Gadis Kecil Kesayangan Om Mafia Tampan

Pukul 15;00 WIB seorang make up artis datang untuk mendandani Gea. Mereka di antar oleh Fero kekamar Gea, terlihat Gea yang masih duduk di sofa pun bangkit melihat kedatangan mereka.

"Permisi Nona,mereka adalah make up artis yang di panggil tuan untuk mendandani nona,"tutur Fero kepada Gea.

"buat apa"

"Jam 7 malam tuan minta Nona untuk menemaninya di acara makan malam," jawab Fero yang kemudian langsung memerintahkan MUA itu untuk merias Gea.

Gea mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi karena Fero yang langsung keluar dari sana. Gea pun tanpa melawan membiarkan MUA itu merias dirinya.

"Jangan tebel-tebel,"ujar Gea membuat MUA itu tersenyum.

"Baik nona kami hanya merias Nona sesuai umur Nona kok. Jangan khawatir,"ujar MUA itu.

Setelah selesai memakaikan make up, mereka membantu Gea untuk memakai gaun yang telah di pilih oleh Steven. Gaun selutut berwarna hitam yang menonjolkan bahu kirinya. Gea sang gadis cupu kini terlihat sangat cantik. Penampilan benar-benar berubah hingga dia sendiri pun takjub melihatnya.

Saking terpanah dengan tampilanya sendiri membuat Gea tidak menyadari kedatangan Steven. Steven kini berdiri bersandar pintu memandang gadis kecil miliknya itu, ternyata tak hanya Gea yang terpanah, tapi Steven pun juga terpanah melihat kecantikan Gea.

Para MUA itu pun segera keluar dari kamar Gea saat mereka melihat kedatangan Steven. Setelah mereka keluar Steven melangkah mendekati Gea dan berdiri di belakangnya. Gea yang melihat Steven dari pantulan cermin membuat dirinya berbalik kearah Steven.

"Cantik,"puji Steven membuat pipi Gea seketika memerah."Ngak papakan pakai high heels?"tanya Steven yang terlihat khawatir.

"Nggak papa kok om, tadikan udah di periksa dokter katanya udah ngak papa,"terang Gea.

"yah udah yok,"ajak Steven menggandeng tangan Gea.

"Ada acara makan malam, jangan berfikir bisa kabur saat ada di sana,"ujar Steven memberi peringatan.

"Iya om,"jawab Gea yang memang tidak berani lagi kabur dari Steven.

Mereka berdua menaiki mobil yang di kawal oleh Fero. Gea tak banyak bertanya dia hanya memandang keluar jendela. Mobil berhenti di gedung mewah dan terlihat banyak tamu undangan yang hadir.

Steven menggandeng tangan Gea masuk kedalam gedung itu. Gea yang pertama kalinya memakai high heels berusaha agar tidak membuat malu Steven. MUA tadi pun sudah mengajarkan Gea bagaimana memakai high heels.

Semua mata memandang ke arah Gea dan Steven ketika mereka masuk kedalam gedung itu. Gea merasa heran dan hal itu membuat dirinya gugup. Terlihat seorang perempuan berpakaian seksi berjalan kearah mereka.

"Cantik banget,"puji Gea dalam hati merasa iri. Dia membandingkan dirinya dengan perempuan itu. Dirinya juga tampak terlihat cantik namun tidak sebanding dengan perempuan itu.

"Sayang,"panggil perempuan itu yang kemudian langsung memeluk tubuh Steven. Namun sayangnya Steven mendorong perempuan itu agar tidak memeluk dirinya.

Steven dengan acuh melewati Berliana begitu saja Berliana kesal dan memandang tajam kearah Gea. Gea yang tak tahu apapun hanya bisa mengikuti langkah Steven.

Steven membawa Gea untuk duduk di kursi yang telah disediakan,"tunggu di sini sebentar,"ucap Steven yang kemudian melangkah meninggalkan Gea.

Berliana yang penasaran dengan Gea pun menghampirinya.

"Jal*ngnya Steven ya,"?tanya Berliana yang merendahkan Gea.

Gea pun menjawab dengan gelengan kepala. "udahlah gak usah ngelak, lu Taukan gue tunangannya Steven jadi jangan berharap lebih dari sekedar jal*Ng!"ujar Berliana membuat Gea terkejut akan hal itu.

"Tunangan?"

"Kamu akan menikah sebentar lagi siap-siap aja lu dibuang"ujar Berliana dengan angkuhnya. Sisi lain Steven sedang memberikan sambutan kepada para tamu yang telah hadir di acara makan malam yang Steven adakan.

"sebenarnya saya mengadakan makan malam ini untuk mengundang kalian semua besok di pesta pernikahan saya,"terang Steven membuat para tamu terkejut.

Begitu juga dengan keluarga Steven dan Berliana, pasalnya Steven tidak mengatakan apapun sebelumnya akan hal itu.

"Perkenalkan gadis cantik yang mengenakan gaun hitam itu bernama Gea Arumi calon istri saya,"ucapan Steven membuat mereka makin terkejut.

Berliana yang ada di sana pun seketika langsung memandang Gea. Selesai menyampaikan itu Steven langsung menghampiri Gea.

"Maksud kamu apa sayang ?"tanya Berliana saat Steven ada di hadapannya.

"Gak ada maksud lain cuma mau memperkenalkan calon istri gue,"jawab cuek Steven yang duduk di sebelah Gea.

"Kita udah tunangan Steven !"ucap Berliana mengingatkan Steven.

"Lalu?bukanya dari awal gue udah bilang gak akan nikahin Lo,"ujar Steven dengan entengnya.

Fero menghampiri Steven dan terlihat ada sesuatu yang ingin dia sampaikan,"maaf tuan menganggu waktunya,saya hanya ingin menyampaikan jika tuan besar ingin bertemu dengan anda di ruang privat,"terang Fero yang berbisik agar tidak ada orang lain yang mendengarnya.

"Honey ayo ikut,"ajak Steven yang mau tak mau Gea pun mengikutinya.

Gea berjalan mengikuti Steven. Steven masuk keruangan privat. Berliana pun ikut bersama mereka. Terlihat seorang pria berumur dan seorang wanita disana yang tak lain adalah orang tua Steven.

"Lelucon apa yang kau buat Steven!"seru Johan papa Steven.

"Siapa yang membuat lelucon, aku gak bercanda soal tadi. Gea memang calon istri aku,"tegas Steven membuat Johan menggebrak meja.

Gea yang terkejut pun mengeratkan genggamannya di tangan Steven.

"papa gak Sudi mempunyai menantu dari keluarga yang gak jelas Steven!"

"Siapa juga yang minta restu papa,aku juga gak perduli papa mau restui kami atau gak,"ucap Steven yang kemudian memilih pergi dari sana sambil menggenggam tangan Gea.

"Dasar wanita murahan!"maki Berliana sambil nunjuk-nunjuk Gea. Steven yang tak trima pun mencekik leher Berliana membuat Berliana susah untuk bernafas.

"Tutup mulutmu jika masih ingin hidup!"gertak Steven yang kemudian mendorong tubuh Berliana agar tidak menghalangi jalan mereka.

Gea hanya mengikuti langkah Steven keluar dari gedung itu. Saat berada dalam mobil Gea hanya menunduk tidak berani memandang wajah Steven. Melihat amarah Steven hingga mencekik Berliana membuat Gea semakin takut padanya.

Kruyuk....kruyuk

perut Gea berbunyi membuat steven menoleh kearahnya."kamu lapar"mau makan apa?"tanya Steven dengan lembut.

"Terserah om aja, Gea ngikut om,"jawab Gea yang masih takut memandang wajah Steven.

"Hey gadis kecil, bukankah aku sudah katakan pandang aku jika aku mengajakmu bicara,"ucap Steven membuat Gea dengan ragu menatap wajah Steven.

Sorot mata ketakutan di mata Gea malah membuat Steven merasa gemas. Dia menarik pelan hidung Gea saling gemasnya.

"Okay kita makan di dekat sini aja biar gak terlalu malam nanti pulangnya karena kamu harus istirahat,"ujar Steven.

Mereka pun menuju ke restoran bintang lima yang ada di arah mereka pulang. Sampai di sana Gea kebingungan saat melihat menunya. Bisa di bilang hampir semua belum pernah Gea coba.

Karena bingung mau pesan apa maka Steven pun memesankan steak untuk Gea, untuk pertama kalinya Gea mencoba makanan itu membuat dia takjub dengan rasanya yang sangat lembut di mulut.

"Makan yang banyak sampai rumah langsung tidur,ingat besok pernikahan kita jangan mencoba kabur dari aku. paham honey,"

Gea menganggukan kepalanya dengan pelan membuat steven merasa puas karena tidak butuh waktu lama untuk dia bisa membuat Gea mengikuti semua perkataanya.

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YAH GUYS!