Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Kamu Marah? ~ Ansel
Sepanjang makan malam hingga akhirnya berpamitan untuk pulang, Adelia lebih banyak diam dan bicara hanya ketika ditanya saja. Entah apa yang membuatnya seperti itu, tapi kemungkinan besar karena kejadian tadi sore bersama dengan Ansel. Tidak terlihat marah atau kesal, tapi tiba-tiba saja menjadi sosok yang berbeda.
Perubahan itu tentu saja sangat disadari oleh Ansel, dia mencoba menebak apa yang terjadi pada istrinya itu. Seandainya marah, setahunya Adelia akan mengomel dan memarahinya seperti sebelum-sebelumnya. Sedangkan sekarang istrinya itu malah diam, tapi tetap melakukan tugasnya sebagai seorang istri tanpa diperintah.
Tadi, tanpa diminta Adelia telah menyiapkan pakaian ganti milik sang kembaran untuknya. Saat di meja makan pun, gadis itu juga langsung mengambilkan makanan dan melayaninya dengan sangat baik. Hendak bertanya, tetapi seperti belum memiliki kesempatan karena istrinya itu seperti menghindarinya.
" Sebenarnya dia itu kenapa? Apa marah karena aku menciumnya tadi? Ya terlihat sih, tapi maksudnya kenapa marahnya malah diam begini? " batin Ansel yang menjadi tidak tenang.
Sesekali Ansel melirik Adelia yang masih berpelukan dengan Daddy Leon dan Mommy Yeni sebelum mereka benar-benar pulang. Seperti kemarin, sekarang pun istrinya itu masih terlihat berat meninggal kedua orang tua dan rumahnya.
" Kami pulang dulu, Dad, Mom. Nanti kami akan sering-sering lagi datang ke sini " pamit Ansel menyalami tangan kedua mertuanya.
" Iya, hati-hati di jalan ya " jawab Mommy Yeni.
" Daddy dan Mommy titip Adelia ya " sambung Daddy Leon menepuk pundak Ansel.
Ansel pun menganggukkan kepalanya dengan pasti, karena dia akan menjaga Adelia dengan baik.
Kemudian Ansel pun menaiki motornya diikuti oleh Adelia yang duduk di belakangnya, setelah sebelumnya memakai helm milik masing-masing. Motor yang dikendarai oleh Ansel pun melaju meninggalkan rumah itu dengan kecepatan sedang.
.
.
.
Hingga dua puluh menit kemudian, Ansel dan Adelia sudah sampai di rumah yang mereka tempati. Adelia turun dari motor lebih dulu dan melepaskan helm di kepalanya tanpa mengatakan apapun. Gadis itu melenggang pergi membuka pintu rumah itu dan masuk ke dalamnya. Memang Ansel telah memberikan satu buah kunci untuk berjaga-jaga di saat istrinya itu pulang lebih dulu.
" Sepertinya dia benar-benar marah " gumam Ansel melihat kepergian sang istri.
Tanpa menunggu lama, Ansel segera turun dari motornya dan melepaskan helm di kepalanya. Dia menyusul Adelia yang sudah masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. Setidaknya dia harus menanyakan istrinya itu marah atau tidak, dia benar-benar tidak bisa tenang.
Tujuan utama Ansel adalah kamar karena Adelia pasti langsung pergi ke sana. Dan benar saja, istrinya itu baru saja meletakan tas sekolahnya di atas meja belajar. Masih dalam diam yang disengaja, karena tidak mungkin Adelia tidak menyadari kedatangannya.
Sebelum mendekat ke arah sang istri, Ansel meletakan tas sekolahnya di sofa terlebih dahulu. Sembari mencoba memutar otak mencari kata-kata yang pas untuk membujuk seseorang yang sedang marah. Seumur hidupnya, dia tidak pernah sekalipun membujuk seseorang karena memang tidak peduli jika seseorang marah padanya atau tidak.
" Adelia " panggil mendekat ke arah sang istri.
" Hem? " sahut Adelia tanpa menoleh.
Ansel menghela napasnya panjang lalu menarik tangan istrinya itu dan membuatnya menghadap ke arahnya.
" Ada apa sih, Sel? " tanya Adelia dengan nada bicara yang cukup tinggi.
" Tidak, aku cuma ingin bertanya " jawab Ansel pelan.
Sama sekali bukan dirinya, biasanya Ansel pasti akan membalas lebih tinggi jika ada seseorang yang bicara dengan nada tinggi padanya. Entah mengapa kali ini Ansel seperti mengalah dan tidak marah saat Adelia yang seperti itu.
" Bertanya apa? Katakan saja! " ucap Adelia memutar matanya malas.
" Kamu marah? " tanya Ansel yang terdengar cukup lembut.
Bahkan Adelia sampai mengedip-kedipkan matanya karena merasa cukup terkejut mendengar nada bicara Ansel yang berbeda. Dia merasa tidak percaya saja dan mungkin yang lainnya pun tidak akan percaya, karena setahunya suaminya itu adalah pembuat onar dan berandalan.
" Serius Ansel bicara begini? Tidak salah? " batin Adelia menatap suaminya itu tidak percaya.
Ternyata tiga hari menikah dan hidup bersama dengan Ansel, membuatnya menemukan sosok yang cukup berbeda. Ini adalah salah satunya, tidak pernah Adelia dengar dari cerita-cerita teman-temannya jika Ansel bisa bicara dengan lembut. Selalu saja yang didengar itu tentang kejamnya pemuda itu saat ada orang yang mengusiknya.
" Adelia, kenapa kamu diam saja? " tegur Ansel karena istrinya itu kembali diam.
" Eh, tidak. Kamu bertanya apa tadi? " sahut Adelia yang baru tersadar.
Bukan tidak mendengarnya, tetapi Adelia hanya memastikan saja. Takutnya dia salah dengar pertanyaan suaminya itu tadi.
" Kamu marah? Kenapa sedari tadi hanya diam? " ucap Ansel mengulang pertanyaannya.
" Kalau kamu marah karena ciuman itu, ya aku minta maaf. Sama seperti kamu, itu juga adalah ciumanku " lanjut Ansel pada Adelia.
Adelia pun menggelengkan kepalanya. " Tidak, aku tidak marah karena itu. Aku diam karena merasa capek saja " jawab Adelia.
Sebenarnya, Adelia diam karena merasa canggung harus berdekatan dengan Ansel setelah ciuman itu. Lagipula, dia juga masih merasa malu dan takut tidak bisa mengendalikan dirinya karena terus teringat dengan hal itu. Ciuman sesungguhnya yang pertama yang dirasakannya, tentu membuat ada sesuatu yang berbeda.
Tentu Ansel merasa sangat lega karena ternyata Adelia tidak marah. Tidak tahu kenapa bisa seperti itu, tapi saat istrinya itu marah akan merasa resah dan saat tahu tidak marah malah merasa sangat lega.
" Jadi, kalau aku cium lagi, boleh? " tanya Ansel yang malah menggoda Adelia.
Kedua mata Adelia langsung melotot dan mendaratkan sebuah pukulan di lengan kekar milik Ansel.
Plak.
" Tidak boleh! Enak saja! " jawab Adelia mendengus kesal.
" Tapi kamu_ " ucapan Ansel terhenti karena terdengar suara ponsel.
Ansel pun segera mengambil ponsel miliknya dari dalam kantong celananya. Tertera nama Hendri yang melakukan panggilan telepon padanya.
" Halo! Ada apa? " tanya Ansel setelah sambung telepon itu terhubung.
. . .
Seketika air wajah Ansel pun langsung berubah dan terlihat sebuah kemarahan di sana. Sepertinya ada sesuatu yang buruk telah terjadi, tapi entah apakah itu.
" Gue ke sana sekarang " ucap Ansel langsung mematikan panggilan telepon itu.
Sementara itu, Adelia yang melihatnya pun sangat penasaran. Dia ingin bertanya apa yang terjadi, tetapi tidak berani melihat wajah sang suami yang seperti sedang menahan sebuah kemarahan.
" Aku harus pergi sekarang. Kamu tutup serta kunci semua pintu dan jendela, jangan kemana-mana sebelum aku pulang " pamit Ansel yang langsung melenggang pergi dengan cepat.
Adelia hanya bisa melihat kepergian suaminya itu saja dengan rasa penasaran yang cukup besar. Hendak bertanya pun tidak sempat karena Ansel langsung pergi begitu saja, bahkan tanpa menunggu jawabannya.
***
Bab terakhir hari ini, semoga tidak nyangkut yaaa...
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
thor ko ga ada permintaan update 🤔 ya jgn" mau the and nih jangan att kn itu nrne sihir sama adik tiri laknat nya blm d eksekusi
di tunggu kelanjutan ceritanya