Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 7.
Dengan berat hati terpaksa Leticia mau juga pergi menemui Ibu Damian.
Dia mencoba tetap setenang mungkin, apa pun yang nanti di tanyakan dan katakan Ibu Damian, Leticia sudah siap mental.
Diruang tengah Ibu Damian duduk di depan sepasang kekasih yang tampak telah duduk saling berjauhan.
"Siang Nyonya Besar...ada yang bisa saya bantu?" tanya Leticia dengan sopan begitu memasuki ruang tengah.
Mata Ibu Damian tampak melotot tajam dengan mulut menganga mendengar perkataan Leticia tersebut.
Sementara Damian juga memandangnya dengan tatapan tajam bagaikan pisau.
Leticia dengan wajah polosnya tidak memperdulikan pandangan Damian tersebut, dia merasa kalau perkataannya tidak ada yang salah sama sekali.
Leticia berdiri dengan tenangnya untuk mendengarkan ceramah Ibu Damian.
"A..apa barusan kau bilang? Nyonya Besar?" tanya Ibu Damian lagi untuk memastikan pendengarannya.
"Maafkan saya kalau sudah lancang Nyonya, maaf!" Leticia dengan cepat membungkukkan tubuhnya dalam-dalam untuk minta maaf.
"Aduhh!" Ibu Damian memegang dada nya, dia sepertinya shock dengan panggilan Leticia terhadap nya.
Sementara Leticia tetap membungkukkan badannya, dia merasa dengan begini dia akan dibenci Ibu Damian.
Dan Leticia berharap Ibu Damian memerintahkan anaknya untuk menceraikannya, karena melihat dirinya yang bagaikan orang bodoh dan memang seperti seorang pembantu.
"Damiann! kau kurang ajar! kau anak tidak tahu diri!!" teriak Ibu Damian, "Istrimu kau buat jadi seorang pembantu di rumahmu!?"
"Apa?" kekasih Damian terkejut mendengar perkataan Ibu Damian, "Istri?"
Sebagian kekasih Damian ada yang belum mengetahui kalau Damian telah menikah.
Leticia kaget juga dengan teriakan Ibu Damian tersebut, tapi dia tetap tidak bergeming ditempatnya.
"Aku tidak menyangka telah melahirkan seorang anak yang tidak memiliki hati nurani, pantas saja kau terus bermain dengan banyak wanita, aku tidak tahu sampai umur berapa kau seperti ini!"
"Aku tidak pernah mau menikah, Mama yang memaksa ku!" kata Damian membela diri.
"Ya! karena kau telah tidur dengan banyaknya wanita, sehingga tidak ada dalam pikiran mu untuk menikah dan mempunyai anak, kau sudah menikmati berbagai tipe wanita!!" teriak Ibu Damian lagi dengan kesalnya.
Sangat ironis, bisik hati Leticia mencibir tabiat Damian, dasar laki-laki murahan!
Dia bertekad, kalau Damian macam-macam dengan dirinya, akan dia buat Damian menyesal telah menyentuh dirinya.
Leticia merasakan sebuah bayangan mendekatinya, kemudian menyentuh pundaknya.
"Sudah jangan membungkuk lagi, bangun!" Ibu Damian berkata pada Leticia.
"Terimakasih Nyonya..!" ucap Leticia mengangkat kepalanya.
"Jangan panggil aku Nyonya, aku Ibu Mertuamu, panggil aku Mama!" kata Ibu Damian menyentuh tangan Leticia.
"Saya tidak berani Nyonya...!" kembali Leticia membungkukkan tubuhnya.
"Damiannn...!!" teriak Ibu Damian pada putranya tersebut.
"Dia yang mau memanggil Mama seperti itu, biarkan saja, lagi pula Mama kan bukan Ibunya!" kata Damian dengan santai nya.
"Kau siapanya Damian!!" tunjuk Ibu Damian pada pada wanita cantik yang duduk agak jauh dari Damian.
"Saya calon istri Damian Tante!" kata wanita cantik tersebut.
"Apa?!!" Ibu Damian sudah mau pingsan mendengar perkataan wanita tersebut.
Leticia tersenyum diam-diam di tempatnya, peluangnya untuk keluar dari Mansion tersebut sepertinya akan terwujud.
"Baiklah ceraikan Leticia, menikahlah dengan wanita itu, dari pada kau buat menantuku jadi seorang pembantu karena kau tidak menyukai nya!!" kata Ibu Damian.
Bagus! bisik hati Leticia begitu senang mendengar apa yang dikatakan Ibu Damian, momen yang ditunggu-tunggunya.
"Aku kan sudah katakan pada Mama, aku tidak mau menikah!"
"Tapi dia bilang kalau dia adalah calon istrimu!"
"Dia yang bilang, aku kan tidak ada mengiyakan perkataan nya!" kata Damian dengan cueknya.
Bersambung.....