Setahun Menjadi Istriku

Setahun Menjadi Istriku

Bab 1 - Mama Akan Datang!

"Dua minggu lagi Mama, Papa dan Jena akan kembali ke Jakarta untuk bertemu dengan calon istri kamu, Justin!" Seru Mama Amanda.

Justin yang sedang duduk di kursi kebesarannya terkesiap. Tak menyangka jika ibunya akan memajukan jadwal kedatangannya ke Jakarta dua minggu lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

"Setibanya Mama di Jakarta nanti, Mama mau langsung ketemu sama calon istri kamu!" Lanjut Mama Amanda tanpa peduli jika Justin belum menjawab perkataannya.

Justin memijat kepalanya yang terasa sakit. Dia tahu kedatangan kedua orang tuanya kembali ke Jakarta untuk apa. Tentu saja menangih janjinya yang ingin menikah dengan kekasihnya dalam waktu dekat. Namun sayang, di saat rencana tersebut sudah sampai di telinga kedua orang tuanya, kekasih yang sudah menjalani hubungan dengannya dua tahun belakangan ini justru mendapatkan panggilan kerja di luar negeri dan baru bisa kembali setahun lagi.

"Justin?" Mama Amanda akhirnya memanggil nama sang putra karena Justin hanya diam saja seperti orang tuli tak mendengar perkataannya.

"Iya, Mah." Sahut Justin.

"Kamu udah dengar perkataan Mama kan?" Tanya Mama Amanda memastikan. Dia takut jika perkataannya sejak tadi tak didengar oleh Justin dan membuatnya hanya membuang tenaga untuk berbicara.

"Aku mendengarnya, Mah. Tapi kenapa Mama buru-buru sekali balik ke sini? Kenapa gak jadi sebulan lagi aja?" Tanya Justin. Dia berharap jawaban yang diberikan sang mama nanti akan membuatnya merasa lega.

"Karena kebetulan Papa kamu kerjaannya lagi gak sibuk di sini dan adik kamu juga libur kuliah. Jadi Mama dan Papa sepakat untuk kembali lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan. Lagi pula, Kakek dan Nenek kamu udah gak sabar mau lihat kamu menikah!" Jelas Mama Amanda.

Harapan Justin lenyap begitu saja. Ternyata kedua orang tuanya memiliki alasan yang cukup logis hingga memutuskan kembali lebih awal ke Jakarta.

"Justin, pokoknya kamu gak perlu banyak mikir. Urusan pernikahan kalian, biar Mama yang urus. Kamu dan calon kamu cukup duduk diam dan terima beres!" Kata Mama Amanda. Wanita yang telah melahirkan Justin itu terlihat begitu semangat mempersiapkan pernikahan untuk putranya dan wanita yang belum ia kenal bahkan belum ia ketahui namanya.

Ya, Mama Amanda memang tidak terlalu mempermasalahkan tentang siapakah calon istri putra sulungnya. Menurut Mama Amanda, selagi Justin mencintai wanita itu, maka Mama Amanda yakin jika wanita itu adalah pilihan terbaik untuk putranya.

Justin masih bergeming. Dia merasa tak tega jika harus mematahkan semangat sang mama yang ingin segera melihatnya menikah. Tak hanya mamanya saja, kakek dan neneknya yang tak lagi muda pun sudah tak sabar melihatnya menikah dan menimang cucu dari dirinya.

"Sepertinya kamu lagi sibuk kerja. Ya sudah, Mama matikan telefonnya dulu. Semangat kerjanya ya, sayang!" Kata Mama Amanda. Wanita itu berpikir positif jika anak sulungnya sedang sibuk saat ini sehingga tidak bisa diajak berbicara.

Justin menatap datar layar ponselnya yang telah mati setelah tak lama Mama Amanda mematikan sambungan telefonnya. Kebingungan pun melanda dirinya karena memikirkan niat sang mama yang ingin kembali ke Jakarta dalam waktu dekat.

"Bagaimana ini, apa yang harus aku katakan pada Mama jika aku tidak membawa Marsha saat bertemu dengan Mama nanti?" Gumam Justin. Kepala pria itu terasa semakin sakit memikirkan alasan terbaik apa yang akan ia berikan pada sang mama agar mamanya yang sudah semangat ingin melihat dan berkenalan dengan calon menantunya itu tidak kecewa.

***

Selamat datang di karya baru Shy. Jangan lupa komen dan rate bintang ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dulu ya sebelum lanjut🤗

Terpopuler

Comments

fitri 3333

fitri 3333

pernah baca tapi lupa lagi 😭

2024-12-17

0

Soraya

Soraya

mampir thor

2024-12-19

0

Wanda Andhika

Wanda Andhika

ketinggalan nich, mampir ya Thor 🙏👋

2024-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mama Akan Datang!
2 Bab 2 - Bagaimana Ini?
3 Bab 3 - Siapkan Uang 500 Juta!
4 Bab 4 - Bukan Wanita Murahan
5 Bab 5 - Penolakan Lila
6 Bab 6 - Bukan Hanya Kekasih Bohongan
7 Bab 7 - Ingin Menyerah
8 Bab 8 - Tawaran Untuk Lila
9 Bab 9 - Menerima Atau Menolak?
10 Bab 10 - Ingin Menyerah
11 Bab 11 - Deal!
12 Bab 12 - Kenapa Harus Aku?
13 Bab 13 - Lunas
14 Bab 14 - Diusir
15 Bab 15 - Pria Utusan Justin
16 Bab 16 - Membohongi Mereka Berdua
17 Bab 17 - Dia Cerewet Sekali
18 Bab 18 - Mendengar Tapi Tak Didengar
19 Bab 19 - Menjaga Jarak
20 Bab 20 - Sangat Mencintainya
21 Bab 21 - Seandainya Marsha
22 Bab 22 - Menolak
23 Bab 23 - Rencana Buruk Arneta
24 Bab 24 - Bukan Wanita Berharga
25 Bab 25 - Kebaikan Keluarga Justin
26 Bab 26 - Kenapa Keluargaku Tidak?
27 Bab 27 - Kalianlah Benalunya
28 Bab 28 - Dia Tidak Boleh Bahagia
29 Bab 29 - Jangan Sakiti Dia
30 Bab 30 - Foto Siapa Ini?
31 Bab 31 - Dia Kenapa?
32 Bab 32 - Jangan Buat Mereka Curiga!
33 Bab 33 - Akting Yang Baik
34 Bab 34 - Penguat Untuk Justin
35 Bab 35 - Menginginkan Ponakan!
36 Bab 36 - Pindah Ke Rumah Baru
37 Bab 37 - Fotonya Masih Terpajang
38 Bab 38 - Sentuhlah Dia
39 Bab 39 - Apa Dia Tidak Lelah?
40 Bab 40 - Wanita Beruntung Itu Bernama Marsha
41 Bab 41 - Lagi-lagi Kamu Menggangguku!
42 Bab 42 - Tujuannya Ini?
43 Bab 43 - Aku Sudah Biasa
44 Bab 44 - Aksi Justin
45 Bab 45 - Kenapa Tidak Diminu?
46 Bab 46 - Ayo Diminum, Justin!
47 Bab 47 - Dasar Lila
48 Bab 48 - Diawali Sholat Bersama
49 Bab 49 - Dia Lucu Juga
50 Bab 50 - Dia Sudah Berpunya
51 Bab 51 - Kamu Gak Tertarik?
52 Bab 52 - Kelakuan Adelio
53 Bab 53 - Kesempatan Emas
54 Bab 54 - Batas Di Antara Kita
55 Bab 55 - Tidak Peka
56 Bab 56 - Ada Yang Berbeda
57 Bab 57 - Dia Sangat Aneh
58 Bab 58 - Berangkat Bersama
59 Bab 59 - Panas Dingin
60 Bab 60 - Apa-apaan Dia?!
61 Bab 61 - Wanita Beruntung
62 Bab 62 - Perintah Justin
63 Bab 63 - Minuman Untuk Justin
64 Bab 64 - Lampu Hijau
65 Bab 65 -
66 Bab 66 -
67 Bab 67 - Kamu Berhak Atas Diriku
68 Bab 68 - Apakah Benar?
69 Bab 69 - Akhirnya...
70 Bab 70 - Dia Sangat Sempurna
71 Bab 71 - Apakah Aku Jahat?
72 Bab 72 - Jangan Hadir
73 Bab 73 - Siapa Anda?
74 Bab 74 - Memorotinya Lagi
75 Bab 75 - Gagal Total
76 Bab 76 - Berhasil Melawan
77 Bab 77 - Penolakan Leon
78 Bab 78 - Tergoda Lagi
79 Bab 79 - Dia Tidak Mengangkatnya
80 Bab 80 - Mengunjungi Marsha
81 Bab 81 - Lagi-lagi Gagal
82 Bab 82 - Pertemuan Dengan Leon
83 Bab 83 - Perubahan Sikap Justin
84 Bab 84 - Kecurigaan Mama Amanda
85 Bab 85 - Kedatangan Mama Amanda
86 Bab 86 - Tawaran Adelio
87 Bab 87 - Terpaksa Berdusta
88 Bab 88 - Batasan Di Antara Kita
89 Bab 89 - Kenapa Dipasang Lagi?
90 Bab 90 - Sadar Diri
91 Bab 91 - Dua Garis Biru
92 Bab 92 - Dia Tidak Peduli
93 Bab 93 - Yang Lain Lebih Peduli
94 Bab 94 - Bolehkah Aku Ikut?
95 Bab 95 - Kutunggu Jandamu
96 Bab 96 - Marsha Kembali
97 Bab 97 - Wanita Itu...
98 Bab 98 - Kenapa Kamu Gak Bilang?
99 Bab 99 - Dia Tak Akan Peduli
100 Bab 100 - Jangan Bersedih, Anakku
101 Bab 101 - Dia Beneran Sakit?
102 Bab 102 - Kenapa Bisa
103 Bab 103 - Memberhentikan Lila
104 Bab 104 - Aku Akan Pergi
105 Bab 105 - Kenapa Kamu Menyetujuinya, Justin?!
106 Bab 106 - Akhirnya Pergi
107 Rekomendasi Cerita, Yuk!
108 Bab 108 - Tuan Bule
109 Bab 109 - Selamat Tinggal
110 Bab 110 - Foto Siapa Itu?
111 Bab 111 - Ratu dan Upik Abu
112 Bab 112 - Tamparan Untuk Justin
113 Bab 113 - Ancaman Untuk Justin
114 Bab 114 - Dimana Lila?
115 Bab 115 - Tidak Ada Dimana-mana
116 Bab 116 - Kedatangan Marsha
117 Bab 117 - Kenyataan Pahit
118 Bab 118 - Tidak Akan Merelakannya
119 Bab 119 - Jangan Tinggalin Aku
120 Bab 120 - Menata Hidup Baru
121 Bab 121 - Tidak Ada Harapan
122 Bab 122 - Hamilin Saja Aku!
123 Bab 123 - Andai Saja Tidak Cinta
124 Bab 124 - Perdebatan Antar Sepupu
125 Bab 125 - Bagaimana Ini?
126 Bab 126 - Namira
127 Bab 127 - Keram
128 Bab 128 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
129 Bab 129 - Gejala Yang Sama
130 Bab 130 - Apa Lila Hamil?
131 Bab 131 - Dia Benar Hamil
132 Bab 132 - Tidak Bisa Bertemu
133 Bab 133 - Ada Apa Ini?
134 Bab 134 - Kontraksi?
135 Bab 135 - Sakit Menular
136 Bab 136 - Tidak Ada Harapan
137 Bab 137 - Anak?
138 Bab 138 - Berakhir
139 Bab 139 - Semoga Kamu Bahagia
140 Bab 140 - Anak Dari Pernikahan Kita
141 Bab 141 - Detik-detik...
142 Bab 142 - Sabar Dulu
143 Bab 144 - Salah Informasi
144 Bab 144 - Dia Masih Mencarimu
145 Bab 145 - Penyesalan Justin
146 Bab 146 - Apa Harus Bertanya?
147 Bab 147 - Papah!
148 Bab 148 - Sampai Kapan?
149 Bab 149 - Rumah Untukmu
150 Bab 151 - Apa Maksudnya Ini?
151 Bab 151 - Alasan Menjahilinya
152 Bab 152 - Kelakuan Adelio
153 Bab 153 - Kelanjutan Hubungan Kita
154 Bab 154 - Akankah Kembali?
155 Bab 155 - Bertengkar Lagi
156 Bab 156 - Meminta Restu
157 Bab 157 - Meragu
158 Bab 158 -
159 Bab 159 - Papah Ada Di TV!
160 Bab 160
161 IBU SAMBUNG UNTUK ANAKKU
162 Bab 161 - Akhirnya Kembali
163 Bab 162 - Siap Bertemu Kembali
164 Bab 164- Semoga Bertemu
165 Bab 164 -
166 Bab 165 - Mereka Tidak Ada
167 Bab 166 - Detik-detik Part Dua
168 Bab 167 - Papah!
169 Bab 168 - Kenapa Dia Memanggilku Papah?
170 Bab 169 - Apakah Julie Anak Kita?
171 Bab 170 - Izinkan Aku Bersama Anakku
172 Bab 171 - Selesaikan Sekarang Juga
173 Bab 174 - Kita Masih Sah, Lila
174 Bab 173 - Jawaban Yang Sulit
175 Bab 174 -
176 Bab 175 - Bertemu Julie dan Ibunya
177 Bab 176 - Memandikan Anak
178 Bab 177 - Perasaan Justin
179 Bab 178 - Pertimbangan Lila
180 BAb 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bukan Bab Tambahan
184 Bukan Bab Tambahan
185 Bab 182
186 Bab 183
187 Hancur Sudah
188 Bab 189 - Ternyata Hidupnya Tak Bahagia
189 Bab 190
190 Bab 191
191 Bab 192
192 Bab 193
193 Bab 194
194 Bertemu Kembali
195 Bungkus Semuanya!
196 Selalu Tersenyum
197 Perhatian
198 Perintah Ibu
199 Jangan Sekarang Dong!
200 Lila Wanita Yang Baik
201 Demi Kamu
202 Andai Saja
203 Lila sudah pulang?
204 Sindiran Anton
205 Wanita Sempurna
206 Berat Hati
207 Yang Benar Saja?!
208 Annoyyingg
209 Tidak Bisa Tenang
210 Curi Perhatian
211 Dia Pasti Tidak Cinta
212 Gugup
213 Jauh Lebih Kaya
214 Memang Hanya Justin Yang Pantas
215 Lagi, Terima Kasih
216 Tidak Mudah
217 Suami Yang Mana?
218 Kenapa Pergi?
219 Lebih Cepat Lebih Baik
220 Memutuskan Untuk Kembali
221 Sah
222 Gugup
223 Sama-sama Rindu
224 Mari Kita Mulai
225 Akhir Bahagia
226 Untuk Makan Saja Susah
227 Tidak Sesuai Harapan
228 Jangan Kejar Dia!
229 Mulai Sadar?
230 Semakin Sakit
231 Tidak Mendukung
232 Ada Apa Ini?
233 Semoga Ibu Baik-baik Saja
234 Bagaimana Bila Nanti?
235 Ambil Ginjal Saya
236 Menunggu Pendonor
237 Bertemu
238 Adek Dalam Perut
239 Dua Kali Lipat
240 Kelakuan Bumil
241 Kelakuan Keluarga Anton
242 Jangan Lagi Memikirkannya
243 Tawaran Pekerjaan
244 Promo karya baru
245 Lila dan Justin
246 Panik
247 Sayang, Sakit!!
248 Baby Boy
249 Mengunjungi Lila?
250 Akhirnya Tetap Pergi
251 Kecemburuan Justin
252 Kenapa Belum Hamil?
253 Wanita Mandiri
254 Pindah
255 Membawanya Pergi
256 Mutia Dan Anton
257 Mutia Dan Anton
258 BC - Rencana
259 BC -
260 BC
261 BC
262 BC - Berubah
263 BC -
264 BC - Lupakan Saja
Episodes

Updated 264 Episodes

1
Bab 1 - Mama Akan Datang!
2
Bab 2 - Bagaimana Ini?
3
Bab 3 - Siapkan Uang 500 Juta!
4
Bab 4 - Bukan Wanita Murahan
5
Bab 5 - Penolakan Lila
6
Bab 6 - Bukan Hanya Kekasih Bohongan
7
Bab 7 - Ingin Menyerah
8
Bab 8 - Tawaran Untuk Lila
9
Bab 9 - Menerima Atau Menolak?
10
Bab 10 - Ingin Menyerah
11
Bab 11 - Deal!
12
Bab 12 - Kenapa Harus Aku?
13
Bab 13 - Lunas
14
Bab 14 - Diusir
15
Bab 15 - Pria Utusan Justin
16
Bab 16 - Membohongi Mereka Berdua
17
Bab 17 - Dia Cerewet Sekali
18
Bab 18 - Mendengar Tapi Tak Didengar
19
Bab 19 - Menjaga Jarak
20
Bab 20 - Sangat Mencintainya
21
Bab 21 - Seandainya Marsha
22
Bab 22 - Menolak
23
Bab 23 - Rencana Buruk Arneta
24
Bab 24 - Bukan Wanita Berharga
25
Bab 25 - Kebaikan Keluarga Justin
26
Bab 26 - Kenapa Keluargaku Tidak?
27
Bab 27 - Kalianlah Benalunya
28
Bab 28 - Dia Tidak Boleh Bahagia
29
Bab 29 - Jangan Sakiti Dia
30
Bab 30 - Foto Siapa Ini?
31
Bab 31 - Dia Kenapa?
32
Bab 32 - Jangan Buat Mereka Curiga!
33
Bab 33 - Akting Yang Baik
34
Bab 34 - Penguat Untuk Justin
35
Bab 35 - Menginginkan Ponakan!
36
Bab 36 - Pindah Ke Rumah Baru
37
Bab 37 - Fotonya Masih Terpajang
38
Bab 38 - Sentuhlah Dia
39
Bab 39 - Apa Dia Tidak Lelah?
40
Bab 40 - Wanita Beruntung Itu Bernama Marsha
41
Bab 41 - Lagi-lagi Kamu Menggangguku!
42
Bab 42 - Tujuannya Ini?
43
Bab 43 - Aku Sudah Biasa
44
Bab 44 - Aksi Justin
45
Bab 45 - Kenapa Tidak Diminu?
46
Bab 46 - Ayo Diminum, Justin!
47
Bab 47 - Dasar Lila
48
Bab 48 - Diawali Sholat Bersama
49
Bab 49 - Dia Lucu Juga
50
Bab 50 - Dia Sudah Berpunya
51
Bab 51 - Kamu Gak Tertarik?
52
Bab 52 - Kelakuan Adelio
53
Bab 53 - Kesempatan Emas
54
Bab 54 - Batas Di Antara Kita
55
Bab 55 - Tidak Peka
56
Bab 56 - Ada Yang Berbeda
57
Bab 57 - Dia Sangat Aneh
58
Bab 58 - Berangkat Bersama
59
Bab 59 - Panas Dingin
60
Bab 60 - Apa-apaan Dia?!
61
Bab 61 - Wanita Beruntung
62
Bab 62 - Perintah Justin
63
Bab 63 - Minuman Untuk Justin
64
Bab 64 - Lampu Hijau
65
Bab 65 -
66
Bab 66 -
67
Bab 67 - Kamu Berhak Atas Diriku
68
Bab 68 - Apakah Benar?
69
Bab 69 - Akhirnya...
70
Bab 70 - Dia Sangat Sempurna
71
Bab 71 - Apakah Aku Jahat?
72
Bab 72 - Jangan Hadir
73
Bab 73 - Siapa Anda?
74
Bab 74 - Memorotinya Lagi
75
Bab 75 - Gagal Total
76
Bab 76 - Berhasil Melawan
77
Bab 77 - Penolakan Leon
78
Bab 78 - Tergoda Lagi
79
Bab 79 - Dia Tidak Mengangkatnya
80
Bab 80 - Mengunjungi Marsha
81
Bab 81 - Lagi-lagi Gagal
82
Bab 82 - Pertemuan Dengan Leon
83
Bab 83 - Perubahan Sikap Justin
84
Bab 84 - Kecurigaan Mama Amanda
85
Bab 85 - Kedatangan Mama Amanda
86
Bab 86 - Tawaran Adelio
87
Bab 87 - Terpaksa Berdusta
88
Bab 88 - Batasan Di Antara Kita
89
Bab 89 - Kenapa Dipasang Lagi?
90
Bab 90 - Sadar Diri
91
Bab 91 - Dua Garis Biru
92
Bab 92 - Dia Tidak Peduli
93
Bab 93 - Yang Lain Lebih Peduli
94
Bab 94 - Bolehkah Aku Ikut?
95
Bab 95 - Kutunggu Jandamu
96
Bab 96 - Marsha Kembali
97
Bab 97 - Wanita Itu...
98
Bab 98 - Kenapa Kamu Gak Bilang?
99
Bab 99 - Dia Tak Akan Peduli
100
Bab 100 - Jangan Bersedih, Anakku
101
Bab 101 - Dia Beneran Sakit?
102
Bab 102 - Kenapa Bisa
103
Bab 103 - Memberhentikan Lila
104
Bab 104 - Aku Akan Pergi
105
Bab 105 - Kenapa Kamu Menyetujuinya, Justin?!
106
Bab 106 - Akhirnya Pergi
107
Rekomendasi Cerita, Yuk!
108
Bab 108 - Tuan Bule
109
Bab 109 - Selamat Tinggal
110
Bab 110 - Foto Siapa Itu?
111
Bab 111 - Ratu dan Upik Abu
112
Bab 112 - Tamparan Untuk Justin
113
Bab 113 - Ancaman Untuk Justin
114
Bab 114 - Dimana Lila?
115
Bab 115 - Tidak Ada Dimana-mana
116
Bab 116 - Kedatangan Marsha
117
Bab 117 - Kenyataan Pahit
118
Bab 118 - Tidak Akan Merelakannya
119
Bab 119 - Jangan Tinggalin Aku
120
Bab 120 - Menata Hidup Baru
121
Bab 121 - Tidak Ada Harapan
122
Bab 122 - Hamilin Saja Aku!
123
Bab 123 - Andai Saja Tidak Cinta
124
Bab 124 - Perdebatan Antar Sepupu
125
Bab 125 - Bagaimana Ini?
126
Bab 126 - Namira
127
Bab 127 - Keram
128
Bab 128 - Ada Apa Dengan Tubuhku?
129
Bab 129 - Gejala Yang Sama
130
Bab 130 - Apa Lila Hamil?
131
Bab 131 - Dia Benar Hamil
132
Bab 132 - Tidak Bisa Bertemu
133
Bab 133 - Ada Apa Ini?
134
Bab 134 - Kontraksi?
135
Bab 135 - Sakit Menular
136
Bab 136 - Tidak Ada Harapan
137
Bab 137 - Anak?
138
Bab 138 - Berakhir
139
Bab 139 - Semoga Kamu Bahagia
140
Bab 140 - Anak Dari Pernikahan Kita
141
Bab 141 - Detik-detik...
142
Bab 142 - Sabar Dulu
143
Bab 144 - Salah Informasi
144
Bab 144 - Dia Masih Mencarimu
145
Bab 145 - Penyesalan Justin
146
Bab 146 - Apa Harus Bertanya?
147
Bab 147 - Papah!
148
Bab 148 - Sampai Kapan?
149
Bab 149 - Rumah Untukmu
150
Bab 151 - Apa Maksudnya Ini?
151
Bab 151 - Alasan Menjahilinya
152
Bab 152 - Kelakuan Adelio
153
Bab 153 - Kelanjutan Hubungan Kita
154
Bab 154 - Akankah Kembali?
155
Bab 155 - Bertengkar Lagi
156
Bab 156 - Meminta Restu
157
Bab 157 - Meragu
158
Bab 158 -
159
Bab 159 - Papah Ada Di TV!
160
Bab 160
161
IBU SAMBUNG UNTUK ANAKKU
162
Bab 161 - Akhirnya Kembali
163
Bab 162 - Siap Bertemu Kembali
164
Bab 164- Semoga Bertemu
165
Bab 164 -
166
Bab 165 - Mereka Tidak Ada
167
Bab 166 - Detik-detik Part Dua
168
Bab 167 - Papah!
169
Bab 168 - Kenapa Dia Memanggilku Papah?
170
Bab 169 - Apakah Julie Anak Kita?
171
Bab 170 - Izinkan Aku Bersama Anakku
172
Bab 171 - Selesaikan Sekarang Juga
173
Bab 174 - Kita Masih Sah, Lila
174
Bab 173 - Jawaban Yang Sulit
175
Bab 174 -
176
Bab 175 - Bertemu Julie dan Ibunya
177
Bab 176 - Memandikan Anak
178
Bab 177 - Perasaan Justin
179
Bab 178 - Pertimbangan Lila
180
BAb 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bukan Bab Tambahan
184
Bukan Bab Tambahan
185
Bab 182
186
Bab 183
187
Hancur Sudah
188
Bab 189 - Ternyata Hidupnya Tak Bahagia
189
Bab 190
190
Bab 191
191
Bab 192
192
Bab 193
193
Bab 194
194
Bertemu Kembali
195
Bungkus Semuanya!
196
Selalu Tersenyum
197
Perhatian
198
Perintah Ibu
199
Jangan Sekarang Dong!
200
Lila Wanita Yang Baik
201
Demi Kamu
202
Andai Saja
203
Lila sudah pulang?
204
Sindiran Anton
205
Wanita Sempurna
206
Berat Hati
207
Yang Benar Saja?!
208
Annoyyingg
209
Tidak Bisa Tenang
210
Curi Perhatian
211
Dia Pasti Tidak Cinta
212
Gugup
213
Jauh Lebih Kaya
214
Memang Hanya Justin Yang Pantas
215
Lagi, Terima Kasih
216
Tidak Mudah
217
Suami Yang Mana?
218
Kenapa Pergi?
219
Lebih Cepat Lebih Baik
220
Memutuskan Untuk Kembali
221
Sah
222
Gugup
223
Sama-sama Rindu
224
Mari Kita Mulai
225
Akhir Bahagia
226
Untuk Makan Saja Susah
227
Tidak Sesuai Harapan
228
Jangan Kejar Dia!
229
Mulai Sadar?
230
Semakin Sakit
231
Tidak Mendukung
232
Ada Apa Ini?
233
Semoga Ibu Baik-baik Saja
234
Bagaimana Bila Nanti?
235
Ambil Ginjal Saya
236
Menunggu Pendonor
237
Bertemu
238
Adek Dalam Perut
239
Dua Kali Lipat
240
Kelakuan Bumil
241
Kelakuan Keluarga Anton
242
Jangan Lagi Memikirkannya
243
Tawaran Pekerjaan
244
Promo karya baru
245
Lila dan Justin
246
Panik
247
Sayang, Sakit!!
248
Baby Boy
249
Mengunjungi Lila?
250
Akhirnya Tetap Pergi
251
Kecemburuan Justin
252
Kenapa Belum Hamil?
253
Wanita Mandiri
254
Pindah
255
Membawanya Pergi
256
Mutia Dan Anton
257
Mutia Dan Anton
258
BC - Rencana
259
BC -
260
BC
261
BC
262
BC - Berubah
263
BC -
264
BC - Lupakan Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!