NovelToon NovelToon
Gairah Istri Kesepian

Gairah Istri Kesepian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:346.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Momoy Dandelion

Lina kira setelah menikah suaminya akan lebih banyak waktu dan perhatian untuknya. Namun, ia harus rela menjalani kehidupan yang membosankan setiap kali ditinggal kerja suaminya. Meski nafkah uang cukup, namun nafkah batinnya tak terpenuhi. Apalagi sang suami seakan enggan setiap kali diajak bercinta. Rasanya ada yang kurang dalam dirinya. Ia juga ingin menikmati kehangatan dekapan pasangannya dan ingin merasakan kepuasan.

Suatu ketika, Lina pindah ke kota lain mengikuti suaminya. Ternyata tetangga barunya adalah mantan kekasihnya saat SMA. Sang mantan kekasih juga telah menikah dengan orang lain, sama seperti dirinya. Melihat keharmonisan dan keromantisan tetangganya, ia merasa iri. Apalagi suaminya masih tetap sibuk bekerja. Terbersit dalam pikirannya, seandainya saja yang menjadi suaminya adalah mantan pacarnya.

Bagaimana langkah yang diambil Lina untuk menepis rasa kesepiannya sebagai seorang istri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Mengingat Masa Lalu

Trian terus memperhatikan Lina yang tengah mengambilkan makanan untuknya. Ia tiba-tiba teringat kenangan sewaktu dulu masih pacaran di SMA. Lina sering membawa bekal ke sekolah lalu mengajaknya makan bersama di kantin sekolah.

Bertemu Lina membuatnya serasa kembali muda. Lina tak banyak berubah, bahkan terlihat semakin cantik. Permasalahan yang ia hadapi seakan hilang ketika melihat kecantikan wajahnya.

"Kok malah melamun? Ayo dimakan!" kata Lina melihat Trian tak kunjung menyentuh makanannya.

Seketika Trian tersadar dari khayalannya. Ia langsung meraih sendok dan garpu lalu menyuapkan makanan yang telah Lina ambilkan ke dalam mulutnya. Ketika ia mengunyah, rasa masakan itu masih sama seperti dulu.

"Kamu masak sendiri?" tanya Trian.

"Ya, tentu saja. Aku tidak memiliki pembantu. Apa masakannya tidak enak?" tanya Lina sembari menyantap makanannya.

"Tidak, ini enak. Masih sama seperti yang dulu," ucap Trian.

Mendengar perkataan Trian, Lina memperlambat kunyahannya. Ia jadi teringat masa lalu saat masih merasakan kebahagiaan sebagai remaja yang memiliki pacar. Ia memang sangat suka memasak bekalnya sendiri untuk dimakan bersama Trian.

Sadar diri jika keluarganya memang bukan orang kaya, Lina menghemat uang jajan dengan membuat bekalnya sendiri. Ia tidak enak hati dengan kebaikan Trian yang sering mentraktirnya jajan di kantin. Sehingga, ia berinisiatif untuk membuat bekalnya sendiri.

Lina memandang ke arah Trian. Lelaki itu tampak lahap memakan masakannya. Ia jadi merasa terharu bahkan sampai berandai-andai jika saja Trian yang menjadi suaminya, masakan yang ia buat tidak akan pernah terbuang sia-sia. Suaminya sendiri jarang memakan masakannya.

"Pelan-pelan saja makannya, Trian. Kita kan tidak sedang lomba makan," kata Lina mengingatkan. Trian tampak sangat cepat menyuapkan makanan ke salam mulutnya.

Trian mendengarkan ucapan Lina. Ia memperlambat makannya. Ia tersenyum sambil mengunyah makanannya.

"Sudah lama aku tidak menikmati masakan rumahan seperti ini. Maaf, ya, kalau aku kelihatan rakus," kata Trian. Ia akui jika memang masakan Lina sangat enak.

Lina merasa puas ada yang memuji masakannya. Ia sangat bahagia jika ada yang suka menikmati masakannya. Sering kali Rudi tidak pulang membuat makanannya terbuang. Ia selalu merasa sedih dengan nasib makanan itu. Seolah usahanya tak dihargai.

"Aku tidak mempermasalahkan itu. Tenang saja, kamu bisa menghabiskannya jika kuat. Selain aku juga tidak akan ada yang makan," kata Lina.

Trian kembali tersenyum. "Terima kasih, ya!"

Lina menatap lelaki di hadapannya dengan heran. "Memangnya Dara jarang memasak di rumah?" tanyanya heran.

"Bukan jarang lagi, tapi tidak pernah memasak," jawab Trian enteng.

"Hah, tidak pernah memasak?" Lina terkejut mendengarnya.

Ia bisa memahami jika Dara seorang wanita karir. Dara pasti sangat sibuk dengan pekerjaannya. Namun, sebagai seorang istri, sesibuk apapun, setidaknya pasti mau untuk meluangkan waktu untuk menyiapkan sarapan dan makan malam.

Lina bahkan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan agar bisa menjadi wanita yang menunggu kepulangan suaminya. Ia rajin menyapu, beres-beres, dan memasak. Akan tetapi, justru suaminya yang sering telat pulang atau bahkan tidak pulang.

Seandainya dia tidak mau memasak, Rudi juga pasti tidak akan keberatan. Namun, ia ingin sekali berperan sebagai seorang istri yang mampu mengurusi rumah dan suaminya. Ia ingin menyiapkan makanan ketika suaminya pulang. Keinginannya sesederhana itu, namun tidak bisa diwujudkan oleh Rudi.

"Jadi, kamu kalau lapar bagaimana makannya?" tanya Lina penasaran.

Lina tiba-tiba merasa kasihan dengan lelaki yang tengah menyantap masakannya. Ia kira kehidupan rumah tangga Trian pasti sangat sempurna. Dara yang cantik dan mampu mengurus rumah. Tidak disangka jika Dara justru tak pernah memasak. Rasanya aneh jika ada seorang istri yang tidak pernah mau memasak.

"Aku masak sendiri. Tapi lebih sering beli," jawab Trian. Ia sangat santai merespon pertanyaan yang Lina berikan sembari makan.

Seorang Trian bisa masak sendiri? Itu sangat mengejutkan. Setahu dia, Trian hanya seorang anak lelaki yang sangat dimanja oleh ibunya. Diperlakukan seperti raja yang apa-apa sudah tersedia. Bahkan alasan ibunya menyuruh mereka putus juga karena khawatir putra kesayangannya akan menderita jika berjodoh dengan anak dari keluarga miskin.

"Wah, beli makanan setiap hari? Kalau aku buka warung, pasti laris," gurau Lina. Ia membayangkan memiliki warung makan untuk menyediakan para suami yang istrinya malas masak.

"Ide bagus. Aku akan menjadi langganan tetap," kata Trian.

Tatapannya tak lepas dari Lina. Seakan wanita itu memiliki pengikat yang membuatnya tak bisa berpaling. Namun, ketika Lina menyadari tatapannya, ia berpura-pura melihat ke arah lain agar tidak ketahuan.

***

"Trian, aku bawa nasi goreng. Kamu mau makan bareng?" ajak Lina.

Trian yang tadinya sedang bermain basket langsung memberikan bola kepada temannya. Ia menggandeng tangan Lina dan mengajak pacarnya itu ke arah bangku penonton di lapangan basket.

Beberapa gadis yang sejak tadi menonton Trian latihan terlihat kesal. Gara-gara Lina datang, Trian berhenti latihan. Melihat keduanya bersama juga sangat menjengkelkan.

Trian termasuk salah satu siswa yang terkenal di SMA nya. Banyak lawan jenis yang menyukainya. Tapi, Trian justru lebih memilih pacaran dengan gadis miskin biasa yang mengandalkan beasiswa untuk bersekolah. Ada banyak yang tidak suka dan berharap mereka segera putus.

"Kenapa kamu terus yang mentraktirku makan? Sekali-kali ayo kita makan di kantin dan aku yang traktir," kata Trian.

Lina mengulaskan senyum. "Tidak apa-apa. Aku juga ada waktu untuk membuat bekal. Kamu juga sudah sering membayar setiap kita jalan keluar."

Lina membuka kotak bekal miliknya. Ia memberikan satu sendok untuk Trian. Ia sengaja mempersiapkannya karena memang tujuannya untuk makan bersama Trian.

Nasi goreng itu hanya nasi goreng biasa yang ditambahi telur dan sosis. Akan tetapi, Trian selalu suka apa yang Lina buatkan untuknya.

"Bagaimana kalau nanti sore kita jalan-jalan?" ajak Trian. Ia berbicara sembari menikmati makanannya.

"Kalau hari ini aku tidak bisa," tolak Lina.

"Kenapa?" Trian keheranan. Tidak biasanya Lina menolak jika diajak jalan.

"Mulai minggu kemarin aku jadi guru les anak tetangga. Ada 3 anak yang aku ajar. Jadi, aku hanya bisa pergi kalau akhir pekan saja."

Trian baru tahu kalau Lina akhirnya memiliki pekerjaan. Selama ini ia hanya tahu kalau anak SMa tugasnya hanya sekolah dan bersenang-senang. Lina beda, dia harus mendapatkan uang tambahan untuk bisa jajan. Keluarga Lina memang tergolong miskin. Beruntung Lina mendapatkan beasiswa sehingga tidak perlu membayar sekolahnya.

Sebenarnya Trian juga sangat ingin membantu Lina. Paling tidak uang sakunya cukup jika hanya untuk jajan mereka berdua. Akan tetapi, Lina tidak akan mau bergantung kepada orang lain.

1
fatimatuz zuhriyah
👍
Rosliza Maznah
minta sambungan
Rosliza Maznah
gratis bangat
🍁Naura❣️💋
wah trian dah bisa jinakan anaknya lina tinggal lina nya
🍁Naura❣️💋
oh ternyata itu ulah trian biar s arjun pergi ngurusin harta hahahaha
Bunda 4 K
Biasa
Abelia Sanjaya
bravo
Eka Bundanedinar
knnpa jelmaan ankmu g da sifat drmu trian g bisa sadar dong klo dia ankmu tp dr hati trian nyaman dg anknya
Eka Bundanedinar
memang gila kamu trian g gitu jg kali pindahin semua ikan dan pnyelam duyung nya
kok bisa sahan trian lbh besar dr keluarga dara pdhl yg punyya kekayaan kn kluarga dara aku vote deh buat kegilaan trian
Soraya
lanjut thor
phity
gk sabar nunggu saat trian mengingat semuanya spya ia bsa menerka klo janu itu adlh anaknya krn janu mirip dgnnya wktu kecil. ayo trian cpt lah sembuh spy kmu tes dna dgn bgitu lina bsa kmu miliki ad anak lo diantara kalian
Rosliza Maznah: hebat
Eka Bundanedinar: bukanya janu lbh mirip ke lina ya kak jd si trian liat nya g lngsung ngeh anknya tp ikatan batin sama anknya kuat buktinya dkat dg janu mrasa tenang
total 2 replies
phity
semanagt trian.aku mendukungmu rebut lina sja toh janu adlh anakmu
Eka Bundanedinar
knpa kluarga triuan mau kuasai harta kluarga dara ya
dwi widia ningrum
jadi pelajaran sih,dari cerita ini.kita sebagai wanita harus bisa mandiri jga meskipun sudah punya suami.kita tidak tau masa depan.jngan terlalu bergantung dengan pasangan.karena klo jodoh sudah berakhir kesulitan sendiri karena sudah terlalu bergantung dari org lain
Daryati Idar
lanjut thor
Nikmatul Hasanah
Luar biasa
🍁Naura❣️💋
idih arjun nyosor
🍁Naura❣️💋
dah sanah pergi km itu gila harta sama kaya bapaknya
Astrianingsih
jangan lama2 up thor.. semangat ✌️
Kumala Siti kumala sari
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!