Kehidupan Xavier perlahan berubah saat mendapati seorang gadis pindahan yang tinggal tepat di lantai atas dari apartemen miliknya,
Pria berandal yang memang kurang perhatian dari kedua orangtuanya itu sedikit demi sedikit mendapati kehangatan dari seorang Casandra! gadis rumahan yang lembut nan ramah dan hanya tinggal berdua dengan sang ibu.
Kepolosan Casandra mampu membuat Xavier hanyut dan dilema atas perasaan nya sendiri! jika biasanya ia sangat mahir dalam menaklukkan hati seorang wanita! kali ini ia justru kebingungan dalam menyatakan perasaannya pada Casandra.
Akankah Xavier menemukan jalan kebahagiaan dan meninggalkan segala kebiasaan buruknya demi Casandra???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Manis Sang Gagak Hitam!
Theron? dia ternyata tidak seburuk dalam bayangan ku! pria ini cukup manis meski raut wajahnya terlihat tak begitu ramah,
"Kakak lelaki mu, apa dia sempat berbicara sesuatu tentang ku?"
"A-apa? maksud mu Xavier?"
"Ee-iya! kami sempat bertukar cerita saat kita berada di event di taman kota beberapa hari lalu!"
"Xavier! dia selalu mengagumkan bagiku!" Cassie terkekeh sebelum akhirnya menatap ke arah luar jendela kendaraan.
"Begitukah?? aku harus merebut hati Xavier terlebih dahulu untuk bisa,"
Ibu?
Cassie justru mengacuhkan perkataan Theron,
Nyonya Libi yang nampak melangkah dengan terburu-buru malam itu sama sekali tak menyadari bahwa Cassie sang putri tengah memperhatikan langkah kakinya dan membanting pintu mobil,
Ibu ..., apa ada suatu hal yang genting di hospital? ia bahkan sama sekali tak menyadari kehadiran ku ...,
Cassie tertegun untuk sesaat, sebelum akhirnya lamunan nya membuyar karena Theron tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Silahkan Princess!"
"Aku sungguh tak menyangka dirimu bisa bersikap seperti ini, wahai gagak hitam!!" Cassie turut menyunggingkan senyum saat Theron membukakan pintu kendaraan untuknya.
"Gagak hitam?? apa kau tak berniat untuk memberikan panggilan yang lebih manis untuk ku?" Theron berucap gugup saat Cassie melintas dan berakhir menatap dirinya.
"Panggilan manis? apa itu perlu??"
Cassie!?,
Jadi dia benar-benar keluar bersama Theron seharian ini?
Xavier yang semula melangkah mondar-mandir dengan ditemani rasa gelisah seketika memutuskan untuk turun.
"Jadi kau tinggal di sini?" Theron kembali membuka suara sembari melayangkan pandangan ke sekeliling area Evanescence apartemen, seringai senyum juga tampil menghiasi wajah Theron tanpa ia sadari.
Cassie mengangguk, pikiran gadis itu justru melayang, Cassie bahkan sama sekali tak menyadari bahwa netra tajam milik Theron tengah menelisik setiap detail dari ukiran paras tubuhnya yang menawan.
Sungguh gadis yang menarik! tak banyak bicara dan anggun! jauh berbeda dari singa betina yang harus ku temui setiap hari! haruskah diriku turut berpindah tempat tinggal? sepertinya akan menyenangkan!
"Igloo-, maksud ku, Casandra! apa aku-,"
"Darimana saja kalian!? kenapa baru kembali?" Xavier tampak muncul, pria itu bahkan menghampiri Theron juga Casandra dengan langkah lebar.
Xavier? dia di apartemen? bukankah ibu bilang -, dia sedang sibuk mengurus tempat tinggal barunya?
Cassie membeku, ia hanya mampu menatap Xavier yang kian mendekat dengan raut wajah datar meski hatinya menyimpan sejuta rasa kesal.
"Eee- kami hanya mengunjungi taman sungai Gurkha! pemandangan langit senja di tempat itu sungguh mengagumkan! dan Casandra sangat menyukainya!"
"Kenapa kau mengunjungi sungai Gurkha dengan orang lain?" Xavier beralih pandang dan seketika meraih pergelangan tangan Cassie hingga gadis itu terhuyung semakin dekat dengan dirinya.
"Apa maksudmu Xav? lagipula-, kau nampak sibuk! dan Theron memberikan tumpangan padaku! aku tak mungkin menolak kebaikan seseorang bukan?" Cassie tertunduk dengan suara yang bergetar.
"Kami bertemu di perpustakaan! jadi-,"
"Jadi kau bersama Theron seharian?" Xavier berucap tegas dan seketika menatap Cassie dengan penuh intimidasi.
"I-itu, kami sungguh tak sengaja bertemu saat di perpustakaan Xav!"
Xavier menghela nafas, ia mencoba untuk menahan diri saat Cassie mulai tertunduk sembari memainkan jari dihadapannya.
"Apa kau ingin membuat Cassie terkesan?" kalimat ketus serta wajah datar yang ditampilkan oleh Xavier seketika membuat Theron menggaruk area pelipisnya saat mereka kembali bertatap muka.
"Hey dude!! Aku-, bukankah sudah kukatakan bahwa -,"
"Cassie tak akan dekat dengan siapapun tanpa seizin dariku!"
"Xav!!!"
"Kau telah berjanji padaku, kitten!! masuk lah sekarang!"
Ada apa ini? kenapa Xavier tiba-tiba menunjukkan sikap yang tidak ramah terhadap ku?
Theron tampak hening, ia mencoba menampilkan sikap tenang saat Xavier juga Cassie melakukan. perdebatan kecil.
"Eehmmm!! Xavier! aku tahu-, aku salah! seharusnya diriku membawa Cassie pulang lebih awal-, tapi tolong jangan limpahkan kesalahan ini pada adikmu! aku memang memaksa Cassie untuk menemaniku makan malam terlebih dahulu! tapi sungguh aku hanya ingin mentraktir Cassie, tak ada maksud lain! jadi-, kau bisa mengomel padaku,"
"A-apa?? makan malam? bisa kau jelaskan padaku tentang hal ini Casandra?!" alis Xavier yang menukik tajam seketika membuat Cassie merasa tak nyaman dan memilih untuk bungkam.
"Xav-, biar aku yang -,"
"Maaf!! lebih baik aku masuk sekarang!!"
Lagi-lagi kalimat Theron tak terselesaikan, kedua pria itu kembali bungkam dan sama-sama menatap ke arah Cassie yang berlalu pergi menaiki anak tangga.
Cassie, apa yang terjadi sebenarnya? kenapa lagi-lagi dirimu membentangkan jarak terhadap ku? apa semua ini ulah Dixie?? aku benar-benar tak akan mengampuni gadis itu jika semua yang kupikirkan ini benar adanya!
Xavier membuang nafas kasar, ia kembali menatap Theron yang masih tak beralih dalam memperhatikan Casandra.
Dan pria ini!!!
"Sepertinya dia sedang badmood! apa kau memaksa Cassie untuk melakukan sesuatu yang tak ia sukai selain makan malam??"
"A-apa? No! Iam not!" Theron seketika menanggapi kalimat pertanyaan dari lisan Xavier dengan suara gagap.
"Diriku mungkin akan mencoba untuk percaya padamu kali ini! tapi tidak untuk lain kali! pergilah!! dan jangan mendekati Cassie!!"
"Hey dude!! what's wrong? I've told you before! iam falling to your sister! I'll treat-,"
"Dia tidak menyukai mu! jadi berhentilah untuk menjemput atau memberikan tumpangan secara paksa pada Cassie!!"
Xavier kembali menyela dan tak memberikan kesempatan pada Theron untuk menyelesaikan kalimat, pria bernetra biru itu juga seketika melangkah pergi setelah berhasil meluapkan kekesalan hatinya pada Theron.
"Aaaiiissshhh!!! kenapa jadi seperti ini? tunggu -, apa Dixie berbicara macam-macam tentang diriku pada Xavier? gadis sialan itu?? lihat saja!! jika sampai hal itu benar! kau akan berakhir di tanganku Dixie!!!"
Theron tampak mengumpat seorang diri dan seketika kembali melajukan Aston Martin berwarna merah miliknya.
***
Menarik serta mendorong kasar tubuh Cassie hingga terduduk secara paksa di sofa, Xavier akhirnya berlutut dan membuka suara,
"Katakan yang sejujurnya!! apa saja yang telah dia lakukan padamu?"
"Apa maksudmu Xav??"
"Theron! apa dia mengungkapkan perasaannya padamu, Casandra Olivia?"
"Tidak! kami hanya membaca buku, menikmati beberapa snack di taman dan pergi ke sebuah restoran untuk makan malam!" Cassie memalingkan wajah dengan suara yang cukup tenang.
"Apa kau yakin?"
"Xav!!!!"
"Mmmmmpphhh!!!" netra indah Casandra seketika terpejam saat Xavier dengan kilat mengubah posisi tubuh dan mendaratkan kecupan di bibirnya.
"Aku sungguh tak suka jika dirimu berbicara bohong terhadap ku, Cassie!! Mmmuuucchhh!! kau tak akan bisa bersama pria lain selain diriku! Mmmmmpphhh!!"
"Let go of me!!! kau membuatku sesak Xav!!" telapak tangan Cassie tampak berayun serta memukul-mukul punggung Xavier saat pria itu terus berusaha untuk melumat bibirnya.
"Mmmmpphh!! Xav-ier!! stop!!!"
"Why?? I know you love it kitten!!" Xavier terkekeh, pria itu akhirnya menghentikan pergerakan jemari pada kedua aset berharga milik Cassie.
"Aku takut diriku akan membutuhkan dirimu!" Cassie berucap lemah dan seketika memeluk kedua kaki saat Xavier akhirnya memilih duduk di samping tubuhnya.
"Membutuhkan diriku? bukankah selama ini aku selalu ada untukmu Cassie?"
"Kenapa kau tak bercerita perihal apapun padaku, Xav???"
"Bercerita??" Xavier kembali mengubah posisi tubuh ia memperhatikan hidung Casandra yang kini tampak semakin mancung dari angle nya.
Apa Dixie kembali mengarang cerita??
Xavier seketika meraih pundak sang gadis kesayangan dan membuat Cassie turut berhadapan hingga mereka mampu beradu pandang.
"Listen!! aku tak memiliki perasaan apapun pada Dixie!! sungguh -, beberapa kali pertemuan ku dengannya itu sama sekali -,"
"Bukan tentang Dixie, Xavier!!!"
"A-apa?? lalu?"
"Kenapa kau memilih untuk pindah apartemen?? kau bahkan telah membawa beberapa barang-barang mu ke tempat tinggal baru mu, bukan?? kenapa kau sama sekali tak memberitahukan hal ini padaku Xav??"
Cassie? dia menangis?
Jemari Xavier perlahan tergerak dan seketika mengusap buliran bening pada pipi Casandra.
"Apa kau benar-benar ingin mempermainkan diriku? Aku membencimu, Xavier!!!!"
Bagaimana harus kukatakan hal ini padamu, Cassie? apa kau akan semakin membenci ku jika nanti kita kembali bertemu?
Xavier tertunduk hening, ia membiarkan telapak tangan Casandra terus berayun kasar dan menyakiti dada bidangnya,