Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reuni
Nia melihat penampilan nya yang sangat cantik,dia merasa malu sendiri melihat wajah nya.
"Sempurna" ujar Siska tersenyum manis, sudah pasti atasan nya akan memuji hasil kerja nya hari ini.
"Saya permisi dulu Nia, sebentar lagi akan ada yang menjemput mu di sini" ucap Siska dan diangguki Nia patuh
Jantung nya berdegup kencang saat sopir Ben menjemput nya,apa bentuk rupa Paman teman nya ini hingga banyak sekali pengawal nya pikir Nia
Nia berjalan pelan saat di persilahkan oleh sang sopir menuju mobil.
Saat pintu mobil terbuka Nia masuk dan melihat sosok lelaki dengan rahang tegas dan hidung mancung nya membuat tubuh Nia mendadak beku, lelaki yang sangat tampan tidak seperti khayalan Nia kepala botak dan perut besar, jauh sekali dari pemikiran nya.
"Malam" tegur Ben ramah
"Ma-lam tuan"jawab Nia gugup
"Hehehehe" terlihat gelak tawa Ben membuat Nia terkesima
"Bagaimana mungkin kau menjadi teman kencan ku nona"
"Kenapa Tu-an?" tanya Nia gugup
"Ada yang salah dengan penampilan saya,bisa saya benahi" jawab Nia cepat dia tidak mau kehilangan uang untuk pembayaran hutang Mira
"Bukan begitu, tidak ada yang salah hanya bagaimana kita bisa berkencan dengan panggilan Tuan, sedangkan di skenario nya kita sepasang kekasih" jawab Ben
"Maaf,,saya masih bingung"
"Panggil aku mas Ben"
"Iya mas Ben" jawab Nia lagi
"Apa tugas-tugas mu sudah di terangkan oleh Siska?" tanya Ben
"Sudah,hanya menemani reuni bukan?"
"Ya, tenang saja tidak akan lebih dari itu setelah selesai uang akan saya transfer dan selebihnya kita selesai" jelas Ben dan di anggukki Nia lega karena memang itu mau nya, setidaknya hutang Mira bisa dia selesaikan setengah nya.
"Di sana kau jangan menjauh sedikit pun dari ku,terus genggam tangan ku" terang Ben lagi karena jujur perempuan yang di sebelah nya ini sangat cantik jika Nia hilang sedetik saja sudah pasti banyak hidung belang di luar sana yang akan mengincar Nia.
Tak berapa lama perjalanan mereka sampai di sebuah hotel mewah tempat di laksanakan nya reunian.
Ben keluar dari mobil dengan di buka kan oleh sang sopir tapi untuk Nia memang sengaja Ben yang membukakan nya,Ben menjulur kan tangan nya lembut dan di sambut oleh Nia, meskipun gugup Nia berusaha mengatur detak jantung nya agar terlihat tenang.
"Santai saja tak ada yang lebih cantik dari kamu" bisik Ben membuat Nia tersipu malu, ternyata lelaki ini perayu ulung tapi kenapa dia tidak memiliki kekasih, wajah nya cukup tampan apalagi karir nya sudah pasti mapan karena terbukti dengan dia mampu membayar Nia 25 juta hanya untuk berkencan satu malam dengan nya,bisa saja dia menyewa wanita panggilan di luar sana mungkin tidak akan semahal itu pikir Nia.
Nia dan Ben berjalan masuk kedalam Lobi hotel, mungkin bagi yang melihat mereka adalah pasangan yang serasi satu tampan dan satu lagi cantik tapi siapa sangka mereka hanya pasangan sewaan.
Ambar mantan istri Ben melihat sang mantan suami masuk membawa perempuan cantik dan juga muda.
"Malam" sapa Ben pada teman-teman nya
"Wah.... siapa ini bro?" tanya Agung teman Ben
"Calon istri ku" jawab Ben singkat
"Kapan Bro?" timpal teman Ben yang lain
"Secepat nya,iya kan sayang?" tanya Ben pada Nia membuat Nia mengangguk pelan,dia terlalu malu ikut acara reuni seperti ini, karena menampilkan orang-orang kaya dan berkelas, meskipun dia sendiri tak miskin tapi Nia sangat canggung.
Ben merangkul Nia erat memperlihatkan keposesifan nya di depan Ambar,bukan karena masih ada perasaan Ben hanya memperlihatkan jika dia bisa move on dari perempuan itu dan mendapatkan perempuan yang lebih muda lagi.
Ambar sedikit mencibir melihat Ben yang terlihat sombong dengan gandengannya.
"Tahun ini ya Ben?" tanya Bella teman satu kelas Ben
"Do'a kan saja Bel yang terbaik"
"Seperti nya wajah dia tidak asing lagi Ben,aku pernah melihat nya di-" Bella mencoba mengingat-ingat
"Bank!!!" seru nya membuat Ambar tersenyum tipis Mungkin saja Bella pernah bertemu dengan perempuan itu di Bank saat perempuan itu menjadi nasabah Bella secara Bella juga bekerja di Bank.
"Iya..dia bekerja di salah satu bank Swasta Bell" jelas Ben lagi membuat senyum Ambar memudar
"Iya,kita satu Bank ya,tapi kamu di Bank induk ingat nggak pas acara gathering Di puncak dua bulan lalu?" tanya Bella
"Maaf mbak mungkin saya lupa, soalnya banyak orang" jawab Nia sopan
"Iya sih tapi aku bisa ingat kamu secara kamu sama Sari dan pak Alan waktu itu"
"Mungkin ya Mbak"
"Calon kamu hebat Ben,dia salah satu karyawan teladan" puji Bella dan hanya di anggukki Ben sedangkan Ambar makin meradang di buat nya.
Banyak yang memuji kecantikan Nia hingga Ambar pergi meninggalkan acara sebelum selesai membuat Ben puas dengan acara malam ini tidak sia-sia dia membayar Nia mahal ternyata perempuan di sebelah nya ini sangat pintar.