahasa indonesia?” jawab Ainari sambil terlihat marah.
Hatori yang tatapannya bertemu dengan Rachel segera tersenyum dan Rachel membalas senyuman Hatori sambil melanjutkan memakan Mie Ramennya.
“kalian membuat ku malu! Cepat nungging!” Hatori memberikan perintah kepada dua anak buahnya.
“bos tidak ada cara lain? Apakah tidak bisa diganti dengan membunuh Daisuke saja?” pinta Tokiciro dengan wajah memelas.
“iii....iya bos ku mohon ganti hukumannya dengan yang lain...membunuh Daisuke dan anak buah nya terdengar lebih manusiawi dan lebih aman dari pada menahan sakit di pantat.” Sambung Yukimura sambil menatap wajah Hatori dengan tatapan memelas.
“Tidak! Cepat nungging atau ku bunuh kalian berdua!” ucap Hatori tegas.
“SIAP!” jawab Tokiciro dan Yukimura serempak sambil mengambil posisi nungging.
Hatori mendengus dengan kesal, “dasar dua brandal kecil!”
Hatori menghadap Rachel dan tersenyum kepada Rachel sambil menarik lengan bajunya yang memegang pemukul Base Ball.
Rachel membalas senyuman Hatori sambil menghabiskan mie ramennya, tanpa Hatori sadari Ainari tidak memberikan terjemahan perkataannya dan Ainari sedang sibuk menghabiskan mie ramen miliknya.
“rasakan ini brandal kecil!”
Buk
Buk
“uwawaaaaaaaaa.....” teriak Tokiciro sambil berguling di lantai memegangi pantatnya.
“saaaakkiiiiiittt....” teriak Yukimura yang langsung berlari menjauhi Hatori dan tongkat base ballnya.
Hatori memegang hidungnya dengan ibu jarinya, “aku mengampuni nyawa kalian berdua dan sekarang segera bereskan kekacauan yang kalian buat! Mengerti kalian?”
“meeee....mengerti bos....kami mengerti.” Ucap Tokiciro dan Yukimura bersamaan sambil mencoba menahan sakit dipantatnya yang masih berdenyut-denyut.
Kemudian Yukimura dan Tokiciro segera membersihkan ruangan dan kekacauan yang mereka timbulkan. Sedangkan Hatori berjalan kearah RAchel dengan tongkat base ball yang ditaruh di bahunya.
“Reicheru, apa kau ada rencana untuk menghabiskan tahun baru? Tanya Hatori kepada Rachel.
Ainari segera menterjemahkan perkataan Hatori kepada Rachel.
“ooh, aku belum memiliki rencana apapun!” jawab Rachel santai sambil membakar rokoknya.
Setelah mendapatkan terjemahan dari Ainari, Hatori segera menganggukan kepalanya, “hmmm bagaimana jika kita semua berlibur dan menginap di hotel MY STATS di jalan Uneo East. Disana setiap tahunnya selalu mengadakan acara yang meriah dan kita bisa memandangi matahari terbit pertama kali di tahun 2011 dari atas rooftop tempat acara party berlansung.” Hatori berkata dengan senyuman di wajahnya sambil menatap Rachel.
Ainari membisikan terjemahan tersebut kepada Rachel dan setelah mendapatkan terjemahan dari Ainari Rachel menanggukan kepalanya, “...tapi dengan catatan! Aku tidur dengan Ainari dan kalian bertiga terserah mau tidur dengan siapa! Jika kau mencoba melakukan sesuatu hal yang cabul dam mesum kepada ku disaat malam pergantian tahun. Aku akan memotong burung kecil milik kalian bertiga!” dengus Rachel sambil menghisap rokoknya.
Ainari segera berkeringat dingin setelah mendengarkan perkataan Rachel, reaksi Ainari membuat Hatori menaikan kedua alisnya. Bahkan Yukimura dan Tokiciro ikut menghentikan aktifitas mereka dan menunggu terjemahan dari Ainari.
Dengan terbata-bata Ainari menterjemahkan perkataan Rachel kepada Hatori dan Hatori langsung tertawa terbahak-bahak.
“apa kau pikir aku cowo yang seperti itu? Tanya Hatori sambil menatap Ainari dengan maksud supaya Ainari menterjemahkan perkataannya kepada Rachel.
Akan tetapi Ainari justru menganggukan kepalanya dan berkata “iya kalian memang cowo yang terlihat mesum dan cabul.”
Hatori menaikan kedua alisnya dan berkata, “Nani? (apa?)”
“aku tidak bertanya kepada mu dasar bodoh!” ucap Hatori mengangkat tangannya dan hendak menjewer kuping Ainari.
Ainari yang ketakutan segera menjauh dari Hatori yang terlihat marah, tepat sebelum tangan Hatori menyentuh kuping Ainari.
Rachel berdiri dan menahan tangan Hatori, kemudian Rachel memberikan handphone Black Berrynya kepada Hatori.
Hatori kemudian membaca google translate di handphone Rachel.
“jika kau berani menyentuh orang ku! Kau akan ku bunuh!” Hatori membaca terjemahan bahasa jepang dari handphone Black Berry Rachel.
Suasana hening menyelimuti rumah tersebut setelah Hatori membacakan Google translate yang diketika oleh Rachel.
Yukimura dan Tokiciro langsung menghentikan pekerjan mereka dan memandangi Rachel dengan tatapan tidak percaya.
Google translate yang diketik oleh Rachel yang ditujukan kepada Hatori jelas merupakan suatu tantangan terbuka dari Rachel yang ditunjukan kepada Hatori.
Hatori menarik tangan kanannya dari genggaman Rachel dan menatap wajah Rachel dengan ekspresi yang komplek.
Sedangkan Rachel hanya tersenyum sambil memandangi Hatori dari atas sampai kebawah dan kemudian Rachel berdiri di hadapan Ainari.