Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAKEK MAX DAN KAKEK HAN
Mendengar ucapan sang Kakak, Elgar merasa tak percaya. apa mungkin adik lembut nya memiliki sifat seperti itu. yang dia tahu kalau Jeni sangatlah penurut, baik dan lembut.
"Maksud Kakak Jeni sengaja membuat kita membenci Kirana..?" Ucap Elgar tak percaya.
"Percaya Atau tidak itulah yang Dia lakukan pada kita. Dan Adik kandung kita telah menjadi Korban dia..Kau lihat saja Kejadian tadi. Itu semua ulah Jeni untuk membuat Kirana malu...Dia menggunakan orang lain untuk mempermalukan Kirana . Untung saja Kirana Cerdas . tapi kita Bertahun, tahun tidak menyadari itu. Kita malah sangat menyayangi gadis itu dan mengabaikan Kirana yang seharusnya jadi Prioritas kita . dia adik kita , adik kandung kita ..." Jawab Erik. Terlihat Elgar terkejut mendengar perkataan Erik. Namun Kenyataan nya memang benar.. seharusnya Kirana lah yang Menjadi perhatiannya mereka. tapi Apa yang terjadi. mereka mengabaikan gadis itu. walaupun Keyataannya mereka tahu Kirana Adik kandung Mereka, tapi mereka Seolah tak melihat Ada Kirana di antara mereka. dan kini Keluarga lain lebih peduli pada Kirana. terlihat sekali kalau mereka sangat menyukai dan Menyayangi Kirana. kebalikan dari Sikap mereka .
"Kak...yang aku tahu keluarga Max Adalah keluarga Nomer satu di Negara I. dan Pria yang berada di sebelah Kirana Adalah aktor terkenal di Negara I..." ucap Elgar.
"Aku tahu...lihat mereka. kedudukan dan Kekayaan mereka di atas kita, tapi coba lihat itu, mereka perduli para adik kita, membanggakan adik kita. dan sangat jelas sekali Kalau mereka juga sangat sayang pada Adik kita. Siapa kita di bandingkan mereka. tapi mereka lebih peduli para wanita yang seharusnya kitalah yang sayang dan bangga padanya. Kita saudara kandung Kirana. tapi kita tidak bisa mengakui itu. Karena Kirana telah memutuskan persaudaraan kita dengannya. Dia sudah menyerah mengharapkan Kasih sayang kita. hampir empat tahun dia mengemis dan mengharapkan kasih sayang kita. tapi Apa yang kita lakukan. kita menghina dia , mengabaikan dia. kita malah membuat Dia Seolah pembantu di rumah keluarga kita. pembantu saja mendapatkan gajih tapi dia... " Leo berhenti berkata saat dia tersedak Karena menahan air mata yang ingin keluar dari Matanya.
Mereka masih melihat Interaksi Kirana dengan keluarga besar Max Dion.
"Kalian tahu apa yang di katakan Kirana saat dia menolakku untuk kembali pulang. Ternyata Selama dia tinggal di rumah kita, Mama tidak pernah memberi dia Kemewahan. Baju yang dia pakai, merupakan baju bekas Jeni yang sudah tidak di inginkan Jeni lagi . Dan jika Ada baju baru, itupun Mama belikan di pasar murah. dan Kau tahu Siapa yang membelikan...pembantu Sui.. dan apa yang di lakukan pembantu Sui...dia akan membelikan baju termurah Karena uang untuk pembelian baju untuk Kirana dia korupsi...." ucap Frans dengan nada suara sedih.
"Aku percaya itu Kak...Sebab sebelum Kirana mengirim uang pada Mama, Dia juga mengembalikan Ponsel yang di berikan Mama untuk dia . dan kalian tahu ponsel apa yang Mama belikan untuk Kirana...? semua murid memegang Ponsel android, tapi Kirana tidak . Ponsel yang di berikan Mama Adalah Ponsel seharga seratus atau dua ratusan saja. ponsel jadul yang sudah tak berharga. Jadi tolong jangan salah kan Kirana kalau dia memilih dia pergi dari kita.Aku mau pergi Dari keluarga Xio. aku juga mau tidak di akui seperti Kirana oleh keluarga Xio, Asal aku bisa mendapatkan kembali Cinta adikku..." ucap Leo dengan sungguh - sungguh.
"Le...Kau itu ngomong apa...jangan sembarangan ngomong..." ucap Frans .
"Aku ngomong sesungguhnya Kak...Jika aku harus memilih, aku akan memilih adikku..." ucap Leonardo. semua saudaranya terdiam.
Sedangkan di tempat kirana saat ini...saat Kirana ingin kembali ke tempat duduk nya, Luis menggandeng tangannya dan berkata.
"Mau kemana Dek...?" Tanya Luis.
"Kembali duduk bersama Kimby Kak.." Jawab Kirana.
"Nggak usah...kita berkumpul bersama Keluarga. Kakek sejak tadi sudah menyuruhku membawamu ke dia. Dia tadi sudah mau kedepan menghajar wanita itu.." Ucap Luis.
"Benar kata Luis... Kita kumpul bersama keluarga dek..." Ucap Willi.
"Baik... Tapi Kimby dan Yunli Bagaimana Kak...?" Kata Kirana.
"Mereka pasti sudah berkumpul dengan. Keluarga..." Ucap Luis.
Dan benar saja , saat Kirana melihat kearah mereka , ternyata mereka sudah tidak Ada di tempat nya. Kirana pun tertawa ,Ternyata mereka sudah pergi dari tempat itu. Dan sang Mama menatap ke belakang dan berkata.
"Sayang...kita ke Kakek...Kakek pasti mencemaskanmu..." Ucap nyonya Irine .
"Baik Ma...maafkan Kirana Ma..pasti kalian malu Karena Kirana..." Ucap Kirana .
"Hey... Siapa Bilang..kami malah bangga padamu.." Ucap nyonya Irine.
Benar saja... Saat mereka sampai di tempat keluarga besar Sang Mama. Terlihat Ayah dari nyonya Irine langsung me manggil Kirana. Pria tua yang duduk bersama wanita Tua itu melambaikan tangannya.
"Ana.. kemarilah nak..." Ucap tuan Sanchu Han ayah dari nyonya Irine.
Kirana menatap Pria itu lalu segera berjalan kearah mereka. Kirana Pasrah kalau memang mereka akan marah dia harus menanggungnya . Sebab memang Dia telah Menjadi sorotan banyak orang tadi.
"Ya Kek..." ucap Kirana.
Ketika sampai Di dekat kedua orang Tua itu . Tapi ternyata sang Kakek bukannya ingin memarahi Kirana tapi beliau malah memegang tangan Kirana.
"Kau hebat sayang... Kejahatan Kau balas dengan Kebaikan. Kau juga bisa mengatasi masalah itu dengan baik. Jika Kakek berada di tempatmu. pasti Kakek sudah menghancurkan wanita itu. Dan akhirnya mereka pasti lebih yakin kalau Kakek memang orang Kasar dan tidak bermartabat.
Tapi Kau tidak melakukan nya. Kau malah dengan santai membuat dia jatuh. Walaupun Kau sekarang tidak menghukum dia. Aku yakin hidup wanita itu akan di bayangi masalah ini Selama hidup nya. Dia akan sangat kesulitan mencari pasangan hidup nya . Karena perbuatan dia sekarang, akan membuat para Pria maupun para orang Tua , akan berfikir seratus Kali dulu untuk Menjadi kan gadis itu sebagai menantu mereka..." Ucap Kakek Han dengan nada kesal.
"Nenek sangat bangga Padamu nak... Selain kau bija, Kau sangat pandai bermain Piano. Apa lagi alat Musim yang bisa Kau mainkan...?" tanya Sang Nenek. Kirana berkata lembut.
"Trimakasih Nek.. Soal alat music yang bisa Kirana Mainkan Selain piano Adalah Guitar dan seruling Nek..." Jawab Kirana .
"Ha ha ha.. Kau memang benar- benar Cucu Kakek...Dion , Irine ,Kalian telah memberiku Cucu yang aku harapan. Sejak dulu Aku ingin memiliki Cucu yang bisa memainkan beberapa alat Musim. Dan kini aku mendapatkannya dari kalian. Aku sangat Senang malam ini..." Ucap Kakek Han sambil tertawa Senang dan mengusap kepala Kirana dengan bahagia.
Tiba - Tiba sang Nenek menarik tangan Kirana. Dan dia memasukkan gelang rantai mas putih yang memiliki hiasan bunga teratai kecil dari bahan giok dan di kanan Kirinya memiliki daun bermatakan berlian putih. Melihat itu Kirana kaget dan berkata.
"Nenek...ini...?" Tanya Kirana.
"Hadiah pertemuan pertama kita sayang... " ucap sang Nenek lalu mencium lembut Kening Kirana . melihat itu Nyonya Irine gembira. Ternyata keluarga besarnya terutama kedua orang tuanya menyukai Kirana. Terlihat dia tersenyum bahagia. Begitu juga dengan tuan Dion.
"Trimakasih Nek... Kirana akan menjaganya dengan baik.."ucap Kirana .
"Jangan Kau lepas gelang itu sayang jika tidak terpaksa..." Ucap sang Nenek lagi .
"Tentu Nek..."ucap Kirana.
"Hey...apakah kami Terlambat untuk mengucapkan selamat pada Cucu cantik dan cerdas Kami.."sebuah suara terdengar .
Dan terlihat sepasang Suami istri lanjut usia datang bersama pasangan paruh baya dan dua Pria Muda . Mereka bergabung dengan anggota keluarga .
"Tuan dan Nyonya Max kalian datang...!" Seru Kakek Han bahagia.
"Tentu saja... Kalau tidak , aku tidak akan tahu Cucu perempuanku yang Cantik ini...dan Kau anak jahat...kenapa Kau tidak membawa Putrimu Pulang ke Negara I ... Apakah Kau tidak mau menunjukkan pada Dia Kakek dan neneknya ha...!" Ucap Max Tua sambil menatap Tuan Dion dengan tatapan marah.
"Ayah... Kami akan membawanya saat tahun baru nanti...dia sekarang masih Sekolah.. sekalian merayakan tahun baru.. ." Ucap Tuan Dion.
"Apakah Kau keberatan membawa Dia sebentar saka kerumah orang Tua ini.. "Seru tuan Max marah.
"Baik, baik Dion salah maafkan aku..." Ucap tuan Dion mengalah. Melihat semua itu , Kirana tersenyum dan berkata dengan lembut.
"Kakek...jangan salah kan Papa... Semua itu Karena salah Kirana. Kirana yang tidak mau mendengar permintaan Papa...kedepannya Kirana akan menuruti dan akan datang menemui Kakek. Kakek jangan marah lagi Ya..." Ucap lembut Kirana sambil mendekati Tuan Max tua.
"Lihatlah ini..dia malah membela mu ...dasar anak tak berbakti. Sini sayang Sapa Nenek dan Kakekmu..." Ucap Tuan Max bangga.
"Salam Kakek, salam Nenek...Kirana mengucap salam. Semoga Kakek dan Nenek di berkati panjang umur dan Kesehatan yang terbaik..." Ucap Kirana sambil membungkuk Sedikit memberi hormat.
"Baik. baik...anak baik. Trimakasih sayang..doa darimu semoga di kabulkan Tuhan..." Ucap Tuan Max Tua.
Dia memeluk Kirana dengan sayang. Lalu nyonya Max Tua juga memeluk Kirana. Dan Kirana mendapat kan sebuah Cincin bermata berikan Kuning. Cincin itu sangat Indah. dan sangat manis di jemari tangan Kirana . Dan ternyata sepasang Suami istri di belakang mereka berdua Adalah adik perempuan Tuan Dion. kedua Pria Muda itu Adalah Putra mereka. Suami dari adik tuan Dion ternyata seorang perwira di ketentaraan. Dan Putra Pertamanya juga bekerja sebagai tentara juga. Mereka Menyapa Kirana dengan akrab. Melihat semua itu membuat Kirana ingin menangis . kehangatan keluarga besar dari kedua orang Tua barunya membuat Kirana ingin menangis . Melihat itu nyonya Irine memeluk Kirana dengan sayang. dan Tuan Dion mengusap kepala Kirana penuh kasih sayang.
"Pa, Ma...Trimakasih ...trimakasih atas pemberian Kasih sayang ini Pa..." Ucap Kirana.
"Sama- sama sayang..." Ucap nyonya Irine.
"Pa...apakah Ada masalah dengan jantung Kakek Max...?" Tanya Kirana setelah melepas pelukannya. Mendengar itu sang Papa kaget.
"Pa...apakah Jantung Papa bermasalah...?" Tanya Tuan Dion.
Memang Beberapa bulan ini dia tidak datang berkunjung kerumah orang tuanya. Kesibukannya akhir-akhir ini menyita waktu nya. Dulu dia sering datang saat masih Ada Kirana. Karena Kemahiran Kirana dalam menghendel segala masalah di perusahaannya . Membuat tuan Dion Sedikit santai . tapi saat Kirana hilang, dia sangat sibuk dan tak bisa meninggalkan perusahaan dengan seenaknya.
"Ck..dari mana Kau tahu itu...?" Ucap sang papa dengan wajah kesal.
"Papa...jadi papa memang sedang sakit ya...!" Seru ketiga Putra Putrinya.
"Kalian ini...jangan terlalu berlebihan seperti itu... Papa tidak apa- apa Kok... Dari mana Kau tahu aku sakit Di..?" Kata tuan Max Tua para tuan Dion.
"Cucu perempuanmu yang mengatakannya padaku .."ucap tuan Dion.
"Apaa...dia tahu aku sakit...?" Kata tuan Max Tua kaget .
"Jadi Papa memang sakit...? Lalu kenapa Papa tidak memberi tahu Kami..." ucap Adik tuan Dion sambil menatap sang papa dengan tatapan kesal .
"Ck..anak kecil , kenapa Kau bocorkan rahasiaku..."ucap Tuan Max Tua pada Kirana.
"Maaf Kek...sebab penyakit Kakek jika tidak di obati secara cepat akan semakin parah. Dan aku tidak mau itu.."ucap Kirana lembut.
"Ck..Kau tahu apa anak kecil.. Ini tubuhku dan aku tahu kalau tubuhku masih kuat untuk menahan penyakit itu.. " ucap Tuan Max Tua angkuh.
"Bagaimana bisa doa tidak tahu penyakitmu Max Tua...dia muridku tentu saja dia tahu tentang segala penyakit..." Sebuah suara mengejutkan mereka semua. Terlihat Prof Hanson datang bersama pria paruh baya yang terlihat gembira melihat wajah Kirana.
"Hanson...ternyata itu Kau...apaa...dia Murid mu... Cucu kecilku muridmu.. ?" Seru Kakek Max dengan wajah Kaget.
"Tentu saja... Dan Putra sombong mu itu juga tahu kalau Kirana itu Murid Kesayanganku dan kini Kau ingin merebut Dia dari tanganku..." Ucap Prof Hanson sambil mendekati Kirana.
"Apa kabar Nak..Malam ini Kau Tampil hebat. Dan lihat ini...Saat Kau hilang Dia mencari mu seperti Orang Gila..." Ucap Prof Hanson sambil menunjuk pada Pria paruh baya yang Ada di dekat nya.
"Guru besar Dan Yu.. " ucap Kirana
"Dasar anak nakal..Kau pamit tanpa memberi tahu gurumu ini...dan Kau hilang begitu saja Selama Beberapa tahun ini..Kau tahu , tulang Tua ini mencarimu sampai di beberapa Negara. Dan aku tidak bisa Menemukan mu.. Dasar.." ucap tuan Hu Dan Yu dengan wajah kesal. Dan dia menyentil kening Kirana dengan gemas .
"He he he...maafkan aku guru... Kebodohanku membuat kalian cemas. Tapi jangan Khawatir, aku sekarang sudah tidak Bodoh lagi Kok..." Ucap Kirana sambil tertawa.
semua keluarga Max dan keluarga Kakek Han kaget melihat keakraban Kirana dengan Dua Pria yang merupakan pemimpin di bidang nya masing- masing. Prof Hanson merupakan Kepala ikatan Dokter seluruh Dunia. dan Guru besar Hu Dan Yu merupakan kepala Musisi di Lima Negara .
"Kalian berdua Mengenal Cucuku...!" Tanya Kakek Max Keheranan.
"Tentu saja Max...dia calon pewarisku..." ucap tuan Dan Yu.
"Guru... bukankah sejak dulu aku tidak mau..." Kata Kirana dengan wajah cemberut.
"Hey, tidak bisa sayang...Kau harus mau. Tempat itu sudah kusiapkan untukmu. Dan tidak Ada yang bisa menempatinya Selain kamu..." Ucap Tuan Dan Yu.
"Tidak guru...aku tidak Mau..." Jawab Kirana. Terlihat wajah sedih tuan Dan Yu.
"Max Tua..Bantu aku membujuk cucumu..." Ucap Guru Dan Yue pada Kakek Max.
"Oo..sekarang Kau meminta pertolonganku..? Baik akan aku Bantu membujuk cucuku, tapi berikan Dizi giok milik mu padaku..." Ucap Kakek Max Tua dengan tatapan dan senyum licik.
"Tidak bisa.. Itu milik Cucu perempuanmu ini...apakah Kau akan merebut milik nya..." Seru Guru Dan Yu marah. Kakek Max Tua tertawa mendengar ucapan guru Hu Dan Yu.
"Baik aku akan membantu membujuk Cucuku . tapi awas kalau Kau Bohong . Kau tidak akan Ku perbolehkan bertemu dengan dia..." Ucap Kakek Max Tia mengancam .
Tingkah ke duanya membuat orang ingin Tertawa. Banyak orang melihat interaksi para guru dan keluarga Besar Max Dion dengan tatapan iri. Apalagi di tempat para tamu undangan, Jeni melihat interaksi Kirana dan Keluarga besar Tuan Max Dion yang terlihat cukup akrab. Jeni melihat kalau Kirana Di kelilingi oleh orang- orang Kaya. Mereka juga banyak yang melihat saat Kirana mendapatkan gelang dan cincin yang di berikan oleh kedua Nenek Kaya itu . Mata Jeni terbelalak dengan tatapan iri. Apalagi saat Jeni melihat kedatangan Dua Oria paruh baya yang mendekati Kirana. Salah satunya Adalah Guru Besar Hu Dan Yu yang tadi malam menemui dia dan kedua orang tuanya. Terlihat sekali kalau ke duanya sangat dekat sekali dengan Kirana . Jeni terlihat sangat marah sekaligus iri.
"Apa Sich kelebihan gadis itu dari pada aku... Dia hanya anak pungut saja, kenapa mereka mengeluh- eluhkan Kirana. Brengsek... Atau mungkin Karena Permainan Kirana tadi.. Aah Bodoh..Mengapa aku malah menguntungkan gadis sialan itu...brengsek...." Seru Jeni dalam hati. Dia mengepalkan tangannya dengan erat. Hingga kuku runcingnya menekan telapak tangannya hingga terluka.
Sedang kan Tuan Xio dan Nyonya Xio melihat Kirana dengan keluarga Max Terlihat sangat akrab sekali . Tidak Ada kecanggungan sekali di Sikap Kirana. Dia seperti sudah terbiasa berhadapan dengan orang - orang kaya tersebut. Tidak Ada sama sekali Sikap seorang anak Desa udik. Seolah dia sudah terbiasa menghadapi mereka. Benarkah dia Kirana putri yang telah Mereka sia- siakan .
"Pa...apakah dia Kirana yang tinggal di rumah Kita,..Kirana yang telah kita sia- siakan..?" Tanya Nyonya Xio tak Percaya.
"Entahlah Ma...kalau wajahnya dia sekarang lebih cantik dari saat bersama Kita. Tapi kenapa Kirana yang sekarang seperti bukan Kirana yang mengharapkan Cinta dari keluarga Kira.. Dia bagai harimau yang terbangun dari tidurnya. Aku merasa sesak dia habis di hukum Fransisco, Dia mulai berubah wataknya. dia semakin cerdas dan entah apa lagi yang Ada di hidup nya..." Ucap Tuan Xio.
"Pa..." Terdengar suara Jeni saat sang Mama dam Papanya membicarakan Kirana.
"Jangan banyak Berbicara Jen... Semua yang kita alami sekarang ini , hanya Karena tidakanmu yang Keterlaluan itu. Mengapa Kau seperti ini Jen sudah beberapa kali Kau membuat Malu Papa . Melihat kejadan ini kenapa aku merasa Sebenarnya Kaulah yang membuat masalah Jen..Kau sengaja mempengaruhi Papa agar membenci Kirana. dan Hari ini...hari ini dengan jelas, Kaulah yang sengaja ingin mempermalukan Kirana. Apa sich maumu.. " Ucap tuan Xio . Terlihat kalau kali ini dia benar - benar marah.
"A..aku , aku .." Ucapan Jeni tidak berlanjut saat sang Papa membentak dan menyuruh dia diam.
"Cukup...papa tidak ingin mendengar apapun saat ini. Setelah sampai di rumah, Kau harus menjelaskan semua ini pada Papa..." Ucap tuan Xio dingin.
"Pa...sabar Pa... ini di masih di pesta..." ucap Nyonya Xio mencegah tuan Xio marah para Jeni.
"Mama...."ucap Jeni memelas.
"Diamlah Nak...Papamu sedang marah..." ucap nyonya Xio pelan.
Mendengar ucapan sang Mama dan menerima kemarahan tuan Xio, Jeni kembali merasakan Kemarahan di dalam hatinya. Apalagi dia melihat Kirana berada di lingkaran para pembesar dan orang - orang kuat. Bagaimana tidak.. Saat itu Kirana sedang bersama sang Ayah , kedua guru dan juga kepala kantor penelitihan yaitu Prof Jhan Shiwan .
Kepala penelitihan dan riset Negara K tersebut datang untuk bertemu dengan Tuan Dion . Namun saat Dia di perkenalkan dengan Kirana sebagai Ak. Dia pun terkejut. Dia sampai Berseru nyaring...
"Di...Dia Ak..!" Serunya tak percaya. Untung saja suara music menyamar kan seruanya.
"Kau bisa mengecilkan suaramu Wan...!" Kata Tuan Dion Menegur pria paruh baya itu.
"Tunggu Di ..Kau mengatakan Dia Putrimu dan Dia ..."Tuan Jhan Shiwan menatap Tuan Dion dengan wajah terlihat kesal.
Apalagi saat melihat anggukan kepala Tuan Dion. Tak lama terdengar suara kesal nya.
"Kau curang Di... Kau sengaja mengambil dia...Kau ingin membawa dia ke Negara I..?tidak, tidak...dia aset Negara K Di...jangan curang kau...!" seru tuan Shiwan dengan kesal dan marah .
"Kenapa Kau marah...dia memang Putriku sejak awal. Kalau Kau tak percaya, tanyakan Padanya . aku memang Ayah Dia..." Ucap Tuan Dion bangga .
"Sudah aku tak perduli... Pokoknya dia harus bergabung dengan kami..nak.. bergabunglah bersama kami...Ini Negara kita. Negara K butuh kecerdasanmu Kau mau kan bergabung bersama kami...?" Ucap Tuan Shiwan penuh harap. Terlihat Kirana menatap Pria yang baru Dia temui. tapi suara itu sering dia dengar untuk meminta tolong padanya memecahkan masalah pada empat tahun yang lalu. Namun kini dia melihat wajah yang memiliki suara tegas itu.
"Jika aku bergabung dengan anda, apa yang akan aku dapatkan..." Ucap Kirana.
Sebenarnya tak bermasalah jika dia ikut bergabung di pusat penelitian dan Riset milik Negara. Dia bisa memiliki kesempatan membantu Negara sendiri.
"Kau mau meminta apa... gajih besar...? Biar milikku Kau ambil Saja. Atau keuntungan lain...pasti aku akan memberikannya. " Ucap tuan Shiwan penuh percaya Diri.
"Aku tidak sejahat Itu tuan ... Anda bisa memberi gaji Seperti yang lain, hanya saja Saya meminta ruang Khusus yang tidak Ada seorangpun yang Boleh masuk tanpa ijinku. Dan sediakan Komputer yang terbaik di sana..." Ucap Kirana dengan nada santai.
"Hey...Kau benar mau bergabung dengan kami ...!" Seru tuan Shiwan tak percaya.
Dia tak menduga ternyata meminta gadis cerdas itu bergabung dengan dia di pusat penelitian ternyata tidak sulit . Melihat tingkah pria paruh baya yang seperti Anak kecil di beri Permen membuat Kirana bingung , harus menangis atau tertawa.
"Apakah aku harus membatalkan nya Pa..." Ucap Kirana sambil menatap sang Papa yang terlihat ingin tertawa.
"Mungkin saja sayang..." goda Tuan Dion.
Dia tahu sahabat Satu ini sudah Beberapa tahun ini ingin merekrut Kirana menjadi salah satu peneliti di bawa Naungannya. Dan Kini Kirana mau bergabung dengannya.
"Oo..tidak, tidak , tidak... Aku percaya..aku akan melakukan semua yang Kau minta... Dion....kenapa Putrimu berwatak bau sepertimu ha...Ooo... Bagaimana ini...aku akan Hancur di tangan kalian berdua..." Ucap Pria itu dengan wajah sedih.
"Dia Putriku...tentu saja seperti ku..." Ucap Tuan Dion.
Kakek Max dan Kakek Han terlihat sangat bangga menatap Kirana . gadis ini tidak Ada canggung- canggungnya di depan pembesar yang di Cari dan di hormat banyak orang. Gadis ini tidak sombong atau tinggi hati. Tapi juga tidak rendah diri. Dia bagai Batu karang yang telah lama di hempas badai.
Udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi.
Bersambung.
semangat kk💪💪💪