"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.
Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.
Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 - Bukan Wanita Berharga
"Ibu!" Arneta terdengar berteriak memanggil Bu Maria saat baru saja tiba di rumah.
Mendengar teriakan sang putri yang terdengar cukup keras, membuat Bu Maria yang sedang bersantai di dalam kamar bergegas untuk keluar menghampiri putrinya yang saat ini berada di ruangan tamu.
"Ada apa sih Arneta, kenapa teriak-teriak segala!" Ketus Bu Maria.
Arneta tak memperdulikan perkataan ibunya. Dia langsung saja memberitahukan hal yang ingin dia sampaikan pada Bu Maria.
"Tadi saat aku datang ke kafe tempat Lila bekerja, aku lihat dia pulang pakai motor baru, Bu. Tadi aku sempat berpikir jika dia memakai motor milik temannya. Tapi setelah aku pikir lagi, sepertinya gak mungkin deh kalau dia minjam motor temannya." Kata Arneta. Pemikiran itu ia dapatkan saat mengingat kembali jika tadi Lila sepertinya hendak pulang. Bukannya pergi ke tempat lain.
"Jadi maksud kamu motor yang dipakai Lila tadi itu adalah motor miliknya?" Tanya Bu Maria.
Arneta mengangguk cepat. "Kupikir seperti itu. Karena gak mungkin ada orang lain yang mau meminjamkan motor kepadanya."
"Tapi dari mana dia mendapatkan uang buat beli motor baru? Jika pun dia mengkreditnya, dia pasti butuh uang buat bayar DP!"
"Apa mungkin saat ini Lila sedang punya banyak uang, Bu? Atau jangan-jangan uang yang dia dapatkan kemarin masih bersisa?"
Bu Maria mencoba berpikir. Jika hal tersebut benar adanya, maka merugi sekali dirinya mengusir Lila pergi dari rumah tanpa memoroti seluruh uangnya lebih dulu.
"Atau jangan-jangan saat ini Lila sedang menjalin hubungan dengan pria kaya sehingga dia bisa memiliki banyak uang dengan mudah?" Arneta kembali menebak-nebak.
"Arneta, Ibu tugaskan kamu untuk mencaritahu bagaimana kehidupan Lila saat ini. Jangan sampai dia bisa hidup bahagia dan tenang setelah terusir dari rumah ini!" Titah Bu Maria. Hatinya pasti tidak akan senang dan tenang bila hal tersebut benar terjadi.
Arneta menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Bu Maria. Dia tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi dan akan mencari tahu bagaimana kehidupan Lila saat ini setelah terusir dari rumah mereka.
**
Di sisi lain, Lila telah tiba di gedung apartemen. Setibanya di lantai letak unit apartemennya berada, Lila terkesiap menatap sosok Justin yang sedang berdiri di depan pintu apartemennya saat ini.
"Justin, kau sedang apa di sini?" Tanya Arneta sambil menampakkan ekspresi bingung di wajahnya.
Justin menatap datar wajah wanita itu. "Bukankah aku sudah mengabarimu jika aku akan membawamu pergi ke kantor urusan agama siang ini?" Tanya Justin balik.
"Aku tahu itu. Tapi maksudku, kenapa kau menjemputku sini? Kenapa gak menungguku di tempat lain saja?"
"Pertanyaanmu sungguh tak masuk akal, Lila. Memangnya kamu mau buat Mama jadi bertanya-tanya kenapa kita gak pergi berdua mengurus surat nikah?"
Lila terdiam. Benar juga perkataan Justin. Jika Mama Amanda mengetahui hal tersebut, bisa saja mertuanya itu jadi bertanya-tanya.
"Sekarang tidak usah banyak tanya. Lebih baik sekarang kau bersiap-siap dan kita langsung pergi ke kantor urusan agama!" Titah Justin.
Lila mengiyakan perkataan Justin. Dia pun mempersilahkan Justin untuk masuk ke dalam apartemen. Untuk kali ini, Justin terpaksa mengiyakannya karena dia tidak mungkin terlalu lama menunggu Lila di depan apartemen.
"Aku hanya memberikan waktu kepadamu lima belas menit untuk bersiap-siap!" Tegas Justin. Dia tidak ingin memperlama waktu berada di apartemen Lila yang ia anggap bukanlah wanita yang penting dalam hidupnya.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗