Raja Chaiden Gaver Wallace dan Ratu Ivara Zelda Geraldine Wallace, pasangan Raja dan Ratu yang saling mencintai, dua sosok yang memiliki pengaruh paling besar di kerajaan Wallace.
Ratu Wallace, merupakan perempuan Cantik, tangguh, bijaksana dan juga pintar, seorang Ratu yang begitu menghargai rakyat nya.
Tragedi penculikan yang di lakukan oleh paman Raja Wallace, membuat nya terjatuh ke dalam jurang, meninggal kan semua orang termasuk meningal kan cinta nya.
---------------------------------------------------
"Queen aku merindukan mu"
~Raja Chaider Gaver Wallace
"King aku kembali?"
~?......
"Ibu apa kami memiliki ayah?" tanya dua bocah kecil.
~?.....
Setelah tujuh tahun berpisah, akhirnya semesta kembali mempertemukan mereka berdua.
Akan kah cinta mereka akan kembali menyatu? Atau hanya sebatas pertemuan singkat?
Ada rahasia besar apa di antara Raja dan Ratu?
Penasaran? Cus langsung kepoin cerita Author
Season 2 CALON RATU TANGGUH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYATU KEMBALI
Saat ini Ratu Wallace sedang menatap tajam kearah pertempuran, Ratu Wallace memacu kuda yang ditungganginya kearah pasukan dari kerajaan musuh, menebaskan menggunakan pedang di kedua tangannya, dengan sekali tebasan, mampu menjatuhkan beberapa prajurit musuh sekaligus.
BLAS
BLAS
BLAS
TRANG
TRANG
SRING
JLEP
JLEP
CRAS
Pasukan dari kerajaan musuh pun mulai berjatuhan satu persatu, terkena tebasan dan juga sayatan, dan tikaman yang tidak main-main dari sosok perempuan, yang baru saja datang bergabung di tengah-tengah pertempuran tiga kerajaan itu.
Wajah Ivara terlihat mengerikan dengan seringai keji di bibir nya, Ivara Menggenggam erat dua pedang di tangannya, matanya nampak beringas dan begitu haus darah.
Mata Ivara berkilat tajam melihat sosok laki-laki yang sedang bertarung dengan beberapa Jendral dari kerajaan Miller dan kerajaan Mohtar.
"Berani nya kalian melukai suami ku!" batin Ivara geram, melihat salah satu Jendral berhasil menggores lengan suami nya.
Ivara merangsek masuk ke arah pasukan musuh dan membabat habis seluruh musuh yang mencoba untuk menghalangi jalannya, menuju tempat suami nya yang sedang bertarung.
BLAS
BLAS
BHUK
BLAS
JLEP
JLEP
SRING
BHUK
Kegesitan wanita nomor satu di kerajaan Wallace itu seolah ningkat berkali-kali lipat, bahkan gerakannya saja benar-benar tidak terbaca.
Kakinya sangat lincah menendang, sementara tangannya tidak henti-hentinya menebas kepala semua orang dengan sangat-sangat mudah, seolah-olah tidak ada beban sama sekali.
Yang ada di pikiran Ivara saat ini adalah segera sampai ke posisi suami nya.
"BUNUH MEREKA SEMUA!!!!"
Teriak Ivara pada lima ratus prajurit milik nya.
BLAS
BLAS
DUK
DUK
DUK
Kepala musuh satu persatu mulai berjatuhan, menggelinding dan di injak-injak oleh kuda.
Lima ratus pasukan Milik Ivara setara dengan Lima ratus prajurit milik Duke Albert, jika hanya Prajurit kerajaan Miller dan kerajaan Mohtar itu tidak ada apa-apa nya, bahkan prajurit Milik kerajaan Wallace belum ada apa-apa nya di bandingkan dengan prajurit khusus milik Ivara.
Sementara di posisi Raja Wallace sendiri mulai tidak fokus, saat telinga tajam nya mendengar suara yang sangat familiar.
Raja Wallace sangat mengenali suara teriakan seorang wanita yang baru saja berteriak di tengah-tengah pertempuran.
BLAS
Ssstttttt
"Sial!"
Umpat Raja Wallace saat diri nya kembali mendapat kan sayatan dari musuh nya.
"Bagiamana yang Mulia, sudah siap menyerahkan kepala anda kepada kami?" tanya salah satu Jendral tersenyum miring.
"Ingin menyerahkan dengan suka rela, atau-"
BLAS
DUK
Belum selesai Jendral itu berbicara, kepala nya sudah terputus, karena tebasan dari seorang perempuan yang tiba-tiba datang.
"Berani menyentuh suami ku! Kepala kalian yang akan aku lepaskan dari tubuh kalian, dan akan ku injak kepala kalian sampai hancur," ucap Ivara dingin.
Sadar atau tidak, sembilan Jendral yang tersisa, beringsut mundur, mendengar perkataan seorang wanita yang baru saja menebas teman mereka.
"Apakah ini sakit?" tanya Ivara menyentuh sayatan pedang di lengan suami nya.
Sementara Raja Wallace masih tidak bergeming, tatapan mata nya tidak lepas dari Wajah perempuan yang sangat diri nya rindukan.
"Bahkan di saat situasi seperti ini, aku melihat kamu ada di sini, dan kamu datang menyelamat kan ku..." ucap Raja Wallace lirih.
Raja Wallace mengira saat ini hanya ilusi seperti sebelum-sebelumnya.
Raja Wallace belum sadar bahwa saat ini istri nya benar-benar nyata, tidak seperti hari-hari biasanya yang hanya sebatas ilusi yang datang lalu pergi.
Hati Ivara terasa teriris mendengar perkataan lirih suaminya.
Se menderita itu suami nya selama ini? sampai-sampai kehadiran dianggap ilusi.
Ivara turun dari atas kuda nya, berdiri di hadapan suaminya, yang sedari tadi terus memandangi nya tanpa berbicara.
"Apa kamu tidak merindukan ku?" tanya Ivara menatap lekat wajah Raja Wallace.
"Aku bahkan tidak tahu kapan aku tidak merindukan mu, karena nyatanya aku selalu merindukan mu," jawab Raja Wallace tersenyum miris.
"Lalu kenapa kamu tidak memeluk ku?" tanya Ivara, dengan mata berkaca-kaca.
Laki-laki di depan nya ini yang selama ini menjadi salah satu orang yang sangat Ivara rindukan, lihat lah tatapan mata nya begitu teduh, Ivara suka dan Ivara sangat merindukan mu.
"Aku takut kamu akan pergi lagi, karena setiap kali aku ingin memeluk mu, kamu selalu hilang," jawab Raja Wallace, masih mengira bahwa saat ini hanya ilusi.
"Biarkan kali ini aku melihat mu dalam waktu yang lama, aku benar-benar sangat merindukan mu," ucap Raja, dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi kenapa kali ini kamu terlihat berbeda? Jika biasa nya kamu hanya diam dan tersenyum tanpa merespon perkataan ku, tapi kali ini kamu datang dan merespon semua perkataan ku," ucap Raja Wallace.
"Apa aku bisa seperti ini terus, aku ingin selalu melihat mu, tidak apa-apa jika aku tidak bisa memeluk mu, dengan kamu ada di samping ku saja, itu sudah cukup, walaupun nyata nya aku sangat ingin memeluk mu," ucap Raja Wallace dengan suara bergetar.
Dada Ivara terasa sesak mendengar perkataan suami nya, Ivara sudah tidak kuat untuk menahan tangis nya, melihat suaminya begitu rapuh.
Grep
"Aku kembali king, aku kembali," ucap Ivara memeluk tubuh Raja Wallace.
Deg
Raja Wallace menegang, saat tubuh nya di peluk oleh sosok perempuan sedari tadi ada di depan nya.
"King, aku merindukan mu, sangat," ucap Ivara semakin mengeratkan pelukannya.
Deg
Deg
Deg
"S-sayang," ucap Raja Wallace dengan jantung yang berdegup kencang.
"Aku kembali hiks...hisk... mulai hari ini aku akan terus memeluk mu hiks...hiks...aku akan selalu memeluk mu seperti yang kamu inginkan," ucap Ivara menangis di pelukan suami nya.
Raja Wallace sudah menetes kan air mata nya, Raja Wallace harap ini bukan hanya mimpi, jika pun ini mimpi Raja Wallace tidak ingin bangun dari mimpi indah nya ini.
"King aku merindukan mu," ucap Ivara mendongak kan kepalanya.
"A-apa ini benar-benar kamu sayang?" ucap Raja Wallace masih tidak percaya.
"Kamu kembali Hem?" tanya Raja Wallace mengusap lembut pipi istrinya, dengan tangan yang bergetar.
Ivara tersenyum, dengan air mata yang mengalir deras dari pelupuk mata nya.
Cup
"Aku kembali suami ku," bisik Ivara mencium bibir Raja Wallace.
Deg
Deg
Deg
Jantung Raja Wallace semakin bergemuruh, kali ini Raja Wallace yakin jika perempuan yang sedang ada di dalam pelukan nya ini benar-benar nyata, bukan hanya ilusi seperti biasa nya.
Grep
"Kamu kembali sayang, kamu kembali," ucap Raja Wallace memeluk tubuh istrinya erat.
Ivara hanya mengangguk kan kepala nya, membalas pelukan suami nya.