Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Pagi yang cerah,secerah senyuman sandra. Dengan langkah penuh semangat, Sandra bergegas menuju kampus yang sudah beberpa tahun belakangan ini jadi tempat berkunjungnya.
Ditengah asik berjalan, Sandra dikejutkan dengan suara yang memanggil namanya. Sandra menoleh memutar badanya.Terlihat dari kejauhan seorang laki-laki gagah berlari kecil menuju kearah dirinya.
"San...Sandra...tunggu." Teriak Arya memanggil Sandra yang sedang berjalan sendiri di koridor kampus.
Siapa yang tidak kenal Arya,anak pemilik kampus tempat dia menuntut ilmu. Satu kata tampan. Banyak wanita yang berusaha menarik perhatiannya tapi tak ada satu pun yang ditanggapi.
Sandra heran sudah beberapa kali dia mencoba menghindarinya,tetap tak membuahkan hasil yang ada malah Arya makin gencar mendekatinya. Dimana ada Sandra disitu pasti ada Arya.
Sandra memberhentikan langkahnya sebentar,setelah tau siapa yang memanggilnya barusan,Sandra bergegas menuju toilet berharap Arya tak mencarinya lagi.
Saat berada dalam salah satu toilet .Gadis itu mendengar percakapan antara dua orang perempuan yang tengah berdiri didepan wastafel sambil mematuk diri di cermin. Gadis itu menahan diri untuk keluar dan mendengarkan apa yang tengah dibicarakan mereka.
"Gila ,kak Arya itu sumpah ganteng banget,cool." Ucap Via gadis berambut cat merah.
"Iya bener,ini saatnya loe tunjukin daya pikat loe buat mengaetnya." Sahut teman yang satu lagi yang bernama Sinta.
"Eh,tapi gue denger-denger kak Arya udah punya gebetan. Kalau ga salah ceweknya kuliah disini juga.Namanya Sandra,anak ekonomi." Balas Via.
"Ah,dia masih jauh dibawah kamu,Vi. Cantikan loe kemana-kemana,dia mah ga ada apa-apa B aja." Sahut Sinta memberi semangat Via sahabatnya. Membuat Via mengembangkan senyumnya.
"Kamu bener sih,selagi janur kuning belum melengkung masih ada kesempatan." Tawa Via bahagia.
"Masa loe kalah ma anak miskin kaya gitu." Kompor Sinta memanasi Via.
Terlihat Via manggut-manggut membenarkan apa yang dikatakan sahabatnya.
Tak tahan mendengar obrolan antara Via dan Sinta. Sandra keluar dan sedikit terbatuk mengagetkan kedua gadis yang sedang menggosipi dirinya. Sandra pura-pura tak melihat kedua gadis tersebut dan tak memperdulikan tatapan memindai dari keduanya.
"Eh kamu orang miskin,jangan mimpi ketinggian jatuh sakit rasanya." Sarkas Via.
"Kamu bicara ma saya." Sandra pura-pura bertanya membuat dongkol kedua gadis tersebut. Tiba-tiba Via mendekati Sandra dan berbisik pelan ditelingganya.
"Jauhi kak Arya ,kamu ga pantas disampingnya orang miskin." Umpat Sinta.
"Maksudnya apa ya?Saya kok ga ngerti apa yang kalian ucapkan." Ujar Sandra.
"Jangan dekati kak Arya,loe harus menjauh. Kak Arya milik gue! Hanya gue yang pantes berada disampingnya,Paham!" Ujar Via mengintimidasi Sandra.
"Tunggu...tunggu. Maksud kalian aku merayu Arya gitu ." Tanya Sandra.
"Loe itu harus menjauhi Kak Arya. Loe itu cuma orang miskin yang mimpi ketinggian bersanding dengan kak Arya." Ujar Sinta bersedekap.
"Gue disini buat menimba ilmu bukan memperebutkan satu orang laki-laki, paham!" Gadis itu mulai geram dengan perkataan Via dan Sinta.
"Silahkan kalian ambil kak Arya. Gue malah bersyukur jauh dari dia." Jawab Sandra lalu pergi meninggalkan kedua gadis tersebut begitu saja membuat keduanya geram.
"Awas kamu nanti ." umpat Via penuh amarah.
Sementara itu Sandra bertanya-tanya dalam hatinya kenapa masih ada yang ga suka dengan dirinya? Padahal dia sudah berusaha menjauhi masalah dan hanya fokus ingin cepat-cepat menyelesaikan studinya di kampus ini dengan nilai terbaik dan setelah itu mencari pekerjaan sesuai bidang ilmu yang diambilnya.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.