NovelToon NovelToon
Istri Penyembuh Luka

Istri Penyembuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:69.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Novel ini adalah sekuel dari Novel pertama ku yang berjudul Suami Penyembuh Luka.

Dimas yang akhirnya merelakan wanita yang sangat di cintainya menerima tawaran Ibunya untuk menikah lagi dengan wanita yang sudah di pilihkan untuknya.

Adalah Kasih Permata, seorang gadis yang ceria yang sedikit centil. Kasih yang awalnya menolak pun akhirnya menerima tawaran untuk menikah dengan laki-laki yang sejak awal sudah menyatakan tidak akan pernah memberikan dirinya pada Kasih.

Mampukah Kasih membalut luka yang masih basah di hati Dimas. bagaimana Kasih melindungi keluarga kecilnya saat keluarga mantan Istri Dimas ingin membalas dendam pada Dimas.

Bagaimana juga jika mantan istri Dimas kembali datang dan mengusik rumah tangganya?

Apakah ketulusan Kasih bisa menggerakkan hati Dimas dan membuka hatinya menerima kehadiran Kasih...?

Happy reading ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Walaupun rasa kesalnya pada Dimas sudah sampai di ubun-ubun, Kasih masih tetap melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Seperti biasa di pagi hari dia menyiapkan pakaian untuk Dimas lalu membantu Aurel bersiap ke sekolah.

Aurel melirik Kasih, hari ini ibu sambungnya itu nampak beda dari biasanya. Dia nampak sedikit murung di bandingkan biasanya. Hal itu juga di sadari Muli. Menantunya itu tidak seceria biasanya dan hanya diam saja.

Saat Kasih sudah mengantar Aurel, Muli mengantar Dimas sampai di depan pintu tidak seperti biasanya.

“Dimas, ada apa dengan Kasih? kenapa dia agak murung pagi ini, padahal dia itu gadis yang periang,” tanya Muli pada anaknya. Dia yakin Dimas pasti mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuatnya sedih.

“Dimas juga tidak tahu, Bu.” Dimas lalu meninggalkan Ibunya saat Harlan sudah turun dari mobil dan membukakan pintu untuknya.

“Jangan sampai kamu kehilangan untuk yang kedua kali dengan menyia-nyiakan wanita sebaik Kasih, Dimas. Kalau kamu masih tetap dingin padanya, Ibu sendiri yang akan memintanya meninggalkanmu.” Ujar Muli melihat mobil yang membawa anaknya itu meninggalkan halaman rumah.

Di sekolah, Kasih kembali bertemu dengan Lucas. Kasih yang kesal pada Dimas mau saja saat Lucas mengajaknya minum kopi di cafe dekat sekolah anak-anak mereka.

“Jadi kau menikah umur berapa?” tanya Lucas yang sudah penasaran sejak kemarin.

“Umur dua puluh dua,” jawab Kasih sambil menikmati kopinya. Lucas mengkerutkan keningnya. Apa maksudnya.

“Maksudnya bagaimana?” tanya Lucas lagi sedikit bingung.

“Aku belum seminggu jadi Ibu sambungnya Aurel.” Lucas sedikit terkejut tapi kemudian dia mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Akhirnya rasa penasarannya terjawab juga.

“Berarti suami mu seumuran denganku?” Kasih melihat Lucas sambil memicingkan mata lalu mengangguk.

“Tapi kenapa kau mau menjadi Ibu sambung. Padahal umur mu masih sangat muda?” Lucas semakin ingin tahu.

“Pak Lucas sendiri, kenapa Pak Lucas yang mengantar Leon. Ibunya mana?” gantian Kasih yang bertanya masalah pribadi pada Lucas.

“Dia sudah meniggalkan kami?”

“Meninggal?” tanya Kasih memperjelas. Lucas menggeleng.

“Dia meninggalkan kami demi laki-laki lain.” Kasih terdiam. Dia melihat penampilan Lucas, wajah tampan dengan tubuh yang atletis dan juga mungkin seorang yang mapan karena tampilannya yang kelihatan mahal. Kenapa ada wanita yang meninggalkan laki-laki seperti ini.

“Maaf.” Ujar Kasih yang merasa sudah megorek luka di hati Lucas.

“Tidak apa-apa, kami sudah merelakannya. Mungkin jika aku bertemu denganmu lebih awal, aku juga pasti akan memintamu menjadi istriku sekaligus Ibu dari Leon. Sayangnya aku terlambat.”  

Entahlah Lucas bercanda atau serius tapi sepertinya Kasih memasukkan di hati apa yang Lucas katakan. Kasih berdehem menetralkan keadaan karena tiba-tiba dia merasa sedikit gorgi dengan ucapan Lucas.

“Aku harus kembali ke kantor,” ujar Lucas saat melihat jam di pergelangan tangannya. “Aku titip Leon, yah.” Sambungnya sebelum meninggalkan Kasih.

Kasih terdiam di kursinya melihat Lucas dari tempatnya duduk masuk ke dalam mobilnya. Dia menghela nafas saat mobil Lucas sudah melaju.

“Apa yang kau pikirkan, Kasih. Walaupun dia kelihatannya lebih hangat dan ramah, tapi kau kan sudah memilih Dimas. Jangan pikir yang aneh-aneh.” Celoteh Kasih saat menyadari hatinya sedkit goyah mendengar ucapan Lucas tadi.

Sementara itu foto Kasih yang masuk ke dalam mobil Lucas kembali sampai di depan mata Dimas. Orang yang menjaga Aurel memotret saat Kasih masuk ke dalam mobil Lucas saat mereka akan ke cafe tadi. Dimas terlihat kesal, tapi dia menyembunyikan kekesalannya.

“Apakah anda ingin menyelidiki orang ini?” tanya Harlan. Dimas nampak berfikir.

“Tidak perlu, fokus saja pada Aurel.” Ujarnya.

Setelah menyesap habis kopinya, Kasih kembali ke sekolah dengan berjalan kaki karena juga tidak terlalu jauh. Dari kejauhan, Kasih melihat seorang wanita paruh baya sedang berdiri di seberang jalan tepat di depan gerbang sekolah.

Kasih ingat tas yang wanita itu pakai, wanita paruh baya itu oma Aurel. Kasih mempercepat langkahnya sampai di sekolah. Dia lalu bicara pada satpam dan menunjuk omanya Aurel yang berada di seberang jalan.

“Heh, kenapa juga Kak Dimas melarang Aurel ketemu sama omanya. Mereka kan memang ada hubungan darah. Lagi pula oma pasti tidak berniat jahat.” Ujar Kasih merasa sedih Aurel tidak di perbolehkan bertemu dengan omanya sendiri.

Bel pulang berbunyi. Aurel juga sudah keluar bersama Leon. Entah apa istimewanya Leon dari anak yang lain sehingga Aurel bisa berteman dengannya.

“Daddy mana?” tanya Leon melihat Daddy nya tidak ada.

“Tadi bilangnya mau kembali ke kantor.”

“Oh.”

“Kamu tidak apa-apa tunggu sendirian?” tanya Kasih yang juga tidak enak meninggalkan Leon. Tapi dia tidak mau sampai Aurel meihat Omanya dan menemuinya. Bisa-bisa Kasih kena semprot yang lebih tajam lagi dari Dimas.

“Tidak apa-apa tante, im ok.” Kata Leon. Kasih lalu menarik tangan Aurel dan membawanya masuk ke dalam mobil dengan cepat.

Saat mobil Kasih sudah melaju, tiba-tiba di tengah jalan yang cukup ramai mobilnya di hadang oleh dua motor di kiri dan kanannya dan memaksanya berhenti.

“Tante ada apa? Mereka siapa?” Aurel ketakutan melihat orang-orang di atas motor itu menggedor-gedor pintu mobil Kasih.

“Berhenti…” teriak mereka. Kasih yang kesal langsung meminggirkan mobilnya.

“Jangan keluar dan jangan buka jendela.” Ujar Kasih.

Pintu di gedor, pengendara motor yang berjumlah empat orang itu memukul-mukul mobil kasih dan memaksanya keluar.

“Kalian siapa? Mau apa?” ujar Kasih saat keluar dari mobil. Salah seorang preman itu mendorong Kasih hingga terlempar dan berusaha menarik Aurel keluar dari mobil.

Kasih segera bangun dan menendang salah satu preman yang memaksa Aurel keluar.

“Kalian salah ganggu orang. Bugh.” Kasih mulai memakai jurus yang biasa dia gunakan saat latihan.

“Sudah lama aku tidak olah raga, bugh.” Tinju demi tinju dan tendangan Kasih lakukan dan menghajar mereka. Tapi Kasih kalah jumlah, empat lawan satu hingga salah satu preman itu berhasil melayangkan tinjunya di wajah cantik Kasih. Darah segar mengalir dari bibirnya. Belum sempat Kasih menghapus darah yang mengalir di bibirnya, satu tendangan kembali mendarat di perutnya membuatnya terhuyung hingga jatuh.

Saat salah satu preman kembali ingin menarik Aurel saat melihat temannya sudah mengatasi Kasih, tiba-tiba saja ada orang yan datang membantu Kasih. Lalu orang-orang yang tadi hanya menonton dan merekam dari jauh karena tidak berani mendekat mulai berdatangan dan menghajar para preman itu.

“Tante tidak apa-apa?” ujar Aurel yang keluar dari mobil dan membantu Kasih berjalan masuk ke dalam mobil.

“Kamu tidak apa-apa?” salah seorang ibu-ibu yang melihat dari jauh menghampiri Kasih dan Aurel. Dia memberikan sebotol minuman pada Kasih.

“Terima kasih, Bu.” Ujar Kasih pada Ibu yang memberikannya minum. Dia lalu melihat Aurel dari atas ke bawah memastikan anak itu tidak terluka sama sekali.

“Kamu tidak apa-apa? Tante kan sudah bilang jangan keluar dari mobil.” Uajr Kasih. dia melihat kekhawatiran di wajah gadis kecil itu. Kasih memegang tangannya dengan lembut.

“Tante nggak apa-apa.” Ujar Kasih memeluk Aurel. Dia yakin anak itu pasti sangat ketakutan melihat kejadian barusan.

1
Kholisa N Adinda
Luar biasa
Heri Wibowo
cobalah membuka hatimu cari jodohmu yang lain monica.
Ana
next kak🥰
Deuis Lina
karena mencintai dg tulus tidak harus memiliki Monic ,,melihat orang yg kita cintai bahagia kita juga ikut bahagia ,,,walau harus nahan beban d hati intinya kita harus ikhlas
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
begitu yang seharusnya Mia lakukan
jgn tunggu diancam...
Heri Wibowo
lanjut kak.
Deuis Lina
udah d kasih kesempatan sama Dimas malah berulah ya monica
Ana
next kak semangat 💪
Ana
ck ga jera juga ya ni Monika sama keluarga nya 😤
Four Lovely
bagus dimas tegas, jaga dgn ketat saja biar bgmn hubungan ibu n anak. peringatkan Monika utk tdk ulangi lg.
Deuis Lina
lanjut kak,,,
Ana
semoga selalu bahagia, Alhamdulillah Aurel anak yang pintar, kedepannya mungkin akan lebih baik menjaga jarak dengan Monika meskipun dia ibu kandung Aurel
Heri Wibowo
lanjut thor.
Rosita Rosdiana
bakalan rolling coaster nih ceritanya
Deuis Lina
berpikirlah bijak Monik jgn samakan Dimas yg dulu sama Dimas yg sekarang karena klu salah langkah lagi kamu akan tau akibatnya dan sangat fatal dan tunggu kehancuran keluargamu karena kecerobohan mu
Upi Raswan
kasih begitu peka yaa...moniiik moniik dah dikasih hati minta jantung..kamu lupa siapa sekarang dimas,, kamu ingin hancur untuk yang Kedua kalinya.
Ana
jangan egois dan serakah Monika jika tak mau kehilangan segalanya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
gunakan kesempatan dgn baik
jgn serakah atau monika akan menyesal seumur hidupnya....
Heri Wibowo
sudah diberi kesempatan jangan ngelunjak gitu Kamu monica
Yulien Sumangkut
sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!