NovelToon NovelToon
Kosmos: Odise Dimensi

Kosmos: Odise Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sci-Fi / Penyeberangan Dunia Lain / Hari Kiamat / Peradaban Antar Bintang
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: D. Septian D

Memasuki pertengahan era millenium, dunia berada didalam huru-hara kontradiksi kepentingan para ilmuwan antara memilih demi planet bumi atau antariksa?

Alexey, seorang ilmuwan muda, mendalami sebuah penelitian setelah kasus ayahnya yang hilang secara misterius yang mengarahkan dirinya menuju dimensi kosmos dan akibatnya pada fisika modern.

Bersama dalam satu tekad demi jawaban ilmu pengetahuan astrofisika, namun segelintir ilmuwan mengakhiri ambisinya. Hingga mereka berada dalam puncak konflik, yang mengakhiri segala-galanya.

Apa jawaban untuk mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D. Septian D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24: Pergolakan di Moskow

Waktu terus bergulir, hari silih berganti siang dan malam. Musim dingin telah lama berganti dengan musim semi. Dedaunan berguguran dari dahan dan ranting. Jika daun-daun itu jatuh berguguran, akankah hal serupa terjadi dengan nasib sekumpulan manusia?

Siang hari seperti biasanya di Kota Moskow, pusat kota, Kantor RSA.

Dr. Dimitri yang jelas bagian dari COSPAR dan Dr. Maximov, sosok pria yang memegang lembaga besar itu, RSA. Perlahan namun pasti, COSPAR menusuk jantung pertahanan lembaga antariksa Rusia ini.

Program luar angkasa yang pernah dipuji sebagai pencapaian ilmiah kini berada di bawah bayang-bayang pengaruh Dr. Dimitri dan COSPAR, dan suasana di dalam organisasi tersebut mulai menampakkan gejolak mendalam.

Di ruang kerja Dr. Maximov, suasana malam dipenuhi dengan lampu yang lembut, namun tekanan yang dirasakan oleh Kepala RSA ini begitu besar. Maximov memeriksa laporan terbaru, dan ketidakpastian jelas tergambar di wajahnya. Surat yang baru diterimanya mengungkapkan keputusan yang diambil oleh COSPAR dan dampaknya pada Roscosmos.

"Mungkin sudah waktunya," pikir Maximov, matanya terpaku pada dokumen yang menggambarkan bagaimana Roskosmos telah dipaksa untuk mengikuti arahan baru yang didiktekan oleh COSPAR.

"Dimitri tahu cara memainkan bidak-bidaknya dengan sangat hati-hati. Tapi... Bisa saja ia benar, jika dunia global telah mengikuti langkahnya, mungkin saja kebenaran sejati ada pada mereka."

Pagi berikutnya, suasana di Roskosmos semakin memanas. Pejabat tinggi dan ilmuwan berkumpul di ruang konferensi untuk membahas perubahan besar dalam program-program mereka. Rapat ini diadakan untuk memberi arahan baru dan merencanakan langkah-langkah adaptasi yang diperlukan. Namun, ketidakpuasan dan kebingungan tampak jelas di wajah-wajah mereka.

Sergey, seorang kalangan saintis profesional, memeriksa email yang masuk dan mengernyitkan kening. "Apa yang terjadi dengan penelitian kami? Kenapa tiba-tiba program kami harus beralih dari misi ilmiah ke agenda yang lebih politis?" tanyanya, suaranya penuh kekhawatiran.

Elena, seorang kolega, mengangguk setuju. "Ini semua karena kebijakan global. Kami harus mulai memprioritaskan proyek yang mendukung agenda yang mendukung langkah perubahan dunia, dan beberapa inisiatif ilmiah kami harus dikorbankan."

Saat pertemuan berlangsung, ketegangan semakin meningkat. Banyak para saintis merasa tertekan dan merasa muak.

Mereka menyadari bahwa pengaruh COSPAR pada tatanan sains global telah menciptakan perubahan drastis dalam program-program yang mereka jalankan dengan semangat dan dedikasi. Beberapa di antara mereka merasa tertekan untuk menyusun rencana baru yang sejalan dengan kebijakan yang baru diterapkan.

Di luar Roscosmos, Alexey merasakan dampak dari perubahan tersebut. Ia mendapatkan informasi bahwa perubahan besar sedang terjadi dan langsung menghubungi Dr. Maximov, Kepala RSA.

Pertemuan mereka direncanakan di kafe terbuka yang tenang di pusat kota Moskow. Suasana di kafe tersebut kontras dengan ketegangan yang melanda Roskosmos.

Maximov, dengan ekspresi tegas namun cemas, menyambut Alexey. "Alexey, terima kasih telah datang. Saya tahu, kamu adalah orang yang dapat diandalkan untuk setiap tugas di RSA dan Roskosmos sendiri. Ehm... Baik, saya langsung saja. Ini bukanlah waktu yang tepat untuk berbicara banyak."

Alexey duduk berhadapan dengan Dr. Maximov, "Katakan saja apa yang anda mau, Pak Maximov. Jika saya bisa menjalankan tugas dari anda, apa yang sebaiknya bisa dilakukan?"

Maximov menghela napas. "Roscosmos akan berubah. Bukan lagi 'akan' tetapi telah berubah, kamu tau tentang konferensi yang berjalan tahun lalu di Paris bukan? Tatanan ilmiah dan sains telah berubah arah. Sebagian besar telah setuju untuk menjadikan COSPAR adalah kiblat mereka. NASA telah membara, kemudian Eropa kembali ke masa gelap mereka dan sekarang giliran Rusia. Sejujurnya, mereka menginginkan agar Roskosmos tidak lagi fokus luar angkasa dan hanya memberi support pada mereka."

"Jadi sekarang kita telah menjadi alat permainan global mereka?" tanya Alexey.

Maximov mengangguk dengan prihatin. "Hampir bisa dikatakan begitu, hanya saja beberapa program dan arahnya belum ada, tetapi kontrol dan pengaruhnya telah mengepung kita."

Alexey terlihat marah. "Saya tidak menyangka bahwa ini juga akibat pemimpin RSA kita yang bodohnya luar biasa mengikuti harimau dengan alasan yang aman?!"

Mendengar ucapan Alexey, Maximov balik marah. "Memangnya kamu tahu apa?!"

"Lantas kenapa kamu mengikutinya bodoh!" tegas Alexey sambil memukul meja.

Maximov mengeritkan dahinya, sambil berkata, "Memangnya kamu tahu mereka seperti apa? Kamu tidak ingat tragedi yang menimpa Sofia? Jangan lupakan itu anak muda! Meskipun kamu tidak setuju, saya pun tahu kamu seperti apa. Jadi, jangan mencoba melawanku! Jika saya membongkar kartu AS milikku pada Dimitri si serigala itu, kamu bisa apa terhadap Roskosmos atau bahkan RSA sekalipun? Jangan lupakan nasibmu sendiri, tolol!"

Alexey memandang jauh ke luar jendela kafe, melihat kerumunan orang yang berlalu-lalang. "Kami harus melakukan sesuatu. Jika kami tidak melawan, apa yang selama ini difokuskan akan hancur, dan segalanya akan musnah."

"Alexey," kata Maximov dengan nada serius, "Dengan cara apa kamu melawan mereka? Mereka telah menyebar ke seluruh dunia, bahkan sekelas Amerika juga menunduk pada mereka. Mungkin inilah takdir, Alexey. Terimalah kenyataan dunia. Pergi ke kasurmu atau terima kenyataan."

Ia terus melanjutkan, "Situasi ini sangat rumit. Beberapa dari kita mungkin harus memposisikan diri untuk mengikuti instruksi, sementara yang lain, seperti dirimu, harus mencari cara seperti dirimu. Kemudian bernasib naas. Saya tahu kamu menyelematkan Sofia untuk segera lari. Terlalu baik dan terburu-buru untuk itu, anak muda. Ikutilah aturan, atau kamu bernasib seperti mereka. Beruntunglah saya masih membungkam publik terkait dirimu, karena kamulah yang mengesankan diantara rekan-rekan RSA yang lain."

Alexey menyadari bahwa banyak rekannya di Roscosmos merasa tertekan untuk mengikuti arahan baru, sementara hanya beberapa orang, termasuk dirinya, yang tetap menolak untuk mengubah arah mereka.

Kembali di Roscosmos, para ilmuwan berkumpul lagi. Diskusi di antara mereka semakin memanas. Beberapa ilmuwan mulai memposisikan diri untuk mengikuti arahan baru, sementara hanya empat atau lima orang, termasuk Alexey, yang tetap teguh pada pendirian mereka.

Sergey yang sebelumnya merasa frustrasi, mulai mengumpulkan dukungan dari rekan-rekannya. "Kami tidak bisa menyerah begitu saja. Kami harus berjuang untuk mempertahankan integritas dunia sains."

Namun, beberapa ilmuwan dan saintis yang lebih memilih untuk mengikuti arahan baru mulai mengalami tekanan psikologis dan ancaman. Ada kabar tentang tindakan teror yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak dikenal untuk menekan mereka yang menolak.

Di tengah ketegangan ini, Alexey merasakan ancaman semakin dekat. Suatu malam, ketika ia pulang ke apartemennya, ia menemukan catatan aneh di pintu rumahnya. Catatan tersebut berisi pesan singkat yang mengancam keselamatannya jika ia terus menentang arahan baru.

Alexey merasa terancam dan semakin bingung. Ia tahu bahwa konflik ini tidak hanya mempengaruhi dirinya, tetapi juga rekan-rekannya yang setia pada prinsip ilmiah. Ia berada di tengah-tengah pertempuran yang tidak terlihat, dan menghadapi segala kemungkinan.

Sore hari berikutnya, saat Alexey berada di kantor, suasana mendadak mencekam. Seorang kolega yang sebelumnya tidak pernah menunjukkan tanda-tanda dukungan tiba-tiba memasuki ruangan dengan ekspresi ketakutan. "Alexey, kamu harus segera pergi. Mereka tahu kamu akan melawan, dan sekarang mereka sudah memulai langkah-langkah untuk membersihkan semua yang menentang mereka."

Belum sempat Alexey merespon, terdengar suara langkah berat di luar ruangan. Ketika Alexey menoleh, dua orang pria berpakaian hitam memasuki ruangan. Mereka menunjukkan kartu ID agen RSA dan langsung mulai menyita dokumen-dokumen dan peralatan di sekitarnya.

RSA menangkap anggotanya sendiri.

Satu dari mereka mendekati Alexey, mengancam dengan nada serius. "Kami punya perintah untuk menghentikan semua yang berkaitan dengan perlawanan terhadap arahan baru. Kamu bisa memilih, Alexey. Bergabunglah atau hadapi konsekuensi."

Ketegangan memuncak ketika Alexey menyadari bahwa pilihannya semakin terbatas. Para agen itu mengelilinginya, dan rasa ancaman yang terpapar di hadapannya membuat suasana semakin menekan.

Alexey tahu bahwa setiap keputusan yang ia buat sekarang akan menentukan masa depannya, serta masa depan sains ilmiah yang ia yakini benar.

Salah satu agen, dengan tatapan dingin, menyampaikan ancamannya, “Kami tidak ingin membuat ini lebih rumit dari yang sudah ada. Pilihlah dengan bijak, Alexey. Bergabunglah dengan mereka yang mengikuti arahan atau kami akan memaksa kamu untuk menyusut.”

Alexey menatap dokumen dan peralatan yang mulai disita. Dalam benaknya, ia merasa seolah-olah semua kerja keras dan dedikasi yang telah ia berikan selama ini kini berada di ujung tanduk. Hatinya bergejolak antara keputusasaan dan tekad.

Tiba-tiba, suara dering ponsel Alexey memecah ketegangan. Ia melihat bahwa itu adalah pesan suara dari Mira. Dengan cepat, ia membukanya sambil mencoba tetap tenang.

Suara Mira terdengar tegang dan terputus-putus. “Alexey, mereka tahu kamu berada di Moskow. Aku mendengar kabar bahwa COSPAR telah memerintahkan operasi besar-besaran untuk mengendalikan para pihak saintis dan ilmuwan yang menolak. Kamu harus lari menjauh dari sini sekarang, sebelum mereka menemukanmu.”

Kemudian ia membalas pesan suara tersebut dengan tertekan, “Aku tidak bisa hanya meninggalkan semuanya. Aku harus melawan—”

Sebelum ia bisa menghabiskan kata-katanya, salah satu agen memutuskan sambungan telepon dan meraih dokumen-dokumen di meja Alexey. “Waktu habis. Ikuti kami atau kami akan mengambil tindakan, semua telah berakhir.”

Dua agen tersebut menembak bahu dan kaki Alexey. Ia pun jatuh tersungkur merasakan ketidakberdayaan yang mendalam. Ia tahu bahwa jika ia melawan, risiko yang akan dihadapinya sangat tinggi.

Namun, jika ia menyerah, maka prinsip dan nilai-nilai ilmiahnya akan lenyap. Hatinya bergejolak, dan dalam pikirannya, ia berusaha mencari jalan keluar dari situasi yang tidak pernah ia bayangkan.

Akhirnya, Alexey memutuskan untuk mengikuti agen tersebut. Ia merasa tidak punya pilihan lain. Dengan rasa sakit dan tidak berdaya, ia keluar diseret dari ruangan dan menuju mobil yang sudah menunggunya di luar.

Di sebuah tempat aman yang telah dipilih oleh COSPAR, Alexey dikurung dan dipaksa untuk bekerja di bawah pengawasan ketat. Ia menyadari bahwa ini adalah awal dari periode yang sangat sulit. Ia dipisahkan dari timnya dan harus berhadapan dengan tekanan mental dan fisik yang sangat berat.

Alexey berpikir hal yang sama seperti dialami oleh Dr. Sofia. Mungkin baginya ini adalah karma tersendiri untuknya. Tetapi ia sadar ini bukan ulahnya.

Sementara itu, di Roscosmos, ketegangan semakin meningkat. Beberapa ilmuwan yang menolak arahan baru mulai mengalami kesulitan, dan beberapa di antaranya mengalami ancaman serupa. Diskusi di antara ilmuwan semakin memanas, dan konflik internal di Roscosmos semakin memuncak.

Alexey terus berusaha untuk mencari cara untuk berkomunikasi dengan rekan-rekannya dan mencari celah untuk melawan dari dalam. Ia tahu bahwa perjuangan belum berakhir, dan meskipun berada dalam situasi yang buruk, tekadnya untuk melawan COSPAR tetap kuat.

Alexey yang berdiri di jendela kecil tempat ia ditahan, menatap ke luar ke kota Moskow yang sepi di malam hari. Tubuhnya yang penuh dengan luka kekerasan dan hati penuh dengan rasa sakit dan keputusasaan, tetapi di balik itu semua, ada tekad yang kuat untuk membalikkan keadaan dan melawan ketidakadilan yang ia hadapi.

Seiring dengan keraguan dan ancaman yang terus membayangi, Alexey tahu bahwa jalan ke depan akan penuh dengan tantangan dan bahaya. Namun, ia juga menyadari bahwa setiap langkah yang diambilnya adalah bagian dari perlawanan yang lebih besar terhadap kekuatan yang mencoba menghancurkan integritas sains dan kebebasan ilmiah.

1
anggita
like👍+☝tonton iklan. semoga novelnya lancar banyak pembaca.
OnAnimous
mampir juga ka
Leekay_Clowpd
keren kak ^^, apa kakak ada rencana buat ikut space explorer nanti?
Leekay_Clowpd: tentu, kebetulan juga aku punya cerita space explorer, sekalian nyari inspirasi ^^
D. Septian: Kemungkinan, bantu support ya/Plusone//Good/
total 2 replies
D. Septian
terjadinya*
Scar
Mantap banget! 🙌
D. Septian: Bakal update kok😉
total 1 replies
kappa-UwU
Ga sabar jilid berikutnya
D. Septian: Sip, saran dan dukungannya ya👍
total 1 replies
Muhamad Ali
Maknyus! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!