#mafia + komedi
Rachel adalah seorang perempuan berusia 21 tahun yang merupakan anak satu-satunya dari gangster penguasa jakarta yang bernama serigala hitam.
Gangster serigala hitam telah menguasai jakarta dan sekitarnya semenjak ayahnya rachel yang bernama Rehan bersama teman setianya bernama Budi merantau kejakarta pada tahun 1980.
Rehan menikah dengan Kurenai yang merupakan warga negara jepang, akan tetapi Kurenai yang merupakan seorang putri yakuza yang mencoba menghindari kekerasan dan lari ke indonesia merasa kecewa dengan pilihan Rehan untuk menjadi mafia.
Akhirnya Kurenai meninggalkan Rehan dan Rachel yang baru berumur 5 tahun, Kurenai kembali ke jepang tanpa mengucapkan salam perpisahan untuk Rachel dan Rehan.
Rehan muda berhasil membangun dan mendirikan kerajaannya dari darah dan mayat lawan-lawannya.
sampai pada suatu hari rehan dibunuh oleh saingannya.
sanggupkah Rachel membalas dendam atas kematian ayahnya?
akankah Kurenai mengakuinya?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gugun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senja Berdarah di Haneda
Ditengah heningnya suasana senja di luar kota Haneda. Yukimura melajukan kendaraannya dan masih menunggu persetujuan Hatori untuk berhenti di tempat yang Rachel minta.
"Bos, di depan ada sebuah mini market! haruskah kita berhenti sesuai permintaan Reicheru?" Yukimura berkata sambil melirik hatori dari spion tengah mobilnya.
{apa yang ada di pikiran Rachel? apa dia punya rencana tertentu!} Guman Hatori di dalam hatinya.
Hatori kembali melihat kebelakang sekali lagi untuk memastikan kedua mobil yang mengikutinya.
"Yukimura, ikuti permintaan Rachel! Tokici kau harus melindungi Rachel dan Ainari ketika situasi tidak terkendali. pastikan mereka berdua selamat!" Hatori berkata sambil memandangi Yukimura dan Tokiciro, "aku mengandalkan kalian berdua! "
"baik Bos!" jawab Yukimura sambil menganggukkan kepalanya.
"bos.....jika aku fokus menyelamatkan kedua wanita ini siapa yang akan menjaga bos?" Tokiciro terlihat ingin membantah perintah Hatori.
Hatori segera mengangkat tangannya, "Tokici! bagaimanapun juga Rachel adalah tamu kehormatan kita dan Ainari hanya seorang penterjemah yang tidak ada hubungannya dengan dunia kita!"
Hatori menenongok kearah Tokiciro dan menepuk bahunya, "jalankan tugas mu Tokici! aku dan Yukimura tidak akan mati dengan mudah." setelah berkata seperti itu Hatori tersenyum kepada Tokiciro.
Tokiciro memejamkan matanya untuk beberapa tarikan nafas, kemudian setelah itu dia menganggukkan kepalanya.
Sementara itu Ainari menterjemahkan seluruh percakapan di dalam mobil tersebut. Rachel hanya tersenyum dingin ketika mengetahui percakapan yang terjadi mobil tersebut. tidak lama kemudian, Yukimura masuk kesebuah minimarket dan mepakirkan mobilnya.
Rachel segera turun dari mobil diikuti oleh Hatori, Ainari, Yukimura dan Tokiciro.
Mobil sedan yang di curigai oleh mereka sempat memelankan laju kendaraannya akan tetapi mobil itu berlalu begitu saja tidak menghentikan laju kendaraannya. Tetapi dari mobil mini bus berwarna hitam tiba-tiba keluar beberapa orang sambil membawa senjata tajam.
Mereka semua berjalan ke arah Hatori dan yang lainnya dan lama kelamaan mereka berlari kearah Hatori.
"Ainari segera cari tempat persembunyian!" seru Rachel kepada Ainari.
"tidak... kamu juga harus ikut dengan ku! ini perang antara Yakuza Rachel. kau bisa terbunuh jika tetap berada disini!" ucap Ainari sambil menarik tangan Rachel.
"aku lebih suka memilih tempat bertarung ku daripada menunggu disergap seperti seekor tikus yang terpojok! " Gumam sambil melepaskan tangan Ainari.
"Tokici! amankan kedua gadis itu!" Hatori berseru lantang kemudian dia mengambil sebuah balok kayu.
Yukimura segera berlari kearah bangku yang ada di dekatnya dan mengambilnya sebagai senjata.
"kalian bertiga tangkap dua perempuan itu hidup-hidup!" salah seorang Yakuza memberikan perintah, "yang lainnya, ikuti aku untuk membunuh hatori dan dua bajingan kecil itu!"
"baik!" jawab para Yakuza tersebut.
8 orang Yakuza yang tidak dikenal mulai menyerang Hatori dan Rombongannya. 3 diantara mereka berlari kearah Rachel dan Ainari sedangkan 5 lainnya mengincar Hatori dan anak buahnya.
2 orang yakuza segera mengepung Hatori dan menyerangnya dengan sebuah katana panjang bergagang hitam
Hatori menangkis satu tebasan pedang yang mengarah ke lehernya dengan balok kayu. kemudian Hatori dengan gerakan cepat dan lincah segera menendang telur kembar yakuza yang pedang yang tertancap dengan dalam di balok kayu yang di pegang hatori.
Buk!
"ukh...kau....." Yakuza itu membolakan matanya menahan rasa sakit yang teramat di telor kembar miliknya dan setelah Yakuza tersebut langsung berguling-guling di tanah sambil memaki aksi terkutuk Hatori.
Pemimpin Rombongan yang ikut menyerang Hatori, menaikan kedua alisnya dia tidak menyangka target yang akan dia bunuh mempunyai jurus pemecah telor.
Hatori berhasil mencabut Katana lawan dari balok kayu dan kemudian Hatori beradu tebasan pedang dengan pimpinan Yakuza yang menyerangnya.
Tokiciro terlihat sibuk menghalangi 3 orang Yakuza yang berlari kearah Rachel dan Ainari.
"cih si bocah gempal ini sangat ingin mati rupanya!" dengus salah seorang Yakuza berambut pendek yang kesal karena Tokiciro terus menerus melemparkan segala macam benda kearah mereka bertiga.
Akhirnya ketiga Yakuza itu menarik senjata mereka dan menargetkan Tokiciro.
"mati?" Tokiciro tertawa terkekeh sambil memegangi perutnya, "kau orang ke dua di bulan ini yang mengatakan hal tersebut kepadaku!" ucap Tokiciro sambil memasang kuda-kuda siap untuk segera bertarung.
Didekat pintu masuk Mini Market Ainari masih mencoba menarik dan mengajak Rachel masuk dan bersembunyi di dalam mini market.
Rachel mengempaskan tangan Ainari yang berusaha menariknya, “Aku tidak bisa tinggal diam dan menjadi penonton!” Geram Rachel menatap Ainari sambil mengawasi setiap gerakan musuhnya.
Di depan Rachel dan Ainari saat ini, Tokiciro dengan tubuhnya yang besar, melangkah maju dan menghalangi tiga Yakuza yang mencoba mengejar Rachel dan Ainari. Dia mengayunkan bangku besi yang dia temukan di minimarket, menghantam salah satu penyerang hingga terpental ke belakang dan membentur dinding. Dua lainnya mencoba menyerang dengan katana dan pisau, tapi Tokiciro bergerak cepat meskipun tubuhnya besar. Dia menangkis serangan dengan bangku, memutar, dan menendang salah satu dari mereka hingga jatuh tersungkur.
Seorang Yakuza berkepala Pelontos yang tadi mengincar Tokiciro, melihat kesempatan untuk menikam Tokiciro dari belakang karena saat ini Tokiciro sedang Fokus menghadapi tiga orang yakuza yang ingin menangkap Rachel dan Ainari.
Tiba-tiba sebuah botol melayang kearah Yakuza berkepala plontos yang mengendap-endap mendekati Tokiciro.
Prank!
Terdengar suara botol pecah ketika botol yang dilempar oleh Rachel mengenai kepala Yakuza itu.
“Sialan kau wanita jalang!” Yakuza berkepala Plontos itu memaki Rachel dengan menggunakan Bahasa Jepang sambil mengelap darah yang keluar di kepalanya.
Rachel menaikan kedua alisnya karena dia tidak mengetahui arti makian yang dilontarkan oleh Yakuza tersebut.
“cih..aku tidak mengerti perkataan mu!” dengus Rachel kesal sambil maju menyerang dan membawa botol yang telah dia pecahkan.
Ainari langsung meringkuk ketakutan di sebuah dinding minimarket dan mengamati jalannya pertarungan yang terjadi di sekitarnya.
“Rachel....! gumam Ainari penuh kekhawatiran ketika melihat Rachel maju dan ikut bertempur.
Yakuza dengan kepala plontos, melompat ke arah Rachel sambil memegang sebuah pisau di tangannya. Dengan gesit, Rachel menghindar ke samping, mengayunkan pecahan botol ke lengan penyerang itu. Darah mengalir deras ketika pecahan botol menancap dan membuat luka yang menganga membuat Yakuza itu menjatuhkan pisau dan mengerang kesakitan.
“Kau terlalu meremehkan ku Botak!” Rachel berkata sambil memukul luka dikepala Yakuza tersebut.
“Arrrrgghhhh......! Yakuza itu langsung terhuyung kebelakang dan menjerit kesakitan dengan darah yang mengucur dari kepala dan lengannya.
Dengan satu gerakan cepat, Rachel memungut pisau yang ada di dekatnya dan menikam leher Yakuza berkepala plontos tersebut.
Dalam tarikan nafas berikutnya Yakuza itu sudah tidak bernyawa lagi, Rachel segera berlari kesalah satu Yakuza yang mengepung Tokiciro sambil tersenyum dan berkata, “kau yang mati berikutnya!”
“apa? Bagaimana mungkin?” seorang Yakuza yang mengepung Tokiciro ketika melihat kawannya telah dibunuh oleh Rachel terlihat kebingungan.
Yakuza tersebut segera maju menyerang Rachel dengan mengunakan Katana dan menyerang Rachel dengan sangat Agresif dan Brutal karena dipenuhi rasa marah kepada Rachel yang telah membunuh rekannya.
Rachel berhasil menghindari serangan Yakuza tersebut dan ketika Rachel melihat celah dari serangan Yakuza itu. Rachel segera menunduk dan dengan cepat menusukan pisau yang dia pegang ke perut Yakuza tersebut.
Jleb!
Jleb!
Dua tusukan keras dan cepat membuat lubang di perut Yakuza tersebut, Yakuza itu segera mundur terhuyung kebelakang melepaskan Katana yang dia pegang dan kedua tangannya memegangi dua lubang diperutnya yang mengeluarkan darah segar.
Dengan Nafas yang tersengal-sengal Yakuza itu menatap Rachel dengan penuh ketakutan, Rachel hanya tersenyum melihat ekspresi ketakutan yang ditunjukan yakuza itu.
Kini hanya tersisa dua Yakuza yang dihadapi oleh Tokiciro dan Rachel, Yakuza yang tadi badannya terhempas mencoba bangkit untuk membantu kawannya yang dikepung oleh Rachel dan Tokiciro.
Yakuza itu melihat dua mayat kawannya yang tergeletak di tanah dan Rachel yang tersenyum sambil memandanginya.
“apa-apaan wanita itu...!” Yakuza itu begidik ngeri ketika melihat tatapan Rachel seperti seekor singa yang sedang menatap buruannya.
Disisi lain, Hatori yang sudah berhasil merebut Katana musuh yang menyerangnya tampak sedang beradu pedang dengan seorang Yakuza yang menjadi pimpinan dalam penyerangan ini.
Keduanya menunjukan keahlian berpedang yang tinggi, tebasan dan tangkisan mereka berdua sama-sama cepat dan penuh perhitungan.
Yakuza yang memimpin penyerangan itu tersenyum sinis, “Kau Tangguh Hatori! Tapi kau tidak akan pernah memenangkan pertarungan ini!”
“aku tidak memerlukan kemenangan!” jawab Hatori sambil melancarkan serangan yang hampir mengenai leher Yakuza yang memimpin penyerangan tersebut, “aku hanya perlu membunuh mu!”
“sialan kau Hatori....” maki Yakuza yang memimpin penyerangan itu.
Sementara itu Yukimura telah berhasil membuat dua penyerangnya pingsan dan berhasil merebut Katana lawannya. Akan Tetapi Yukimura mendapatkan luka gores ditangannya akibat pertarungannya melawan dua orang Yakuza yang saat ini telah terkapar dan pingsan.
Yukimura mengedarkan pandangannya untuk memperhatikan jalannya pertempuran, ketika dia melihat Hatori, Yukimura melihat seorang Yakuza yang tadi telur kembarnya di tendang oleh Hatori telah bangkit dan berdiri sambil memegang pisau.
“Bos.....awas di belakang mu!” Yukimura berteriak dan berlari kearah Hatori.
Dor!
Terdengar suara letusan senjata api di antara suara makian dan dentingan logam yang beradu ditengah-tengah pertarungan kelompok Hatori melawan Yakuza yang menyerang mereka.
Sebelum semuanya tersadar dari efek kejut suara tembakan senjata api tersebut, terdengar sebuah langkah kaki yang mendekat ke arah Hatori dan gerombolan Yakuza yang tersisa.
Note :
Jika para pembaca setia menyukai novel ini.
Tolong like setiap bab dan berikan bintang 5 untuk novel ini
Salam hangat
Dari Author
aq suka2.. lanjutkan